Khun
Chai Puttipat (2013) Episode 3 - Part 5
Network
: Channel 3
Malam
hari. Chai Pat memainkan piano dengan penuh emosi. Dan mendengar itu, Chai Yai
datang ke ruang piano, lalu saat Chai Pat telah selesai bermain, dia
mendekatinya dan menanyakan apa yang terjadi.
Chai
Pat menceritakan bahwa dia dipaksa untuk menonton bersama dengan Marathee
besok, kepadahal dia tidak mau. Dan sekarang dia mengerti dengan perasaan Chai
Yai dan Chai Ruj dulu.
Chai
Yai meminta Chai Pat untuk tenang, dia menjelaskan walau terkadang Nenek bisa
tidak masuk akal, tapi Nenek tidak pernah memaksa kan perasaan seseorang. Lalu
dia menanyakan, apa Chai Pat tidak punya perasaan untuk Marathee.
“Tidak
ada. Tidak sedikit pun,” jawab Chai Pat dengan tegas.
Chai
Yai lalu menanyakan apa ada orang yang Chai Pat sukai, dan Chai Pat kesulitan
untuk menjawab tidak. Dan kemudian Chai Pat terpikir sesuatu, dia menuduh bahwa
pasti Chai Pee yang telah menyebarkan berita tentangnya, dan Chai Yai tertawa.
“I…
itu tidak benar. Aku tidak punya perasaan untuk Krongkeaw. Aku hanya
menjahitkan lukannya saja. Hubungan kami sebatas dokter dan pasien. Dia akan
pulang setelah dia baikan,” jelas Chai Pat dengan cepat.
Saat
Chai Yai hanya diam saja, Chai Pat menceritakan bahwa ada satu hal yang
membuatnya bingung. Dia tidak tahu apa yang salah degnan Keaw, sengaja jatuh
dari panggung, sengaja jatuh dari tempat tidur, dan sengaja jatuh dari kursi
roda. Dia merasa seperti Keaw tidak ingin meninggalkan rumah sakit.
“Aku
dengar General Pinit menunggu untuk membawanya ke Paradise,” jelas Chai Yai.
“Itu
benar. Jadi dia ingin tinggal di rumah sakit selama yang dia bisa. Untuk menghindari
General Pinit. Tapi… mengapa dia tidak menjawab ketika aku tanya?” tanya Chai
Pat.
“Mungkin
dia tidak yakin, apa orang dirumah sakit adalah mata- mata General Pinit. Jika
ceritanya tersebar, maka dia akan dalam bahaya,” jelas Chai Yai.
Chai
Pat merasa sangat senang. Dia tersenyum lebar dan membalas bahwa ini memang
benar. Lalu dia berterima kasih kepada Chai Yai yang telah membuka kan matanya
hari ini.
Dengan
perhatian, Chai Yai memegang bahu Chai Pat dan memberikannya semangat. “Jika
kamu yakin, dia lah orangnya. Maka jangan lepaskan dia!”
“Tidak.
Aku… Aku tidak… dia Miss kontes kecantikan,” kata Chai Pat dengan terbatah-
batah, dia seperti kesulitan untuk mengatakan bahwa dia tidak menyukai Keaw.
Dan Chai Yai tertawa.
“Jika
kamu yakin bahwa dia adalah gadis impian mu, maka kamu harus maju dan mengikuti
hati mu. Dengarkan lah kata hatimu,” kata Chai Yai menasehati Chai Pat. Dan
dengan sikap malu- malu, Chai Pat permisi untuk tidur.
Setelah
Chai Pat pergi. Ketiga saudara Chai Pat yang lainnya keluar dari persembunyian
mereka dan mengetawai sikap tidak jujur Chai Pat. Lalu dengan bangga, Chai Pee
mengatakan bahwa dia pasti akan memenangkan taruhan.
“Ini
bukan masalah besar, jika aku kalah. Jika Chai Pat menemukan seseorang yang
benar- benar di cintainya, bukankah ini hal yang bagus?” kata Chai Ruj. Dan
semuanya setuju.
Pagi
hari. Piangporn datang ke kamar Keaw untuk melepaskan IV yang Keaw pakai.
Kemudian dia menjelaskan bahwa hari ini Chai Pat sedang off, dan Chai Pat
memberitahukan padanya bahwa Keaw sudah boleh pulang.
Mendengar
itu. Keaw beralasan bahwa dia masih merasa sangat sakit, dan dia mau menunggu
hingga Chai Pat untuk memeriksa lukanya dulu besok. Dan Piangporn pun menjadi
kebingungan, apalagi karena Keaw terus meringis seolah kesakitan.
Setelah
Piangporn keluar dari kamarnya untuk mengambilkan obat penahan sakit. Keaw
langsung duduk dan bertanya- tanya, sampai berapa lama dia bisa terus tinggal
disini. Kemudian Keaw kembali berteriak mengeluh, agar setiap orang berpikir
bahwa dia benar- benar kesakitan.
Tags:
Khun Chai Puttipat
lanjut y
ReplyDeleteLanjut y kak sampai selesai.
ReplyDelete