Sinopsis
Lakorn : You Are Me episode 14 – 2
Images by : Channel 3
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama
samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Thi
dan Da pergi ke perusahaan iklan yang Da rekomendasikan waktu itu. Dan
perusahaan itu adalah milik Hia, direktur yang Sina bekerja sama (untuk
mengingatkan kalau Sina adalah stunt
woman). Hia mempresentasikan bentuk iklan yang akan mereka lakukan, dan Thi
sangat suka dengan hal itu.
Hia
langsung menelpon Sina dan menawarkan Sina menjadi model iklan untuk perusahaan
ST Super Car. Pekerjaan ini sangat bagus dan bayaran yang di tawarkan juga
sangat tinggi. Tetapi, jelas Na tidak bisa menerima pekerjaan itu mau sebagus
dan sebesar apapun bayaran itu. Dia tidak akan bisa menerimanya. Dan Na
langsung mematikan telepon.
Hia
jelas sangat kesal. Dia berusaha menelpon balik Na, tetapi Na sudah mematikan
teleponnya. Na langsung mau mencari Nuan.
Hia
menelpon Thi yang baru sampai rumah kalau model yang hendak di rekrutnya
menolak untuk bekerja dengan mereka. Thi jelas heran, dan meminta Hia untuk
mengirimkan nomornya, dan dia yang akan mencoba bicara. Hia tidak bisa karena
model itu, Suzy Roth, adalah orang yang sangat tertutup dan tidak suka orang
lain tahu mengenainya.
“Kalau
hal itu aku tahu. Karena aku juga tidak bisa menemukan foto dan informasi
mengenainya di internet.”
“Itu
dia Khun Athirat. Aku tidak mengerti kenapa dia ingin menjadi sangat tertutup
seperti itu. Bahkan jika ada reporter yang ingin mengambil fotonya, dia tidak
memberi izin. Kau percaya tidak kalau seluruh orang di industri ini sampai
harus membujuknya, karena dia sangat bagus dalam pekerjaannya.”
“Tapi
walau begitu, aku ingin mencoba bicara dengannya. Apa kau punya nomor telepon
managernya atau yang lainnya?”
Dan
Hia pun setuju untuk mengirim nomor telepon manager Suzy Roth. (manager Suzy
Roth adalah Nuan).
Nuan
sedang berada di ruang tamu membantu membersihkan kaca karena Orn sedang sakit.
Dia menyapa Thi dengan ramah. Thi menerima nomor hp manager Suzy, dan langsung
menelpon. Dan ponsel Nuan berbunyi, Nuan merasa kalau itu sangat kebetulan. Dia
pamit ke belakang untuk menerima telepon. Nuan merasa heran karena yang
menelpon adalah nomor asing, dan menelpon ke nomor manager-nya.
Nuan
mengangkat telepon dalam bahasa inggris. Nama inggrinya adalah Natalie. Dan dia
sangat terkejut saat mendengar orang yang menelpon memperkenalkan diri sebagai
Athirat Sutrahak dari ST Super Car. Saking terkejutnya, dia sampai mengeluarkan
logat Thai-nya. Tetapi, dia segera kembali menggunakan bahasa Inggris.
Thi
merasa heran karena suara Natalie tampak tidak asing. Dia berbicara dalam
bahasa thai, dan Nuan langsung bicara dengan ketus. Thi meminta nomor Suzy Roth
karena ingin mengajak kerja sama. Tetapi, Natalie menolak memberikan nomor
Suzy.
--
Nuan
segera ke kamar Na dan melaporkan hal itu. Dia sudah menolak permintaan
kerjasama Thi dengan alasan kalau Na sedang keliling luar negeri karena terikat
kontrak. Na kesal karena harusnya Nuan bilang saja dia tidak bisa menerima,
tanpa alasan apapun. Nuan membalas kalau dia tadi terlalu gugup dan tidak bisa
berpikir. Dan Thi menelponnya, dimana jarak mereka terpisah hanya beberapa
meter.
Na
langsung meminta Nuan untuk menelpon P’Peter dan minta P’Peter untuk menolak
pekerjaan itu.
