Sinopsis Korean Drama : Hundred
Million Stars From the Sky Episode 02-2
The Smile Has Left Your Eyes
Images by : TvN
“Kamu tidak ingat aku
atau pura-pura tidak ingat? Bukankah kita pernah bertemu? Tiga kali. Hari ini
pertemuan keempat,” ujar Moo Young.
Dan jelas hal itu
membuat Seung Ah menjadi penasaran. Jin Kang memberitahu kalau dia bertemu
dengan Moo Young di pub di Itaewon 2 hari yang lalu, saat melakukan kencan
buta. Seung Ah terkejut mengetahu Jin Kang mengikuti kencan buta.
Moo Young tertawa
kecil mendengarnya dan memuji Jin Kang yang sangat serasi dengan Cho Rong.
Seung Ah jadi semakin penasaran. Tetapi, Jin Kang tidak mau membahasnya.
Seung Ah di antar pulang oleh Moo Young, dan dia mengajak Jin Kang untuk ikut. Jin Kang menolak karena merasa akan merepotkan, dia menyuruh mereka pulang saja.
--
Moo Young mengantar
Seung Ah hingga depan rumah. Sebelum masuk ke rumah, Seung Ah memberikan hadiah
untuk Moo Young. Tembikar karya-nya. Moo Young memuji tembikar itu sangat
indah.
Seung Ah berdeham dan
memberikan tanda untuk mencium pipi-nya. Moo Young tidak bisa karena ada CCTV
di depan rumah dan pasti akan merekam mereka.
--
Seung Ah menemui Woo
Sang dan memberikan portofolio perusahaan Jin Kang. Respon Woo Sang? Dia
mengejek Jin Kang yang berteman dengan Seung Ah karena maksud seperti ini.
Seung Ah tidak suka mendengarnya. Woo Sang malah seperti tidak peduli dan
mengajak Seung Ah untuk ikut dengannya berlibur ke Jepang akhir pekan depan.
“Aku ingin menegaskannya
kepada oppa. Mari kita akhiri ini. Aku
menyukai orang lain. Aku lebih
menyukainya. Aku kemari untuk menyampaikan itu,” beritahu Seung Ah.
“Kamu punya pacar?”
“Ya. Dia cinta
pertamaku.”
Dan Woo Sang malah
tertawa mendengar hal itu. Dia tidak percaya mendengar kata cinta pertama.
seung Ah semakin marah. Dan Woo Sang tidak peduli, Seung Ah boleh berpacaran
dengan pria itu atau siapapun, asal jangan pernah tidur dengan pria itu.
--
Jin Kang pulang berbelanja dan melihat Moo Young di toko laundry. Mereka memang tinggal di lingkungan yang sama, Wonyoung-dong.
Jin Kang menyapa Moo
Young dengan ramah dan mengembalikan jaket Moo Young, setelah itu, dia pamit
pergi. Moo Young masih ingin bicara dengan Jin Kang, cari mereka bicara hal
dengan canggung, seperti Moo Young yang hari ini tidak berkencan dengan Seung
Ah padahal akhir pekan. Moo Young hanya menjawab kalau Seung Ah pergi menjenguk
neneknya.
Kebetulan sekali, Cho
Rong menelponnya dan mengajak Jin Kang untuk nonton film bersamanya besok
malam. Dan Jin Kang setuju.
“Akhirnya kalian
berkencan? Secara resmi? Menonton film, makan bersama, hubungan yang santai. Apa
lagi? Bercengkerama,” ujar Moo Young, terdengar seperti mengejek.
“Apanya yang lucu?”
“Kamu marah?”
“Aku mendengar karena
terdengar dan melihat karena terlihat. Kita selalu berpapasan. Maaf jika kamu
tersinggung.”
Jin Kang malas bicara
lagi dan memutuskan pergi, tetapi dia teringat sesuatu dan balik lagi. “Maaf. Katamu
kita pernah bertemu tiga kali. Kita bertemu di pameran Seung Ah, lalu kamu
meminjamkan jaket ini di pub. Kapan lagi? Kurasa kita baru bertemu dua kali.”
“Salah.”
“Kamu sengaja
melakukan ini, ya? Kamu mencari perhatianku,” tuduh Jin Kang.
“Tidak.”
“Lalu kapan lagi?”
tanya Jin Kang semakin penasaran.
“Dahulu sekali. Di suatu tempat… Di suatu tempat… Seakan-akan kamu adikku yang telah lama pergi. Seorang adik yang manis,” ujar Moo Young dan menatap wajah Jin Kang sangat lama.
“Berapa usiamu?
“Kita seusia.”
“Kamu tahu berapa
usiaku?”
“Tidak.”
Mendengar hal itu
membuat Jin Kang kesal, mengira kalau Moo Young hanya mempermainkannya.
