Network : GMM One
Direktur
masuk ke dalam kelas untuk memberikan sebuah tugas kepada mereka, yaitu menulis
laporan berjudul ‘Misiku sebagai Siswa Berbakat’. Apa artinya menjadi siswa
Berbakat? Tulis itu dalam satu halaman saja.
Mon
mengangkat tangannya, dan bertanya,”Kalau aku tidak mau potensiku, apa bisa
dihilangkan?” tanyanya. Dan mendengar itu, Guru Pom langsung menegurnya, tapi
Direktur menahannya.
“Menghilangkan
kekuatan adalah hal besar. Tapi kalau kamu benar- benar mau, itu bisa
dilakukan,” jelas Direktur.
T H E G I F T E D
Diperpustakaan.
Pang membaca tulisan milik Namtaan yang menulis setiap detail kejadian sejak
awal memasuki kelas Berbakat, dan Namtaan menjelaskan bahwa sebenarnya satu
halaman saja tidak cukup. Lalu Namtaan menanyakan apa yang menjadi misi Pang.
“Aku
bahkan tidak tahu apa itu misi,” kata Pang.
“Kurasa
itu merujuk pada tujuan kekuatan kita,” balas Namtaan.
“Begitukah?”
“Jika
misinya bukan ini, aku akan memberikan mu contekan. Tapi untuk kali ini
kerjakan sendri,” jelas Namtaan.
Tiba-
tiba terdengar suara Ohm yang menyanyikan lagu kebangsaan dengan sangat keras,
dan mendengar itu, Namtaan serta Pang pun mendekatinya dan bertanya apa yang
sedang Ohm lakukan. Dan dengan sangat gembira, Ohm mengatakan bahwa dia sedang
menjalankan misinya.
“Misi
terakhirku, membersihkan toilet. Sampai tukang bersih- bersih, bilang, ‘Wah!!”
kata Ohm.
“Ohm,
itu misi yang berbeda,” jelas Namtaan. Dan sambil tersenyum, Pang mengiyakan.
Walau
mengetahui bahwa apa yang dilakukannya adalah salah, tapi Ohm dengan keras
kepala tetap mau melanjutkan misinya, karena dia malas untuk membuatnya ulang.
Lalu dia menanyakan, apa mereka mau melihat misi selanjutnya.
Namtaan
dan Pang pun mendekat serta melihat misi Ohm selanjutnya. “Peluk Pang dan
Namtaan erat- erat seakan tidak ada hari esok,” kata Ohm sambil tertawa, lalu
dia membuka lengan nya lebar- lebar.
Dikantor.
Guru Pom menggeleng- gelengkan kepalanya dengan pelan, ketika melihat Ohm dan
Pang serta Namtaan yang sedang bermain kejar- kejaran di koridor. Lalu tepat
disaat itu, Bu Ladda masuk ke dalam kelas.
“Meski
sudah jadi guru, kebiasaan burukmu tetap sama. Masuk ke kantor orang tanpa
izin,” kata Bu Ladda. Lalu dia memberikan semua laporan pelanggaran yang
diminta oleh Direktur.
“Aku
bisa membantumu bicara padanya,” kata Guru Pom dengan nada pelan.
“Tidak
perlu. Aku lelah. Aku sudah tidak sesuai untuk anak- anak zaman sekarang.
Mereka butuh orang- orang seperti mu. Kalau sudah tidak ada lagi, pergilah,”
balas Bu Ladda.
Guru
Pom berhenti di depan pintu, lalu dia berbalik dan bertanya kepada Bu Ladda,
apa sebagai seorang guru Bu Ladda pernah merasa dikecewakan oleh para murid,
karena mereka tidak sesuai harapan, atau kecewa pada diri sendiri karena gagal
membuat mereka mengerti.
“Aku
tidak tahu, apa yang kamu alami. Tapi kamu pernah menjadi muridku. Kalau kamu
mau terus menjadi guru, ingat ini. Yang dilakukan guru mungkin bukan yang
terbaik untuk murid. Berusahalah sebaik mungkin dan berharap yang terbaik untuk
muridmu. Sisanya, tergantung pada mereka,” jelas Bu Ladda.
Surat
pengunduran diri. Ladda Ngamkul.
Mon
berdiri di depan ruangan klubnya, dan memperhatikan semua temannya dulu secara
diam- diam. Lalu Art datang, dan karena itu, Mon pun segera berjalan pergi.
“Mereka
memang membencimu. Tapi disisi lain, mereka juga menyayangin mu. Mon, lokermu
masih ada. Mereka melarangnya dipakai orang lain,” jelas Art. lalu dia masuk ke
dalam ruangan klub. Dan Mon menangis mengingat setiap kenangan buruk dan
baiknya.
Dikantin.
Punn serta Claire saling mengobrol dan bermesraan. Lalu Claire terpikir saal
Korn, saat Mon bertanya kepada Direktur soal menghapus kekuatan itu, dia tanpa
sengaja melihat emosi Korn menggunakan potensinya.
“Mungkin
dia…”
Didalam
ruang klub. Korn menuliskan misinya. Aku
ingin kembali menjadi orang biasa.
Tags:
The Gifted