Sinopsis Chinese Drama : Nice To Meet You Episode 06-1



Sinopsis Chinese Drama : Nice To Meet You Episode 06-1
Images by : Hunan TV
Pagi-pagi,
Gao Hai sudah pergi menemui Pan Yue. Mereka bersembunyi di balik tembok, dan Gao Hai membelikan Pan Yue snack. Saat itu, Kakek sudah pulang usai jalan pagi, dan dia begitu terkejut melihat Gao Hai bersama Pan Yue. Gao Hai kaget dan tanpa sadar memanggil Kakek dengan panggilan : “Pa.”
“Siapa yang ayahmu? Kau masih punya muka untuk memanggilku ayah?!” marah kakek dan menarik Pan Yue ke arahnya. “Yue Yue, kapan kau belajar tidak memberitahu ayahmu ketika bertemu orang asing?” marahi Kakke. “Jangan makan makanan yang di berikano orang lain.”
Dan Pan Yue langsung menangis histeris. Gao Hai langsung meminta kakek tidak memarahi Pan Yue. Semua adalah salahnya. Dan dia sangat menyesal pada Pan Yue dan Gao Jie. Selama ini dia hidup dalam rasa bersalah.
“Rasa bersalah apa yang kau miliki? Suara hatimu sudah kau berikan pada anjing untuk di makan!” maki kakek. “Jika bukan karenamu, apa mungkin Yue Yue bisa menjadi seperti ini?! aku tidak mengenalmu, aku tidak pernah mengenalmu! Kita tidak memiliki hubungan!”
Dan kakek langsung menarik Pan Yue untuk masuk ke dalam rumah bersamanya.
--

Yu Zhi menunggu Gao Jie di depan pintu pameran. Dan setelah menunggu sangat lama, akhirnya dia melihat kedatangan Gao Jie. Yu Zhi jelas senang dan mengajak Gao Jie untuk masuk ke dalam melihat pameran. Sayangnya, Gao Jie menolak masuk. Tujuan kedatangannya adalah untuk memberitahu Yu Zhi aga tidak membuang tenaga menunggunya.
“Bukankah kau mengatakan kau tidak menyukaiku?” tahan Yu Zhi. “Lalu apa yang salah dengan melihat pameran perhiasan? Apakah kau tahu pada hal hutan hujan? atau katakan kau tidak bisa menyembunyikan perasaanmu?”
“Ya. Aku memang punya perasaan untukmu ketika kita berada di hutan. Kita memiliki ilusi karena keadaan khusus. Tapi sekarang ilusi itu hilang. Kita tidak cocok.”
“Aku tidak mengerti. Kenapa kita tidak cocok?”
“Kepribadian kita tidak cocok!” tegas Gao Jie dan mulai membuat berbagai alasan.
Yu Zhi masih terus bersikukuh dengan perasaannya dan juga perasaan Gao Jie padanya. Di tambah lagi, Gao Jie masih belum memberitahu alasan yang jelas menolaknya. Gao Jie jadi kesal dan berkata memang tidak ada alasan yang jelas. Dia tidak ingin berkencan. Dan karena itu, lebih baik Yu Zhi mencari wanita lain yang mau berkencan, dan tidak mengganggunya terus.
“Karena orang yang ku sukai adalah kamu (owh, melted),” tegas Yu Zhi. “Apakah kamu tidak menyukaiku? Tanya pada dirimu sendiri. Bisakah kau melakukan itu?”

