Sinopsis Lakorn – Nang Rai Episode 01 - 5


Sinopsis Lakorn – Nang Rai Episode 01 - 5
Images by : Channel 7
Pob sedang melihat hasil rekaman MV tempo hari. Dan dia tersenyum-senyum. Pat datang ke rumahnya, dan Pob langsung memberitahu kalau ayah dan ibunya tidak ada di rumah. Setelah itu, dia mengabaikan Pat.
Ibu pulang tidak lama kemudian. Dan Pat langsung menyapanya ramah dan memberikan hadiah dari ibunya untuk Khun Kesiree. Setelah itu, dia dengan sengaja, bertanya apa Khun Kesiree sudah melihat hasil MV Pob tempo hari? Khun Kesiree jadi penasaran dan Pob terpaksa menunjukkannya.
Khun Kesiree memuji penampilan Pob dan lagu di MV itu yang juga bagus.
“Oh, ternyata si nang rai itu juga ada di dalam MV itu ya,” pancing Pat. “Aku melihatnya dan ibunya di bank. Tapi, ibunya tampak sangat bahagia mendapatkan cek anaknya. Aku dengar, ibunya bilang akan membeli lotere. Itu sama seperti yang tante katakan, orang tanpa pendidikan, ketika mendapatkan uang, mereka akan menggunakannya untuk hal buruk.”
“Kasihan sekali anak itu. Itu artinya, sebanyak apapun uang yang dia hasilkan, ibunya akan mengambil semuanya.”
“Harusnya begitu, tante. Tapi… kelihatannya dia menyukai Pob.”
Khun Kesiree kaget dan menanyakan hal itu pada Pob. Pob memilih menghindar dengan alasan mau mandi.
Khun Wichan pulang tidak lama kemudian. Dan Khun Kesiree langsung melaporkan kalau Pat bilang padanya nang rai di MV itu sepertinya menyukai Pob. Khun Wichan segera melihat MV tersebut.
“Dari agency mana dia?” tanya Khun Kesiree.
“Dari VK. Aku dengar dia akan berakting di lakorn yang VK produksi,” beritahu Pat. “Tapi, aku rasa dia mencoba merayu Pob.”
“Jika Pob tidak tertarik padanya, ya sudah,” ujar Khun Wichan. “Mereka itu berbeda level. Pob tidak akan tertarik padanya,” yakin Khun Wichan.
--

Esok hari,
Kae mau pergi bekerja, dan berjumpa dengan Prang yang baru pulang. Sebagai seorang kakak, dia jelas bertanya kenapa Prang baru pulang? Kemana saja? Kau kan harus sekolah?
Prang berani melawan dan berkata tidak mau sekolah. Dia bilang kalau dia lulus pun, dia tidak akan mendapatkan gaji mendekati 15.000 baht, dan uang itu akan habis di gunakannya dalam 3 hari.
“Itu pikiran bodoh. Jika kau tidak kerja, dimana kau bisa mendapatkan uang banyak untuk kau habiskan?!” marah Kae.
“Aku bisa menghasilkan uang sendiri. Dan uang 3.000 baht yang aku minta, aku masih punya sampai sekarang. Dan lihat, aku bisa pergi kemanapun.”
Kae menatap Prang. “Jangan bilang padaku, kau…”
“Aku baru mau kasih tahu. Aku punya pacar sekarang. Kami bertemu tadi malam. Namanya Khun Tum. Dia punya mobil sport, baik, tampan dan sangat penyanyang.”
“Berhenti! Jangan pergi dengannya lagi. Aku tidak akan mengizinkanmu melakukan hal itu!”

Prang melawan. Dia tidak mau hidup susah lagi, dia mau hidup mudah. Kae marah, walau begitu bukan berarti Prang harus menggunakan tubuhnya. Prang berkata dia bersedia.

Plak!! Kae menampr Prang. Dia menegaskan tidak akan membiarkan Prang melakukan hal itu.
Prang tidak terima. Dia berteriak. Panee yang baru pulang dari berjudi, melihat pertengkaran mereka. Dan dia malah membela Prang tanpa tahu masalahnya. Dia bahkan balas menampar Kae karena telah menampar Prang.
“Tanya padanya,” ujar Kae. Dan pergi sambil menahan air matanya.
Dia benar-benar sedih dengan kelakuan keluarganya.
Tidak lama, dia malah melihat Khem yang tertidur di pinggir jalan. Dia segera membangunkan Khem dan menyuruhnya untuk pulang ke rumah. Khem masih dalam keadaan setengah mabuk.
“Walai, walai,” ujar Khem sambil menunjuk wajah Kae. “Itu kau Walai.”
“Walai apa, ayah? Ayo pulang,” ajak Kae.
“Walai adalah…”

Tapi, perkataannya haru terhenti karena Chom lewat dengan teman berandalnya. Temannya itu malah menggoda Kae yang cantik. Kae langsung memakinya dan mengusirya pergi. Setelah itu, dia memarahi Chom yang baru pulang dan tidak sekolah.
Tidak lama, Nao juga pulang di antar temannya. Kae jelas langsung memarahinya juga. Dia berkata kalau Nao dan Chom tidak sekolah, maka tidak ada uang untuk mereka. Dia menyuruh mereka pulang dan segera berganti seragam. Nao langsung lari ketakutan pulang, dan Chom pulang dengan kesal.
Pob ternyata datang ke daerah rumah Kae. Dan dia melihat hal itu. Dia juga melihat Kae yang menangis karena keadaan keluarganya.
--
Kae sedang menunggu bus di halte. Tapi, bus belum juga datang. Pob memberhentikan mobilnya di depan Kae dan menyuruh Kae untuk masuk. Dia akan mengantarkan Kae agar tidak terlambat ke lokasi syuting. Kae menolak, dia akan naik ojek saja.

Pob keluar dari mobilnya dan membujuk Kae agar mau masuk, sekalian sebagai permintaan maaf karena sudah menabrak Kae tidak sengaja di bank kemarin. Kae akhirnya mau masuk.
Tapi… baru dia mau masuk, malah ada motor yang mendekatinya. Arthit. Dia mengingatkan Kae kalau dirinya adalah orang yang bekerja di bank dan membantu Kae membuka rekening kemarin. Dia memberitahu kalau dia tinggal di sekitar sini, dan menawarkan diri untuk mengantar Kae. Dia menggunakan alasan kalau punya tawaran investasi uang yang ingin di bicarakan juga.
Kae menatap ke arah Pob dan Arthit. Mereka berdua berharap Kae akan memilih mereka.
BERSAMBUNG





4 Comments

Previous Post Next Post