Sinopsis Korean Drama : Hundred
Million Stars From the Sky Episode 01-2
The Smile Has Left Your Eyes
Images by : TvN
Jin Kook menghampiri Seung Ah dan memberikan buket bunga yang di bawanya. Dia juga memuji semua karya guci yang Seung Ah buat sangat mengagumkan. Anehnya, wajah Seung Ah terlihat tidak nyaman mendengar pujian tersebut.
Jin Kook kemudian
bertanya untuk memastikan, apa benar siap acara pameran akan di lanjutkan
dengan pesta ulang tahun Seung Ah? Jin Kang membenarkan dan akan ada
pertunjukan kembang api. Woo Sang yang mengaturnya.
Jin Kook merasa
senang mendengar pacar Seung Ah yang sangat baik. Dan dia bertanya dengan
menggoda, apa adiknya ini (Jing Kang) punya pacar? Seung Ah menjawab tidak
tahu, kalau ada mungkin juga di sembunyikan dari Jin Kook. Jin Kook dan Jin
Kang tertawa mendengarnya.
Woo Sang tiba di acara, dan Seung Ah langsung pamit untuk bicara dengan Woo Sang. Jin Kook sedikit heran melihat wajah Seung Ah yang berubah marah saat melihat Woo Sang.
Seung Ah membawa Woo
Sang ke belakang, tempat nanti minum di sediakan. Mereka tidak menyadari kalau
ada Moo Young di bawah meja yang sedang memasang pipa di tabung bir.
Seung Ah meminta Woo Sang untuk membatalkan sesi wawancara. Dia tidak bisa melakukan wawancaranya karena prof. Hong juga akan hadir. Dari pembicaraan mereka, terungkap kalau guci yang di pamerkan bukanlah karya Seung Ah, tetapi karya prof. Hong.
“Kamu menginginkan
pameran solo. Tapi kamu kurang berbakat. Kamu sudah sepakat,” ingati Woo Sang.
“Aku tidak menyangka
sebesar ini.”
“Pikirmu siapa yang
menyarankannya? Hong Ji Won. Profesor wanita itu. Dia ingin menjualnya, jadi,
aku membelinya. Apa salahnya? Kini, itu milikmu.”
Dan di tengah intens
nya pembicaraan itu, Moo Young dengan tenang bangkit dari bawah meja usai
memasang pipa bir. Dan hal itu jelas membuat Seung Ah dan Woo Sang kaget,
mengetahui ada orang lain yang mendengarkan pembicaraan mereka.
Moo Young nampak
tidak peduli pada mereka. Dia beranjak pergi. Dan jelas, Woo Sang tidak bisa
membiarkannya pergi begitu saja usai mendengar pembicaraan mereka. Dia
mengeluarkan selembar cek dan memasukkannya ke kantong baju Moo Young.
“Kamu tahu artinya,
Kim Moo Young?” tanya Woo Sang (dia tau namanya dari name tag yang ada di baju
Moo Young. Ngerti kan, kenapa Woo Sang kasih cek? Itu uang tutup mulut).
Moo Young dengan
tenang melihat cek yang Woo Sang berikan, cek 1.000.000 won. Dan Moo Young
menjawab : “Ya.”
Woo Sang menerima telpon dari kantor, dan pamit pergi duluan sama Seung Ah karena harus bekerja. Seung Ah yang di tinggal sendiri, memutuskan untuk kembali ke acara pameran.
“Kamu sungguh tidak
ingin melakukannya? Gelar wicara seniman itu. Jika kamu tidak mau, jangan
lakukan. Itu mudah,” ujar Moo Young. Dan hal itu menghentikan langkah Seung Ah.
“Janji? Aku sudah
berjanji, ya? Aku tidak akan menepati janjiku,” ujar Moo Young dan merobek cek
yang Woo Sang berikan padanya.
“Kamu tidak akan
menepatinya? Kenapa tiba-tiba… Katakan apa maumu.”
“Jangan melakukan
gelar wicara. Sebenarnya kamu menginginkannya, ya? Itu wajar. Kamu berlagak
dipaksa. Seolah-olah kamu berhasil dalam segala hal.”
“Bicara apa kamu? Apa
aku tampak selemah itu hanya karena kamu mengetahui kesalahanku? Tahu apa kamu?
Apa hakmu berkata… Kamu tidak perlu mengatakannya. Aku sudah merasa menyedihkan
hingga serasa ingin mati. Tapi mau bagaimana lagi? Aku sudah sampai sejauh ini.
