Sinopsis
C-Drama : Emperors and Me Episode 10 - 2
Images by : Mango TV
Luo Xi tiba di asrama-nya. Dan Jingjing sudah
menunggunya. Luo Xi mah cuek aja melihatnya tapi Jingjing malah menghalanginya
masuk ke dalam kamar. Dia ingin Luo Xi memberitahunya kemana Murong Yu pergi?
“Kau mau tahu?” tanya Luo Xi mengerti.
“Aku ini sekarang adalah Ketua dan Komunitas
Fans Nasional Murong Yu,” beritahu Jingjing.
“Wah, baguslah. Tapi kalau kau mau tahu
mengenai Murong, bukankah kau seharusnya bersikap baik padaku? Sekarang ini,
kau terlalu sombong,” sindir Luo Xi dan sok jual mahal.
“Kau! Walaupun kau tidak memberitahuku, aku
akan punya kesempatan untuk menanyakannya langsung!”
Luo Xi mah tidak peduli dan tetap tidak mau
memberitahu. Fei Yan yang keluar kamar dan melihat Luo Xi, ikut bertanya, kemana
Qin Shang pindah? Jingjing langsung memasang telinga lebar untuk menguping.
“Fei Yan, aku akan mencari waktu yang tepat
untuk memberitahumu,” ujar Luo Xi, karena dia sadar kalau Jingjing pasti akan
menguping.
Setelah Luo Xi masuk ke dalam kamarnya, Jingjing
langsung memanasi Fei Yan kalau Luo Xi sangat sombong. Karena itu, Fei Yan
jangan pernah bicara lagi dengan Luo Xi, atau itu sama saja dengan mengkhianatinya!!
Fei Yan jelas bingung harus bagaimana jadinya
karena dia masih ingin berhubungan dengan Luo Xi.
--
Esok hari,
Di hari syuting Idol Show, semua orang sudah
berkumpul untuk melihat syuting acara itu. Dan di banyaknya penonton, pendukung
mayoritas adalah untuk Murong. Jingjing bahkan sudah berada di sana dan bahkan
membawa banner untuk mendukung Murong dan bersorak.
Luo Xi juga tiba di sana karena melihat orang
berkumpul. Setelah bertanya, dia baru sadar kalau acara syuting acara Idol Show
hari ini akan di lakukan di lingkungan dekat kampus-nya. Fei Yan yang juga ada di sana menarik Luo Xi untuk
maju ke depan panggung biar bisa melihat dengan jelas. Fei Yan juga menjelaskan
kalau Jingjing adalah pendukung Murong garis keras dan bahkan membuat Komunitas
Nasional Fans Murong Yu dan meng-klaim diri sebagai ‘Ketua’.
Karena merasa terlalu bising, Luo Xi dan Fei
Yan memilih mundur. Sialnya, saat itu MC membuka acara dan semua kontestan langsung
menggila dan mendekati panggung, hingga membuat Fei Yan dan Luo Xi terjatuh di
tengah kerumunan.
Luo Xi hampir terinjak, dan Murong
melihatnya. Dia segera turun dari panggung dan menolong Luo Xi. Dia bahkan
membantu memasangkan sepatu Luo Xi yang terlepas. Jingjing yang melihat hal itu
sangat cemburu, sementara para fans langsung histeris.
“Luo Xi, pergi dari sini sekarang juga!”
teriak Jingjing (Uhh… tak sadar diri!)
Qin Shang juga tiba di sana, dan melihat Murong
yang memegang tangan Luo Xi, dia langsung menepis tangan Murong dari tangan Luo
Xi.
“Kenapa kau bisa ke sini?” tanya Luo Xi
bingung.
“Aku tahu kalau kau akan datang ke sini,”
jawab Qin Shang.
“Qin Shang, kau selalu mengangkat tinggi
kepalamu. Dapatkah kau melakukan yang tadi ku lakukan dan merendah pada Luo Xi?”
tantang Murong.
“Kenapa tidak bisa?!” jawab Qin Shang dan langsung
melepas sebelah sepatu Luo Xi dan melempar-nya jauh-jauh. Semua langsung bersorak.
Dan Qin Shang langsung menggendong Luo Xi menjauh dari tempat itu.
Jingjing sangat senang melihatnya dan
langsung berteriak mendukung Murong lagi.
Luo Xi meminta Qin Shang untuk menurunkannya
tapi Qin Shang tidak mau dan malah membawa Luo Xi ke tempat sepatu. Dia bahkan
menyuruh pelayan toko untuk memberikan sepatu terbaik dan termahal pada Luo Xi.
Murong menyelesaikan syuting dan mencoba
menelpon Luo Xi. Tapi, baru Luo Xi mengangkat telepon Murong, Qin Shang langsung
merebut ponsel Luo Xi dan mematikannya.
Pelayan memberikan sepatu paling mahal dan
terbaik yang ada di toko mereka. Itu bahkan sepatu limited edition. Dia bahkan
menawarkan 2 sepatu lainnya. Dan Qin Shang langsung menyuruh pelayan toko untuk
membungkus semua sepatu itu. Luo Xi tidak mau karena sepatu itu sangat mahal. Tapi,
Qin Shang tidak mau dan berkata akan membayar.
“Keluarkan kartu ku,” ujar Qin Shang pada Luo
Xi.
“Kartu?”
