Sinopsis Lakorn : Trabab See Chompo (Pink Sin)
Episode 19 – 2
Images : Channel 3
Kiew tiba di depan kamar dan masuk dengan
menggunakan kartu kamar yang telah di dapatkannya dari front office. Sebelum
dia sempat masuk, Kris memanggilnya. Melihat Kris yang berada di depan kamarnya
tanpa Chaya, membuat Kiew panik dan langsung berlari masuk ke dalam kamar.
Dan dia melihat Peat yang sedang memasangkan
kembali jaket Chaya dan mencium bibir Chaya. Peat tidak menyadari kehadiran
Kiew dan Kris. Namun, ketika dia menyadari kehadiran merekapun, tidak ada raut
wajah bersalah di wajah Peat.
“Kejam! Aku tidak pernah berpikir kalau aku
akan menjadi sangat tidak bermoral seperti ini!” maki Kris.
Dan Kiew langsung menampar Peat. “Kau bilang
ingin balas dendam, ingin melihatku dan ayah menjadi sangat terluka. Kau sudah
berhasil. Karena sekarang ini, hatiku sudah hancur hingga tidak ada lagi yang
tersisa. Jika kau melihatku hingga terluka sampai kau puas, kau sudah berhasil.
Aku mohon, biarkan aku pergi (bercerai)! Jangan menyiksaku lebih daripada ini!”
ujar Kiew dengan perasaan penuh luka. “Ketika aku kembali, aku akan
menceraikannya. Jadi kau dan Peat bisa bersama. Aku mengaku, aku telah kalah.”
Dan usai mengatakan itu, Kiew pergi keluar
dari kamar dengan air mata.
“Selamat, kau sudah berhasil. Melihat Kiew
seperti ini, kau mungkin sangat senang. Jika kau tidak mau kehilangan Kiew,
cepat kejar dia kembali,” ujar Kris pada Peat.
“Apapun yang ku lakukan, itu bukan urusanmu.
Jangan ikut campur.”
“Baiklah. Karena kau sudah tidak mencintai Kiew,
dan Kiew sudah menyatakan dengan jelas kalau dia akan menceraikanmu, aku punya
kesempatan.”
“Kesempatan apa?” tanya Peat, dan tampak
marah.
“Kesempatan untuk membuat Kiew mencintaiku.”
Dan Peat dengan amarah meraih kerah baju Kris.
Kris tidak takut dan dengan tegas menyatakan kalau Kris dan Kiew sudah resmi
bercerai, dia akan mendekati Kiew. “Aku tidak bersedia menjadi simpanan seperti
Chaya dan kau lakukan.”
Chaya marah karena perkataan menghina Kris dan
menyuruh Kris untuk berhenti bicara. Kris menyuruh Chaya untuk mengakui saja
perbuatannya. Kalau apa yang di lakukan Chaya itu …
“Ai-Kris,” marah Peat.
“Baiklah. Aku lebih baik tidak mengganggu
kalian. Silahkan merasa bebas melakukan apapun yang kalian inginkan. Oh, dan
tugas menjaga Kiew, aku yang akan melakukannya,” ujar Kris dan keluar dari
kamar.
Peat marah dan hendak mengejarnya. Chaya
segera menghentikan Peat. Dia juga bertanya, kenapa Peat marah? Bukankah bagus
jika Kris menjaga Kiew, jadi Kris bisa berhenti mengganggunya. Peat tidak
menjawab, tapi dia tampak sangat marah.
--
Kiew berjalan keluar hotel dan menangis penuh
kesedihan. Dia teringat perbuatan Peat dan Chaya dan hal itu membuat hatinya
terluka. Semua perasaan tulusnya untuk Peat, seolah tidak berarti dan sia-sia
saja.
Kris berlari mencari Kiew, dan untungnya dia
berhasil menemukan Kiew yang sedang menangis. Dia tampak kasihan pada Kiew.