Kamu ingin aku berbuat apa?”
“Baiklah,” ujar Moo
Young dan pergi. Tetapi, Seung Ah memanggilnya dan bertanya maksudnya. “Aku
tahu kamu enggan mengikuti gelar wicara. Aku paham. Sudahlah.”
--
Seung Ah tidak
kembali ke acara pameran. Dia malah duduk di tepi dermaga dan terlihat
berpikir, memikirkan perkataan Moo Young yang menyuruhnya untuk tidak melakukan
wawancara kalau tidak ingin. Juga perkataan Moo Young yang mengatakan kalau dia
hanya berpura-pura tidak mau, seolah di paksa, padahal dia menginginkannya.
Para wartawan mulai
gelisah karena Seung Ah tidak kunjung datang untuk melakukan wawancara.
Sekretaris juga gelisah. Untungnya, tidak lama, Seung Ah datang. Semua orang
langsung mengerubunginya.
Moo Young dengan
tenang berkata dia tidak sengaja dan meminta maaf. Semua langsung heboh.
Sekretaris segera berteriak memanggil security dan Moo Young di seret keluar.
Seung Ah, Jin Kook dan Jin Kang, heran melihatnya.
Pas sekali, Jin Kook
menerima pesan dari Cho Rong yang melapor kalau peristiwa mahasiswi itu bukan
bunuh diri, tapi pembunuhan yang di sengaja.
Acara pesta di
lanjutkan. Jin Kook dan Jin Kang memesan minuman, dan ternyata Moo Young sudah
ada di belakang meja melayani minuman pesanan. Moo Young memberikan minuman
yang Jin Kang tanyakan tadi padanya, Jin Kang sedikit heran, tetapi tetap
menerimanya.
Jin Kook dan Jin Kang
menjauh dari meja. Dan Jin Kang bertanya pada Jin Kook, apa dia jelek? Jin Kook
langsung membenarkan. Jin Kang jadi kesal karena kakaknya bilang begitu, dan
Moo Young juga mengatakan hal yang sama. Jin Kook malah semakin menggoda Jin
Kang yang jelek.
“Omong-omong, apa
kita pernah bertemu dengannya? Maksud kakak, apa kita mengenalnya?” tanya Jin
Kook.
“Dia yang tadi
memecahkan guci.”
“Tidak.
Sebelum itu.”
“Tidak, aku belum
pernah bertemu dengan orang menyebalkan itu.”
Jin Kook tidak
bertanya lagi, dan bertanya kapan kembang api di lakukan? Jin Kang melihat
jam-nya dan berkata sebentar lagi, dia segera mengajak Jin Kook untuk mencari
tempat melihat kembang api. Jin Kook melihat berkas di tangan Jin Kang yang
dari tadi Jin Kang pegang, dan bertanya itu berkas apa? Kenapa selalu di bawa?
Dan Jin Kang baru
teringat kalau dia harusnya mencari Woo Sang. Tapi, karena Woo Sang tidak ada,
dia memutuskan untuk fokus menikmati pesta saja.
Seung Ah sepertinya mulai tertarik pada Moo Young. Dia terus memandangi Moo Young diam-diam, dan bahkan mengikuti Moo Young yang pergi keluar gedung, menuju atap. Pas sekali, Woo Sang baru datang setelah urusannya selesai, dan heran melihat Seung Ah keluar. Dia mengikuti Seung Ah.
Moo Young sadar kalau Seung Ah mengikutinya. Seung Ah dengan gugup bertanya, apa tadi Moo Young sengaja menjatuhkan guci? Kenapa?
“Karena kamu begitu
cantik.”
Seung Ah terkejut
mendengar jawaban Moo Young. Tetapi, di sisi lain, dia merasa senang
mendengarnya. Tetapi, pembicaraan mereka harus berakhir karena terdengar suara
Woo Sang mencarinya.
Moo Young menarik
Seung Ah ke celah kecil untuk bersembunyi. Dan duar!!! Kembang api di ledakkan.
Sangat indah. Semua orang menikmati kembang api tersebut.
Dan untuk lebih menjerat hati Seung Ah, dia memberikan gelang yang dikenakannya, dan memakaikannya ke pergelangan tangan Seung Ah. Moo Young berkata kalau itu adalah hadiah ulang tahun untuk Seung Ah. Usai mengatakan hal itu, dia pergi.
keknya bagus dramanya
ReplyDelete