“Bukankah uang di kartu ATM itu berasal dari hasil
penjualan giok-ku?” bisik Qin Shang.
Pas sekali, ibu Lei lewat dan melihat Qin Shang
dengan Luo Xi. Dia melihat Luo Xi yang membatalkan membeli sepatu, tetapi Qin Shang
memaksa untuk membeli dan menyuruh Luo Xi mengeluarkan kartu ATM-nya.
Luo Xi langsung menyeret Qin Shang pergi dan
mengomeli Qin Shang karena sangat boros. Mereka sibuk bertengkar, tetapi pelayan
toko mengejar mereka untuk memberikan sepatu tadi. Luo Xi bingung karena mereka
kan sudah bilang tidak akan membeli. Pelayan toko menjelaskan kalau wanita di
sebelah sana (sambil menunjuk ke ibu Lei) sudah membayarnya.
Luo Xi yang baru pertama kali melihat wanita
itu, kaget. “Ibunda Ratu?!”
Mereka pada akhirnya makan siang bersama. Luo
Xi masih takjud dan terus berkata : “Sangat mirip!” Ibu Lei sampai heran dan
bertanya, apa dia terlihat mirip seperti seseorang?
“Bukan hanya mirip. Tapi sangat identik,” jawab
Luo Xi.
Luo Xi kemudian bertanya, bagaimana Qin Shang
dan Ibu Lei bisa saling mengenal? Ibu Lei menjelaskan kalau Shan Gou yang
menculik Luo Xi beberapa waktu lalu adalah penjaga-nya. Dan penjaganya itu
malah menyerang Qin Shang lagi, dan Qin Shang mengalahkannya dan meminta di antarkan
pada boss-nya, itu adalah dia. Dia juga meminta maaf pada Luo Xi atas perbuatan
anak buahnya itu.
“Bukankah
aku sudah bilang, kita tidak ada hubungan apapun. Tolong jangan menggangguku
lagi,” ujar Qin Shang.
“Tidak.
Aku juga sedang berbelanja tadi dan kebetulan melihat kalian.”
“Maka
terimakasihlah. Aku akan mengembalikan uangmu.”
Luo
Xi langsung panik dan berbisik, “Apa kau akan menggunakan kartu-ku lagi?”
Qin
Shang langsung memberitanda pada Luo Xi untuk diam. Tapi, Ibu Lei sudah
mendengar dan menasehati Qin Shang untuk tidak menggunakan uang wanita. Qin Shang
menjelaskan kalau uang itu sebenarnya adalah miliknya.
“Bahkan
walaupun itu adalah milikmu, tapi karena kau sudah memberikannya pada wanita, tidak
keren jika memintanya kembali,” ujar Ibu Lei. Dan Luo Xi langsung mengganguk
setuju. “Shang, mengapa kau tidak bekerja saja padaku? Kelihatannya kamu belum
punya pekerjaan. Tidak punya kerjaan itu artinya kau tidak stabil. Dan itu
artinya kau tidak bisa membelikan barang yang wanita itu inginkan. Terlebih lagi,
kau ingin mengembalikan uangku kembali. Kau tidak akan menggunakan uang gadis
ini untuk membayarku kan? Shang, kita bertakdir untuk bertemu, aku tidak punya
maksud apapun. Aku hanya menganggapmu sebagai teman. Kenapa tidak mempertimbangkan
tawaranku?”
Shang
terlihat memikirkannya.
--
Luo
Xi dan Qin Shang sudah pulang. Saat di rumah, Luo Xi membahas mengenai ibu Lei
(Zhao Xin -ternyata itu namanya-) yang dimana saat melihat Qin Shang teringat
akan putranya yang sudah tiada, sehingga selalu mengikuti Qin Shang. Qin Shang
membenarkan.
Dan
Luo Xi juga bisa merasakan kalau Qin Shang pasti teringat dengan ibunya saat melihat
Zhao Xin. Luo Xi kemudian menyuruh Qin Shang untuk tidak khawatir dengan ibunda
Ratu di Qi, karena berdasarkan buku sejarah, Ibunda Ratu akan hidup dengan
tenang.
Luo
Xi kemudian membahas mengenai Qin Shang yang telah jauh berubah dari dulu. Dari
rambut, cara bicara dan bahkan dari temperamen.
“Aku
berubah. Lalu bagaimana denganmu?”
“Aku?”
“Ketika
pertama kali ke dunia ini, kau bilang sangat membenciku karena selalu membuat
masalah. Kau membenciku karena aku berniat menjadikan mu ratu-ku. Dan seharusnya
aku bilang cinta dulu sebelum ingin menikah dan memberitahu perasaanku.”
Luo
Xi langsung malu mendengarnya.
“Aku
sudah bilang padamu kalau aku menyukaimu. Itu sudah lewat tapi sampai sekarang
kau belum menjawabnya.”
Luo
Xi gugup. Dan untunglah ponselnya berbunyi di saat yang tepat. He Mo yang menelpon
dan memberitahu kalau Fei Yan masuk rumah sakit (pasti karena terinjak-injak di
acara show itu). Luo Xi pamit dan langsung pamit pada Qin Shang untuk ke rumah
sakit.
BERSAMBUNG
Tags:
Emperors and Me
Terima kasih KK sudah menulis sinopsis ini saya suka ceritanya...
ReplyDelete