Sinopsis Chinese Drama : Nice To Meet You Episode 05-2


Sinopsis Chinese Drama : Nice To Meet You Episode 05-2
Images by : Hunan TV
Malam hari,
Yu Zhi membawa Gao Jie ke tempat yang tinggi. Dari tempat itu, semua lampu gedung yang menyala terlihat indah seperti bintang di hutan hujan dan yang melihatnya merasa tenang.
“Pasti lebih baik jika ada pohon kehidupan,” ujar Gao Jie.
Yu Zhi langsung berkata kalau dia bisa mewujudkannya dengan mudah. Dia bisa melakukan sihir. Yang harus Gao Jie lakukan hanyalah mengatakan apa yang Gao Jie inginkan di dalam pikiran sebanyak 3 kali secara diam-diam. Gao Jie langsung komplain kalau Yu Zhi memperlakukannya seperti anak kecil. Tapi, walau begitu dia tetap menutup matanya.
“Satu, dua, tiga,” hitung Yu Zhi. Dan begitu Gao Jie membuka mata, dia melihat daun dari pohon kehidupan yang telah di laminating.
Gao Jie tidak menyangka kalau Yu Zhi masih menyimpan daun yang di berikannya waktu itu.
“Tentu saja. Ini adalah pemberian pertama yang kau berikan padaku. Aku pasti akan menjaganya,” ujar Yu Zhi.
Gao Jie sangat senang. Dan Yu Zhi langsung mengajak Gao Jie untuk minum segelas wine merayakan momen ini. Gao Jie bingung, karena di tempat seperti ini mana ada wine. Dan Yu Zhi langsung mengeluarkan meja yang telah di sembunyikannya. Dia telah mempersiapkan segalanya.
Yu Zhi mulai membuka sebotol wine dan menuangkannya ke dalam gelas. Gao Jie menghirup aromanya dan memuji wangi wine yang harum. Yu Zhi membenarka, dia menyediakan wine bunga sakura karena dia tahu kalau Gao Jie tidak bisa minum arak. Mereka mulai saling bersulang dan minum.
Yu Zhi terus saja menatap Gao Jie. Dan mengajak Gao Jie untuk minum dengan cara bersilang. Gao Jie menolak, dan malah berkata akan menyita daun pohon kehidupan itu.
“Bagaimana bisa kau meminta kembali hadiah yang sudah kau berikan pada orang?” protes Yu Zhi. “Kembalikan padaku.”
Mereka saling berebutan daun tersebut, dan malah membuat posisi mereka jadi sangat berdekatan. Karena sangat dekat, suasana jadi terasa canggung.
“Jocelyn, aku menangkapmu saat ini dan aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi,” ujar Yu Zhi dan langsung mencium Gao Jie.
Gao Jie tidak menghindar sama sekali dan menerima ciuman Yu Zhi.
--
Gao Jie akhirnya pulang ke rumah, dan saat itu dia baru sadar kalau daun dari pohon kehidupan masih dia bawa. Jadi, dia berkata pada dirinya sendiri akan mengembalikan daun itu pada Yu Zhi saat mereka bertemu lagi.
Saat masuk ke dalam gerbang rumah, dia melihat banyak orang tua tetangga telah berkumpul di depan rumahnya dan bicara dengan kakek. Orang-orang itu memarahi Kakek akan lebih mengawai Pan Yue yang gila dan jangan terus membuat masalah untuk mereka. Kali ini, dia akan menerima uang kompensasi ini, tapi tidak lain kali. Kakek hanya bisa meminta maaf.
