Sinopsis Korean Drama : Hundred
Million Stars From the Sky Episode 01-4
The Smile Has Left Your Eyes
Images by : TvN
“Kamu memperbaikinya.
Apa itu? Apakah sepasang? Gelangnya,” tanya Hee Jun.
Moo Young tidak
menjawab dan mereka mulai bercerita hal lain mengenai kuliah Hee Jun.
--
“Saat melihatku, kukira
kamu akan menanyakan alasan kedatanganku,” ujar Seung Ah.
“Aku? Kenapa? Aku
senang bertemu denganmu.”
“Kamu berbohong. Aku
tidak sanggup meneleponmu walau tahu nomormu. Mungkin kamu akan menanyakan
alasanku menelepon. Kamu tidak pernah memikirkanku, bukan?”
Seung Ah terkejut
bercampur senang mendengarnya.
“Bolehkah aku
menyukaimu?” tanya Seung Ah.
“Kamu sudah punya
pacar.”
--
Team det. Lee
melaporkan pada det. Lee kalau mereka menemukan bukti kalau Choi Sang Hoon
adalah kidal, dari foto dia bermain baseball. Mereka senang karena sudah dapat
bukti mutlak dan tinggal menunggu hasil tes DNA.
“Orang yang
membersihkan TKP tidak kidal. Lihatlah jejak darahnya. Orang yang mengayunkan
senjatanya kidal, tapi arah gerakkan pel tidak kidal,” ujar Jin Kook.
Cho Rong segera
melihat fotonya dan membenarkan, pelakunya tidak kidal.
“Pengguna tangan
kanan menjangkau kanan lebih jauh dan pengguna tangan kiri menjangkau kiri
lebih jauh. Makin jauh, makin lemah tekanannya. Kita harus menekan di sini dan
mendorongnya,” jelas Jin Kook. “Komandan Lee. Coba lihat ini. Ada yang
mencurigakan di TKP kemarin. Bola kristal salju di kabinet…”
Dan det. Lee malah
membanting barang yang Jin Kook perlihatkan. Pangkat Jin Kook adalah opsir.
“Opsir Yoo. Aku
berbicara denganmu baik-baik saat mereka tidak ada di sini. Di Jatanras regu 3,
anggotanya aku dan mereka berempat. Kami berlima. Jadi, bekerjalah layaknya
manajer seperti biasa. Misalnya mengurus kasus kehilangan skuter. Manajer Yoo.”
Nampak Jin Kook
sangat tersinggung di rendahkan seperti itu, tetapi dia berusaha sabar.
--
Cho Rong berada di
toilet. Dan sambil buang air kecil, dia menggosip dengan temannya mengenai det.
Lee yang sangat tega pada Jin Kook. Dan dia masih penasaran dengan bola kristal
yang hendak di jelaskan Jin Kook tadi. Rekannya, Hwang Gun, menyuruhnya untuk
tidak mempedulikan hal itu. Cho Rong jadi penasaran kenapa det. Lee sangat
membenci Jin Kook?
--
Seung Ah terus melihat gelangnya dan tersenyum-senyum bahagia. Dia melihat gelangnya dan membandingkannya dengan gambar yang dia gambar sebelumnya. Dan sama persis, gelang itu sama seperti saat belum putus. Seung Ah kemudian teringat perkataan Hee Jun kalau sepertinya gelang itu sepasang.
Seung Ah kemudian
teringat mengenai Hee Jun yang kesulitan membayar uang kuliah dan memutuskan
untuk menelpon ke kampus Hee Jun.
--
Jin Kook memeriksa
CCTV untuk mencari pencuri skuter. Cho Rong mengirim pesan padanya dan meminta
Jin Kook memberitahunya ada apa dengan bola kristal? Dia sangat penasaran.
Dan mereka bertemu
berdua di restoran.
--
“Apakah Hee Jun akan
kembali berkuliah?” tanya Seung Ah.
“Tidak.”
“Aku ingin
membantunya sedikit, bolehkah? Aku takut menyakiti harga dirinya,” ujar Seung
Ah dan memberikan segepok uang.
“Akan kubujuk.
Mungkin dia akan menerimanya demi uang kuliah,” ujar Moo Young dan hendak
mengambil uang itu. Tetapi, Seung Ah menarik kembali uang itu, dan
menerbangkannya.
“Pembohong. Tidak ada mahasiswa bernama Noh Hee Jun di jurusan ilmu komputer di Universitas Yeonggang.”
“Lucu sekali.”
“Lucu? Demi uang
semata… Kamu tidak malu?”
“Mungkin bukan demi
uang,” ujar Moo Young dan memberikan ponselnya yang sudah terhubung ke telepon.
Setelah itu dia keluar dari mobil Seung Ah dan berjalan ke pembatas sungai.
“Universitas Yeonggang kampus Wonju, wadah
intelektual untuk generasi mendatang,” ujar operator. Seung Ah terkejut, sudah salah.
