Krong Karm Episode 3 – part 3
Network : Channel 3
Renu menceritakan kisah hidup nya kepada Asa.
Cerita yang tidak pernah dia beritahukan kepada siapapun sebelumnya.
Flash Back
Renu menaiki sampan di danau. Dia pergi ke sana unuk
mengambil beberapa tumbuhan yang tumbuh
disana. Lalu disaat itu, Dam, suami kakaknya, yang sedang mandi di dalam
danau melihatnya. Dam tiba- tiba menariknya sehingga dia terjatuh dari dalam
sampan. Kemudian dengan kuat Dam menahan tangannya. Dan Dam memperkosa dirinya.
Setelah kejadian itu diketahui oleh kakaknya,
Saithong. Renu dipukuli dan dimaki oleh Saithong dengan kasar. Apalagi ketika
dia mengatakan, dirinya sudah hamil 3 bulan.
Beberapa bulan setelah itu. Renu pun akhirnya
melahirkan anaknya.
Flash Back End
“Anakku tidak memanggilku ‘Ibu’, Sa. Tapi dia
memanggilku P’ (Kakak),” cerita Renu.
“Kemudian, apa Tua Hia mengetahui tentang ini
juga?” tanya Asa.
Dan sambil menunduk, Renu menjawab bahwa Chai
belum tahu, karena dia memang belum memberitahu nya. Namun Renu berjanji kalau dia
akan memberitahu Chai nanti nya. Lalu Renu menceritakan tentang Ibunya yang
telah meninggal. Awalnya setelah Ibunya meninggal dia berencana membawa anaknya
untuk tinggal dengannya disini, tapi anaknya memilih tinggal dengan Luang Phor.
“Jika kemarin aku membawa anak ku, tanpa di
ragukan, semuanya akan heboh. Kamu tahu dengan baik seperti apa Ibu mu. Dan apa
yang bisa di lakukannya,” jelas Renu. Dan Asa tersenyum mengerti.
Ditoko. Yoi menyuruh Atong untuk mengambilkan pena
dan kertas, karena dia ingin menuliskan surat kepada Chai. Yoi ingin
memberitahu Chai mengenai semua kebusukan dan kebohongan Renu yang sebelum
bertemu dengan Chai, Renu sudah memiliki suami serta anak.
“Tidakkah kamu berpikir bahwa Tua Hia sudah
mengetahui tentang ini?” tanya Atong.
“Kemudian aku akan memarahi nya!” balas Yoi.
“Ho, ma… biarkan itu antara suami dan istri saja.
Jika Chai sudah tahu, berarti itu artinya mereka memang saling mencintai,” balas
Atong.
Yoi berdiri dengan marah, dan Atong merasa sedikit
takut. Jadi Atong pun menggunakan alasan bahwa mereka sedang ada pelanggan.
Tapi Yoi tidak peduli, dia mengambil kaleng dan melemparkan itu pada Atong.
“Bagaimana bisa pelacur benar mencintai? Cinta
gila! Pergi! Pergi!” usir Yoi. Dan pelanggan di toko langsung berkumpul untuk
melihat ada kejadian apa.
Asa percaya bahwa Chai benar- benar mencintai
Renu, karena jika tidak maka Chai tidak mungkin membawa Renu ke sini. Serta
sebelum berangkat ke camp, Chai juga menitipkan Renu kepadanya untuk dijaga
dengan baik. Mendengar itu, Renu berterima kasih.
“Jika suatu hari, kamu jatuh cinta dengan seseorang,
akankah kamu menerima kesalahannya dan mengabaikan masa lalu nya, atau tidak?”
tanya Renu. Dan Asa pun berpikir.
“Aku tidak tahu,” jawab Asa. Karena dia tidak
pernah jatuh cinta dengan siapapun.
“Untukku. Kebahagian mencintai adalah tinggal bersama
orang yang di cintai. Tidak peduli betapa banyak ketidak bahagiaan atau
hambatan. Aku bisa menahannya. Dan aku akan bertahan,” jelas Renu, penuh tekad
dan keyakinan.
Renu berjalan- jalan dengan Asa sambil mengobrol.
Renu menanyakan apa ada gadis yang disukai oleh Asa. Dan Asa pun menjawab tidak
ada, lagian pasangannya akan ditentukan oleh Ibunya nanti.
Mendengar itu, Renu mengatakan bahwa sebenarnya
dia ingin memasangkan Asa dengan adiknya Wanna. Tapi Asa tidak mau, karena
Wanna terlalu cantik serta lebih baik bila Wanna tidak terlibat dengan keluarga
nya. Dan Renu mengerti dengan baik maksud Asa.
Asa kemudian pamit pulang kepada Renu. Tapi Renu
tiba- tiba teringat bahwa dia harus mengembalikan uang 400 baht Asa, jadi dia
meminta Asa untuk menunggu sebentar karena dia akan mengambilkan nya.
Namun Asa meminta agar Renu mengembalikan uangnya
nanti saja, karena dia harus mengembalikan kalung emas milik Renu duluan, lalu
setelah itu Renu bisa membayar nya 300 baht saja. 100 baht nya lagi dia
ikhlaskan untuk Renu. Dan Renu sangat berterima kasih atas kebaikan Asa
tersebut.
Dini hari. Renu membelah kelapa tua. Dan tiba-
tiba disaat itu, dia teringat akan Chai, serta pertanyaan yang Asa tanya kan
kepadanya. “Apa Tua Hia mengetahui
tentang ini?”
Tags:
Krong Karm