Sinopsis
Drama Taiwan – Hello Again Episode 13 – 3
Images
by : SET TV , TTV, iQiyi
Zi Hao
menjemput Ke Ai dari rumah Tiger untuk berangkat kerja bersama. Seperti biasa,
dia memberikan tas kerja-nya untuk di bawa Ke Ai. Dan kali ini, tas-nya menjadi
lebih berat karena dia membawa 2
barbel. Ke Ai benar-benar kesal karena Zi Hao sangat kekanak-kanakkan.
Zi Hao
bertanya sekali lagi, apa Ke Ai benar-benar tidak mau tinggal di rumahnya?
Rumahnya itu apartemen premium lho. Dengan lingkungan yang bagus, atmosfir dan
pencahayaannya juga bagus. Dan ada security 24 jam juga.
Ke Ai tetap
menolak, dan mengejek Zi Hao yang
seperti agen properti saja.
--
Dalam
perjalanan memasuki gedung Hua Li, beberapa bekerja melewati mereka dan
mengejek Ke Ai yang datang bersama Zi Hao dan bahkan membawakan tas Zi Hao.
Pokonya gossip semakin menjadi. Bahkan saat Ke Ai sedang bertukar baju juga
masih di bicarakan. Ke Ai berusaha sangat keras untuk bersabar.
Saat sedang
menjaga toko, Wen Wen melihat sebuah keluarga. Anak nya menangis dan ayahnya
terus memarahinya dan bahkan hendak memukul. Ibunya berusah meminta sang suami
untuk tenang, tapi suaminya tidak mau tenang.
Saat melihat
si ayah mau memukul anak, Wen Wen langsung maju dan menyuruhnya untuk tidak
memukul anak sendiri. Pria itu jelas marah karena Wen Wen ikut campur dalam
urusan keluarganya. Wen Wen tidak takut dan terus menyuruhnya untuk tidak
memukul anak. Pria itu semakin emosi dan mendorong Wen Wen.
Li Jian yang ada di sana dan melihat hal itu, jadi marah. Pertengkaran mereka menarik perhatian banyak orang. Pria itu semakin marah dan mendorong Li Jian ke arah anak dan istrinya. Arah mereka terjatuh mengarah ke Ke Ai, dan refleks Zi Hao langsung melindungi Ke Ai, hingga kepalanya terantuk sangat keras ke dinding.
Zi Hao sempat hampir tidak sadarkan diri, tapi mendengar suara Ke Ai yang panik, dia tersadar. Zi Hao maju dan memberitahu kalau di sini ada CCTV dan mereka bisa menelpon polisi sekarang juga untuk melaporkannya. Mendengar ancaman Zi Hao, pria itu jadi takut. Dalam sekejap, dia langsung tenang dan menyeret anak dan istrinya pergi.
Tapi, karena kehebohan yang sudah di buatnya tadi, semua orang sudah berkumpul. Xiang Yin juga sudah tiba di sana dan menghalangi pria itu untuk pergi. Istrinya jadi panik, dan memohon pada Zi Hao untuk tidak melapor ke polisi dan meminta maaf karena sudah mengganggu. Setelah itu, barulah mereka bisa pergi.
“Apa kau
baik-baik saja?” tanya Ke Ai.
“Ya, aku baik-baik saja,” ujar Zi Hao. Tapi, baru berjalan 2 langkah, dia langsung tumbang. Semua panik.
--
Zi Hao di
bantu pulang oleh Li Jian dan Ke Ai.
“Tidak ada
orang di rumahmu? Dimana ibu Ketua?” tanya Ke Ai, khawatir.
“Ibuku
langsung pergi menyusul ayahku setelah grand opening waktu itu. Mereka pasti
sudah ada di pulau Rhode dan bersenang-senang. Jadi, aku sendirian di rumah.
Tapi, tidak masalah. Kalian bisa pulang sekarang. Aku bisa sendiri.”
“Dia benar.
Ini hal serius!” timpal Ke Ai.
“Jadi, harus
ada seseorang yang menginap di sini untuk menjagamu,” lanjut Li Jian dan
menatap Ke Ai.
