Network : iQiyi iQiyi
Jiang
terdiam, dan tersenyum sedih, lalu dia menggelengkan kepalanya. Kemudian Jiang
menghabiskan minumannya dalam sekali teguk. Dan Yi Yi langsung mengisi kembali
gelas kosong Jiang.
Yi
Yi memberitahu bahwa dimalam yang seindah ini, sayang bila dilewatkan tanpa
minum- minum. Dan Jiang mendengus sambil tersenyum sedih, dia memberitahu bahwa
hari ini kemungkinan adalah hari terakhirnya dia akan datang ke Wen Xiang,
karena sebentar lagi dia akan menikah dengan Tang Meng.
Yi
Yi mengetahui semua itu. Dia tahu kalau Jiang rela menikah dengan Tang Meng itu
semua demi ramuan obat. Dan itu sangat menyedihkan. Kemudian dengan raut sedih
Yi Yi mengatakan bahwa dia juga sangat menyedihkan, karena dia tidak pernah ada
didalam hati orang yang di cintainya.
“Mungkin
ini adalah takdir antara kamu dan Yi Yi. Satu gelas terakhir. Silahkan,” kata
Yi Yi sambil tersenyum mengangkat gelasnya.
Jiang
balas tersenyum, dan mengangkat gelas nya juga. Lalu mereka bersulang. Dan Yi
Yi kemudian meminumnya duluan. Sementara Jiang, selama sesaat dia memandangin
gelasnya dan mengingat tentang senyuman Luo Jing. Kemudian setelah itu, barulah
dia menghabiskan minuman nya.
Setelah
pulang dari memetik tanaman herbal, Luo Jing mengecek keadaan Xiu Wen didalam
kamar. Dan saat melihat Xiu Wen yang masih tertidur dengan nyenyak, dia
tersenyum. Lalu setelah itu, dia berlari keluar menemui Shang yang sedang
berada dihalaman dengan para burung merpatinya.
“Tabib
tua, tolong aku melihat nya. Apa ada surat yang dibawa oleh para merpati?”
tanya Luo Jing dengan bersemangat.
“Tidak
ada, sama sekali tidak ada,” jawab Shang, menyimpan kembali semua burung
merpatinya ke dalam sangkar.
Luo
Jing tidak percaya dengan Shang. Karena dia yakin, ketika dia berada didalam
gua dia ada mengirimkan sesuatu melalui merpati yang datang ke gua. Dan setelah
dia sampai ditempat ini, dia terus mengirim surat melalui merpati. Jadi
bagaimana mungkin tidak ada balasan sama sekali sampai sekarang.
Luo
Jing kemudian memeriksa burung- burung merpati yang berada didalam sangkar. Dan
dengan tegas, Shang mengatakan bahwa benar- benar tidak ada surat balasan, jika
Luo Jing tidak percaya, maka Luo Jing bisa melihatnya.
“Tidak
mungkin. Mungkinkah para merpati itu menghilangkan suratnya?” tanya Luo Jing,
panik.
“Jangan
berbicara omong kosong. Itu merpati yang aku besarkan, itu adalah nomor satu di
Sheng Jing. Bagaimana bisa mereka menghilangkan suratnya?” balas Shang.
Luo
Jing yakin dia telah mengirim kan banyak surat, tapi sama sekali tidak ada
balasan, dan itu sama sekali tidak masuk akal menurutnya. Dan Shang mengiyakan,
dia tahu kalau Luo Jing telah menunggu lama, tapi tidak ada yang datang. Bahkan
walaupun Luo Jing yang telah menyebabkan para merpati nya kabur beberapa kali.
“Biar
ku beritahu padamu. Itu karena orang yang kamu kirimin surat, dia tidak peduli tentang
mu,” kata Shang.
“Tidak
mungkin. Jangan bicara omong kosong. Bagaimana bisa dia tidak peduli tentang
ku?” balas Luo Jing, mengambek.
Shang
menjelaskan bahwa Luo Jing harus percaya kepada nya, karena dia telah lebih lama
menjalanin hidup daripada Luo Jing. Namun Luo Jing masih tidak mau mempercayai
Shang. Dan karena itu, maka Shang pun bertanya, apakah orang yang Luo Jing
kirimin surat adalah seorang Pria. Dan Luo Jing tidak mau memberitahu.
“Gadis
kecil ini. Aku mencoba untuk membantu mu menilai situasi, tapi kamu malah
membalas balik aku? Baiklah. Aku tidak akan berbicara lagi. Aku pergi… aku…”
ancam Shang.
Luo
Jing merasa bersalah dan menghentikan Shang agar jangan pergi. “Ya. Aku
menulisnya untuk seorang Pria. Beritahu aku, mengapa dia tidak menjawab ku?
Mungkin kah dia sibuk? Atau… atau mungkin dia sakit?” tanya Luo Jing, cemas.
