Network : TTV
Didalam
kamar sauna. Fu An menguapi semua kaus kaki milik Pi Dan menggunakan berbagai
obat herbal yang telah disiapkan dan dibungkusnya. Namun saking panasnya
ruangan uap itu, maka Fu An pun merasa kepanasan sendiri dan mengipas- ngipasin
dirinya.
“Panas, panas. Tidak, aku perlu
bertahan. Aku tidak bisa membiarkan bajingan Yan Da Feng itu memandang rendah
aku,” pikir Fu An. Tapi akhirnya dia tidak tahan lagi, dan
pingsan.
Da
Feng pulang dan merasa kebingungan bagaimana caranya memberikan cokelat
tersebut kepada Fu An. Lalu saat masuk ke dalam kamar mandi, dia merasa ada
yang aneh dengan ruangan sauna nya, jadi dia mengintip kedalam.
Melihat
ada banyak kaus kaki yang terkantung di dalam ruangan saunanya, Da Feng merasa
heran dan masuk ke dalam. Kemudian, dia menemukan Fu An yang pingsan.
“Xie
Fu An! Xie Fu An! Bangunlah, Xie Fu An!” panggil Da Feng dengan cemas sambil
menepuk- nepuk pipi Fu An agar terbangun. Lalu ketika Fu An telah bangun, dia
melepaskan Fu An sehingga Fu An terjatuh dan kepalanya terantuk.
“Masuk
ke dalam ruangan sauna ku dengan kaus kaki serta obat. Apa kamu mau bunuh diri?
Kamu mencoba melarikan diri dari kenyataan?” tuduh Da Feng.
“Siapa
yang mau bunuh diri? Aku sedang mengasapi kaus kakinya untuk besok. Apa barusan
kamu menamparku?” balas Fu An dengan kesal sambil memegang pipinya.
Da
Feng menarik tangan Fu An dan mengajaknya untuk keluar, tapi Fu An tidak mau.
Dan Da Feng pun menjelaskan bahwa dia adalah manajer bagian, jadi dia peduli
mengenai pekerjaan ini juga, sehingga Fu An tidak perlu sendirian melakukan ini
dan pingsan lagi, karena dia akan membantu. Mendengar itu, Fu An pun akhirnya
menurut dan keluar.
Ketika
keluar dari ruangan sauna dan menemukan coklat Da Feng yang berada diatas
lemari, Fu An merasa sangat tertarik. Melihat itu, Da Feng langsung berpikir
bahwa apa yang Zhen Zhen katakan adalah benar.
“Kamu
mau makan? Buka dan cobalah,” kata Da Feng sambil tersenyum ramah.
“Benarkah?
Apa kamu tahu? Aku suka makan coklat. Ini kelihatannya mahal,” gumam Fu An,
lalu dia mencoba memakan coklat tersebut. Dan rasanya sangat enak, tapi ada
terasa sedikit alkohol juga didalamnya.
Da
Feng ikut memakan coklat itu, dan membenarkan bahwa ada sedikit alkohol. Fu An
lalu berhenti memakan coklat itu, karena Neneknya dulu bilang agar jangan meminum
dan memakan makanan yang beralkohol.
“Tenanglah.
Aku mudah mabuk, tapi aku tidak takut. Kamu yakin tidak mau makan?” tanya Da
Feng, lalu dia mengambil coklat tersebut.
“Ah,”
kata Fu An menahan coklat itu dan memakannya lagi. Dia berpikir tidak masalah bila makan satu
atau dua coklat lagi. Dan Da Feng tersenyum melihat itu.
Fu
An duduk diatas tempat tidur Da Feng sambil memakan coklat, dia tampak mulai
sedikit mabuk karena caranya berbicara mulai sedikit tidak jelas. “Apa kamu
tahu mengapa Nenekku mengatakan untuk tidak… tidak…. mmm… tidak meminum alkohol
dengan siapapun ketika aku sendirian?”
“Mengapa?”
“Ya.
Mengapa? Mm… karena sesuatu yang berbahaya akan terjadi.”
Da
Feng membenarkan perkataan Nenek Fu An. Karena dalam keadaan mabuk, Fu An menjadi
tidak sadar diri dan bisa saja kehilangan keperawanan karena itu. Lalu ketika
menyetir, maka bisa terjadi kecelakaan. Jadi ketika mabuk, sesuatu yang
berbahaya bisa terjadi.
Karena
mulai merasa pusing dan mengantuk, maka Fu An pun langsung berbaring dan tidur.
Melihat itu, Da Feng membangunkan Fu An dan menyuruhnya untuk tidur di kamar
sendiri, tapi Fu An tidak menjawab.
Melihat
Fu An yang tidur tanpa bertahanan ditempatnya, Da Feng tiba- tiba mengingat
segala sesuatu yang terjadi. Dan dia merasa bimbang harus melakukan apa. Dia
mengingat dendamnya kepada Yun Gao, serta kebaikan dan kepedulian tulus dari Fu
An serta Pi Dan. Lalu dia mengingat perkataan Zhen Zhen yang mengatakan bahwa jika
dia kehilangan 80 miliar, maka dia akan menjadi seorang loser.
“Maaf,
Xie Fu An. Aku harus mendapatkan 80 miliar ku kembali,” gumam Da Feng. lalu dia
mendekatkan wajahnya dan mencium Fu An.
Tags:
Easy Fortune Happy Life
Bagus lnjut
ReplyDelete