Sinopsis Lakorn : You Are Me episode 03 – 1


Sinopsis Lakorn : You Are Me episode 03 – 1
Images by : Channel 3
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com

Thi menemui Khun Pawinee dan memberitahukan hal yang di dengarnya, KhaoSuay memanggil Siriya dengan Mae’Na dan menurutnya itu aneh. Panggilan Siriya adalah Ya, tetapi kenapa anaknya memanggil dengan Mae’Na? Khun Pawinee jadi curiga juga. Tetapi, dia tetap melarang Thi untuk tidur di kamar Siriya.
“Mae’Yai. Target kita bukanlah Siriya. Tapi, itu KhaoSuay. Aku rasa, anak kecil tidak mungkin bohong. Tetapi, kita harus menemukan cara agar bisa berduaan dengan KhaoSuay tanpa ada Siriya,” saran Thi. Dan Khun Pawinee setuju.
--
Esok hari,
Na sedang di ruang tamu bersama Nuan dan KhaoSuay. Na mendapat telepon dari director Hia yang menawarkannya pekerjaan. Karena itu, Na menjauh dari sana dan menitipkan KhaoSuay pada Nuan.

Melihat Na menjauh, Thi yang sudah mengintai dari tadi, mendekati Nuan dan KhaoSuay. Dia mengajak KhaoSuay untuk makan kue dan bermain bersama. Di rumah nenek (Khun Pawinee) ada banyak makanan dan mainan. Nuan mencegah KhaoSuay untuk pergi bersama dengan Thi, tetapi Thi membujuknya karena Khun Pawinee ingin bermain dengan KhaoSuay. Dia segera menggendong KhaoSuay dan membawanya ke rumah utama.
Na lagi di kamar dan bicara dengan dir. Hia. Dia tidak bisa menerima pekerjaan saat ini. Dir. Hia memohon pada Na untuk menerimanya, jika tidak, dia akan dalam masalah. Na tetap pada pendiriannya kalau dia tidak bisa.
khaoSuay di berikan banyak kue oleh Khun Pawinee. Dan KhaoSuay berterimakasih terlebih dahulu sebelum menerima kue itu. Khun Pawinee memuji KhaoSuay yang pintar. Dia kemudian berpandangan dengan Thi dan mulai merencanakan rencana mereka.
Nuan mengawasi dari jauh sambil terus mencoba menelpon Na.
“KhaoSuay. Bisakah KhaoSuay memberitahu paman kenapa memanggil mamamu dengan Mae’Na?” tanya Thi.
“Biar aku tanya Pin Pin dulu, ya,” jawab KhaoSuay dengan manis-nya (anaknya lucu lho. Pin Pin itu boneka penguin yang selalu di bawa KhaoSuay).
Na masih terus bertelepon dengan dir. Hia. Dan dir. Hia terus memohon bantuan Na sambil menangis. Na yang kasihan akhirnya setuju dan meminta di kirimkan schedule-nya. Dir. Hia sangat senang dan berterimakasih.
Selesai teleponan dengan dir. Hia, Na langsung mendapat telepon dari Nuan yang memintanya untuk segera ke rumah utama sekarang juga karena KhaoSuay sedang bersama dengan Thi dan Khun Pawinee. Na kaget dan panik, dia hampir lupa menaiki kursi rodanya. Untuk dia teringat dan segera keluar dengan kursi roda.
“Apa yang Pin Pin katakan? Hmm?” tanya Thi dengan lembut.
“Pin Pin bilang kalau Mae’Na adalah Mae’Ya! Mae’Ya adalah Pin Pin,” jawab KhaoSuay dengan polos.
 Na bergegas ke rumah utama dengan kursi roda. Tetapi, dia melewati taman belakang, dan kesulitan menggeraki kursi rodanya.
“Apa itu maksudnya KhaoSuay? Jadi kesimpulannya, apa Pin Pin bilang Mae’Na atau Mae’Ya?”
KhaoSuay memasang raut wajah bingung. Na yang panik, memutuskan untuk berjalan dan mengangkat kursi roda melewati taman belakang.
“Pin Pin adalah Mae’Ya!” tegas KhaoSuay. “Pin Pin adalah Mae’Na.”
 Thi dan Khun Pawinee menghela nafas kesal, mengira kalau KhaoSuay tidak mengerti pertanyaan mereka. (Padahal maksud KhaoSuay kan Mae’Ya dan Mae’Na adalah orang yang sama karena mereka kembar!)
Nuan hendak menerobos masuk karena tidak tahan lagi menunggu Na. Tetapi, pelayan keluarga Sutharak, Lert menghalanginya. Dia menggoda Nuan dan membuat Nuan sangat kesal hingga memukulinya.
“KhaoSuay, kenapa kamu memanggil mamamu dengan Mae’Na?” tanya Khun Pawinee.
“Lalu, kenapa tidak kamu panggil dengan Mae’Ya?” tanya Thi.
KhaoSuay terdiam. Thi dan Khun Pawinee menanti jawabannya.
And..
“Mae’Na dan Mae’Ya…,” jawab KhaoSuay.
“KhaoSuay!” panggil Na yang telah tiba, menghentikan KhaoSuay untuk menjawab pertanyaan itu.

