Network : iQiyi iQiyi
Merah.
Biru. Kuning. Hijau. Mereka berempat menggelilingin seorang Pria yang di sebut
Tuan Jiang. Mereka meminta agar Jiang membacakan puisi untuk mereka, karena
Jiang telah berjanji. Dan Jiang pun melakukannya. Lalu mendengar itu, mereka
berempat, bahkan semua wanita yang berada disana langsung merasa meleleh dan
terpesona dengannya.
“Hari
ini, siapakah yang akan menjadi takdir ku?” tanya Jiang. Dan semua wanita
langsung mengangkat tangan serta berteriak ‘Aku, aku, aku’
Kuning
: “Aku telah belajar secara ekstensif dan berpengalaman dalam semua hal,”
katanya. Dan dia di tolak. Lalu dia pun berlari pergi dari sana sambil
menangis.
Hijau
: “Tuan muda Jiang, aku tau bagaimana caranya bermain musik,” katanya. Dan dia
di terima. Lalu dengan senang, dia berdiri di sebelah Jiang.
Biru
: “Aku, aku, aku. Aku pandai membersihkan dan memasak,” katanya. Dan dia pun
diterima.
Ketika
melihat Kuning berlari sambil menangis, Luo Jing pun merasa heran dan bertanya,
tapi Kuning tidak mau menjawab dan terus berlari pergi. Lalu kemudian Luo Jing
melihat, Biru dan Merah yang berlari sambil menangis juga. Karena merasa
penasaran, maka Luo Jing pun menghampiri Jiang yang sedang bersama Hijau.
Jiang Xuan Yu ~ anak dari pedagang
bisnis kaya. Ketika melihat wajah tampan Jiang, maka
Luo Jing langsung merasa terpesona. “Pria tampan lagi. Sayangnya dia pemilih
dalam hal perempuan. Aku, aku, aku… aku tidak bisa membiarkan ketampanannya
menghinoptis ku,” pikir Luo Jing dalam pikirannya sambil menatap tajam Jiang.
Luo
Jing kemudian memarahi Jiang yang telah membuat beberapa perempuan menangis.
Lalu dia ingin memukuli Jiang, dengan tinju asal- asalan nya. Tapi sayangnya
dia meleset, karena Jiang dengan mudah menghindari tinju nya.
Seorang
Pria turun dari dalam tandu, dan mendekat ke arah kerumunan. Dan Luo Jing yang
tanpa sengaja terjatuh, mengenainya. Pangeran
Zhong Wu Mei ~ Yang Mulia Yuan Zheng dari Sheng Yuan.
“Ah.
Pria tampan lagi. Ini berkat,” pikir Luo Jing. Sambil menatap terpesona pada Wu
Mei.
“Apa
aku tampan?” tanya Wu Mei. Dan Luo Jing mengiyakan sambil tersenyum.
“Apa
sudah cukup?” tanya Wu Mei, lagi. Dan Luo Jing menjawab tidak, masih sambil
tersenyum.
“Minggir!”
perintah Wu Mei, lalu dia mendorong Luo Jin. Dan tanpa sengaja ketika
menyingkir, Luo Jing menarik tali baju Wu Mei. Sehingga baju Wu Mei terbuka
lebar.
Luo
Jin mengeluh kesakitan, karena di dorong hingga jatuh. Namun saat dia melihat
dada bidang Wu Mei, dia langsung tidak jadi marah. Dan menyadari hal itu, Jiang
langsung menutupkan baju Wu Mei, dan memperbaikinya menggunakan hiasan bunga
besar. Melihat betapa hebatnya Jiang, semua orang pun langsung bertepuk tangan
untuknya.
“Jarak
antara mereka sekarang hanya 0,5m. Dengan perbedaan tinggi hanya 5mm. keduanya
tampak sempurna. Benar, ini adalah sudut intim terbaik yang men-legenda,” gumam
Luo Jing sambil cengengesan.