Shang
menyuruh Luo Jing untuk mendengarkan nya baik- baik. Dia bertanya, dari awal
ketika Luo Jing dan Pria itu berpisah, apa itu terjadi disituasi yang paling
berbahaya? Dan Luo Jing mengangguk mengiyakan.
Shang
kembali bertanya, apa setelah Luo Jing datang ke tempatnya, Luo Jing segera
menuliskan surat untuk Pria itu dan memberitahu dia kalau Luo Jing selamat? Dan
Luo Jing mengangguk mengiyakan.
Shang
kemudian bertanya lagi, apakah selama situasi berbahaya itu, Xiu Wen ada
bersama dengan Luo Jing, dan rela membahayakan hidupnya demi Luo Jing? Dan Luo
Jing mengangguk lagi dengan pelan.
“Tapi
mengapa kamu masih memikirkan Pria yang ada didalam hatimu. Setelah Pria itu
menerima surat darimu, dia bahkan tidak bertanya balik tentang kamu. Apa itu
layak? Ini bukti dia tidak menginginkanmu. Apa ada yang lain?” jelas Shang.
Luo
Jing merasa sangat terkejut serta sedih mendengar kan semua pertanyaan dan
penjelasan Shang yang terdengar masuk akal. Wu Mei tidak membalas suratnya, itu
berarti Wu Mei tidak lagi menginginkannya.
“Gadis
kecil. Orang yang berbaring didalam kamar itu sekarang, dia benar- benar sangat
baik. Aku akan menghadiahi mu dua kalimat. ‘Ada bunga yang bisa dilipat tanpa
putus. Dan bunga itu tidak seharusnya menunggu dengan sia- sia untuk dibuka’,”
kata Shang. Lalu dia masuk ke dalam rumah.
Luo
Jing menangis sedih mendengar itu. Dia memandangin semua burung merpati yang
berada didalam sangkar. Dan mengingat tentang kebaikan serta perhatian Wu Mei
kepadanya selama ini. “Zhong Wu Mei, apa kamu benar- benar tidak menginginkan
ku lagi? Atau…” kata Luo Jing dengan sedih. “… apa kamu senang bisa meninggalkan gadis bodoh seperti ku?” gumam Luo Jing didalam hatinya. Lalu
dia pergi untuk menyendiri.
Hua
Hua muncul tepat disaat itu. Dan ketika melihat Luo Jing yang tampak sedih. Dia
hanya bisa membiarkan Luo Jing untuk pergi dan menyendiri dulu.
Shang
mendekati Hua Hua, dan menjelaskan bahwa dia barusan berbicara dengan Luo Jing
dan memberitahukan pendapatnya secara jujur sebagai orang luar. Jadi Hua Hua
tidak akan menyalahkannya kan?
“Aku
hanya tidak ingin melihat dia terluka seperti ini,” kata Hua Hua.
“Mengapa?
Jangan bilang padaku, bahwa kamu terhadapnya… Oh, kamu. Kamu telah melakukan
banyak hal untuknya, dia sudah berenkarnasi sekarang. Mengapa kamu masih
seperti ini?” tanya Shang.
“Tahun
itu, aku tidak bisa melindunginnya. Tapi dalam kehidupan kali ini, aku pasti
menjaganya disisi ku,” jelas Shang.
“Jadi
kamu masih belum memberitahu dia apapun? Dia tidak mengetahui apapun?”
“Dia
tidak perlu tahu apapun.”
Shang
mengomentari bahwa Hua Hua begitu keras kepala juga. Lalu dia menjelaskan bahwa
dalam tubuh Luo Jing itu adalah jiwa Luo Jing. Dan di masa sekarang ini, Luo
Jing bukanlah manusia biasa. Jadi sekali segel nya terlepas, segala yang
terjadi bertahun-tahun yang lalu, Luo Jing akan mengetahuinya.
“Aku
tahu. Tidak peduli apa pilihannya, aku akan mengikuti kehendak surga,” jelas
Hua Hua.
“Jika
begitu, tidak ada lagi yang bisa ku katakan. Obat ini hanya bisa membantumu mempertahan
kan nya sedikit saja. Jika kamu terus menghabiskan budidaya mu, bahkan aku
tidak akan bisa membantu mu,” balas Shang, tegas.
Shang
kemudian memberikan sebuah botol kecil kepada Hua Hua. Dan Hua Hua menerimanya.
“Aku berjanji padamu. Selama dia aman dan bahagia. Aku akan kembali ke faksi
Tian Yi untuk bermeditasi.”
Shang
masih mencemaskan Hua Hua, karena dia takut dalam hal ini Hua Hua akan menjadi
orang yang paling menderita. Tapi Hua Hua tidak masalah, karena dia menganggap
ini sebagai hutang yang harus dibayarnya pada Luo Jing.
Tags:
Unique Lady
Lanjut......
ReplyDelete