Network : TTV
Setelah
semua karyawan pergi meninggalkan ruang rapat, maka Fu An pun ikut keluar dari
dalam ruang rapat. Dan melihat itu, Da Feng mengejar serta memanggilnya. Tapi
karena kesal telah di permalukan, maka sebenarnya Fu An agak sedikit enggan
untuk berbicara dan mendengarkan Da Feng.
“Produk
baru itu tidak mudah. Kita masih punya waktu seminggu, ketika kamu telah
memikirkan sesuatu yang lebih bermanfaat, maka kita akan mengadakan rapat lagi.
Apa kamu perlu aku carikan seseorang untuk membantumu?” tanya Da Feng,
menawarkan bantuan.
“Kamu
menjatuhkan ku di rapat barusan, dan sekarang kamu menawarkan untuk mencari
seseorang untuk membantu ku. Apa kamu sakit?” balas Fu An, masih kesal.
Da
Feng menjelaskan bahwa di rapat barusan, dia melakukannya karena pekerjaan dan
tidak ada hubungannya dengan masalah pribadi. Lalu dia menawarkan seseorang
untuk membantu, itu karena Fu An pasti tidak familiar dengan beberapa hal.
Serta dia yang menyeret Fu An ke sini, jadi dia juga bertanggung jawab untuk Fu
An.
Mendengar
penjelasan Da Feng yang terdengar masuk akal, Fu An tersenyum senang dan
mengerti, lalu dia pun pamit dan pergi.
Yan
yang tidak sengaja lewat dan mendengarkan semua itu. Dia tampak senang.
Yan
menceritakan segalanya kepada Feng Feng sambil tertawa, karena menurutnya
mereka punya harapan, sebab ketika Fu An bersama mereka, dia selalu tersenyum.
Sementara dengan Da Feng, dia sering bertengkar.
“Bukankah
aku sudah bilang jangan banyak nonton drama? Pemeran utama Pria dan Wanita akan
bertengkar di awal, kemudian berakhir manis dan saling mencintai,” kata Feng
Feng dengan kesal. Dan Yan menjadi kebingungan.
Feng
Feng menjelaskan rencana Da Feng yang cermelang menurutnya. Da Feng membantu
mencarikan sekolah untuk Pi Dan, lalu membawa Fu An ke dalam pekerjaan untuk
menunjukan sisi kerennya. Dan sekarang Da Feng sengaja menawarkan bantuan
kepada Fu An, sehingga Fu An akan semakin dekat dan memandang baik padanya.
“Aku
tidak bisa membiarkan Yan Da Feng menghancurkan rencana kita,” gumam Feng Feng.
Si
Karyawan wanita yang kena marah karena Fu An. Dia menemui seorang Pria, dia
mengatakan pada orang tersebut bahwa karena Fu An maka rencananya hancur, dan
dia tidak bisa perbuat apapun.
“Jangan
membawa kebiasaan mu di Ba Bao Tang ke sini. Kamu tidak memberikan ku hasil
apapun. Jangan berani beralasan!” bentak si Pria dengan tegas.
“Ketua,
mereka belum menyadari rencana kita. Tolong berikan aku kesempatan sekali lagi
untuk membuktikan diriku. Aku pasti akan mendapatkan proposal produk baru
mereka,” pinta si Karyawan.
“Kesempatan
hanya diberikan kepada orang yang bekerja keras. Jika rencana ini gagal, kamu
tahu apa konsekuensinya,” ancam si Pria. Dan si Karyawan mengiyakan.
Didalam
kamar. Fu An mempelajari semua obat- obat cina yang dimilikinya, dan memikirkan
bagaimana cara membuat produk baru yang bagus serta bisa di jual ke pasaran.
Disaat itu, tiba- tiba Fu An merasa kan sakit di kakinya, karena terlalu lama
berjalan memakai sepatu hak tinggi.
