Sinopsis Lakorn : Happy Birthday Episode 04-1


Sinopsis Lakorn : Happy Birthday Episode 04-1
Images by : GMM Tv
Tee baru pulang dari pemakaman orang tuanya. Tantenya bertanya, apa Tee yakin mau tinggal sendiri di rumah itu? Apa tidak mau tinggal bersama mereka? Tee yakin, dia tidak ingin masuk sekolah baru dan mulai dari awal lagi. Tantenya mengerti dan berjanji akan sering mengunjungi Tee. Dan mengenai harta orang tua Tee, dia akan bantu mengaturnya. Dia akan mengirimkan uang ke rekening Tee setiap bulannya. Tee berterimakasih atas bantuan tantenya itu.

Setelah tantenya pergi, Tee baru masuk ke dalam rumah. Matanya tampak sedih. Sekarang hanya tinggal dia dan Hatori di rumah itu. Tee berusaha kuat.
Tee memberi makan Hatori, tetapi anehnya, Hatori tidak mau makan. Tee jelas heran kenapa Hatori tidak mau makan padahal kan dia tidak di beri makan beberapa hari. Tee mengira kalau Hatori juga sedih karna hanya tinggal dia saja di rumah ini.
Tidak lama kemudian, Tee tertidur di sofa bersama Hatori.
Episode 04
Tee terbangun saat hari sudah sore dan terdengar gonggongan Hatori. Dan saat dia keluar, dia melihat seorang gadis sedang memberi makan Hatori. Dan gadis itu adalah Tharnnam. Setelah berbincang dengan Tharnnam, Tee mengundang Tharnnam untuk masuk ke dalam rumahnya.
End
Tee terbangun di rumah lamanya. Dia melihat surat yang kemarin lagi. Surat bertanggal 13 Maret 2018 : Akuu tidak bisa menunggu mu lebih lama lagi.
--
Tonmai sedang sibuk mendengarkan penjelasan guru biologi. Sementara Noina sibuk melihat ponselnya dan wajahnya tampak sedih. Jadi, Tonmai memberi tanda pada Tharnnam untuk melihat Noina sedang sms dengan siapa. Ternyata, Noina sedang chatting dengan Top, dan Top marah karena Noina masih berteman dengan Tonmai.
Tharnnam memberitahu kalau Noina bertengkar dengan pacarnya. Dan Tonmai langsung menanyakannya ke Noina. Noina membenarkan, itu karena Top tahu dia pergi ke Bangkok dengan Tonmai kemarin.
“Ajak dia makan ice cream bersama,” saran Tharnnam pada Tonmai.
Tonmai tidak mau. Tetapi, Tharnnam terus menyuruh dan berbicara di telinga Tonmai. 
“Apa kau mau makan ice cream bersama?” tanya Tonmai refleks dengan suara keras. Dan seluruh kelas langsung menatapnya. Tonmai jelas malu dan segera meminta maaf pada guru dan menunduk.
“Tonmai,” bisik Noina. “Kau akan membelikanku ice cream?” tanyanya memastikan. Dan Tonmai membenarkan. Noina sangat senang mendengarnya.
Tharnnam juga senang. Saking senangnya, dia maju ke depan dan meniru gerakan guru biologi menjelaskan.
--

Noina dan Tonmai makan di kantin bersama. Noina sudah tampak ceria lagi setelah makan ice cream. Dan Tonmai jelas senang melihatnya. Noina kemudian curhat kalau waktu dia masih diam-diam mengagumi Top, dia merasa sangat bahagia. Tetapi, sekarang, saat sudah pacaran, dia malah merasa kebahagiaannya berkurang.
“Kalau begitu, putus saja,” saran Tonmai. “Jika berpacaran dengannya membuatmu tidak bahagia, maka akhiri saja.”
Tharnnam jelas kaget dengan saran Tonmai, tetapi dia senang juga karena akhirnya Tonmai berani ambil langkah. Noina merasa tidak mungkin putus dengan Top, karena dulu dia berusaha sangat keras untuk bisa pacaran dengan Top. Top itu adalah pria cool dan tidak mungkin di sia-siakan.

