Sinopsis Korean Drama : Beautiful World Episode 13 – 2


Sinopsis Korean Drama : Beautiful World Episode 13 – 2
Images by : jTBC
Di dalam rumah, Eun Joo benar-benar panik. Dia merasa kalau Jin Pyo sudah gila karna melakukan hal mengerikan seperti itu. Jin Pyo berkata kalua bukan dia yang melakukannya, semuanya adalah kebetulan. Dan itu bukti kalau Tuhan berada di pihak mereka.
Eun Joo tidak percaya. Dan menyebut kalau Jin Pyo bukanlah manusia.
“Dengarkan aku! Entah kau percaya atau tidak padaku, aku tidak ada hubungannya dengan semua itu.”
“Aku tidak punya apapun yang tertinggal untuk ku lindungi. Semua nya sudah pergi. kau, Joon Seok dan aku. Kita semua hancur.”
“Selama kau tidak jatuh dan tetap kuat, akan baik-baik saja.”
“Tidak. Semuanya sudah berakhir. Sekarang, tidak ada jalan kembali lagi.”
“Tidak perlu jalan kembali. Kita hanya harus terus maju.”
“Kau gila!”
“Aku peringati kau, jangan merengek di depanku lagi. Bertingkahlah seperti ibu Joon Seok.”
“Aku sudah kehilangan kualifikasi itu.”
“Karena itu, tetaplah di tempat mu. Kau yang memulai semua ini. Lindungi Joon Seok hingga akhir.”
Eun Joo benar-benar ketakutan.
--
Joon Seok pergi ke ruang jaga Dae Gil. Dan dia mulai memeriksa laci Dae gil, tapi semua laci itu terkunci. Joon Seok benar-benar kesal.
Saat itu, Soo Ho masuk dan melihat apa yang di lakukannya. Joon Seok terkejut apalagi Soo Ho berkata dia bertingkah seperti pencuri. Dia beranjak keluar, tapi Soo Ho menghalanginya.
“Aku akan memberimu satu kesempatan,” ujar Soo Ho.
“Apa?”
“Untuk membersihkan diri dan memperlihatkan rasa penyesalanmu.”
“Jangan bertingkah dan menyingkirlah.”
“Malam itu, kau ada dengan oppa ku di atap kan?”
Tapi, Joon Seok tidak menjawab dan mendorong tubuh Soo Ho ke samping.
“Aku lega. Jika kau mengaku, aku tidak yakin akan memaafkanmu atau tidak. Aku lega karena kau tetap jahat hingga akhir,” ujar Soo Ho dan beranjak pergi.
Joon Seok sendiri tampak takut, dan berusaha keras menahan air matanya.
--
Ki Chan berada di dalam kelas seorang diri. Dia membuka akun line : Konselor Sekolah. Bicarakan mengenai bully dan kekhawatiranmu.
Dan Ki Chan mengirim pesan pada akun tersebut. Dia tampak ragu, dan akhirnya menulis : Aku tidak punya teman. Aku benci datang ke sekolah.
Saat sedang mengirim pesan itu, Dong Hee masuk dan Ki Chan langsung menyembunyikan ponselnya. Dengan ketus dia bertanya kenapa Dong Hee masih ada di sekolah? Dong Hee menjawab kalau dia yang piket hari ini.
“Bicaralah pada wali kelas kita. Atau orang tuamu.”
“Mengenai apa?”
“Oh Joon Seok membully mu, kan?”
“Mengapa pula aku membiarkannya membully ku?” sangkal Ki Chan, emosi.
“Kau tidak memihak padanya. Kau dapat memberitahu pada mereka.”
“Pikirkan saja urusanmu sendiri. Berani sekali seorang ghost memberi nasihat padaku?”
“Aku mencoba memikirkan diriku sendiri. Tapi, aku tidak suka di sebut ghost, jadi jangan memanggilku seperti itu lagi. Namaku adalah Han Dong Hee.”
“Kau kira aku tidak tahu namamu?”
“Kalau begitu, panggil aku dengan namaku,” ujar Dong Hee dan keluar dari dalam kelas.
Di luar, Dong Hee menggenggam tangannya dengan erat. Dia tersenyum. Bangga pada dirinya sendiri yang akhirnya berani bicara.
--
Soo Ho pergi ke rumah Da Hee, dan memasukkan sebuah surat ke dalam kotak surat.
Da Hee eonni, aku adalah Park Soo Ho. Aku minta maaf karena tiba-tiba muncul dan mengejutkan eonni hingga eonni kesakitan. Aku lupa kalau eonni sakit dan hanya memikirkan diriku sendiri. Apa eonni merasa lebih baik sekarang? Aku harap eonni dan oppa-ku bisa cepat sembuh dan kembali ke sekolah. Lalu eonni, aku, Sun Ho oppa, dan Dong Hee eonni dapat makan siang dan menonton film bersama. Akan lebih baik jika kita makan tteokbokki pedas bersama juga. Hanya memikirkan hal itu sudah membuatku bahagia. Ibuku bilang jika kau tersenyum seperti bunga, wajahmu juga akan mekar seperti bunga. Jadi eonni, aku suka kalau eonni tersenyum secerah bunga. Jika eonni tersenyum, oppa akan semangat dan sembuh lebih cepat. Semangat ya.