Nuan
langsung menelpon, tetapi nomor P’Peter tidak aktif. Jadi, Na mencoba
menelponnya juga, tetapi tidak bisa. Nuan menjadi panik. Na juga bingung harus
bagaimana, pokoknya mereka harus bisa menelpon P’Peter. (P’Peter itu seperti
atasan Na dan Nuan. Seperti agency mereka gitu).
--
Pa
melakukan presetansi, dia menjelekan Thi yang tidak bisa mengatur perusahaan
hingga penjualan terus menurun. Da membela Thi, dengan menyindir Pa yang
membuat masalah terkait perusahaan shipping itu.
Thi
menjelaskan kalau PR yang hendak di buatnya sudah hampir selesai. Mereka hanya
tinggal menghubungi Suzy Roth. Dan jika Suzy sudah bersedia bekerja sama, maka
semuanya akan baik-baik saja.
Khun
Wiset mengejek Thi yang belum bisa menghubungi Suzy padahal itu hanyalah artis
biasa. Dia bahkan menawarkan bantuan. Khun Pa ikut mengejeknya.
“Setauku,
Suzy Roth bukanlah small stunt
seperti yang kalian pikirkan,” ujar Na dengan kesal.
“Benar.
Meskipun Suzy Roth adalah seorang stunt, Indy
Style. Dan tetap membuat dirinya misterius, tapi aku rasa itu ada alasannya dan
membuat semua orang semakin tertarik padanya,” jelas Thi.
Da
membenarkan. Bahkan sekarang ini, orang-orang berusaha mengungkap rahasia Suzy,
tetapi tidak bisa. Dan menurut informasi yang di dapatnya, Suzy sedang liburan
di Thailand. Na jelas heran, darimana Da bisa mendapatkan informasi tersebut.
Da juga merasa jika bisa merekrut Suzy, masyarakat akan semakin tertarik dengan
perusahaan mereka, dan reporter pasti akan meliputnya. Karena itu, Khun Nat
menyuruh Thi untuk segera mengontak Suzy Rot.
“Jika
pekerjaan ini tidak sukses, kau harus instropeksi, Nai Thi. Pikirkan apa kau
pantas mewarisi posisi dari Ibu atau tidak,” peringati Pa.
--
Da
mulai bekerja dia berusaha menghubungi perwakilan Suzy di Amerika, tetapi belum
bisa. Hal ini membuat Thi semakin cemas. Dia memerintahkan semuanya untuk
mencari informasi mengenai Suzy Roth.
Na
langsung memberitahu Thi kalau yang di lakukan Thi hanya akan membuang waktu.
Mau bagaimanapun, Suzy Roth tidak akan menerima pekerjaan itu. Thi tersenyum
sinis, dan balik bertanya, kenapa Na sok tahu? Na beralasan kalau dia hanya
berpikir dari sudut pandang Suzy. Thi menegaskan kalau dia orang yang tidak
mudah menyerah, dia akan terus berusaha.
“Pekerjaan
ini… kau juga harus melakukannya,” tegas Thi pada Siriya.
“Huh?
Kau ingin aku menemukan informasi dari Suzy Roth?” tanya Na memastikan.
Thi
membenarkan. Ditambah Na adalah asistennya sekarang.
--
Thi
mengadakan rapat dengan semua pegawai penjualan. Semua masih sibuk mencari
informasi mengenai Suzy. Sementara Na santai saja, dia tinggal menulis
informasi nya saja.
“P’Thi.
Aku sudah bertanya pada temanku di Amerika untuk menemukan informasi. Suzy Roth
adalah orang Thai asli. Tapi, ayahnya
adalah orang Amerika. Dia besar dan tumbuh di Amerika juga. Bisa berbicara
bahasa Thai sedikit. Warna kesukaannya adalah biru,” lapor Da dengan bangga.
Na
tertawa mendengar informasi palsu itu. Dan Da menantang Siriya untuk
memberitahu informasi yang di dapatnya.
“Suzy
Roth adalah orang Thai. Ayahnya orang Thai, dan ibunya juga. Dia lahir dan
besar di pusat pelatihan kecil Muay Thai. Itulah kenapa dia sudah berkelahi
sejak masih muda. Dia menyukai martial
arts (seni bela diri). Tidak peduli apa itu Muay Thai, Jiu Jitsu, balap
mobil dan juga segala jenis bela diri lainnya. Dan yang lebih penting, warna kesukaannya
adalah merah,” jelas Na.