--
Jin Kook memperlihatkan foto TKP dan susunan bola kristal sambil menjelaskan. Ada 2 foto yang di perlihatkan Jin Kook, foto yang di ambil di TKP setelah kejadian dan foto yang di ambil korban bersama teman-temannya dan terlihat susunan bola kristal. “Perahu layar, Rudolph, manusia salju, bunga, dan malaikat. Di sini sama. Perahu layar, Rudolph, manusia salju, bunga, dan malaikat. Urutannya sama.”
“Lalu kenapa?”
“Berapa kali harus
kukatakan? Noda darahnya hanya terdapat di lantai dan meja. Tapi saat kita ke
sana, ada noda darah lain di dasar bola kristal salju. Bukan karena tepercik
darah, tapi bola kristalnya memang berlumuran darah. Artinya, kabinetnya pernah
jatuh dan dirapikan kembali oleh seseorang.”
“Baiklah, tampaknya
aku mulai mengerti maksudmu. Tapi
aku tidak paham letak janggalnya,” ujar Cho Rong, tetapi sesaat kemudian
berteriak : “Aku paham! Maksudmu, seseorang menyeka semua darahnya dan
menatanya kembali?”
“Astaga, tapi
bagaimana urutannya bisa sama? Baris depannya pun sama, padahal ada puluhan
bola kristal. Bagaimana mungkin?”
“Itu sebabnya
menurutku ini janggal.”
“Apa-apaan ini? Mustahil
pelakunya ingat semuanya dalam sekejap. Atau mungkin IQ pelakunya 1.000. Mungkin
dia memotret rumahnya sebelum membunuh korban,” tebak Cho Rong.
“Itu tidak perlu.
Hanya ada pajangan di sana. Apa masalahnya jika urutannya berbeda? Mereka pasti
terburu-buru, tapi kenapa ditata secara runtut? Mungkin mereka menatanya secara
runtut tanpa sadar. Itu tidak perlu, tapi kebetulan saja menatanya seperti ini.”
“Apakah mungkin ada
yang bisa melakukannya secara kebetulan? Benarkah mereka ingat semuanya dalam
sekejap?” tanya Cho Rong.
“Entahlah. Satu hal
yang pasti, pelakunya orang aneh.”
--
Moo Young ternyata
lompat ke sungai untuk memungut uang Seung Ah yang tadi di lempar dan
berterbangan. Dia menghitungnya dan mengembalikannya pada Seung Ah dan
memberitahu kalau uang itu kurang 8 lembar (what?!! Dia tahu uangnya berapa
jumlahnya padahal Seung Ah hany menunjukkan gitu aja, nggak ada nyebut angka
ataupun ngasih Moo Young untuk hitung).
Seung Ah menangis dan
meminta maaf karena sudah asal bicara dan salah paham. Moo Young mencairkan
suasana dengan berkata kalau Seung Ah menangis karena uangnya hilang 400
dollar? Apa dia harus mencarinya lagi?
Seung Ah memeluk Moo
Young dan meminta maaf. Moo Young melihat Seung Ah tidak mengenakan gelangnya dan
menduga Seung Ah membuangnya karena itu pemberian dari pembohong sepertinya.
Seung Ah membantah hal itu dan memperlihatkan gelangnya.
“Aku ingin memberitahumu hal menarik. Gelangnya sama persis. Lihat? Kamu memperbaiki gelangnya persis seperti semula. Manik-maniknya lebih dari 20 butir. Bagaimana bisa?” tanya Seung Ah, dan memperlihatkan foto di ponselnya.
“Entahlah.”
“Pacar?”
“Ya, begitulah
keinginanku,” ujar Seung Ah bahagia.
--
--
Dan adegan beralih ke
Moo Young bersama Seung Ah. Awalnya, Moo Young tersenyum, tetapi perlahan
wajahnya berubah menjadi dingin.
##
Hello guys…
kembali lagi dengan Chunov. Awalnya, aku nggak mau nulis sinopsis drama korea
yang lagi on going bulan ini. Namun apa daya, aku tergoda dengan drama Jung So
Min dan Seo In Guk ini^^
Menurut
berita, ini drama di adaptasi dari dorama yang tayang di tahun 2002 dan
populer. Kalau tahun 2002 itu aku masih SD kelas 2 kalau nggak salah, masih
muda banget, jadi nggak tahu apa itu dorama. Taunya cuma doraemon, ninja
hattori, shinchan, hamtaro, pokemon, power rangers, dll.
Untuk 2 episode
awal, sangat menarik bagiku untuk di ikuti, apalagi semua petunjuk dan
perjumpaan antara Yoo bersaudara dengan Moo Young. Aku belum ada nonton versi
dorama-nya, dan tidak ada rencana mau nonton, karena takutnya kecewa.
Bagi para
readers yang sudah nonton versi dorama, please jangan kasih spoiler apapun ya. Nanti
mood nontonku jadi hilang. Hahahaha. Happy reading and watching (you can
download or streaming). Dan tinggalkan komentar ya guys !!
Terimakasih,
Ps. Jangan tanya
sinopsis game sanaeha di sinopsis ini ya, soalnya bukan aku yang nulis.
Lanjut terus ya mb..
ReplyDeleteSemoga sehat selalu
Aamiinnn
Amin
Delete😊😊
Thank you kak...
ReplyDelete