Network : iQiyi iQiyi
Luo
Jing berjalan- jalan bersama dengan Xi Que ke pasar. Dan sambil berjalan, Luo
Jing bergumam sendirian bahwa seperti nya benar kalau game ini penuh dengan
bahaya. Lalu tiba- tiba saja, disaat itu Xiu Wen muncul di hadapan nya,
sehingga dia terkejut.
“Aku
mengikuti perintah Tuan untuk melindungin Anda,” jelas Xiu Wen.
Luo
Jing berbelanja banyak barang, karena Xi Que menjelaskan bahwa Ayah memberikan
uang kepadanya untuk membeli banyak barang cantik hari ini. Jadi karena itu,
maka Luo Jing pun memutuskan untuk membeli barang yang diinginkan nya.
Xiu
Wen melihat- lihat pedang kecil. Dan karena Xiu Wen tampak sangat tertarik
sekali pada pedang- pedang itu, maka Luo Jing pun membelikan untuknya. “Jadi
dari sekarang, kamu harus melindungin ku dengan baik,” jelas Luo Jing. Dan Xiu
Wen berterima kasih.
“Walaupun
pisau ini sudah tua, tapi ini masih sangat tajam. Lalu dinilai dari ukirannya,
ini pasti barang dari Persia,” jelas Xiu Wen. Dan Luo Jing pun memperhatikan
pedang tersebut.
Xiu
Wen menjelaskan bahwa Persia telah hancur, dan semua benda yang tersisa disana,
itu mengandung sihir mereka dan udara pembunuh. Lalu dia menanyakan, tidakkah
Luo Jing takut bahwa suatu hari nanti, dia akan melukai Luo Jing.
“Aku,
Lin Luo Jing, adalah orang yang baik. Mengapa aku takut pada hal seperti ini?
Terlebih, bila ini ada padamu, kamu tidak akan melukai ku kan?” kata Luo Jing.
Lalu dia memasukan pedang itu ke saku baju Xiu Wen.
Saat
mendengar pembicaraan beberapa orang mengenai buku baru di toko, Luo Jing pun merasa
penasaran dan mau mengikuti mereka. Tapi Xi Que menahannya, dan menjelaskan
bahwa buku yang orang- orang tersebut maksud adalah buku vulgar. Dan mengetahui
hal tersebut, Luo Jing semakin penasaran dan tertarik.
Luo
Jing kemudian menyuruh Xiu Wen untuk pergi makan mie di tempat makan di dekat
sana, dan menunggunya disana. Lalu dia mengajak Xi Que untuk segera mengikuti
nya.
Luo
Jing bertukar pakaian seperti pria agar tidak ketahuan bahwa dia Putri seorang
perdana mentri. Xi Que yang merasa malu untuk membaca buku seperti itu, tidak
mau ikut. Jadi akhirnya Luo Jing pun pergi sendiri.
Ditempat
buku. Luo Jing mengambil dua buku vulgar, dan menanyakan harganya kepada si Penjual
dengan cara berbisik- bisik. Dan sambil tersenyum, si Penjual menunjukan dua
jarinya. Lalu dengan segera Luo Jing pun membayar nya, dan menunjukan nya
kepada Xi Que yang menunggu di dekat sana.
“Aku
tidak mau melihatnya,” kata Xi Que sambil memalingkan wajahnya. Malu.
Jiang
yang kebetulan lewat, ketika melihat itu, dia menghampiri Luo Jing dari
belakang. “Kelihatannya, kamu tau bagaimana cara menikmatinya,” kata Jiang.
“Apa
yang kamu katakan,” balas Luo Jing. Lalu dia ingin pergi. Tapi Jiang
menahannya.
Luo
Jing memperhatikan Jiang, dan berpikir bahwa Jiang sangat berani dan ternyata
berbeda dari penampilan luarnya. Karena dia tidak menyangka bahwa Jiang akan
mencegat orang disiang hari yang terik, dan membicarakan buku seperti ini. Dan
Luo Jing menyimpulkan bahwa Jiang benar- benar seorang playboy.
“Saya
minta maaf. Saya tidak tertarik pada Anda, atau buku Anda. Bye,” kata Luo Jing,
lalu dia segera pergi menghampiri Xi Que.
Ketika
melewati sebuah toko disana, Luo Jing merasa tertarik pada sebuah tusuk rambut
berwarna putih yang dijual disana. Tapi sayangnya, uang yang dimilikinya, tidak
cukup. Sehingga dia pun tidak jadi untuk membeli nya.
Jiang
yang berada dibelakang , tidak jauh dari Luo Jing. Dia melihat itu, lalu dia
pun menghampiri si Penjual tusuk rambut tersebut.
Didalam
kamar. Luo Jing membaca buku yang di beli nya dengan riang. Kemudian dia
memanggil Xi Que dan menggoda nya. “Xi Que, mau lihat ini tidak?” tanya nya,
pelan.
Tags:
Unique Lady
Sukaaa
ReplyDelete