Dan berhasilah Na mencegah KhaoSuay membongkar kebohongan mereka. Dia juga marah karena Thi dan Khun Pawinee membawa KhaoSuay tanpa meminta izin padanya. Thi dan Khun Pawinee tersinggung mendengarnya, karena KhaoSuay kan cucu-nya, jadi dia punya hak untuk mengajak KhaoSuay bermain.
Thi juga langsung bertanya pada Na, kenapa KhaoSuay memanggilnya dengan sebuatan Mae’Na bukan Mae’Ya?  Na sedikit kaget, tetapi dia berhasil membuat alasan. Dia berbohong kalau KhaoSuay masih anak-anak, dan salah memanggil Ya sebaagi Na.
Dan KhaoSuay tiba-tiba memanggil Na, dengan “Mae’Ya.” Hal itu membuat kecurigaan Thi dan Khun Pawinee jadi memudar, mungkin saja memang KhaoSuay salah memanggil Ya sebagai Na. Na segera membawa KhaoSuay ke kamar dengan alasan kalau KhaoSuay harus tidur siang.
--
Esok hari,
Krit datang menjemput Na untuk pergi keluar dengan alasan membawa Siriya pergi terapi jalan. Na berterimakasih atas bantuan Krit yang mau datang dan berbohong untuknya agar dia bisa keluar untuk syuting bersama dir. Hia. Na menjelaskan pada Krit kalau dir. Hia sangat baik dan dia tidak tega menolak permintaannya. Krit tidak masalah, lagi pula dia tidak berbohong, dia benar-benar akan membawa Ya pergi terapi jalan, dan setelah itu dia akan menjemput Na di sore hari.
Na menolak untuk merepotkan Krit, dia bisa pulang sendiri. Krit melarang karena orang-orang bisa curiga kalau Na pulang sendiri. Nuan juga mengatakan kalau Na beruntung karena Thi sudah pergi bekerja dari subuh, kalau tidak, tidak mungkin Na bisa keluar rumah seperti ini.
Na meminta Nuan untuk menjaga KhaoSuay dengan baik. Tetapi, sebelum itu, Na memberikan pesan pada KhaoSuay untuk tidak nakal.
Kebetulan, Lert lewat dan menguping. Jadi, dia langsung menelpon Thi untuk melapor kalau Siriya pergi keluar rumah. Sayangnya, Thi tidak mengangkat telepon.
--
Na syuting adegan laga di sekitar mall yang punya aula luas.
Dan di mall yang sama, Thi dan Da bertemu klien.

Thi dan Da siap bertemu klien dan tertarik melihat adanya syuting adegan laga. Awalnya, Thi tidak antusias melihat syuting, tetapi pandangannya melihat wanita yang beradegan laga dengan mengenakan cadar. Entah kenapa, Thi merasa bagian ke atas dari wanita itu mirip dengan Siriya.
Thi segera berjalan cepat dari lantai atas untuk ke bawah, lokasi syuting. Da mengejarnya.