Fu
An lalu melepaskan sepatu yang dipakainya dan mengoleskan obat milik Neneknya
agar kakinya bisa baikan. Dan sambil mengomel, mengatakan bahwa sepatu yang
dipakainya seperti sebuah senjata, Fu An melemparkan sepatu itu secara
sembarangan.
Pi
Dan pulang dan masuk ke dalam kamar. Sialnya, ketika dia membuka pintu, sepatu
yang Fu An lempar mengenai kepalanya. “Kak, mengapa kamu membuat sepatu?
Sakit,” keluh Pi Dan sambil memijat kepalanya sendiri.
“Maaf,
maaf. Biar kakak lihat. Maaf ya, okay?” pinta Fu An sambil membantu Pi Dan.
Fu
An menjelaskan mengenai sepatunya yang terlalu tinggi, keras, dan menyakitkan.
Menurutnya lebih baik sepatu lama yang di pakainya. Kemudian dia mengeluh
mengenai roknya yang terlalu pendek dan ketat, sehingga sulit untuk duduk
dengan baik.
Pi
Dan melepaskan sepatunya dan mengeluh juga, dia merasa Fu An lebih beruntung
karena memakai sepatu yang terbuka. Sementara dia kakinya terbungkus kaus kaki
dan harus memakai sepatu sekolah yang ketat, sehingga kakinya menjadi sangat
bau.
“Pengobatan
wangi. Kaus kaki bau. Bukankah di kamar Yan Da Feng ada ruangan uap?” pikir Fu
An. Dia tiba- tiba saja merasa seperti telah mendapatkan ide yang sangat bagus.
Dengan segera dia menyuruh Pi Dan untuk mengambilkan semua kaki yang ada,
kemudian dia mempersiapkan obat untuk di taruh pada kaus kaki itu.
Pi
Dan merasa heran dan menanyakan apa yang ingin Fu An lakukan. Dan dengan yakin,
Fu An memegang bahu Pi Dan, “Aku akan membantumu menaruh obat herbal di kaus
kaki mu, jadi kakimu tidak akan bau lagi,” jelas Fu An.
“Hahaha…
Yan Da Feng, aku pasti akan membuatmu melihatku secara berbeda,” gumam Fu An
dengan senang dan percaya diri.
Da
Feng datang ke apatermen Zhen Zhen untuk bermain dengan Nini, hewan peliharaan
nya. Tapi Nini malah menghilang dan sembunyi ntah kemana, Zhen Zhen langsung
mengeluh bahwa ini sudah sering terjadi dan merepotkannya. Namun karena Da Feng
bersikeras mencari Nini, maka Zhen Zhen pun membantu, dia membawa makanan untuk
membujuk Nini agar keluar dari persembunyian. Dan cara itu berhasil.
“Ta~da.
Lihat, aku menemukannya,” kata Zhen Zhen sambil tersenyum. Dan Da Feng
mengambil Nini, lalu memasukannya kembali ke dalam kandang.
Zhen
Zhen tiba- tiba terpikir kan sebuah ide yang menarik. Dia menjelaskan bahwa Fu
An itu sama seperti Nini yang sangat sederhana untuk di tanganin. Asalkan Da
Feng mengetahui apa yang membuat Fu An tertarik.
Zhen
Zhen kemudian mengambilkan sebuah kotak yang berisikan coklat. “Ini aku berikan
kamu hadiah yang bisa membantu mu mengurus wanita itu,” kata Zhen Zhen.
“Cokelat?”
“Cokelat
adalah senjata terbaik untuk melelehkan pertahanan wanita. Didunia ini tidak
seorang pun wanita yang bisa menahan diri dari cokelat. Dan kemudian, kamu
hanya perlu menunggu Xie Fu An mengendorkan penjagaannya, lalu serang dia, dan
dia akan berada di dalam tanganmu. Jangan lupa tujuan kita adalah 80 miliar,”
jelas Zhen Zhen.
Tags:
Easy Fortune Happy Life