Sinopsis Lakorn : Love At First Hate Episode 12 part 2


Sinopsis Lakorn : Love At First Hate Episode 12 part 2
Images by : GMM Tv
Kluay marah melihat Ploy yang memeluk Pup. Dan Ploy dengan tenang menjelaskan kalau dia hanya sedang meminta tolong Pup mengajari sesuatu dari naskahnya. Dan tentu saja Kluay tidak percaya. Dia meminta Pup untuk meninggalkannya bicara dengan Ploy. Dan Pup setuju, dia naik ke atas dan masuk ke kamar.

Kluay mulai melampiaskan kemarahannya pada Ploy. Dia kesal dan marah karena Ploy selalu berusaha mengalahkannya. Dia bahkan menyebut merasa rendah diri di hadapannya, dan bahkan sampai berani melakukan itu. Kluay menyebut Ploy sebagai sampah.
“Tapi P’Pup mungkin tidak berpikir aku sampah seperti yang kau katakan,” ujar Ploy dan tersenyum senang.
Kluay tidak tahan lagi. Dia tahu kalau Ploy alergi dengan cotton wool, jadi dia mengoyak bantal sofa dan mengeluarkan isinya yang adalah cotton wool. Ploy ketakutan dan mulai merasa gatal dan sulit bernapas. Kluay memperingati Ploy untuk tidak bermain-main dengannya lagi.
“P’Pup adalah milikku. Dan aku tidak akan membiarkan seorang pun merebutnya dariku. Mengerti?! Jika kau tidak berhenti mendekatinya, aku akan memberikanmu pelajaran. Aku akan menekanmu dengan kakiku dengan kuat dan kau tidak akan punya tempat di industri show ini lagi.”
Dan Ploy masih berani melawan hingga membuat Kluay semakin emosi. Ploy berlari dengan takut ke kamarnya sambil berteriak kalau Kluay berusaha membunuhnya.
--
Malam hari,
Kluay masih terlihat kesal dengan Pup. Dan Pup menyadarinya. Dia memeluk Kluay dari belakang.
“Kau dengar yang ku bicarakan dengan Ploy tadi sore?”
“Itu… kau tidak ingin aku untuk mendengarnya,” balas Pup. “Menurutmu aku harus memasang cotton wool di seluruh tubuhku? Jadi, Ploy tidak akan bisa mendekatiku.”
Dan Pup malah menggoda Kluay yang berubah dari kucing menjadi harimau. Kluay merasa malu mendengar godaan Pup. Dia mulai menjelaskan kalau dia hanya merasa kesal. Dan Pup tertawa, dia tahu kalau Kluay hanya emosi dan tidak berniat seperti yang di katakannya. Dan dia juga senang karena Kluay cemburu padanya. Mereka malah semakin mesra daripada sebelumnya.
“Aku baik pada Ploy karena dia keluargamu.”
“Lainkali, jangan pedulikan dia. Jaga jarak darinya.”
“Aku tahu. Kau tidak percaya padanya. Tapi, dapatkah kau percaya padaku?”
Dan mereka kembali mesra.
And… Ploy ternyata menguping dari luar kamar Kluay dan merasa kesal karena Kluay dan Pup malah tidak bertengkar setelah kejadian tadi.
--
Esok hari,
Ploy menemui Tawan. Tawan memberikan undangan pembukaan toko baru dari Rawiwana. Mana tahu nanti pemiliknya tertarik dengan Ploy dan ingin Ploy menjadi model untuk bajunya. Jadi, Tawan mengajak Ploy untuk mau menemaninya ke acara itu. Ploy setuju. Tawan sangat senang dan berkata akan menjemput Ploy hari sabtu ini.
Ploy kemudian bertanya pendapat Tawan mengenai wanita seperti apa yang lebih di sukai oleh pria? Tawan merasa heran dengan pertanyaan itu, tetapi Ploy menyuruhnya untuk menjawabnya saja.
“Jika kau tanya padaku, jawabanku sudah jelas. Tapi, untuk banyak lelaki, mereka tergila-gila dengan kulit yang bersinar.”
“Maksudmu, pria Thai suka kulit bersinar pucat seperti P’Kluay?” tanya Ploy dengan emosi.
Dan Ploy mulai menjelekkan Kluay yang kalau tidak pakai makeup malah terlihat seperti hantu. Tawan menasehati Ploy untuk tidak membandingkan diri dengan orang lain, karena Ploy juga punya kelebihan. Tetapi, Ploy teta mengomel.
--
Kluay berbincang dengan Cholsa, mereka membahas mengenai ulang tahun Pup yang sebentar lagi tiba. Kluay hendak memberikan hadiah untuk Pup, dan meminta saran Cholsa.
--
Malam hari,
Kluay berakting kesal karena besok ada jadwal syuting dan tidak bisa bersama Pup. Pup jelas heran karena setaunya besok Kluay tidak ada jadwal. Kluay sedikit gugup dan beralasan kalau itu mendadak, karena seorang artis tidak bisa hadir dan meminta bantuannya. Dan kemungkinan, dia akan menginap.
Pup menawarkan diri untuk menemai Kluay.
“Jika kau menjadi anak baik, aku akan memberikan hadiah spesial,” ujar Kluay.
Mendengar kata hadiah, membuat Pup menjadi bersemangat. Dia ingin tahu hadiah apa itu, tetapi Kluay langsung pergi ke kamar mandi.
--

