Sinopsis C-Drama : Our Glamorous Time Episode 2 - 2




Network : Dragon TV QQLive



Dikantor H. Wei Kai memuji kopi buatan karyawan Grace. Dan sambil tersenyum, Grace membalas bahwa semua itu dia pelajari dari Wei Kai. Lalu Wei Kai tertawa, karena dia tidak tahu bagaimana caranya membuat kopi.

“Yang aku maksud itu bakat. Lihat lah, kamu bukan hanya tahu bagaimana menjadi seorang bos. Tapi juga tahu bagaimana menjadi seorang direktur,” jelas Grace, menyindir secara halus.



“Kelihatannya kamu berbicara kode hari ini. Aku bahkan tidak bisa menebak apa maksudnya. Kelihatannya seperti kita melakukan lebih dari sekedar menikmati kopi hari ini,” balas Wei Kai sambil tersenyum.

“Tentu saja. Aku mengundang mu kesini untuk pelan- pelan menikmati kopi dan pelan- pelan melihat drama yang kamu arahkan,” balas Grace dengan maksud tertentu.



Grup perwakilan tiba di Wenda beserta dengan para wartawan dan reporter. Lalu melihat itu, Mo Chen memberikan perintah kepada anak buahnya, untuk membawa alat peraga sebagai climax dari pertunjukan ini.


Beberapa orang datang sambil membawa sesuatu. Didepan pintu masuk Wenda. Mereka melebarkan matras udara berwarna kuning besar. Dan menggunakan kipas angin, mereka mengisi matras udara itu hingga mengembang dan membesar. Sehingga apabila si Ace harus melompat, dia tidak akan terluka.


“Biarkan ku tunjukan proyek pertunjukannya dari hape ku,” jelas Grace. Sambil menyalakan rekaman berita yang ada di hape nya. Karena hape Grace tersambung dengan jaringan TV, maka Wei Kai dapat melihat rekaman berita itu melalui layar TV di depan mereka.

Rekaman itu adalah tentang para karyawan yang sedang berdemo. Kemudian diatas atap Wenda ada Ace yang berdiri disana sambil memegang sebuah kain merah panjang yang terulur ke bawah.


“Aku bekerja selama hidupku di Wenda. Istriku juga. Dia sama sepertiku, seorang karyawan tua di Wenda. Karena kecelakaan yang terjadi di pabrik, dia menjadi vegetarian. Dan dia telah berada di atas tempat tidur selama 8 tahun. Dan saat ini dia masih membutuhkan obat untuk dapat bertahan hidup. Uang pesangonnya masih belum keluar. Mereka membunuh keluarga ku dengan sengaja!” teriak Ace dengan raut seolah- olah sedih dan menderita.


Seorang pemeran kecil yang berada dibawah berteriak menyuruh Boss Wenda keluar. Dan mendengar itu, semua orang pun ikut berteriak menyuruh Boss Wenda agar keluar.



Lin Qian naik ke atas atap. Dia berlari mendekati Ace yang sedang berdiri di ujung atap. “Kakek! Tidak ada yang tidak bisa di bicarakan!” teriak Lin Qian.

“Berhenti! Jangan mendekat!” balas Ace.

“Kakek, jangan berdiri disana, itu berbahaya. Aku sama seperti kamu. Aku juga korban dari Wenda. Aku membuka sebuah toko online kecil untuk menjual beberapa pakaian yang aku design. Aku menemukan sebuah pabrik untuk memproduksinya, tapi aku ditipu oleh Wenda,” jelas Lin Qian tanpa tahu atau mengerti apapun. Dia mencoba menghentikan aksi berbahaya si Ace yang disangkanya benar seorang korban.


Zhi Cheng yang naik ke atas atap juga. Dia berjalan mendekati mereka berdua. Dan melihatnya, si Ace menjadi panik. Dia mengancam agar mereka jangan mendekat atau dia akan benaran melompat.

“Kamu pikir masalahmu akan terselesaikan jika melompat beneran? Matras udara murah yang berada dibawah sana, tidak akan bisa menyelamatkanmu,” jelas Zhi Cheng.


Mendengar itu, si Ace melirik ke bawah. Dan menjadi takut sendiri. Lalu melihat si Ace yang tetap tidak mau turun, Lin Qian pun menjadi panik, bagaimana bila si Ace beneran meloncat.



Istri si Ace yang barusan dikatakan Ace telah terbaring diatas tempat tidur selama 8 tahun. Dia datang menggunakan taksi. Dan ketika melihat suaminya yang benar berada di atas atap, dia langsung berteriak memarahinya.