Orang tua lainnya menasehati Kakek agar lebih berhati-hati. Dan mereka juga merasa kasihan pada Gao Jie, yang pasti sampai sekarang tidak punya pacar kan?
“Kakek, ada apa?” tanya Gao Jie. Dan para tetangga langsung bubar.
“Tidak ada apa-apa,” ujar Kakek dan menutup pintu gerbang. “Periksa ibumu.”
Di dalam, Pan Yue sedang menangis ketakutan dan bersembunyi di bawah meja. Gao Jie berusaha membujuknya agar tidak takut dan keluar dari bawah meja. Tapi, Pan Yue tidak mau dan terus menangis. Dia juga bergumam kalau dia di marahi dan di sebut pembawa sial.
“Apa yang terjadi kakek?”
“Tadi, ibumu tidak sengaja mematahkan lengan Ping Ping, anak tetangga. Makanya tadi nenek Ping Ping berteriak di depan rumah kita. Ini semua salahku. Seharusnya aku tidak mengajak ibumu berbelanja.”
“Bukan salahku. Bukan salahku. Mobil biru. Aku tidak ingin Ping Ping di tabrak. Itu bukan aku. Aku bukan orang jahat,” nangis Pan Yue.
Gao Jie berusaha membujuknya. Dia tahu kalau ibunya tidak salah. Ibunya hanya berusaha menolong Ping Ping yang hampir di tabrak mobil biru. Dan ibu akhirnya mau keluar. Di tambah lagi, Gao Jie berkata akan memperbaiki tangan ibunya yang terluka. Gao Jie bahkan berjanji akan membelikan kue berbentuk kupu-kupu kesukaan Pan Yue karena Pan Yue sudah berbuat baik. Pan Yue sangat senang mendengarnya.
“Tapi, mereka bilang aku membuatmu menderita. Aku adalah alasan mengapa kau tidak bisa punya pacar,” tangis Pan Yue lagi.
“Bagaimana bisa? Itu tidak ada hubungannya dengan ibu. Itu karena aku yang tidak ingin punya pacar. Aku hanya ingin tinggal bersama Ibu dan Kakek. Kita tinggal bersama sudah membuatku bahagia.”
“Jadi, aku tidak membawa nasib buruk?”
“Tidak. Tentu saja tidak.”
--
Gao Jie menidurkan Pan Yue. Melihat wajah Pan Yue yang damai dalam tidurnya, membuat Gao Jie berpikir. Dia memikirkan perkataan para tetangga, bahwa mustahil baginya untuk mempunyai pacar dengan kondisi keluarganya yang seperti ini.
--
Esok hari,
Yu Zhi menelpon Gao Jie yang sedang berada di kantor. Tapi, Gao Jie mengabaikan teleponnya. Dia tampaknya ingin menghindari Yu Zhi.
Si Cheng menghampirinya dan memberitahu kalau pengumuman kompetisi sudah di umumkan. Akan ada 3 putaran dalam kompetisi ini. Dia memberikan data informasi detailnya. Saat itu ponselnya berdering, dan Gao Jie tidak mengangkat. Jadi, Si Cheng memberitahu. Dan Gao Jie berbohong kalau itu hanyalah telepon promosi penjualan. Si Cheng tahu kalau sepertinya Gao Jie berbohong, tapi dia tidak bertanya lebih lanjut dan pamit kembali ke ruangannya.
--