Esok hari,
Pup curhat pada Golf kalau Kluay menyiapkan kejutan ulang tahun untuknya.
“Awhh… bagaimana bisa itu di sebut kejutan kalau kau udah tahu?”
“Kau tahu, tidak peduli sebagus apapun aktingnya di drama. Di dunia nyata, kemampuan berbohongnya sangat buruk.”
Golf tertawa mendengarnya. Dan Pup meminta Golf untuk tidak memberitahu Kluay kalau dia tahu, karena dia penasaran dengan kejutan yang sudah Kluay siapkan untuknya. Golf secara jujur memberitahu kalau dia merasa cemburu pada Pup.
--
Kluay sedang menyiapkan kejutan ulang tahun untuk Pup. Dan dia menelpon Pup untuk bersantai sebelum datang menemuinya.
 “Kalau gitu, bekerja keras-lah. Aku menanti hasil kerjamu,” ujar Pup.
Usai telepon dengan Pup, Kluay memberitahu kalau ada yang aneh dengan Pup. Pup bilang akan menanti hasil kerjanya, jadi dia curiga kalau Pup tahu mengenai kejutan yang telah di siapkannya. Cholsa merasa itu tidak mungkin dan menduga palingan Pup hanya ingin memberikan semangat pada Kluay.
--

Tawan berada di depan rumah Kluay dan menelpon Ploy untuk keluar. Hari ini mereka akan ke acara itu. Ploy benar-benar lupa dengan hal itu karena dia sedang merencanakan hal lain. Ploy berbohong pada Tawan kalau dia sakit kepala dan mata jadi tidak bisa datang dan meminta maaf. Tawan jadi khawatir dan menawarkan untuk membawa Ploy ke rumah sakit. Ploy menolak dengan alasan sudah meminum obat dan setelah itu, dia langsung mematikan telepon.
Ploy sibuk sendiri di kamar. Saat mendengar suara pintu kamar Kluay terbuka, Ploy langsung berteriak seolah terjatuh dari tangga. Pup terkejut dan membantu Ploy, Ploy meminta bantuan Pup untuk membawanya ke kamar.
Dan ternyata, Ploy telah memasang kamera kecil di dalam tas-nya dan merekam mereka berdua. Tidak hanya satu kamera, tetapi ada 2. Satu lagi, di letak di atas meja.