“Kini aku mengerti. Kita
tidak pernah bertemu dan aku tidak mengenalmu, tapi firasatku tidak enak. Aku
kenal seseorang sepertimu. Dia kasar, merasa berhak atas segalanya, dan
mempermainkan semua orang. Dia merasa semua wanita mencintainya. Menjijikkan.”
Dan pembicaraan
mereka berakhir disana.
Saat Jin Kang hendak pergi, dia melihat sesuatu, dan segera berlari menghentikan mobil pick up yang hendak pergi. Kenapa? Ternyata ada seekor kucing di bawah roda dan terjepit. Moo Young segera membantu mengambilkan kucing itu dan memberikannya ke pelukan Jin Kang. Setelah itu, dia membantu mengambilkan sepeda Jin Kang yang terjatuh karena Jin Kang berlari tadi. Dia juga memperhatikan kucing itu dengan baik.
Moo Young mengambil kucing itu dari Jin Kang karena Jin Kang tidak bisa memelihara kucing itu. Dia kemudian pergi dengan membawa kucing itu dalam dekapannya, dia juga meninggalkan jaket yang Jin Kang kembalikan padanya.
Jin Kang berteriak memanggil Moo Young karena meninggalkan jaketnya, tetapi Moo Young menyuruh Jin Kang untuk menyimpannya saja.
--
Jin Kang melakukan presentasi desain produk bir buatan Arts Brewery dan semua staff Arts terlihat puas dengan presentasi Jin Kang. CEO Hwang jelas senang.
Hee Jun berbicara
dengan Moo Young. Dia memperlihatkan kantong berisi uang yang Seung Ah berikan
untuknya membayar kuliah, padahal dia sudah men olak,
tetapi Seung Ah meninggalkan uang itu. Dan Moo Young menyuruh Hee Jun untuk
mendaftar kuliah (itu artinya Hee Jun belum kuliah).
“Kamu menyuruhku
berpura-pura menjadi mahasiswa? Kamu kenapa? Kenapa berbohong begitu?” tanya
Hee Jun.
“Aku hanya ingin tahu
hal apa yang menyentuh hati gadis kaya.”
“Harus kuapakan
uangnya?” tanya Hee Jun dan Seung Ah tidak menjawab.
--
CEO Hwang dan staff
keluar dari kantor Arts dengan sangat bahagia karena presentaasi mereka di
sukai. Mereka berharap dapat di pilih.
Dan lagi-lagi, Jin
Kang berpas-pasan dengan Moo Young (ingat Moo Young itu pekerja Arts Brewery
yang mengantarkan pesanan bir bersama dengan Hee Jun). Tetapi, mereka saling
tidak menyapa dan seolah tidak mengenal.
--
Woo Sang pergi ke kantor Arts. Dan staff Arts membawanya keliling kantor dan memperlihatkan pabrik dimana mereka mengolah bir. Staff kemudian memanggil Moo Young dan memintanya untuk memberikan tester bir pada Woo Sang. Woo Sang mengenali Moo Young sebagai orang di acara pameran seni tempo hari yang mendengarkan pembicaraannya dengan Seung Ah.
Woo Sang kembali berkeliling, dan menemukan tembikar. Staff juga heran melihat ada tembikar dan bertanya apa itu milik Moo Young? Dia memuji tembikar itu sangat indah.
Moo Young segera
merebut tembikar nya dari tangan Woo Sang dan memberitahu itu hadiah.
“Itu cantik, tapi
tidak cocok untukmu,” hina Woo Sang.
--
Jin Kook masih mengurusi kasus skuter. Orang yang mencuri skuter beralasan kalau dia salah ambil, dan skuter nya juga di curi. Semua tentu tidak percaya mendengarnya, skuternya hilang, jadi mencuri punya orang gitu?
“Pada hari skutermu
dicuri, ada seseorang yang tewas. Sebaiknya kami mencari pembunuhnya atau
pencuri skuter lebih dahulu?” kesal Hwang Gun pada Oh Ba Reun (nama pencuri
skuter) wkwkwk
jadi ingat ms. Hammurabi, hakim Ba Reun si hakim kanan. Yang mau baca sinopsis
ms. Hammurabi, bisa baca di blog ini ya!
Cho Rong memanfaatkan situasi untuk kabur,
tetapi ketahuan sama Hwang Gun. Cho Rong langsung pamit pulang.
--
Mereka nonton film
komedi dan Jin Kang terus tertawa. Sementara Cho Rong, bukannya menonton film,
malah memperhatikan Jin Kang terus. Mereka tampak akrab.
Saat keluar dari bioskop, Jin Kang kembali berpas-pasan dengan Moo Young yang hendak nonton. Dan Moo Young bersama seorang wanita muda, yang menggandeng tangan Moo Young dengan mesra.