Na siap syuting dan dir. Hia sangat puas. Na meminta izin untuk segera pulang. Thi tiba di bawah dan hendak masuk ke set lokasi syuting, tetapi para kru melarangnya. Na berbalik dan terkejut melihat Thi ada di sana. Jadi, dia segera berlari pergi dari mall itu. Thi segera mengejarnya. Da juga mengejar Thi dan bertanya ada apa? Tetapi, Thi menyuruh Da untuk menggantikannya mengurus klien.
Na berhasil keluar mall dan meminjam motor kru yang terparkir di sana. Thi naik ke mobilnya dan mengejar motor Na. Mereka mulai saling kejar-kejaran.
Tetapi, di tengah perjalanan, Thi tidak lagi mengejar Na. Dia berpurat arah menuju rumah. Na mengikutinya dan panik karena Thi pulang ke rumah. Thi berlari masuk dengan terburu-buru untuk membuktikan kalau Siriya tidak ada di rumah. Na tidak kehabisan akal, dia masuk lewat dinding samping rumah dengan melompati dinding.
Thi sudah semakin dekat ke kamarnya dan hal itu membuat Na panik. Dia berusaha berpikir untuk mencari jalan keluar.
Thi memeriksa setiap sudut rumah, tetapi tidak menemukan Siriya. Terakhir, dia memeriksa kamar dan hanya menemukan KhaoSuay yang sedang tidur siang. Thi berteriak memanggil Siriya, tetapi tidak ada jawaban.
Dimana Na? Dia memanjat ke lantai dua dengan bantuan pohon yang ada di perkarangan. Sialnya, dia malah tergelincir dan hampir terjatuh ke bawah. Dia sampai memecahkan pot bunga, dan masih bergelantungan di balkon.
Thi mendengar suara pecahan dan naik ke lantai 2 lagi.
Na kesulitan untuk naik ke lantai 2. Dan untunglah, Nuan muncul dan membantu Na untuk naik. Nuan muncul karena mendengar suara pecahan pot. Dan kebetulan, Na bergelantungan di balkon kamarnya.
Thi hendak masuk ke dalam kamar Nuan, tetapi untunglah terdengar suara KhaoSuay. Jadi, Thi memutuskan untuk kembali ke kamar memeriksa keadaan KhaoSuay. KhaoSuay terbangun dari tidur siang dan menangis mencari mama-nya.
Eng... pas sekali Na masuk dan meminta KhaoSuay untuk tidak menangis. Thi langsung bertanya, kenapa Siriya tidak ada di rumah? Na berbohong kalau dia ada di rumah dari tadi. Thi tidak percaya, karena dia tidak melihat Siriya tadi. Nuan beralasan kalau tadi dia mengajak Siriya makan bersama di dapur.
Kebetulan, Lert masuk untuk mengantar kunci mobil Thi, dan berteriak kaget melihat Siriya. Karena seingatnya, Siriya tadi pergi dengan Krit dan dia tidak melihat Siriya kembali. Thi langsung memandangi Na dengan curiga. Na langsung membuat alasan kalau dia baru kembali dan terapi fisik.

Thi terus menginterogasi dan membuat Na menjadi kesal. Dia akhirnya mengancam tidak akan tinggal di rumah ini lagi jika Thi terus mencurigainya. Nuan meminta Thi untuk tidak curiga karena Siriya selalu bersama dengannya. Thi tidak bisa lagi berkata-kata, dan pergi keluar.
Lert mengikuti Thi dan memberitahu kalau dia selalu berjaga di depan gerbang, tetapi tidak melihat Siriya pulang. Thi bertanya memastikan, apa Lert memang menjaganya setiap saat dan tidak pergi kemanapun? Lert berpikir dan ingat kalau tadi dia ada pergi ke kamar mandi sebentar, tetapi itu hanya sebentar, untuk pipis. Dan Thi tampaknya masih curiga pada Siriya.
--
Nuan merasa lega karena mereka lolos hari ini. Dia meminta Na agar tidak seperti ini lagi lain kali, jantungnya nyaris copot. Na juga kesal dengan yang terjadi hari ini, jantungnya juga hampir copot tadi.
--
Da pulang ke kantor dan masuk ke ruangan Nat. Dia mengeluh karena Thi meninggalkannya tadi, padahal sebelumnya tidak pernah seperti itu. Dia merasa kalau sejak kedatangan Siriya, Thi menjadi berubah. Nat dengan malas menjawab kalau dia tidak mau mendengar mengenai Thi ataupun Siriya, karena itu bukan urusannya.
Da malah memanasi-manasi Nat untuk peduli pada hal ini. Jika tidak, Siriya bisa mengambil semuanya dari Nat.
“Aku tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi!” tegas Nat sambil mencengkeram tangan Da dengan kuat.
Da ketakutan melihat mata Nat yang penuh kemarahan, dan segera menyingkir. Chet masuk ke ruangan Nat dan membawakan dokumen penting untuk Nat. Jadi, Nat menyuruh Da untuk keluar dari ruangannya.
--

Nat keluar dari ruangannya dan melihat kalau semua orang memberi salam untuk Siriya. Itu hanya khayalannya kalau Siriya akan merebut semuanya dari tangannya.
“Kau telah menang Siriya. Apa lagi yang kau inginkan?” ujar Nat dengan marah.

Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini (Khun Mae Suam Roy) di :
k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.


1 Comments

  1. Sinopsis ini seru makin penasaran sebenernya siapa yg jahat

    ReplyDelete
Previous Post Next Post