“Shen Guoqiang! Apa kamu kehilangan pikiranmu? Kamu tidak menginginkan keluarga kita lagi? Mengapa kamu melakukan ini? Apa aku tidak baik untukmu? Kamu melakukan ini di belakang ku, bagaimana kamu akan memperbaikinya?” teriak si Istri sambil merengek- rengek.

Dan para karyawan demo yang mendengar itu jadi merasa heran.




“Aku tidak beneran melompat. Aku hanya ingin uang saja,” jelas si Ace (Shen Guoqiang).

Raut wajah Wei Kai mengeras, saat dia melihat dan mendengar berita tersebut. Dimana si Ace sedang berteriak menjelaskan kepada Istrinya. Dan Grace tersenyum melihat raut wajah Wei Kai yang mengeras itu.


“Apa kamu gila? Siapa yang memberikan kamu ide ini?” teriak si Istri.

“Cepat turunlah dan berhenti mempermalukan kami, para pekerja!” teriak seorang karyawan.

Shen menjadi bingung serta panik sendiri harus bagaimana. Lalu karena itu, maka Shen pun ingin turun saja. Tapi sialnya, kakinya malah tidak sengaja tergelincir. Sehingga dia pun terjatuh.



Namun untungnya, dengan sigap, Zhi Cheng berlari dan berhasil menangkap tangan Shen, sebelum Shen beneran terjatuh ke tanah. “Jangan bergerak!” teriak Zhi Cheng karena Sheng bergerak panik. Dan setiap orang yang berada di bawah menjadi riuh karena cemas melihat itu.

“Tolong! Tolong! Aku tidak ingin mati!” teriak Shen ketakutan.

Lin Qian yang berada disana juga. Dengan sekuat tenaga dia memegang kaki Zhi Cheng agar dia tidak ikut terjatuh. Sementara Zhi Cheng sendiri, dia sedang berusaha untuk menarik Shen.



Didalam kantor. Si Wakil berjalan mondar- mandir dengan panik sambil berusaha untuk menghubungin Zhi Cheng. “Li Zhi Cheng, angkat! Angkat!” gumam si Wakil.

Kemudian saat dia mendengar suara ribut- ribut diluar. Dan melihat melalui jendela. Barulah si Wakil sadar bahwa Zhi Cheng sedang dalam kondisi yang berbahaya. Lalu dengan segera dia pun berlari.



“Berhenti bergerak! Aku tidak akan melepaskannya!” pinta Zhi Cheng sambil dengan sekuat tenaga berusaha menarik Shen dengan menggunakan kedua tangannya. Saking kuatnya, urat- urat Zhi Cheng tampak.

“Tolong! Tolong! Tolong!” teriak Shen dengan panik dan takut.

Sementara Lin Qian. Dia memegangin kaki Zhi Cheng yang terulur agar Zhi Cheng jangan sampai ikut terjatuh juga sambil mengeluhkan bahwa Zhi Cheng sangat berat. Dan para karyawan yang berada dibawah, mereka berteriak memberikan semangat.


Si Wakil bersama beberapa karyawan datang ke atas atap dan membantu Zhi Cheng dalam menarik Shen naik. Dan akhirnya, mereka pun berhasil menyelamatkan Shen. Lalu si Istri yang melihat itu dari bawah menjadi lega dan kemudian dia pingsan.



Shen terduduk lemas. Kemudian dia mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah menyelamatkan hidupnya. Namun Zhi Cheng tidak memperdulikan itu.

Dengan segera Zhi Cheng memberikan perintah. Dia menyuruh anak buahnya untuk menjaga Shen disini. Sementara si wakil (Yanzhi) harus ikut bersama dengannya. Dan dengan keheranan, Yanzhi pun mengikuti.



Setelah Zhi Cheng pergi. Lin Qian bertanya kepada si anak buah, apa Zhi Cheng itu atasan mereka. Dan hampir saja si anak buah keceplosan menjawab bahwa Zhi Cheng adalah bos. Namun untungnya, Monkey (nama samaran), langsung memotong.

“Yup. Dia adalah kepala keamanan,” jawab si Monkey.

“Tidak pernah terlihat seorang kepala keamanan yang begitu bersemangat,” puji Lin Qian dengan kagum.


Plok… plok… Grace bertemu tangan. “Pertunjukan yang sangat menarik.”

Pembawa acara didalam berita melaporkan bahwa Shen berhasil diselamatkan dan pasti ada seseorang dibelakang semua ini. Mendengar itu, Wei Kai berusaha bersikap tenang dan biasa saja.

“Aku harus pergi,” kata Wei Kai, lalu berdiri dari duduknya.