Tetapi,
semua malah tertawa mendengarnya. Mereka tidak percaya dengan informasi Na. dan
Na jelas heran.
“Mereka
tertawa karena kau hanya duduk dan mengarang semua itu saja!” jawab Thi.
“Kau
tidak percaya padaku?”
“Bagaimana
bisa aku percaya? Apa alasan mu? Seperti Nong Da, dia punya informasi dari
temannya di America. Tapi, kau tidak ada. Dan lihat, kau bahkan tidak mencari
informasi di Internet.”
Da
langsung mengejek Siriya. Dan Na tidak bisa bilang kalau dia adalah Suzy Roth.
Da menerima telepon dari temannya kalau mereka sudah menemukan nomor dari
perwakilan Suzy Roth itu. Orang itu Khun Peter sedang liburan di Thai, di Hua
Hin. Thi langsung menuju ke sana. Dia
juga hendak membawa Siriya, tetapi Na langsung menolak. Dia harus menjaga
KhaoSuay dan kalau membawanya juga hanya akan merepotkan. Dan setuju dengan hal itu.
“Itu
tidak akan merepotkan. Kau harus pergi. Karena kau adalah asistenku dan juga
dalam masa pelatihan. Aku ingin kau mempelajari hal ini juga,” tegas Thi.
“Tapi,
Khun! Aku khawatir dengan putraku!”
“Kau
tidak perlu khawatir. Aku sudah memberitah Mae’Yai. Dan satu lagi, Nuan juga
ada di rumah. Jadi tidak ada yang perlu di takutkan.”
Da
jelas merasa kesal. Dan Lert juga sudah membawa barang-barang Thi. Na meminta
izin sebentar untuk menghubungi Nuan, tetapi nomor Nuan tidak aktif. Thi
menghubungi Khunu Win juga meminta menunda pertemuan mereka, tetapi Khun Win
tidak bisa. Jadi, Thi berkata akan mengirimkan perwakilannya.
Mendengar
hal itu, Na menawarkan diri untuk menemui Khun Win. Tetapi, Thi tidak mau. Dia
malah menyuruh Da yang pergi untuk menemui Khun Win dan tidak usah ikut
dengannya ke Hua Hin. Da menolak, tetapi Thi memaksa.
Nuan
menelpon Na, tetapi, ponsel Na malah habis protes. Thi heran, untuk apa sih Na
panik menelpon Nuan? Na menjawab kalau dia mau minta di bawakan baju untuk di
pakai di Hua Hin. Thi dengan tenang menjawab, kalau Siriya bisa memakai baju Da
sementara.
--
Khun
Pa sudah mendapat informasi mengenai Thi yang akan pergi ke Hua Hin untuk
menemui perwakilan Suzy. Khun Pa langsung mendesak Khun Wiset untuk melakukan
rencana mereka secepat mungkin. Kali ini, mereka harus bisa mengalahkan Thi.
--
Na
dan Thi tiba di Hua Hin. Mereka menginap di hotel tempat Peter juga menginap
berdasarkan informasi dari teman Da. Na merasa sangat khawatir kalau mereka
akan berjumpa dengan Peter. Dia tidak mau Thi sampai bertemu dengan Peter.
Peter
sedang bersantai di kolam berenang hotel. Dia adalah seorang lelaki gemulai dan
menyukai pria. Setiap ada pria berbodi kekar yang lewat, matanya pasti langsung
menatap pria itu.
Thi
dan Na memesan kamar, dan hanya ada satu kamar yang kosong. Thi segera memesan
kamar tersebut, tetapi Na protes. Dia tidak ingin mereka satu kamar. Thi jelas
heran, karena di rumah kan mereka sudah satu rumah, lagian Na pasti tidak bisa
sendirian di kamar. Na tidak bisa protes lagi dan terpaksa setuju satu kamar
dengan Thi.
Na
dan Thi menunggu di lobby hotel. Dengan harapan agar bertemu dengan Peter Park.
Thi bahkan menyuruh Na melihat foto Peter yang di dapatnya, agar Na juga bisa
membantu mengintai. Pas sekali, terlihat Peter yang sedang berjalan ke arah
mereka. Hanya Na yang melihat, dan dia panik jika Thi juga akan melihatnya,
karena itu tanpa sengaja dia malah memukul pantat Thi saat Thi hendak berbalik.