Xi
Que membantu Luo Jing untuk berdiri, dan menanyakan apa Luo Jing baik- baik
saja. Melihat itu, Wu Mei berkomentar, “Gadis bodoh!”
“Hah?!
Siapa yang kamu panggil ‘bodoh’?” tanya Luo Jing dengan kesal, saat
mendengarnya.
Luo
Jing kemudian mendekati Hijau, dan mengajaknya untuk pergi bersama. Tapi Hijau
tidak mau, dan menuduh bahwa Luo Jing pasti ingin merebut kesempatannya untuk
berjalan- jalan dengan Jiang. Dan mendengar itu, Luo Jing langsung
menasehatinya.
Luo
Jing menjelaskan bahwa Jiang adalah seorang playboy. Lalu dia menyebut Jiang
serta Wu Mei adalah pasangan. Mendengar itu, Jiang serta Wu Mei merasa sama-
sama heran. Begitu pun dengan Hijau juga, karena menurutnya Jiang adalah orang
yang baik.
“Bulan
lalu, ketika Ibu ku sakit, Tuan muda Jiang yang membayarkan obat nya,” jelas
Hijau.
“Oh
tidak, Luo Jing, kamu telah menyalahkan orang baik. Kamu bahkan memukul nya,”
pikir Luo Jing merasa bersalah. Tapi karena malu untuk mengakuinya, maka dia
pun tertawa kepada mereka. “Ternyata ini salah paham. Sampai jumpa,” katanya.
Lalu menarik Xi Que untuk pergi.
Wu
Mei serta Jiang tidak mau melepaskan Luo Jing untuk pergi begitu saja. Dan
karena itu, maka Luo Jing pun menantang mereka. Jika dia menang, maka mereka
harus melepaskannya pergi. Tapi jika dia kalah, maka dia akan mengakui bahwa
dia menderita keterbelakangan mental. Dan Wu Mei mengomentari Luo Jing, bodoh.
Lalu dia setuju.
Luo
Jing kemudian memikirkan, kompetinsi apa yang harus mereka lakukan. Lalu dengan
yakin dia menantang, mereka untuk berkompetisi menatap. Dan Wu Mei tertawa
mendengar itu, karena kedengaran lucu baginya.
“Tidak
boleh berkedip, mungkin tidak terlihat seperti test bakat yang luar biasa, tapi
dalam kenyataan nya, ini membutuhkan kekuatan dalam,” jelas Luo Jing. Dan Wu
Mei pun setuju.
Ronde
1. Luo Jing vs Wu Mei. Mereka saling menatap satu sama lain dengan tajam, tanpa
berkedip sedikit pun. Tapi tiba- tiba saja, Luo Jing merasa matanya sedikit
pedih, jadi dia pun berkedip. “Ronde ini tidak di hitung. 2 – 3, “ kata Luo
Jing, tidak mengaku kalah.
“Tidak
peduli bagaimana kamu menghitung rondenya. Hasilnya akan tetap sama,” kata Wu
Mei dengan yakin.
Ronde
2. Luo Jing vs Wu Mei. Mereka saling menatap satu sama lain dengan tajam, tanpa
berkedip sedikit pun. Dan kali ini, agar tidak kalah lagi, maka Luo Jing pun sengaja
membuat wajah lucu, tapi Wu Mei tidak goyah. Lalu Luo Jing berbohong dengan
mengatakan bahwa Ibu Wu Mei datang, tapi Wu Mei sama sekali tidak goyah dan
menoleh ke belakang.
“Ibuku
sudah meninggal sejak lama,” kata Wu Mei.
“A…
Ayah… Ayah mu,” kata Luo Jing, berbohong lagi.
“Ayahku
sedang beristirahat di luar,” balas Wu Mei.
Mendengar
itu, Luo Jing merasa hilang akal, dan yakin bahwa dia pasti akan kalah. Jadi
dia perbuat curang dengan menginjak kaki Wu Mei. Kemudian setelah itu, dia
langsung menarik Xi Que melarikan diri dari sana.