Yu Zhi membawa sebuket bunga mawar merah dan sekantong barang ke depan kantor Gao Jie. Dia bahkan mengirim pesan pada Gao Jie, menanyakan apa yang sedang Gao Jie lakukan? Gao Jie membaca pesan tersebut, tetapi tidak membalasnya. Dia hanya menatap daun pohon kehidupan yang ada padanya.
Jam pulang,
Dan ternyata Yu Zhi masih menunggunya di depan kantor Gao Jie. Begitu Gao Jie keluar, dia langsung menghampirinya dan dengan riang bertanya apa Gao Jie sangat sibuk bekerja hingga tidak mendengar teleponnya?

“Apa yang terjadi?” tanya Yu Zhi khawatir melihat raut wajah Gao Jie yang berbeda.
“Aku pikir kita tidak cocok.”
“Apa maksudmu?”
“Terimakasih telah menjagaku dengan begitu baik saat di Asia Tenggara dan juga di sini. Kau dapat menganggap apa yang terjadi di antara kita sebagai memori yang baik. Kau juga pasti bisa menemukan seseorang yang lebih cocok untukmu.”
Yu Zhi tentu tidak terima dengan ucapan Gao Jie dan meminta Gao Jie memberikan alasan yang jelas padanya jika ingin meninggalkannya. Tapi, Gao Jie masih berkeras kalau dia sudah mengatakannya dengan jelas. Yu Zhi hendak protes, tapi Pin Zhen malah datang di saat yang tidak tepat.
“Aku punya janji dengan temanku malam ini,” ujar Gao Jie dan langsung menarik Pin Zhen pergi bersamanya.
Yu Zhi benar-benar kecewa dan bingung dengan perubahan sikap Gao Jie yang begitu tiba-tiba.
--

Malam hari,
Yu Zhi makan bersama dengan Yan Kai, dan curhat kalau semua sudah berakhir. Yan Kai salah paham mengira kalau Yu Zhi berbicara mengenai Gao Hui yang waktu itu panjat tebing di gym-nya.
“Bukan dia.”
“Bukan dia?” tanya Yan Kai ulang.
“Aku bertemu seseorang yang unik di Asia Tenggara. Tapi, aku kehilangannya karena beberapa alasan. Oh, dia yang pergi ke klub panjat tebing untuk berdebat dengan mantan pacar seorang anggota. Nama keluarganya juga Gao.”
“Oh, pantas saja. Kau waktu itu kelihatan aneh karena mencoba menengahi pertengkaran itu.”
Yu Zhi menghela nafas, dan Yan Kai langsung bertanya, apa Yu Zhi di tolak? Dan dia sangat kagum karena Gao Jie bisa tidak jatuh dalam pesona Yu Zhi. Tapi, dia jadi penasaran mengenai alasan Gao Jie menolak Yu Zhi, apa Gao Jie sudah punya pacar?
Yu Zhi menjawab tidak. Dan juga kemarin Gao Jie sudah menerimanya, tapi tiba-tiba dia berubah.
“Dia sensitif dan teliti. Tapi, aku selalu merasa dia menyembunyikan sesuatu dariku. Sesuatu yang enggan dia bagi denganku. Di tambah lagi, aku tahu wanita tidak memiliki rasa aman. Tapi, aku masih merasa dia menyembunyikan sesuatu dariku.”
Dan Yan Kai langsung memberikan saran agar Yu Zhi bertanya kepada teman dekat Gao Jie saja. Dan teman dekatnya itu kan anggota di tempat gym panjat tebingnya. Yu Zhi langsung senang karena Yan Kai mau membantunya mencari tahu.
--
Esok hari,
Pin Zhen bicara berdua dengan Gao Jie. Dia memberikan pendapatnya mengenai Yu Zhi yang pasti serius dengan Gao Jie, dan kenapa Gao Jie tidak memberikannya kesempatan?
“Semua orang sama. Dia pikir aku sempurna sekarang, tapi seiring berjalannya waktu, mungkin semuanya akan berubah. Jika aku memberinya kesempatan untuk menilaiku, aku juga mengambil resiko untuk kecewa. Kau bukan aku, sehingga kau tidak akan bisa memahami kekhawatiranku. Aku tahu dia menyukaiku, tapi aku takut menyukainya kembali. Aku tidak ingin menimbulkan masalah untuknya. Aku juga tidak ingin merubah kehidupan damai keluargaku.”
“Kau sangat sulit di bujuk. Aku hanya berharap kau tidak akan menyesal pada akhirnya.”
--
Malam hari,
Gao Jie pulang ke rumah, dan ternyata Yu Zhi sudah menunggunya di lingkungan rumahnya. Dia masih bertanya apa Gao Jie masih tidak ingin memberitahu sesuatu padanya? tapi, Gao Jie masih terus berkata kalau yang di katakannya tempo hari sudahlan jelas.
“Apakah kau tahu bahwa kau sangat lucu ketika kau berada dalam suatu hubungan? Kamu penuh dengan kata-kata mutiara kebijaksanaan hingga membuat orang tidak bisa membalas. Tapi, selama kamu beradala dalam suatu hubungan, kau diam. Jadi, aku cukup yakin kau menyukaiku,” yakin Yu Zhi.
“Kau dapat melihat ini karena kita sudah putus.”
“Jika kau ingin putus denganku, setidaknya beri aku alasan.”
“Mengapa aku perlu alasan untuk menolak berkencan denganmu? Aku menyukaimu sebelumnya tapi sekarang tidak lagi.”
Yu Zhi tetap tidak bergeming, karena dia yakin kalau Gao Jie sedang melarikan diri dari sesuatu. Dan semakin Gao Jie berusaha melarikan diri, dia semakin yakin kalau Gao Jie menyukainya. Gao Jie masih saja terus berkeras hati.
“Ini adalah undangan dari pameran perhiasan. Aku akan menunggumu di sana sampai kau muncul,” ujar Yu Zhi.
“Bisakah kau berhenti begini?”
“Jika kau menolak, satu-satunya hal yang bisa ku lakukan adalah menunggu kau di rumahmu. Kau juga mengenalku, sejak kita bertemu, aku selalu memegang ucapanku.”
Dan dengan terpaksa, Gao Jie mengambil undangan acara itu dari tangan Yu Zhi.
--