Ploy mendekatkan diri paa Pup dan mengatakan Pup yang sangat perhatian padanya. Pup terlihat risih. Tetapi, Ploy malah memegang pipi Pup. Dan Pup mendekat ke arah Ploy. Apa dia hendak mencium Ploy?
--
Di tempat Kluay, balon yang sedang Kluay persiapkan pecah. Dan yang pecah adalah balon yang paling besar yang di letak fotonya bersama dengan Pup.
--
Entah apa yang terjadi, karena Pup berdiri dengan wajah puas. Dia kemudian berkeliling kamar Ploy dan membuat Ploy panik hingga melarang Pup untuk memeriksa. Dan Pup menemukan kamera yang Ploy letak di atas meja dan di sembunyikan dengan buku.
“Aku memasang kamera itu untuk Live saat melakukan make up ku.”
“Benarkah? Berhenti berbohong. Lihat, ini masih merekam. Sebentar, aku akan menghapusnya,” ujar Pup dan klik, dia menekan tombol di kamera itu. “Ploy, aku tidak akan membiarkanmu menggunakan ini untuk mengancamku lagi.”
Ploy berusaha merebut kamera itu, tetapi Pup mendorongnya.
“Mari kita anggap ini tidak pernah terjadi. Dan bertingkah normal dari sekarang,” ujar Pup dan keluar dari kamar.
Kluay mengejarnya, dan ternyata di luar kamar sudah ada Tawan. Tawan menghalangi Ploy untuk mengejar Pup. Ploy kesal dan mendorongnya. Tetapi, dia terlambat karena Pup sudah pergi dari rumah.
Ploy langsung melampiaskan kemarahannya pada Tawan karena menghalanginya tadi.
“Aku tidak pernah menyangka kau akan berbuat sejauh ini. Ploy yang aku kenal tidak seperti ini. Bagaimana bisa kau menggoda suami kakakmu sendiri? Ayo akhiri hubungan kita sampai di sini.”
“Tawan! Tawan! Kau brengsek. Kau ingin memutus hubungan persahabatan kita? Kau bukan temanku. Kau tidak tahu apa yang sudah P’Kluay katakan padaku?! Dia bilang akan membuatku tidak punya tempat di industri ini lagi. Lalu, apa yang harus ku lakukan?”
“Bahkan, walau aku tidak pintar, aku tahu. Alasan yang membuatmu hingga seperti ini, bukanlah Kluay. Tapi, dirimu sendiri. Kau mempunyai inferior complex ketika bersama dengan Khun Kluay. Kau hanya berpikir untuk mengalahkannya. Tapi, Khun Kluay tidak merasa ingin berkompetisi denganmu. Dan biar ku beritahu, ada orang yang lebih bodoh daripadamu. Itu aku. Aku bodoh berpikir kalau kau bisa berubah. Tapi sekarang, aku tidak mau menjadi bodoh lagi. terimakasih sudah membuka mataku,” ujar Tawan dan pergi.


Ploy menangis. Sudah tidak ada yang di pihaknya lagi. Dan hal itu malah membuatnya menggila, dia membanting semua barang yang ada di kamarnya. Dan dia kemudian teringat, ada 1 kamera yang di letaknya di dalam tas, yang belum di ambil oleh Pup. Dan hal itu membuat tangis Ploy berhenti.
--
O pergi ke rumah Khun Napa untuk memberikan barang yang ayahnya titipkan padanya. Pembantu menyuruh O untuk menunggu sebentar karena Khun Napa akan segera pulang. O menolak. Tetapi, sialnya, dia malah bertemu dengan Khun Napa di depan pintu.

Khun Napa dapat menduga kalau O menghindarinya karena masalah Kluay. khun Napa masih ingin O mendekati dan menjadi pasangan Kluay. Kali ini, O mengatakan kalau dia tidak bisa membantu terkait Kluay, karena dia bisa melihat Kluay dan Pup saling mencintai.
Khun Napa membantah hal itu. Tetapi, walau begitu O tetap tidak bisa, karena Kluay sudah memilih Pup.
“Kau salah paham. Pernikahan mereka adalah palsu. Aku akan memberitahu kebenarannya sekarang,” jelas Khun Napa.
Dan hal itu terdengar oleh Ploy yang baru saja datang.
Jika dia tidak mencintaimu, kau tidak akan bisa membuatnya tetap tinggal. Tapi, jika dia mencintaimu, tidak peduli seberapa keras kau mengusirnya, dia tidak akan pernah menjauh.
=Love At First Hate=

Post a Comment

Previous Post Next Post