Gao Jie terdiam. Ucapan Yu Zhi menyentuh hatinya. Dan pertanyaan Yu Zhi, tidak bisa di jawabnya sama sekali. Dan di saat itu, Pan Yue malah menelponnya dan mengadu kalau Kakek marah. Dia menangis berkata takut dan meminta Gao Jie untuk segera pulang.
“Jangan takut. Aku akan pulang sekarang. Jangan menangis,” bujuk Gao Jie.
Dan tanpa ba-bi-bu, Yu Zhi langsung menarik tangan Gao Jie dan berkata akan mengantarnya.
--

Gao Jie akhirnya tiba di rumah, dan Yu Zhi masih terus mengikutinya. Pan Yue sendiri meronta ingin mencari Gao Jie dan lari keluar rumah, untunglah dia bertemu dengan Gao Jie pas di depan pintu. Kakek lega karena Gao Jie sampai di waktu yang tepat. Pan Yue terus merengek kalau kakek marah dan itu membuatnya takut.
“Aku tidak marah padamu, Yue Yue. Aku mengatakannya pada orang jahat itu,” jelas kakek.
Gao Jie mengajak semuanya untuk masuk dan bicara di dalam rumah saja. Kakek setuju. Sebelum masuk, Gao Jie melirik ke Yu Zhi. Sekarang Yu Zhi sudah tahu keadaannya keluarganya kan, mungkin itulah yang Gao Jie pikirkan.
Yu Zhi ternyata tidak langsung pergi, melainkan masih menunggu Gao Jie d depan gerbang. Gao Jie keluar tidak lama kemudian, dan kaget karena Yu Zhi masih belum pergi. Gao Jie keluar untuk membereskan meja kursi dan kertas gambar yang ada di depan gerbang.

“Yang tadi itu adalah ibuku. Aku tidak dapat memperkenalkannya secara resmi padamu. Kau juga melihat itu. Karena situasinya, kita tidak cocok.”
“Jadi ini alasanmu hingga menolakku?” tanya Yu Zhi.
“Ini adalah keluargaku. Aku, ibuku dan kakekku. Aku telah tinggal di sini selama lebih dari 20 tahun. Aku sudah hidup dengan baik. Dan aku bisa tetap hidup seperti ini. Keluargaku adalah masalah bagi kebanyakan orang. Aku tidak ingin keluargaku menyusahkan siapapun.”
“Jadi itu sebabnya kau tidak berpacaran dan menolakku,” simpul Yu Zhi.
“Berada dalam suatu hubungan menyusahkanku. Untuk orang lain, atau keluarganya, ini akan menjadi masalah besar.
“Tapi, kenapa kau tidak mendengar jawabanku dan memutuskan semuanya sendiri?”
“Aku tidak ingin orang lain membuat keputusan sulit ini. Aku juga tidak mau dia menyesali keputusan ini.”
“Mungkin keputusanku berbeda dengan jawaban yang kau bayangkan.”
Gao Jie langsung berkata kalau dia belum mengenal Yu Zhi terlalu lama. Dan dia tidak merasa yakin dengan dirinya sendiri untuk memilik Yu Zhi. Dia juga tidak ingin Yu Zhi menyesal kemudian, jadi dia membuat keputusan ini. Dia berterimakasih karena Yu Zhi sudah menyukainya, tapi dia harap Yu Zhi tidak akan membuang waktu lagi untuknya. Baginya Yu Zhi adalah orang yang bebas, dan mereka tidaklah hidup di dunia yang sama.
Usai mengatakan semua itu, Gao Jie masuk ke dalam rumahnya.
--