Hari pameran,
Pameran di buka dengan pemotongan pita, dan salah satu yang berkesempatan adalah Ny. Wu dan Gao Hui. Semua bertepuk tangan untuk pembukaan pameran perhiasan tersebut.
Gao Hui terlihat cemas seperti menunggu kedatangan seseorang. Yu Yi menghampirinya, dan Gao Hui langsung bertanya kecewa, kenapa Yu Yi datang sendiri? Yu Yi menyuruh Gao Hui untuk tidak cemas karena Yu Zhi sudah meminta tiket masuk pameran ini, jadi dia pasti datang. Tapi, Gao Hui berpura-pura tidak peduli.
Saat itu, Yu Yi melihat Ny. Wu yang sedang bicara dengan Dir. Zhou. Jadi, dia bertanya apa ny. Wu masih mencoba mencari perusahaan lain? Gao Hui hanya menyuruh Yu Yi untuk tidak khawatir. Dan matanya kembali mencari sosok Yu Zhi di pameran tersebut.
Dir. Zhou menemui Ny. Wu untuk memberikan informasi Gao Jie yang waktu itu Ny. Wu minta. Dia juga memberitahu kalau Gao Jie adalah desainer yang mewakili Fansi dalam Kompetisi Desain Perhiasan Kreatif. Tapi, jika Ny. Wu dan Gao Hui memutuskan untuk bergabung dengan Fansi, dia dapat mengaturnya untuk Ny. Wu.
Ny. Wu diam dan melihat data Gao Jie. “Terimakasih, Dir. Zhou. Aku akan mempertimbangkan tawaranmu dengan serius.”
Dir. Zhou tertawa senang mendengarnya, dan kemudian pamit pergi.
Setelah dir. Zhou pergi, raut wajah Ny. Wu berubah, tampak seperti marah. “Dia adalah putri Pan Yue. Pan Yue, kau masih mendidik anakmu menjadi seorang desainer. Apakah itu takdir atau hanya kebetulan?”
Yu Zhi ada di depan pintu masuk pameran. Dia menanti kedangatan Gao Jie. Tapi, walau dia sudah menunggu berjam-jam, Gao Jie tidak muncul juga.
Gao Jie sudah berada di depan gedung. Dia melihat undangan yang ada di tangannya dan terlihat sangat ragu.
-Bersambung-







2 Comments

Previous Post Next Post