“Khun Kris, aku terluka. Aku tidak tahu apa
yang harus kulakukan lagi,” tangis Kiew dan bersandar di dada Kris. Kris hanya
diam, dan membiarkan Kiew menangis meluapkan kesedihannya.
--
Sementara itu, Peat masuk ke kamar mandi dan
mengabaikan Chaya. Dia menyalakan shower dan membiarkan air shower membasahi
kepalanya. Dia memikirkan ucapan Kiew yang akan menceraikannya dan ucapan Kris
yang akan mulai mendekai Kiew.
--
Setelah beberapa saat, tangis Kiew mulai
mereda. Kris menghibur Kiew untuk tidak menangis, karena itu juga membuatnya
sedih. Menurutnya, senyuman lebih cocok untuk Kiew. Kiew juga tidak mau
menangis, tapi, dia tidak bisa menghentikan air matanya. Dan dia meminta agar
Kris membawanya pulang ke rumah.
“Lupakan mengenai Peat. Dan kau akan memiliki
kebahagiaan. Aku akan selalu berada di sisimu,” ujar Kriss.
--
Esok pagi,
Kiew datang ke kamar dan membawa koper nya
pergi. Dia menyatakan pada Peat kalau dia akan kembali tinggal di rumah Khun
Nai, dan dia tidak akan kabur. Jika Peat sudah siap bercerai, katakan saja.
Jika Peat masih mau balas dendam, itu terserah Peat, karena dia tidak akan
peduli apapun lagi.
Peat hanya diam. Dia tidak berani menatap Kiew
dan hanya melihat bayangan dirinya yang terpantul di kaca yang ada di depannya.
Seharusnya dia merasa senang karena sudah berhasil membuat Kiew terluka, namun,
wajahnya tidak menunjukkan hal tersebut.
--
Kris dan Kiew sudah tiba kembali di Bangkok,
Thailand. Kris mengantar pulang Kiew ke rumah Khun Nai. Kris mengingatkan Kiew
yang dapat menghubunginya jika ada apapun.
Khun Nai keluar dari rumah dan heran melihat
Kiew yang pulang bersama dengan Kris, dia bertanya ada apa?
--
Kiew sudah masuk kembali ke kamarnya, bukan
kamar pengantinnya bersama dengan Peat. Khun Nai masuk ke dalam. Dia sudah
mendengar yang terjadi dari Kris.
“Cintaku mungkin tidak cukup berarti baginya,
ayah. Aku minta maaf karena tidak bisa menghancurkan amarah di hatinya.”
“Ini bukan salahmu. Apa yang akan kau lakukan
selanjutnya? Kau perlu bantuan?” tanya Khun Nai.
“Tidak. Aku sudah berusaha yang terbaik. Mulai
dari sekarang, aku akan membiarkan takdir yang bekerja. Biarkan karma yang
bekerja,” ujar Kiew dan lanjut mengeluarkan barang dari koper-nya.
--
Peat masih terus berdiam diri dan tampak
sedih. Chaya menghampirinya dan bertanya, apa yang sedang Peat pikirkan? Peat
langsung bilang kalau dia hendak pulang ke rumah dan tidak mood lagi untuk
liburan. Chaya protes karena Peat cepat kali mau pulang.
“Ai-Kriss menggangguku,” alibi Peat.
Dan Chaya malah teringat perkataan Kris kalau
Peat tidak mencintainya, dan untuk membuktikannya, dia harus melihat sikap
Peat. Sepertinya, Chaya mulai menyadari hal itu, tapi dia berusaha
mengabaikannya. Sebaliknya, Chaya setuju untuk pulang dan mengemasi
barang-barangnya.
--
Malam hari,
Kris menghubungi seseorang dan berkata kepada
orang yang di teleponnya kalau dia punya berita besar. Dan berita itu pasti
akan bisa mengguncang perusahaan. Dia memasang senyum sinis di wajahnya.
--
Esok hari,
Chaya dan Peat telah kembali ke Bangkok,
Thailand. Dan Chaya kembali ikut pulang ke rumah Peat. Taeng yang membantu
membawakan koper sampai ngedumel kalau Chaya itu tidak tahu malu karena berani
kembali lagi.