Yu Zhi minum-minum di bar. Dan Yu Yi menemuinya. Dia bertanya apa yang terjadi pada Yu Zhi hingga tidak datang ke pameran dan menemui Gao Hui? Karena hal itu, Gao Hui jadi marah. Yu Zhi dengan tenang menjawab kalau dia akan menjelaskannya pada Gao Hui jika Gao Hui salah paham.
Yu Yi langsung menasehati Yu Zhi. Saat ini adalah hal yang terpenting bagi mereka untuk menjaga hubungan dengan Gao Hui dan Ny. Wu. Dan Yu Zhi tidak boleh bersikap seperti ini.
“Aku jatuh cinta dengan seorang gadis,” beritahu Yu Zhi.
Tapi, Yu Yi malah tidak mendukung Yu Zhi. Baginya, yang terpenting saat ini adalah karir. Dan jika orang yang Yu Zhi cintai bukanlah Gao Hui, maka sebaiknya Yu Zhi menyerah saja. 
“Karena aku memberitahumu sekarang, itu artinya aku tidak akan menyerah,” tegas Yu Zhi.
Yu Yi terus berusaha merubah keputusan Yu Zhi. Dia mengingatkan tujuan Yu Zhi kembali dan apa yang sudah Yu Zhi janjikan padanya. Sekarang ini, Gao Hui tertarik pada Yu Zhi, dan itu adalah peluang yang sangat bagus. Daripada berpacaran dengan orang yang akan membuat masalah dan membuat menderita, lebih baik Yu Zhi memperhatikan Gao Hui. Dan dengan tegas, Yu Yi menyuruh Yu Zhi untuk melupakan gadis yang dia cintai itu.
Yu Zhi tidak mengiyakan apapun dan hanya diam saja.
--
Gao Hai pulang ke rumah, dan Ny. Wu yang ada di ruang tamu menyambutnya. Mereka membicarakan mengenai Gao Hui. Ny. Wu berkata kalau Gao Hui baru pulang ke Shanghai sekarang dan sudah akan ikut kompetisi. Hal itu membuatnya cemas kalau Gao Hui akan di curangi seseorang. Gao Hai langsung menyuruhnya untuk tidak terlalu khawatir, tidak mungkin hal seperti itu terjadi. Ny. Wu hampir saja keceplosan membahas mengenai Gao Jie, tapi untung dia tidak sempat menyebut nama itu.
Ny. Wu terus saja merasa cemas mengenai perlombaan yang akan di ikuti oleh Gao Hui. Gao Hai sampai berkata kalau Ny. Wu terlalu berlebihan. Gao Hui tidak akan begitu mudah di kalahkan.
--
Esok hari,
Gao Jie menemani ibunya di depan rumah menggambar kupu-kupu. Gao Jie masih belum bisa melupakan Yu Zhi, dan masih terus mengingatnya. Tapi, dia tetap yakin kalau keputusannya untuk menjauhi Yu Zhi benar dan itu adalah pilihan yang terbaik.
Saat itu, seorang pria pengantar bunga datang ke depan rumahnya, dan bertanya apa dia Nn. Gao? Dia mengantarkan sebuket bunga untuk Nn. Gao. Gao Jie menghela nafas karena Yu Zhi sangat keras kepala dan masih saja berusaha. Gao Jie meminta pengantar bunga untuk mengembalikan bunga tersebut ke  pengirim, tapi penerima bunga tidak bisa. Dia meminta Gao Jie untuk tidak menyulitkannya, dan tolong tanda tangani surat tanda terimanya. Gao Jie mengalah dan bersedia tanda tangan.
“Ini salah. Alamat di kertas ini tertulis nomor 55, tempatku di sini adalah nomor 58,” beritahu Gao Jie.
Pengantar bunga langsung meminta maaf karena sudah salah dan mengambil kembali bunga dari tangan Gao Jie.
Gao Jie menghela nafas, dialah orang yang masih terus memikirkan Yu Zhi.
Saat itu, Gao Jie menerima telepon dari Pin Zhen yang meminta tolong menemaninya. Dia membuat janji dengan orang dari gym panjat tebing untuk membatalkan keanggotaannya, dan dia meminta Gao Jie untuk membantunya. Gao Jie sedikit bingung, tapi datang juga.
--

Gao Jie tiba di sana, dan menemui Pin Zhen yang sedang bersama dengan Yan Kai. Dia langsung bertanya, apa keanggotaan Pin Zhen bisa di batalkan? Pin Zhen dan Yan Kai tidak menjawab dan malah tersenyum-senyum.