Da Hee membaca surat Soo Ho, dan dia tampak merasa bersalah.
--
Moo Jin dan In Ha ke kantor polisi. Dan det. Park serta det. Kim menunjukkan video CCTV yang telah mereka dapatkan dari stasiun kereta. Di video tersebut terlihat Dae Gil mengambil tas dari dalam loker. Dan dari video itu juga terlihat, orang yang meletakkan tas di dalam loker sebelum di ambil Dae Gil adalah Seo Eun Joo!
In Ha dan Moo Jin terkejut melihat Eun Joo yang benar-benar terlibat. Dan di duga kalau tas itu berisi uang. Sayangnya, video ini tidak bisa membuktikan apapun.
“Jadi video ini juga tidak akan bisa menjadi bukti?” tanya Moo Jin.
“Tidak. Kita bisa membuktikan kalau Seo Eun Joo dan Shin Dae Gil merencanakan sesuatu. Kita akan menginterogasi Ny. Shin sebagai saksi.”
“Tapi, tn. Shin sudah meninggal, dan dia tidak akan mengakui apapun. Lalu bagaimana?”
“Jika kami menyelidiki pergerakan tn. Shin, kita akan mampu menyelidiki kemana uang cash itu di gunakan. Kami juga mengawasi pria yang mengikuti tn. Shin, dan polisi setempat sedang melacak supir tabrak lari tersebut. Kita akan menemukan sesuatu.”
--
Di dalam mobil, In Ha hanya diam dan menatap keluar jendela. Moo Jin menanyakan keadaannya, tapi In Ha hanya diam.
Joon Ha berada di rumah In Ha, dan menanti dengan cemas. Begitu mereka tiba, dia segera bertanya hasilnya? In Ha bertanya dimana Soo Ho? Joon Ha menjawab kalau Sun Ho ada di rumah sakit.
In Ha berjalan lunglai ke dalam kamar. Joon Ha mengira kalau itu bukan hal yang berguna. Moo Jin membantah, mereka menemukan bukti. Joon Ha senang dan bertanya apa itu. Moo Jin memberitahu kalau Eun Joo akan di interogasi sebagai saksi.
“Apa Eun Joo adalah orang yang meninggalkan tas di loker?”
“Ya.”
“Jadi, dia memasukkan uang tunai ke dalam tas dan memberikannya untuknya?”
“Kita tidak bisa memeriksanya, tapi rasanya demikian.”
“Kalau gitu untuk apa menanyainya sebagai saksi?! Tangkap saja!” teriak Joon Ha, frustasi.
Joon Ha masuk ke dalam kamar dan menanyakan keadaan In Ha. In Ha merasa tertekan. Dia berusaha memikirkan jika dia berada di posisi Eun Joo apa dia akan melakukan hal yang sama? Joon Ha langsung berkata tidak. Dan In Ha memberitahu Joon Ha, saat dia melihat Eun Joo di CCTV itu, dia sangat ingin membunuh Eun Joo saat itu juga. Seolah dia memegang pistol dan ingin menembak Eun Joo. Dia merasa kalau hanya hal itu yang bisa membuat segalanya adil.  Tapi, hal itu membuatnya juga takut pada dirinya sendiri. Bagaimana jika dia benar-benar melakukannya? Dia sangat takut karena memikirkan hal seperti itu. Intinya dia frustasi. Dia menangis keras, dan Joon Ha memeluknya untuk menguatkan.
Moo Jin mendengar seluruh curahan hati In Ha itu dari depan pintu kamar.
--
Jin Pyo pulang ke rumah, tapi hanya ada Joon Seok di rumah. Eun Joo tidak ada di rumah. Saat itu, terdengar suara telepon dari dalam kamar. Eun Joo ternyata tidak membawa ponselnya. Dan yang menelpon adalah det. Park.
Det. Park menelpon karna ingin meminta Eun Joo datang ke kantor polisi untuk di interogasi sebagai saksi. Dia memberitahu mengenai CCTV yang merekam Eun Joo memberikan uang pada Dae Gil. Jin Pyo terkejut mendengarnya dan berkata kalau mungkin ada kesalahpahaman. Dan kalau ada yang ingin di tanyakan, datang saja ke rumahnya.
Det. Park berkata dia sibuk. Tapi, dia bisa mengirimkan anggotanya ke sana dan membawa surat perintah jika itu yang Jin Pyo inginkan. Tapi, jika dia melakukan hal tersebut, para wartawan pasti akan segera berkumpul. Jin Pyo akhirnya berkata akan ke sana setelah bicara dengan Eun Joo. Tapi, dia meminta det. Park untuk tidak membuat gosip apapun atau jika tidak det. Park harus bersiap keluar dari pekerjaannya.
“Aku hanya melakukan penyelidikan. Aku akan menanti teleponmu.”
Dan setelah berteleponan dengan det. Park, Jin Pyo membanting ponselnya penuh kemarahan. Joon Seok yang melihatnya ketakutan.
--