Thi kaget pantat nya di pukul, dan Na beralasan kalau melihat ada nyamuk
menggigit pantat Thi.
Thi
heran melihat kelakuan Siriya hari ini. Di tambah lagi, Siriya malah memaksanya
untuk minum. Dia tidak tahu kalau Na melakukan itu agar mencegahnya bisa
bertemu dengan Peter.
Akhirnya,
Thi membawa Na ke kamar mereka. Dan ternyata, kamar mereka berdekatan dengan
Peter. Mereka berjumpa dengan Peter di lorong kamar. Na panik, dan berusaha
kabur, tetapi hal itu malah membuat Thi dan Peter jadi bertemu. Na tidak
peduli, dan memilih untuk kabur.
Thi
merasa senang melihat Peter, dan bertanya untuk memastikannya. Peter
membenarkan kalau dia adalah Peter Park, dan Peter sangat senang melihat Thi,
dia menyukai Thi. Thi memperkenalkan dirinya dari ST Super Car, dan dia juga
hendak memperkenalkan Siriya, tetapi Siriya malah sudah menghilang.
--
Peter
dan Thi bicara dalam sebuah ruangan. Dan Thi mulai memberitahu tujuannya mencari
Peter. Na merasa cemas, dia takut Peter menerima tawaran pekerjaan dari Thi.
Saat Peter sudah keluar, Na menghampirinya dan bertanya hasil pembicaraan
mereka.
Thi kesal karena tadi Siriya menghilang. Na
berbohong kalau tadi dia pergi ke kamar mandi.
“Dia
bilang kalau Suzy sedang liburan dan tidak ingin di ganggu,” beritahu Thi.
Na
jelas merasa senang mendengarnya. Tetapi, dia berpura-pura sedih untuk Thi yang
sudah jauh jauh datang ke Hua Hin malah pulang dengan tangan hampa. Tetapi, dia
memaksa Thi untuk segera pulang. Thi tidak mau, mereka masih bisa membujuk
Peter.
Thi
mendorong kursi roda Na keluar dari ruangan itu (sepertinya kamar Peter), dan
di sudut kamar Peter melihat Na dan memberikan kedipan mata. Na jelas kaget,
karena Peter tahu dia ada di sana.
--
Na
menelpon Nuan. Dan Nuan menjelaskan kalau dia tau dari Lert mengenai Na dan Thi
yang ke Hua Hin untuk mencari Peter. Jadi, dia mencoba menelpon Peter lagi, dan
untunglah nomor Peter aktif. Jadi, dia meminta Peter untuk menolak tawaran
pekerjaan dari Thi dengan alasan pribadi. Dan Peter setuju, karena dia juga mau
bersenang-senang dengan pria di sana.
Nuan
bertanya kapan Na akan pulang? Dan Na memberitahu kalau Thi masih tidak mau
pulang dan membujuk Peter.
“Aku
takut kalau Peter akan kasihan dengan pria tampan,” beritahu Na.
“Hey!
Kau baru saja bilang kalau Khun Thi adalah pria tampan?”
“Tidak.
Maksudku, Nang Peter melihat semua pria sebagai pria tampan,” bantah Na.
--
Thi
menelpon Khun Nat dan memberitahu kalau dia sudah bertemu dengan Peter, tetapi
Peter tidak bisa menerima tawaran mereka karena Suzy sedang liburan. Khun Nat
bertanya langkah Thi selanjutnya, dan Thi menjawab dia akan berusaha mencari
cara agar Peter mau mereka.
Khun
Nat mengingatkan Thi untuk tidak gagal, karena semua orang sekarang sedang
memperhatikan Thi. Jadi, jangan sampai ada kesalahan. Thi mengerti dan berjanji
akan membuat Suzy Roth menerima pekerjaan ini.
--
“Aku
akan membuat Khun Thi menyerah!” tegas Na pada Nuan.
Thi
masuk ke dalam kamar. Dan dia mengajak Siriya untuk berdiskusi agar Peter mau
membantu mereka. Dan Na menjawab : “Okay!”
Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini (Khun
Mae Suam Roy) di :
k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.
Tags:
Khun Mae Suam Roy
Di lnjut truz mb critanya menarik
ReplyDeleteLnjt
ReplyDelete