Ternyata maksud senyuman mereka adalah karena Yu Zhi. Yu Zhi keluar dari dalam gedung dan langsung menghampiri Gao Jie. Dia tersenyum manis pada Gao Jie yang bingung melihatnya dan langsung menarik tangan Gao Jie agar ikut bersamanya.

Pin Zhen melihatnya dan bergumam kalau dia berharap Yu Zhi dan Gao Jie bisa membicarakan permasalahan mereka. Sebagai sahabat, dia hanya bisa membantu Gao Jie hingga tahap ini saja. Yan Kai balas menimpali kalau dia berharap agar Yu Zhi bisa mendapatkan Gao Jie.
--

Yu Zhi membawa Gao Jie ke sebuah restoran. Yu Zhi melihat buku menu sekilas, dan langsung menutupnya. Dia meminta pada pelayan agar di berikan menu yang lama. Pelayan kebingungan karena di tempat ini hanya ada satu buku menu ini saja.
“Aku ingin menu lama yang di buat boss kamu 15 tahun yang lalu,” ujar Yu Zhi. “Pergi dan katakan saja padanya. Dia tahu itu.”
Pelayan mengerti dan segera ke dapur.
Setelah itu, Yu Zhi menjelaskan pada Gao Jie kalau dia sudah sering ke restoran tersebut saat kecil. Saat itu, boss restoran ini menjabat sebagai koki dan juga pelayan. Dia masih ingat saat itu berusia 8 tahun.
Flashback
Yu Zhi yang berusia 8 tahun, pergi ke restoran ini bersama ibunya untuk merayakan ulang tahunnya. Mereka sudah memesan makanan, tapi Yu Zhi tidak mau makan. Dia ingin menunggu ayahnya yang belum datang juga. Ibu terus membujuk Yu Zhi untuk makan karena ayah tidak bisa datang.
Yu Zhi masih keras kepala dan menolak makan. Ibu benar-benar bingung harus bagaimana.

Saat itu, bos restoran keluar dengan membawa steak yang di susun menjadi bentuk mobil dan telur yang di letakkan di ke empat sisi sebagai roda mobil. Dia khusus membuatnya untuk Yu Zhi, agar Yu Zhi mau makan.
Melihat bentuk steak yang bagus, Yu Zhi langsung mau makan. Dia bahkan memuji rasa steak yang sangat enak.
End

Dan menu itu di hidangkan kembali oleh boss kepada Yu Zhi. Dia sudah sangat lama sekali tidak membuat menu itu, dan berharap rasanya masih sama seperti di ingatan Yu Zhi. Gao Jie memuji steak yang terlihat sangat enak.

Yu Zhi langsung menyuruh Gao Jie untuk mencobanya. Dan rasanya enak. Saat itu, di sudut lain restoran, sebuah keluarga sedang melakukan foto bersama, dan melihat hal itu, membuat Yu Zhi langsung sedih. Gao Jie yang melihat raut sedih di wajah Yu Zhi langsung bertanya, ada apa?

“Restoran ini punya tradisi. Mereka akan mengambil foto orang-orang yang datang ke sini untuk perayaan. Dan menempel semuanya di dinding.”
“Lalu, apa di sini ada fotomu?” tanya Gao Jie.
--