“Aku
tidak percaya, ada wanita yang lebih menarik daripada aku. Dia membuatmu tidak
bisa berkata- kata. Gadis ini, tidak mudah,” komentar Jiang pada Wu Mei.
Setibanya
didepan rumah. Luo Jing merasa kagum, karena ternyata rumahnya sangat besar
sekali. Dan lalu dia mengajak Xi Que untuk masuk melalui pintu belakang, atau
pun melalui pintu rahasia. Dengan alasan, bahwa mereka pergi secara diam- diam,
jadi masuk kembali ke rumah pun harus begitu.
Walaupun
awal nya Xi Que merasa heran dan bingung. Tapi akhirnya dia setuju dengan
alasan Luo Jing yang terdengar lumayan masuk akal. Jadi dia pun membawa Luo
Jing masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang.
Di
Istana. Raja menanyakan pendapat penasihat, mengenai rumor yang tersebar
tentang Yuan Zheng dan anak dari pedagang bisnis kaya. Mendengar itu, Penasihat
meminta Raja untuk tenang, karena dia yakin mereka berdua hanya dekat biasa
saja. Namun Raja masih merasa khawatir.
Seorang
wanita yang berada di sana. Dia mengusulkan agar mereka mencarikan seorang
gadis dari salah satu putri perdana menteri untuk Wu Mei. Sehingga semuanya
bisa terselesaikan. Dan Penasihat setuju.
“Bukankah
kamu mengatakan ada 3 gadis dari rumah Perdana mentri yang sangat cocok? Adakan
pesta ulang tahun mu dalam 3 hari. Bagaimana?” tanya si Wanita. Dan Raja diam
memikirkannya.
Luo
Jing mengomel, karena baru hari pertama memainkan ini, tapi sudah banyak hal
yang terjadi. Kemudian dia teringat kepada Ibunya, yang sekarang pasti sedang
menyiapkan makan malam. Dan dia bertanya- tanya, bagaimana caranya keluar dari
dalam game.
Suara
petir terdengar. Dan layar transparan besar muncul kembali di hadapan Luo Jing.
Melihat itu, Luo Jing langsun mendekatinya. Lalu dia mengatakan bahwa dia
merindu kan rumah. Dan dia menanyakan, caranya keluar dari dalam game.
Untuk
menjamin pengalaman nyata di dalam game, maka Luo Jin tidak bisa keluar sebelum
menyelesaikan misi. Dan mengetahui itu, Luo Jing pun jadi bertanya- tanya, apa akan
yang terjadi di dunia nyata, seperti sekolah dan ujiannya.
“10
jam di dunia game sama dengan 1 menit di dunia nyata. Jadi kamu tidak perlu
khawatir. Hanya bermain dengan sepenuh hati,” jelas Admin game. Lalu dia
menghilang kembali.
“Huh.
Pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal lagi,” omel Luo Jing. Kemudian dia naik
ke tempat tidur, dan menerima nasib nya untuk tetap berada di dalam dunia game
dan mencari cinta sejati nya. “Cinta sejatiku pasti ‘Oppa’ dengan 8 pack abs.
Yang akan menjadi soulmate dan pasangan kejahatan ku. Pada waktu yang sama,
hanya bisa mencintai ku,” gumam Luo Jing.
Kemudian
Luo Jing teringat tentang Ying Chi. “Dia yang paling cocok. Aku harus
menemukannya,” gumam Luo Jing dengan semangat. Lalu dia memakai sepatunya.
Luo
Jing menyelinap keluar melalui jalan belakang. Tapi disana, tanpa sengaja, dia
malah melihat seorang Pria tampan yang sedang mandi di tengah taman. Dan
melihat betapa luar biasanya tubuh si Pria, maka Luo Jing pun merasa terpesona.
Sayangnya,
Luo Jing malah ketahuan mengintip oleh si Pria. Dan menyadari hal itu, Luo Jing
pun ingin pergi secara diam- diam dari sana. Tapi si Pria malah tiba- tiba saja
sudah berada di belakang nya.
“Kamu?”
kata si Pria.
Tags:
Unique Lady