Pas sekali, Kiew turun dari tangga. Dan Chaya
langsung menatapnya seolah telah menang. Saat Kiew hendak pergi melewati
mereka, Chaya malah menghalangi dan bertanya apa Kiew tidak mau menyapa? Sebagai
orang yang tinggal di rumah yang sama.
Kiew tidak menjawab dan terus berjalan sambil
menabrak badan Chaya. Chaya malah menyebut Kiew sebagai tukang cari perhatian. Peat
mengabaikan ucapan Chaya dan masuk ke dalam kamar pengantinnya. Sementara,
Taeng, dengan sengaja dia menabrakan koper yang di bawanya mengenai Chaya.
Dan begitu masuk, dia segera melihat kalau
kamar itu tidak terdapat barang-barang Kiew lagi. Dia langsung bertanya kepada Taeng,
kemana semua pakaian Kiew? Taeng langsung menjawab kalau semuanya ada di kamar
Kiew.
“Ohh… Khun Kiew belum memberitahu Anda? Itu…
dia memindahkan semua barangnya ke kamarnya sendiri. Khun Kiew itu sangat baik.
Bahkan ketika kau melakukan hal seperti ini, dia tidak mengatakan apapun. Jika
itu aku, aku tidak akan setuju jika suamiku sendiri membawa wanita kembali
seperti ini. Biar ku beritahu, kalau ini terjadi padaku, aku sudah akan
menamparnya hingga patah. Dan aku akan mencari suami baru lagi. Yang lebih tampan!
Lebih kaya! Lebih baik! Mmm hhmmm!!” gerutu Taeng.
“Sudah selesai kau bicara?”
“Belum. Masih bisa aku bicara sedikit lagi?”
Dan melihat muka Peat yang marah, Taeng
langsung menyudahi bicaranya dan keluar kamar.
--
Pa sedang melakukan searching dan menemukan
sebuah artikel. Berita mengenai keluarga Phrompitak. Ketika Pansakon Phrompitak menjadi pewaris palsu dengan terungkapnya rahasia.
Pewaris asli, Kangsadan Phrompitak.
--
Kiew masih belum menyadari mengenai artikel
yang telah tersebar hingga Pa menelponnya dan memberitahu mengenai artikel
tersebut.
Sementara itu, perusahaan sedang heboh dengan
artikel tersebut.
Khun Nai juga sudah mengetahui berita itu. Dan
dia langsung bertanya kepada Tee, siapa yang telah membocorkan informasi tersebut?
Tee berkata kalau dia sedang menyelidikinya. Khun Nai benar-benar marah dengan
berita yang tersebar dan memberi perintah pada Tee untuk mengurus dan
menghentikan berita ini.
--
Peat yang belum tahu mengenai berita itu, datang
dengan tenang menuju kantor. Dan baru juga dapat di depan kantor, para wartawan
telah mengerubungina dan bertanya mengenai kebenaran berita tersebut. Apa Peat
bukan pewaris asli Phrompitak? Dan Khun Kangsadan adalah pewaris aslinya?
Peat bingung mendapat pertanyaan yang
bertubi-tubu. Tapi, para wartawan langsung berlari menuju Kiew begitu melihat
kedatangan Kiew. Peat tidak terima dan bertanya dengan nada keras kepada para
wartawan itu, siapa yang memberitahu?
Tee melihat mereka, dan langsung membawa Kiew
dan Peat menjauh dari para wartawan tersebut.
Dari jauh, Kris melihatnya dengan senyum
sinis.
BERSAMBUNG
Tags:
Pink Sin
Semangat min,,, syukaaa deh...
ReplyDeleteYaa makiinn pnasaran...lanjuutt ya min
ReplyDeleteMakin seru ternyata...
ReplyDeleteSeruuuu next ya kaka
ReplyDeleteStiap jam bolak blik cek berharap ada kajaiban dua epsode skaligus....😁😁😁😁smanagat...
ReplyDelete