Yu Yi membawa Gao Hui ke gym panjat tebing. Jelas tujuannya adalah untuk mencari Yu Zhi. Yan Kai menghampiri mereka, dan Gao Hui langsung bertanya dimana Yu Zhi? Yan Kai menjawab kalau Yu Zhi tidak ada di sini.
Gao Hui langsung kesal. Bukankah Yu Yi bilang kalau Yu Zhi memintanya kemari untuk memanjat dan bertanding dengannya? Yu Yi membenarkan dengan canggung. Yan Kai yang menyadari kalau situasi akan canggung, langsung pamit pergi untuk melayani pengunjung lain. Dan juga, jika Yu Zhi sudah berjanji, Yu Zhi pasti akan datang kok.
Gao Hui semakin kesal. Dia sudah sengaja datang terlambat setengah jam, tapi ternyata Yu Zhi yang selalu tepat waktu pun sekarang ini datang terlambat. Yu Yi berusaha membuat alasan kalau itu membuat Yu Zhi semakin menarik kan. Dia menyuruh Gao Hui untuk bertukar baju olahraga dulu, dan dia akan menelpon Yu Zhi dulu. Gao Hui setuju.
Dan Yu Yi langsung menelpon Yu Zhi.
--
Yu Zhi menunjukkan pada Gao Jie foto ibunya dan dirinya saat kecil yang terpajang di dinding restoran. Yu Zhi bercerita kalau ibunya berjanji akan selalu membawanya ke restoran ini setiap tahun di hari ulang tahunnya, tapi, setelah hari itu, dia selalu menghabiskan waktu ulang tahunnya seorang diri.
“Aku sudah memberitahumu semuanya, bukan untuk mendapatkan simpati darimu. Aku hanya ingin memberitahumu, bukan hanya kau yang menjalani kehidupan yang rumit. Aku bisa mengerti kehidupan yang kau jalani. Aku bahkan cemburu padamu.”
“Cemburu padaku?”
“Kau tidak berkencan untuk menjaga ibumu. Ketika aku memikirkannya, aku hanya bisa datang ke sini dan memakan steak. Sepertinya, kau lebih beruntung dariku.”
“Tapi, dari sudut pandang orang lain, ibuku selalu menjadi beban,” ujar Gao Jie.
“Itu karena mereka tidak mengerti. Aku tinggal di keluarga besar. Setelah ibuku meninggal, aku tidak begitu dekat dengan keluargaku seperti dulu. Mungkin kau berpikir keluargamu kecil dan tidak lengkap, tapi dengan cintamu dan ibumu, kau memiliki keluarga yang sangat hebat. Kamu pikir aku akan terlalu peduli tentang keluargamu. Namun sebaliknya, semua yang kau miliki adalah apa yang hilang dan yang ku rindukan,” ujar Yu Zhi dengan tulus.
Gao Jie sama sekali tidak menduga pemikiran Yu Zhi yang sangat berbeda dengan yang di bayangkannya. Dia sangat menghargai ketulusan Yu Zhi padanya, tapi…
Dan sebelum Gao Jie membuat alasan lain lagi, Yu Zhi langsung menggenggam tangan Gao Jie. “Dari sekarang, jika kau ingin menolakku, aku akan memberitahu kamu, bahwa aku tidak akan pernah menyerah dengan tindakanku.”

Gao Jie berusaha menarik tangannya, tapi Yu Zhi malah menggenggam semakin erat. Bukan hanya itu, dia menarik tubuh Gao Jie mendekat padanya dan mengecup keningnya. Gao Jie jelas tersipu malu.
“Kau mencariku karena ingin bantuanku? Kenapa kau tidak mengatakannya?” alihkan Gao Jie.

Yu Zhi mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya. Sebuah gelang, hadiah ulang tahun dari ibunya dulu. “Ini adalah gelang hadiah ibuku. Aku memakainya sepanjang wakut. Tapi, aku memecahkannya (liontin di gelang) saat melakukan panjat tebing. Jadi, aku ingin kau membantuku memperbaikinya.”
“Ada begitu banyak toko yang bisa memperbaikinya, kenapa hanya meminta bantuan dariku?”
“Di dunia ini, hanya ada 2 wanita yang penting bagiku. Yang pertama adalah ibuku. Dan yang lain adalah…,” dia menatap Gao Jie. “Adalah kamu. Jadi aku tidak ingin orang ketiga menyentuhnya. Kau mengerti maksudku kan?”
Gao Jie terus menatap malu. Dia menerima gelang Yu Zhi dan pergi dari restoran dengan tersenyum. Yu Zhi pun tersenyum.

1 Comments

Previous Post Next Post