Krong Karm Episode 4 – part 3
Network : Channel 3
Sambil
makan, Atong menjelaskan bahwa sebentar lagi dia akan pergi berangkat kerja ke
toko. Jadi dia ingin Philai untuk membersihkan rumah dan mencuci pakaian. Dan
Philai beralasan bahwa air telah habis.
Atong
pun menjelaskan bahwa Philai bisa mengambil air nya dengan menimba dari sumur.
Dan dia menyarankan agar Philai tidak mengisi ember terlalu penuh, karena jika
terlalu berat, maka bahu Philai akan sakit mengangkatnya. Tapi Philai menolak.
“Menimba
air, mencuci pakaian, memasak, menyapu, dan membersihkan, aku tidak tahu
bagaimana. Dan aku tidak mau melakukannya. Cari saja orang lain untuk
melakukannya,” kata Philai. Lalu dia pergi.
Teman-
teman Renu datang ke penggilingan untuk mencari Renu. Disana ketika para
pekerja melihat Nom yang sudah tampak tua, mereka meyuekin nya karena tidak
tertarik. Tapi ketika dua yang lain datang, para pekerja langsung merasa
tertarik dan membaik- baikan mereka. Mengetahui itu, Nom pun merasa kesal dan
mengejekin mereka.
Lalu
mereka bertiga, bertemu dengan Ayah. Dan mereka bertanya, dimana Renu
kepadanya.
Ketiga
teman Renu membantu Renu untuk memasak sambil mengobrol. Nom menjelaskan bahwa
dia harus kembali, karena banyak orang mesum yang telah merindukannya, dan jika
dia tidak kembali maka dia tidak bisa makan.
Sementara
Tim, dia mengatakan kepada Renu untuk berhati- hati. Karena Renu telah
mempermalukan E’Yoi dengan membawa mereka ke pesta Atong untuk menari. Dan
membuat Chai pertengkar dengan nya.
“Mungkin
dia tidak tahu bahwa kalian adalah temanku,” kata Renu, tidak peduli. Dan
mereka langsung tertawa.
Tim
memberitahu bahwa E’Yoi sekarang pasti sedang mencari cara untuk memaksa Renu
meninggalkan Chum Saeng. Dan mengangkat menantu kedua nya untuk menjadi menantu
tertuanya. Namun Renu tidak peduli.
“Gila!
E’Yoi membencimu. Apa yang dilakukannya tidak benar. Bahkan jika kamu memliki
anak dengan Achai nantinya, dia tetap tidak akan memberikan mu apapun!” kata
Tim.
“Mengapa
kamu tidak menyerang balik?” saran Nom.
“Apa
yang kamu mau aku lakukan?” tanya Renu.
“Melakukan
apa yang kamu lakukan sebelum nya,” balas Nom. Dan Renu menatap nya dengan
pandangan terkejut.
Atong
menjelaskan caranya mencuci baju kepada Philai. Dan mencontohkan nya. Namun
Philai malah beralasan alergi deterjen kepadanya. Sehingga Atong pun tidak
tega, dan memutuskan untuk melakukannya sendiri. Tapi dia mau Philai menyapu
dan mengepel lantai.
Namun
sebelum Atong selesai menjelaskan dimana letak sapu, Philai malah pergi begitu
saja, dan mengabaikannya.
Atong
datang ke toko dengan wajah tampak kelelahan. Dan melihat itu, Asa sert Asi pun
menggodanya. Tapi Atong mengabaikan mereka.
Atong
memanggil Boonplook dan menawarkan pekerjaan kepada nya. Dia ingin Boonplook
untuk membersihkan rumahnya, setelah selesai bekerja disini. Dan setiap bulan,
dia akan membayar Boonplook. Mendengar itu, Yoi marah.
Pikhul
datang membantu dirumah Philai. Dan Philai pun memintanya untuk tinggal
bersama, tapi Pikhul tidak mau, karena Philai sudah menikah dan memiliki
keluarga sendiri. Lalu Pikhul menanyakan mengenai pekerjaan rumah yang lain,
dan Philai menjelaskan semuanya.
“Aku
sudah menyuruhnya untuk mempekerjakan seseorang untuk melakukannya,” kata
Philai.
“Masalah
sekecil itu, kamu harus mempelajari dan melakukannya sendiri. Mengapa
menghabiskan uang untuk membayar orang?” balas Pikhul.
“Masalah
kecil apa. Menimba air, memasak, menyapu, dan membersihkan. Aku tidak akan
melakukannya! Dia perlu memperkerjakan orang!” balas Philai.