Tharnnam melihat kalau pak Tai sedang makan sendirian. Sementara Tonmai dan Noina sedang ribut, dimana akhirnya, Tonmai memberikan uang pada Noina untuk beli ice cream lagi.
Tharnnam menatap pak Tai dengan senyum penuh kerinduan.
Flashback
Tharnnam mengajari pak Tai pelajaran matematika, dan pak Tai kesulitan untuk mengerti dan menyarankan agar dia mencontek saja PR Tharnnam. Tetapi, Tharnnam tidak memberikan izin dan lanjut mengajar.
Pana datang menghampiri mereka. Dia mau minta laporan yang kemarin dia minta pada pak Tai.
“Apa kau di sini untuk ikut les tambahan di hari Sabtu juga?” tanya Pak Tai pada Pana.
“Ya. Murid rajin sepertiku belajar 6 hari dalam seminggu.”
Pak Tai mengerti dan pergi untuk mengambilkan laporan.
“Hey, Tharnnam. Tee memberikan ini padamu,” ujar Pana dan memberikan sebuah kertas yang di lipat.
Tharnnam membuka surat itu, dan di surat itu, Tee mengajak bertemu di lab sains sore ini. Tharnnam tersenyum membaca surat itu. Dan Pana memperhatikannya. Namun hal itu tidak berlangsung lama, karena pak Tai kembali dan memberikan fotocopy laporan yang Pana minta. Pana segera membayar biaya fotocopy-nya dan berterimakasih.
Setelah Pana pergi, pak Tai menggoda Tharnnam yang pasti mendapatkan surat cinta lagi. Tharnnam membantah hal itu.
“Tharnnam, ketika aku melihatmu tersenyum seperti ini, hatiku juga sangat bahagia. Tersenyumlah lebih sering, Tharnnam. Aku ingin melihatmu bahagia setiap hari.”
End
Mata Tharnnam berkaca-kaca melihat hal itu. Tonmai menyuruh Tharnnam menghampiri Pak Tai jika merindukannya. Lagipula, tidak ada yang bisa melihatnya. Dan hal itu malah membuat Tharnnam ingin menggenggam tangan Tonmai. Tonmai tidak mau, karena dia tahu kalau tangannya di genggam Tharnnam, Tharnnam jadi bisa merasukinya. Dia bahkan memarahi Tharnnam karena tidak memberitahunya sebelumnya. Tharnnam langsung menjelaskan kalau dia juga baru tahu. Dia berusaha membujuk Tonmai, tetapi Tonmai tidak mau.
Dan semua orang yang ada di kantin, termasuk Pak Tai, heran melihat Tonmai bicara dan gerak gerik sendiri seperti orang gila.
Pak Tai menghampirinya dan memanggil Tonmai. Barulah Tonmai sadar kalau orang menatapnya aneh. Tonmai menghampiri pak Tai, dan Pak Tai langsung bertanya Tonmai bicara dengan siapa? Tharnnam mendikte jawaban Tonmai : Bermain drama. Sedang latihan drama, bohong Tonmai.
“Ohh… apa kau sudah makan siang?”
“Sudah,” jawab Tonmai.
“Kau harusnya bilang belum,” protes Tharnnam.
“Tapi, aku belum kenyang,” lanjut Tonmai.
Tharnnam tersenyum. Dan Pak Tai mengajak Tonmai untuk makan dengannya. Dia membawa sayur telur kukus, dan rasanya sangat enak. Tharnnam langsung semangat mendengarnya, dia memberitahu Tonmai kalau telur kukus buatan Pak Tai sangat enak.
Pak Tai memberikan nasinya pada Tonmai dan membagi sayurnya juga pada Tonmai. Tonmai mencoba telur kukus dan memuji telur itu sangat enak. Pak Tai jelas senang mendengarnya. Tharnnam kemudian meminta Tonmai bertanya kepada Pak Tai, apa dia sudah lulus?

Pak Tai terdiam mendengar pertanyaan itu (pasti dia merasa aneh, mana ada orang bertanya kepada orang tua sepertinya, apa sudah lulus? Itu kan artinya orang itu tahu dia pernah menempuh pendidikan).
“Sudah.”
“Sudah berapa lama dia lulus?” tanya Tharnnam lagi. Dan Tonmai mengajukan pertanyaan itu.
“Beberapa tahun yang lalu.”
Dan Tharnnam terus bertanya kenapa pak Tai tidak memperkerjakan orang lagi? Pak Tai tambah heran dan merasa ada yang aneh. Tetapi, belum sempat pak Tai menjawab, Noina sudah kembali dari membeli ice cream.
Noina menceramahi Tonmai karena mencuri makanan Pak Tai. Pak Tai langsung menjawab kalau dia yang mengajak Tonmai makan bersamanya. Apa Noina mau ikut juga? Tonmai langsung mempromosikan telur kukus pak Tai yang enak. Noina menolak dengan sopan, karena sudah jam masuk kelas. Tonmai akhirnya pamit pada pak Tai dan juga berterimakasih atas makanan Pak Tai.
Setelah Tonmai pergi, Pak Tai terlihat memikirkan sesuatu.




2 Comments

Previous Post Next Post