“Tidak
mungkin aku kan?! Aku sedikit pusing. Jam berapa sekarang? aiyyoo, sudah lewat
jam kerja. Aku sudah mengikutimu dari jam 9 pagi. Boss, aku seharusnya di bayar
untuk kerja lembur. Tapi, gaji pokok-ku sudah cukup tinggi. Demi perusahaan,
aku harus pulang sekarang. naaah, Chang Ke Ai, aku tinggalkan tn. Yang di
tangan terampilmu sekarang. Jaga dia baik-baik ya. Dan tidak perlu khawatir
mengenai keluarganya. Aku akan menghubungimu,” ujar Li Jian dan langsung pergi.
Dan dia sempat
memberi kode pada Zi Hao agar menggunakan kesempatan ini dengan bijak.
And, pada
akhirnya hanya tinggal Ke Ai dan Zi Hao berdua. Suasana terasa canggung. Zi Hao
menyuruh Ke Ai untuk pulang saja.
“Apa yang
kau bilang? Kau membahayakan hidupmu untuk menolongku dan tidak ada orang di
rumah, aku tentu harus tinggal dan menjagamu.”
Zi Hao jelas
senang. Ke Ai juga menyatakan rasa khawatirnya karena Zi Hao terluka. Zi Hao
senang mendengarnya, tapi Ke Ai tidak perlu merasa bersalah atau terbebani.
“Tapi, aku
sudah terlalu banyak berhutang padamu.”
“Tidak masalah. Jika kau ingin membayarku…” dan Zi Hao teringat kode Li Jian tadi padanya. dia menatap Ke Ai dan mulai mendekat, pindah duduk di sebelah Ke Ai. “Kau bisa membayarnya dengan seluruh hidupmu. Chang Ke Ai, apa kau akan menerima perjanjian ini denganku? Untuk waktu efektif, Forever!”
Ke Ai
benar-benar malu mendengarnya. Dan Zi Hao terus saja menggombal.
“Akankah
kamu membiarkanku memakanmu jika aku lapar?”
“Tentu saja,
kenapa tidak?” jawab Ke Ai, tapi sesaat kemudian dia baru sadar kalau
jawabannya itu salah.
Suasana
terasa canggung. Masing-masing berpikir, aku yang salah tanya, atau aku yang
salah jawab. Hahahaha.
“Maksudku…
jika aku lapar, kau akan membuatkanku makanan?” tanya Zi Hao canggung.
“Ya.
Maksudku tadi… aku akan membuatkanmu makanan jika kau lapar. Mandi dan tunggu saja aku,” ujar Ke Ai. “Eh,
maksduku, istirahat dan tunggu saja aku,” eh salah lagi. “Arggh, pokoknya, aku
akan membuat makanan. Dan kau terserah mau buat apa!”
Zi Hao
tersenyum usil pada Ke Ai.
--
Zi Hao sudah selesai mandi dan bertukar baju. Dia memberitahu Ke Ai kalau tag nama- Ke Ai tertinggal di kamar mandi tadi. Ke Ai sedang di dapur dan mengenakan baju kemeja Zi Hao. Dia menghidangkan makanan yang telah di buatnya.
Zi Hao
benar-benar senang. Mereka jadi seperti pengantin baru. Apalagi selama makan,
mereka saling melirik. Dan Zi Hao dengan alay memuji semua masakan Ke Ai yang
enak hingga tulang ikan pun terasa lezat.
Piring sudah
di cuci, dan tiba-tiba Zi Hao mengangkat tubuh Ke Ai ke atas meja (apa ya
namanya itu? lemari dapur? Meja dapur?) Dan dia mencium Ke Ai.
Aku skip
beberapa bagian ya.
Dan di saat
romantis, Zi Hao tiba-tiba merasa pusing. Dia memukul kepalanya sendiri yang
merasa pusing di saat yang tidak tepat. Ke Ai tersenyum melihat tingkahnya dan
menyuruhnya untuk tidak memukul kepala karena dia kan memang sedang gegar otak
ringan.
Tags:
Hello Again