“Bos Ning, bukan, Direktur Ning. Kamu menyutdarai sebuah pertunjukan yang bagus. Dan apa kamu tidak akan bertanya jawab dengan para penonton?” tanya Grace dengan sengaja sekali.

Mengerti dengan maksud sebenarnya dari pertanyaan Grace. Wei Kai tersenyum tanpa berbalik menghadap Grace yang berada dibelakangnya. Dia berusaha untuk tidak tampak gugup. “Apa maksudmu? Bagaimana bisa aku yang menjadi Direktur nya?”



Dengan nada tajam, Grace mempertanyakan bukankah hari dimana Wei Kai dan Mo Chen menikmati snack dan berbincang, mereka berdua membahas tentang cerita ini. Lalu sambil tersenyum, Wei Kai mengatakan bahwa Grace pasti salah paham, karena yang mereka bicarakan adalah hal- hal random, tidak sedramatis seperti yang Grace katakan.

“Apa yang Wenda lakukan padamu?” tanya Grace dengan nada tenang.

“Ini bukan tentang apa yang Wenda lakukan padaku. Didalam pasar, Wenda, Xin Baorui milik kami, dan Si Meiqi adalah saingan. Persaingan adalah hal biasa,” jelas Wei Kai.



“Persaingan bisa menjadi sesuatu yang sekeji ini! Seseorang bisa mati dalam ‘persaingan biasa’ ini. Atau apa kamu tidak tahu apa yang sedang terjadi?” balas Grace dengan nada tinggi dan tajam sambil menunjuk ke arah TV.

Wei Kai terdiam untuk sesaat. Senyum diwajahnya pun kini menghilang. Lalu dengan sikap mengancam, dia mengatakan bahwa dia sangat menghormati Grace, tapi Grace perlu menjaga mulut. “Aku seorang pengusaha. Aku sangat memperdulikan tentang reputasi ku. Jangan membuat tuduhan palsu melawanku.”


Grace tersenyum dan menyindir, mengapa Wei Kai sangat gelisah. Lebih Wei Kai tidak tenang, maka lebih mencurigakan jadinya. Dan Wei Kai kembali tersenyum, dia membalas bahwa Grace lah yang tampak lebih gelisah, seperti Grace memiliki sesuatu yang  mau diberitahukan padanya bahwa mulai sekarang Grace akan berada di sisi Wenda.

“Menurut mu?” balas Grace berteka- teki.


“Baiklah. Aku memiliki urusan yang harus diurus, maaf aku tidak bisa bermain lagi. Bye,” balas Wei Kai. Dan dengan cuek, Grace mengiyakan. Lalu Wei Kai pun pergi.


Si Anak buah mendekati mobil Mo Chen dan memberitahukan bahwa ini sangat buruk, karena pihak Wenda membawa Shen bersama mereka. Dan Mo Chen menghela nafas, karena setelah semua trik  yang dipersiapkan ini, pihak Wenda malah membalikan nya menjadi sebuah drama. Kemudia Mo Chen pun memberikan perintah untuk pulang.

“Boss Chen, kamu bisa pergi duluan. Aku akan menyelesaikan ini dan menyusul,” kata si Anak buah. Dan Mo Chen pun pergi duluan.



Menggunakan pengeras suara. Yanzhi memberitahukan kepada seluruh karyawan yang berdemo bahwa kini semuanya telah mengetahui situasi sulit di dalam Wenda. Mereka (Pihak Wenda) ingin memecat seseorang bukan karena mereka benar- benar menginginkan ini. Namun seluruh karyawan tidak perlu khawatir, karena mereka akan membayarkan pesangon semuanya.

“Jika kalian punya kekhawatiran tentang pesangon atau keluhan apapun. Melalui hukum, kamu bisa pergi bertanya ke perwakilan pekerja. Tapi saya harap, kalian tidak akan mempercayai gosip yang ada. Dan bercanda tentang hidupmu sendiri. Aku Gu Yanzhi, wakil ketua dari Wenda. Aku berharap pada moment hidup atau mati, kita semua bisa saling mengerti,” jelas Yanzhi.



Menggunakan pengeras suara juga, seorang karyawan mengucapkan terima kasih kepada Zhi Cheng, sehingga mereka tidak perlu melihat orang mati. Dan karena itu, maka dia berpikir bahwa mereka bisa mempercayai perkataan Boss Gu. Lalu setelah itu, semua pendemo pun bubar. Sementara grup perwakilan masuk ke dalam Wenda dipimpin oleh Yanzhi.