Yoi
tidak mengizinkan Atong untuk mempekerjakan orang lain. Dan Atong pun membalas
bahwa Philai sama sekali tidak bisa melakukan apapun.
“Apa
kamu begitu kaya dan punya banyak uang? Huh? Beritahu Istrimu, pekerjaan rumah
adalah tugasnya! Apa dia pikir menjadi menantu di keluarga ini, dia bisa
bersantai dan menjetikan jarinya untuk mendapatkan ini atau itu? Tidak!” kata
Yoi, marah.
Pikhul
menceramahi Philai. Untuk memiliki pembantu, itu hanya mimpi, karena Yoi sangat
pelit. Jadi Yoi tidak akan mau mempekerjakan siapapun untuk membantu Philai
pastinya. Dan Atong begitu mematuhi Yoi. Karena Yoi adalah orang yang paling
berkuasa didalam keluarga.
“Semuanya
akan menjadi milikku dimasa depan,” kata Philai, tertawa.
“Philai,
jangan terlalu keras kepala dengannya. Lakukan yang terbaik untuk memohon
padanya,” jelas Pikhul.
Pikhul
menjelaskan bahwa hal yang harus mereka takuti selain dari Yoi adalah Renu.
Karena Renu berhasil membuat Achai keluar dari rumah. Dan Renu kemungkinan
memiliki kesempatan untuk mengambil alih keluarga Yoi.
“Berbeda
level dari ku,” kata Philai, sombong.
“Cara
terbaik untuk semua ini adalah punya anak dengan Atong. Nang Yoi berjanji akan
memberikan tokonya kepada mu dan Atong, jika kamu punya anak,” jelas Pikhul.
Dan Philai pun mulai berpikir.
Renu
memikirkan perkataan ketiga temannya.
Cara
bagaimana Renu bisa mendapatkan Chai dulu, dan membuat Chai tergila- gila
padanya. Adalah karena dia menggunakan guna- guna dari dukun.
“P’Nom.
P’Tim. Aku minta maaf. Apa yang telah aku lakukan sejauh ini. Bukan karena aku
ingin memenangkan semua uang kalian,” jelas Renu.
“Aku
tau. Itu karena kamu jatuh cinta dengan Achai, jadi kamu memutuskan untuk
bermain menggunakan cara rendahan. Aku tidak masalah,” balas Tim.
Renu
tidak mau melakukan tindakan kotor dan rendahan seperti itu lagi. Mendengar
itu, Tim menasehati Renu bahwa jika Renu ingin wanita seperti Yoi menerima
seorang pelacur seperti Renu sebagai menantunya, maka Renu tidak memiliki
pilihan lain.
“Hal
kotor dan rendahan yang kamu bicarakan, itu berdampak baik pada suami mu, kan?
Achai begitu tergila- gila tentang mu. Kamu bisa membuat E’Yoi melihat kamu
seperti jika kamu seorang malaikat juga. Sehingga kamu tidak perlu menghadapi
kesulitan seperti ini,” kata Tim. Dan Renu diam.
“Dan
yang lebih penting. Aku bisa menggunakan mu untuk menanganin E’Yoi,” lanjut
Tim.
Flash
back end
Renu
menutup matanya merasa bingung. Lalu dia menggelengkan kepalanya dengan pelan,
berusaha untuk menghilang kan niat jahat yang muncul.
Yam
datang ke toko untuk pamit, karena dia sudah harus pulang. Dan Yoi mengucapkan
terima kasih kepada Yam, karena telah banyak membantunya.
“Memikirkan
tentang semalam, aku mau melakukan sesuatu.
Jika bukan karena aku khawatir padamu, aku mungkin sudah menghajar
mereka,” kata Yam.
“Semua
ini disebabkan oleh Achai. Aku mengancamnya berkali- kali, jika dia tidak
mencampakan pelacur itu, maka aku tidak akan memberikannya apapun sama sekali.
Tapi dia tidak merespon. Ketika aku memberitahu dia bahwa Pelacur itu telah
punya suami dan anak. dia masih mengabaikan ku. Aku tidak tahu mengapa dia begitu
tergila- gila pada wanita ini. Sampai tidak membuka matanya sama sekali!” kata
Yoi, emosi.
“Apa
mungkin dia diguna- guna?” tanya Yam, terpikirkan sesuatu. “Aku yakin, Chai
diguna- guna oleh sihir hitam.”
“Apa
yang barusan kamu katakan?”
“Jenis
situasi ini, hanya ada satu jawaban, P’Yoi. Pelacur ini melakukan guna- guna
pada Achai pastinya,” kata Yam, yakin. Dan Yoi merasa sangat terkejut, lalu dia
berpikir.
Tags:
Krong Karm