Eun Joo seperti orang linglung dan berdiri di tepi jembatan. Dia bersiap melompat dari jembatan tersebut.
Tapi, melihat ke bawa sungai, membuatnya takut. Dan dia teringat kenangannya dengan Joon Seok.
Flashback
Joon Seok kelas 8, dan dia pulang sekolah dengan gembira. Dia memberitahu kalau dia dan Sun Ho berada di kelas yang sama lagi. karena dia dan Sun Ho mampu memahami satu sama lain. Dia bahkan ingin ke rumah Sun Ho untuk bermain dan kemudian ke akademi bersama.
Tapi, Eun Joo malah memberitahu kalau Jin Pyo ingin Joon Seok itu les privat lagi. Joon Seok protes karena dia kan sudah ke akademi, dan ikut 2 les privat. Tapi, Eun Joo terus membujuk dengan berkata kalau itu keinginan Jin Pyo, dan akhrinya Joon Seok mengalah. Dia bersedia ikut les privat tambahan lagi.
End
Memikirkan hal itu, membuat Eun Joo jadi mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Dia berjalan kembali ke mobilnya yang terparkir.
--
Pagi-pagi, In Ha sudah membangunkan Soo Ho. Dia mengingatkan hari ini adalah hari sabtu.
Moo Jin sedang berada di rumah sakit. Saat itu, det. Park menelponnya dan memberitahu kalau Eun Joo akan di interogasi hari ini. Moo Jin memberitahukan hal itu pada In Ha yang baru datang juga.
“Oh ya, kenapa kau kemari? Aku sudah mau pulang,” tanya Moo Jin.
Dan masuklah, Soo Ho bersama dengan Dong Soo dan Dong Hee. Mereka membawakan kue ulang tahun. Hari ini adalah hari ulang tahun Moo Jin ternyata.  In Ha memberitahu kalau kue ulang tahun itu di buat oleh Soo Ho dan Dong Hee. Dan juga, Soo Ho ingin merayakan ulang tahun Moo Jin dengan Sun Ho, makanya di rayakan di rumah sakit.
Mereka menyuruh Moo Jin untuk segera membuat permohonan dan meniup lilin. Dan tentu saja, pasti permohonan Moo Jin ada hubungannya dengan Sun Ho dan keluarganya.
--

Eun Joo bersiap ke kantor polisi bersama Jin Pyo. Jin Pyo memperingati Eun Joo untuk tidak membuat kesalahan dan katakan seperti yang sudah mereka praktikan.
Joon Seok berada di dalam kamarnya, meringkuk ketakutan.
--
Eun Joo sudah di kantor polisi dan memberikan pernyataannya. Dia mengakui kalau dia memberikan uang untuk Dae Gil karena Dae Gil bilang membutuhkan uang. Dia memberikan sekitar 30.000 dollar, dan dia memberikannya dengan tas besar karena hanya itu tas yang di milikinya. Dia membantu Dae Gil karena Dae Gil memohon padanya membutuhkan uang untuk mengobati istrinya dan utang judi anaknya. Dia merasa kasihan sehingga meminjamkannya. Dan lagipula, 30.000 dollar itu bukanlah uang yang besar baginya.
Det. Park kembali bertanya kenapa harus di berikan diam-diam? itu terlihat seperti perbuatan kriminal. Eun Joo berkata tidak tahu karena Dae Gil yang ingin di berikan seperti itu.
“Aku berkata yang sebenarnya. Aku tidak punya alasan untuk berbohong,” tegas Eun Joo.
Dan akhirnya, interogasi selesai. Det. Park dan det. Kim memperhatikan Eun Joo dan Jin Pyo. Det. Park berkata kalau sepertinya Eun Joo sudah mempersiapkan segalanya dengan matang. Det. Kim memaki kesal karena  kesulitan untuk mencari celah Eun Joo dan Jin Pyo.
--
Hasil penyelidikan sudah di dengar oleh Moo Jin dan In Ha. Dan mereka jeals kecewa karena hasilnnya tidak memuaskan. Moo Jin yakin kalau mereka pasti bisa menemukan bukti lain jika tetap kuat. Mereka pasti akan bisa menemukan oasis di padang pasir.

Dan memikirkan kata ‘oasis’ Moo Jin terpikir sesuatu. Dae Gil pernah berkata hal seperti itu padanya. Dan juga, In Ha kan menerima kaktus dari Dae Gil. Moo Jin segera mengambil kaktus itu dan menumpahkan isinya di balkon.

In Ha terkejut. Tapi, dia lebih terkejut karena di dalam pot terdapat plastik hitam.
Dan isi dari plastik tersebut adalah ponsel Sun Ho yang hilang!
“Sayang, ini….” kaget In Ha.
“Ponsel Sun Ho!”
Bersambung


Post a Comment

Previous Post Next Post