Zhi Cheng menghubungin anak buahnya, Ma Feng. Dia menanyakan dimana Lin Qian. Dan melalui CCTV, Ma Feng melihat bahwa Lin Qian baru saja keluar dari gedung. Dan dengan segera Zhi Cheng pun bergerak.



Didalam mobil. Anak buah Mo Chen tadi serta beberapa anak buah yang lain, mereka menunggu di dalam mobil. Dan ketika melihat Lin Qian yang baru saja keluar dari dalam gedung. Mereka semua langsung keluar dari dalam mobil sambil membawa beberapa pemukul besi dan berjalan mendekati Lin Qian.



Menyadari hal tersebut. Lin Qian yang tidak tahu apapun menjadi panik. Dengan segera dia masuk ke dalam mobilnya. Tapi sebelum Lin Qian sempat menjalankan mobilnya. Seorang anak buah menusuk ban mobilnya dengan pisau agar kempes. Dan yang lain memukul kaca mobilnya menggunakan pemukul besi.

Sehingga Lin Qian tidak bisa melarikan diri. Lalu anak buah Mo Chen yang tadi, dia membuka pintu mobil Lin Qian dan menarik Lin Qian keluar dengan kasar.


Lin Qian berusaha untuk berlari dan kabur, tapi sayangnya dia tidak bisa, karena anak buah yang lain langsung menahan tangannya. “Apa yang kalian lakukan? Siapa kalian?” tanya Lin Qian dengan takut, karena dia tidak tahu ada apa.

Sebelum seorang anak buah sempat menusuk wajah Lin Qian dengan pisau. Zhi Cheng datang menaiki motor besarnya.



“Aku senang kamu belum terlalu jauh. Aku punya sesuatu untuk diberitahukan padamu,” kata Zhi Cheng dengan tenang sambil membuka helm nya dan turun dari motor.

“Berhenti bicara! Selamatkan aku!” balas Lin Qian dengan panik.

Seorang anak buah mengacungkan pisau nya dan mengancam agar Zhi Cheng jangan ikut campur. Namun Zhi Cheng mengabaikannya dan berjalan mendekati mereka dengan santainya sambil terus berbicara kepada Lin Qian.


“Seseorang mengatakan aku sangat berat,” kata Zhi Cheng dengan tenang. Lalu beberapa anak buah maju untuk menyerang Zhi Cheng, tapi dengan mudah Zhi Cheng berhasil mengalahkan mereka.

“Aku menemukan tentang Orderan itu. Wenda tidak ada membuat pernjanjian dengan kamu. Itu adalah Ding Fei yang mendatangin nya,” jelas Zhi Cheng.

“Bisakah kamu berhenti bicara dan fokus menyelamatkanku?” pinta Lin Qian dengan sedikit putus asa dan panik.

Kemudian disaat itu, beberapa anak buah yang telah kalah kembali berdiri dan ingin menyerang Zhi Cheng. Namun dengan sigap, Zhi Cheng langsung menghindar, lalu menyerang mereka, dan mengalahkan mereka. Sehingga mereka tidak bisa berbuat apapun. Dan Lin Qian menatap tidak percaya melihat itu.

“Tapi kamu telah menolong Wenda sebelumnya. Jadi syarat ganti rugi itu masih berlaku,” jelas Zhi Cheng sambil tersenyum.

“Deal. Aku akan mengirimkan kembali semua pakaian yang dibatalkan kepada Wenda,” balas Lin Qian yang sudah lebih tenang dengan situasinya. Sementara Zhi Cheng terus bertarung melawan beberapa anak buah yang masih bisa menyerang nya.

“Berikan aku alamatnya. Aku akan mengirimkan kain nya kepadamu,” balas Zhi Cheng. Dan Lin Qian langsung mengiyakan sambil tersenyum.



Si anak buah Mo Chen yang tadi mulai merasa ketakutan sendiri saat Zhi Cheng berjalan mendekatinya. Sambil berjalan mundur, dia menahan Lin Qian sebagai sanderanya agar Zhi Cheng tidak bisa menyerangnya.

“Dengarkan saranku, kamu lebih baik membawa saudara- saudara mu itu ke rumah sakit dulu. Atau mereka akan cacat selama hidup mereka,” jelas Zhi Cheng sambil merebut pemukul besi yang dipegang oleh si Anak buah. Kemudian Zhi Cheng menarik dan membawa Lin Qian.



Dikarenakan mobil milik Lin Qian telah hancur, maka Zhi Cheng pun menawarkan diri untuk mengantar Lin Qian dengan motornya. Lalu untuk masalah perbaikan mobil Lin Qian, dia akan memintanya kepada Bos Chen. Dan karena tidak ada pilihan lain serta tidak bisa berbuat apapun, maka Lin Qian pun setuju.

