Network : iQiyi iQiyi
Luo
Jing secara diam- diam, mendengar kan gosip dari para wanita yang berada di
dalam Istana. Gosip tentang hubungan Yuan Zheng dan Yang Mulia Kaisar yang
kurang baik. Gosip tentang Jing Yuan yang tidak mau menikah lagi, karena dulu
dia pernah mempunyai seorang Istri dan mereka berdua saling mencintai, tapi
sayang nya Istri Jing Yuan meninggal karena sakit.
Tepat
disaat itu, tanpa sengaja, Luo Jing melihat Xiu Wen lewat. Jadi dia pun
mengikuti nya. Tapi saat dia mengikutinya, dia malah kehilangan jejak Xiu Wen.
Kemudian tiba- tiba saja, dari belakang nya, seseorang memukul lehernya
sehingga dia pingsan.
Dan
ketika dia terbangun. Ternyata dia berada didalam ruangan yang sedang terbakar.
“Tolong!” teriak Luo Jing. Disebelahnya, dia menemukan sebuah bungkusan kain
kecil, jadi dia pun mengambil nya. Lalu dia berdiri, berjalan ke arah pintu.
Lalu
disaat itu, Yuan Zheng mendengar suara teriakan Luo Jing, dan melihat sebuah
ruangan yang terbakar. Jadi dengan cepat, dia pun berlari masuk ke dalam
ruangan tersebut, lalu dia menggendong Luo Jing yang tidak sadarkan diri keluar
dari dalam ruangan tersebut.
Ketika
Yuan Zheng mendengar suara orang- orang yang berdatangan. Dia langsung
meletakan Luo Jing bersandar di dekat patung batu. Lalu dia bersembunyi.
Jing
Yuan datang untuk melihat apa yang terjadi, dan saat dia melihat Luo Jing yang
tidak sadarkan diri di dekat patung batu. Dia pun menghampiri Luo Jing dan
membangun kannya. Lalu sambil terbatuk- batuk, Luo Jing terbangun.
“Yang
Mulia Jing Yuan, apa kamu yang menyelamatkan ku? Terima kasih ya. Jika bukan
karena kamu, aku akan terbakar sampai mati,” kata Luo Jing, salah paham. Yuan
Zheng yang berdiri di belakang patung batu, dia tampak kecewa.
Jing
Yuan menanyakan kenapa Luo Jing bisa berada disini. Dan Luo Jing menjelaskan
bahwa dia juga tidak tahu. Yang diingatnya saat bangun, dia sudah berada didalam
ruangan yang terbakar tersebut.
“Jangan
khawatir, Nona Lin. Aku akan melaporkan nya kepada Kaisar. Jadi dia bisa
menyelidiki ini. Mari,” kata Jing Yuan, membantu Luo Jing untuk berdiri. Lalu
dia menjelaskan kesalah pahaman Luo Jing,” Nona Lin, kamu tidak diselamatkan
oleh ku,” katanya jujur.
Luo
Jing tetap salah paham. Dia mengganggap Jing Yuan adalah orang yang sangat
baik, walaupun Jing Yuan telah menyelamatkannya, tapi Jing Yuan merendah dengan
mengatakan tidak. Dan Luo Jing merasa kagum kepada Jing Yuan.
Yuan
Zheng muncul dengan sedikit berdehem pelan. Dan melihat dia, Jing Yuan pun
langsung melepaskan Luo Jing yang dipegang nya. Lalu Jing Yuan menjelaskan
mengenai ruangan yang ntah mengapa bisa terbakar seperti itu.
“Udara
kering, sehingga terjadi kebakaran. Tidak perlu ada alasan untuk itu,” kata
Yuan Zhen, dengan sikap jaim.
“Mengapa
kamu begitu tenang? Aku jamin, kamu yang menyalakan api. Jika aku mati, kamu
tidak akan perlu menikahi ku,” kata Luo Jing, kesal.
Merasa
suasana menjadi tidak nyaman, maka Jing Yuan pun mengucapkan selamat untuk
perjodohan pernikahan Yuan Zheng serta Jing Yuan. Tapi dengan sinis, Yuan Zheng
membalas bahwa jika Jing Yuan iri padanya, maka Jing Yuan bisa mengambil Luo
Jing.
“Bagaimana
bisa aku mencuri kekasih orang lain?” kata Jing Yuan, menolak.
“Kemudian
tolong jaga jarak dari Permaisuri ku sedikit lagi,” tegas Yuan Zheng dengan
penuh penekanan pada kata ‘Permaisuri ku’.
Luo
Jing protes, karena Yuan Zheng memperlakukannya seperti barang. Dan Yuan Zheng
pun menarik Luo Jing mendekat. Melihat itu, Jing Yuan merasa tidak nyaman untuk
mengganggu mereka berdua, sehingga dia pun pamit dan pergi dari sana.
“Wanita
bodoh. Kamu lebih baik dengarkan baik- baik. Mulai dari hari ini, kamu adalah
Permaisuri ku. Ingat itu,” kata Yuan Zheng penuh penekanan. Dan dengan kesal,
Luo Jing pun mendorong Yuan Zheng agar melepaskannya, tapi malah dia sendiri
yang terjatuh ke lantai.
“Ini
kamu sendiri yang melakukannya. Bukan urusan ku,” kata Yuan Zheng. Lalu dia
pergi dari sana. Dan dengan kesal, Luo Jing pun mengeluh.
Mengetahui
kalau barusan Luo Jing di bahayakan oleh seseorang. Xi Que menjadi cerewet,
karena dia tidak terima Luo Jing, Nona nya, dilukai. Dan capek mendengar itu,
Luo Jing pun menyuruh Xi Que untuk berbicara lebih pelan. Lalu dia memanggil Xi
Que dengan sebutan Bei.
“Baiklah.
Baiklah, Nona. Jangan panggil aku Bei Que,” kata Xi Que, langsung tenang.
“Kamu
harus duduk tenang dan jangan katakan apapun lagi, ya,” jelas Luo Jing sambil
menikmati teh nya.
Xi
Que kembali berbicara. Dia mengatakan bahwa jika Istana adalah tempat yang
berbahaya, maka lebih baik bila mereka tidak memasuki Istana mulai dari
sekarang. Lalu dari gosip yang di dengarnya, alasan ruangan tempat Luo Jing
berada bisa terbakar adalah karena lilin di altar terjatuh dan mengenai kain,
jadi terjadi lah kebakaran.
“Hahahah…
alasan lama. Kemudian dimana Liu Xiu Wen?” tanya Luo Jing.
“Liu
Xiu Wen selalu berjaga di dalam kediaman. Nona, mengapa kamu menanyakan tentang
Liu?” balas Xi Que, bertanya.
“Xiu
Wen,” gumam Luo Jing sambil berpikir.
Tags:
Unique Lady
Semangatt
ReplyDelete