Setibanya dirumah Lin Qian. Zhi Cheng meminta We Chat Lin Qian agar lebih mudah untuk menghubungin nya saat barang diantarkan. Dan Lin Qian pun menscan barcode We Chat Zhi Cheng, lalu menambahkannya sebagai teman.



Dikantor. Yanzhi memberitahukan kepada Zhi Cheng bahwa permasalahan dengan pekerja akhirnya bisa diatasi. Dia memberikan print nan excel yang memberikan rincian pesangan yang harus dibayarkan.

“Kejadian ini tidak terlalu mempermalukan kita di depan Grup perwakilan. Tapi sebelum mereka datang ke sini, mereka telah menetapkan pilihan untuk bekerja sama dengan Xin Baorui. Ini hanya masalah kesopanan, makanya mereka datang ke sini,” jelas Yanzhi.

Dengan serius Zhi Cheng mendengarkan sambil membaca print nan yang Yanzhi berikan. Kemudian Yanzhi menanyakan kapan Zhi Cheng berencana untuk mengumumkan kedatangangnya secara resmi kepada publik.



“Ini belum waktunya. Nomor telpon yang aku minta kamu check kan, apa kamu sudah mencari tahu tentang itu?” tanya Zhi Cheng.

“Oh. Nomor itu milik Louis (Grace), kepala editor di perusahaan fashion H,” jawab Yanzhi.

“Apa kita pernah bekerja dengan mereka sebelumnya?”

“Dia memiliki hubungan yang dekat dengan kakak mu. Dia cukup berpengaruh dalam dunia fashion. Bagaimana kamu mendapatkan nomornya? Ditambah itu adalah nomor pribadinya.”

“Sebelum pekerja itu mengancam untuk melompat dari bangunan. Dia memperingatkan ku melalui sms,” jelas Zhi Cheng. Dan dengan penasaran, Yanzhi jadi bertanya- tanya bagaimana bsia Grace mengetahui tentang kejadian tersebut.



Ditepi laut. Tempat dimana mobil Zhi Qian tenggelam, sehingga Zhi Qian meninggal. Disana Grace berdiri merenung sambil memakai payung, karena sedang turun hujan.

Grace mengingat, ketika Zhi Qian menghubunginya. Disaat itu Zhi Qiang mengatakan bahwa ada suatu rahasia yang akan Grace segera ketahui. Dan dengan nada yang sedikit manja, Grace pun membalas mengapa Zhi Qian mencoba untuk membuatnya penasaran lagi.

Namun Zhi Qian tidak mau memberitahu dahulu, dia mengajak Grace untuk bertemu di tempat lama besok. Dan Grace pun mengiyakan.


Keesokan harinya. Grace menunggu Zhi Qian direstoran, tapi Zhi Qian belum datang. Jadi Grace pun menghubunginya, “Kamu tidak pernah telat. Aku sudah menunggu mu disini sangat lama sekarang,” kata Grace meninggalkan pesan suara untuk Zhi Qian sambil tersenyum.


Namun tiba- tiba saja, disaat itu, sebuah berita mengabarkan tentang mobil Zhi Qian yang baru saja diangkat dari dalam laut. Dan Zhi Qian yang berada di dalamnya telah meninggal.


Melihat berita itu, Grace tampak sangat terkejut sekali. Lalu dia pun menjadi tidak fokus, sehingga ketika dia akan berdiri, tanpa sengaja dia terjatuh. Dan setelah itu Grace pingsan tidak sadar kan diri.


Zhi Cheng berjalan mendekati Grace. Dan menyadari hal itu, Grace membuka kaca mata hitam yang di gunakannya dan memandang ke arah Zhi Cheng.

“Pesan peringatan yang dikirim kan tentang kecelakaan pekerja itu. Apa itu kamu?” tanya Zhi Cheng langsung, tanpa berbasa- basi.

“Kamu menemukan ku begitu cepat,” balas Grace.


“Mengapa kamu membantu ku?” tanya Zhi Cheng sambil melihat ke arah laut.

“Ini tempat dimana kakak mu meninggal,” balas Grace, tidak menjawab pertanyaan Zhi Cheng.

“Apa hubungan mu dengan nya?”




Ditempat lain. Ditoko. Lin Qian dan Yayi sibuk menghubungin pelanggan mereka untuk meminta maaf. Kemudian disaat itu, kakak Lin Qian datang. Dia berada tepat di depan pintu.

10 Comments

Previous Post Next Post