Sinopsis
Korean Drama : Beautiful World Episode 13 – 1
Images
by : jTBC
Semua karakter, organisasi, tempat, kasus, dan
insiden dalam drama ini fiktif
Setelah bunyi
tabrakan keras tersebut, hubungan telepon Moo Jin dan Dae Gil putus. Moo Jin
berusaha menelpon kembali, tapi nomor Dae Gil tidak aktif lagi. In Ha jadi
takut kalau Dae Gil berubah pikiran mendadak. Tapi, Moo Jin tidak berpendapat
demikian, karena sebelum hubungan telepon mati, terdengar suara tabrakan. Dan dia
jadi merasa ada hal buruk yang terjadi. Perasaannya tidak enak.
--
Det. Park dan
det. Kim ternyata berada di depan rumah duka, mereka mengintai Mr. Ice yang
mungkin akan datang ke pemakaman ibunya. Tapi, sudah seharian mereka tunggu dan
bahkan sampai sekarang, Mr. Ice tidak muncul sama sekali. det. Kim bahkan
berkomentar kalau Dae Gil pasti tidak melakukan banyak hal baik di masa lalu, karena
Dae Gil kan pernah menjadi detektif, harusnya ada banyak orang yang datang tapi
hanya sedikit yang datang.
Det. Park menerima
telepon dari Moo Jin. Dan dia menangkatnnya. Tapi, saat itu, dia terus memperhatikan
seorang pria yang baru keluar dari rumah duka dan tampak mencurigakan. Dan begitu
mendengar apa yang di katakan Moo Jin, det. Park langsung berteriak menyuruh det.
Kim untuk masuk ke dalam rumah duka dan memeriksa apakah Dae Gil ada di dalam.
--
Esok hari,
Moo Jin
mengebut menuju suatu tempat dan raut wajahnya tampak sangat marah.
Sementara In
Ha, dia pagi-pagi sudah berada di rumah sakit. Dia melihat wajah Sun Ho, dan
teringat ucapan Eun Joo. Ucapan Eun Joo yang berkata akan melindungi putranya,
Joon Seok dan dia bukanlah lagi Seo Eun Joo tapi ibu Joon Seok.
In Ha
berusaha menahan amarahnya dan berulang kali menarik nafas untuk menenangkan
dirinya.
--
Det. Kim dan
det. Park sudah kembali ke kantor polisi. Dan wajah keduanya juga tampak marah
dan stress. Det. Kim berkata kalau ada pintu keluar di belakang rumah duka
tersebut dan dia tidak menyangka kalau Dae Gil akan pergi dari rumah duka saat
subuh-subuh buta. Det. Park tampak sangat marah dan menyuruh Det. Kim untuk
menelpon polisi lokal daerah sana dan minta agar kasus Dae Gil di alihkan pada
mereka. Dan dapatkan juga riwayat telepon ponsel Dae Gil serta CCTV di sekitar daerah
kejadian.
Saat itu,
Moo Jin juga tiba di sana dan langsung menghampiri det. Park.
--
Di rumahnya,
Jin Pyo menyiram tanaman (ingat saat Eun Joo menggila dan hendak mengubur lipstick
nya di temukannya di kamar Joon Seok. Dia kan mau nguburnya di tanaman itu) dan
melihat ke langit. Wajahnya sulit di baca.
--
Moo Jin
berkata pada det. Park kalau itu pasti bukan tabrak lari. Karena kejadian itu
terjadi tepat saat Dae Gil menelponnya dan berkata kalau dia akan memberitahu kebenaran
mengenai insiden Sun Ho. det. Park setuju, karena dia juga merasa kalau itu
bukan tabrak lari sederhana. Mereka juga menemukan truk pelaku yang di
tinggalkan dan truk tersebut adalah truk curian. Sidik jari di truk tersebut
juga sudah di bersihkan. Dan tampak jelas kalau itu di lakukan oleh orang profesional.
“Seperti yang
ku katakan pada Anda di telepon, kami tidak melihat Dae Gil pergi dari rumah
duka. Aku tebak dia mencoba lari dari seseorang.”
“Maksud
Anda, dia di ikuti?” tanya Moo Jin.
“Ya. Kami sedang
mengidentifikasi mobil yang mengikuti Tn. Shin. Dan kami akan menangkap terduga
begitu kami menemukannya.”
Moo Jin
masih bertanya, apakah det. Park sudah memeriksa apartemen Dae Gil? Mungkin saja
diary Sun Ho dan ponselnya ada di sana. Det. Park langsung menjawab kalau dia
sudah mencarinya begitu mendengar insiden Dae Gil, tapi mereka tidak menemukan
apapun. Bagaimanapun Dae Gil adalah mantan detektif, dan jika dia menyaksikan
insiden Sun Ho dan setuju untuk menutupi bukti dia pasti sudah menyembunyikan
bukti itu di suatu tempat. Tapi, dia pasti akan berusaha menemukannya.
Moo Jin
benar-benar emosi dan beranjak pergi. det. Park langsung berteriak memanggilnya.
Dia meminta Moo Jin tidak emosi, dan dia juga tahu siapa yang Moo Jin curigai,
tapi mereka tidak bisa melakukan apapun tanpa menemukan bukti. Moo Jin semakin emosi,
dia sudah lelah mendengar kata-kata ‘bukti’ dan ‘tunggu’ dan seterusnya.
“Aku tahu
ini kesalahanku. Jika saja kami tidak langsung puas dengan hasil penyelidikan
waktu pertama kali, pasti hasilnya tidak akan seburuk ini. Aku minta maaf,”
ujar det. Park dengan tulus.
Dan Moo Jin
menghela nafas dalam.
--
Eun Joo
sedang menyiapkan sarapan. Saat itu, Jin Pyo menghampirinya dan berkata kalau mereka
akan mengirim Joon Seok ke UK minggu depan. Eun Joo tentu kaget karena minggu
depan terlalu cepat, dan mereka bahkan belum mengurus surat-suratnya. Tapi, Jin
Pyo berkeras kalau akan mengirim Joon Seok sebelum Joon Seok semakin lemah
(mentalnya).
“Shin Dae
Gil mati,” beritahu Jin Pyo.
Eun Joo
terkejut mendengarnya.
--
Det. Park dan
det. Kim terus melihat CCTV yang merekam peristiwa tabrakan Dae Gil. Dan penabrak
saat keluar dari dalam truk, menelpon seseorang. Dari yang terekam di CCTV,
penelpon mengangkat telepon dengan tangan kiri. Det. Kim berkomentar kalau orang
itu sangat pemberani karena dia tahu ada kamera dan masih berani melakukan hal
tersebut.
Dan saat
itu, terekam ada sebuah mobil yang mendekat ke sana. Det. Park langsung bertanya
pada det. Kim, apakah penelpon adalah orang di dalam mobil itu? det. Kim berkata
tidak, yang menelpon adalah dari rumah perawatan dan penelpon menelpon di TKP. Det.
Park langsung memerintahkan untuk menyelidiki plat nomor mobil tersebut.
Saat itu,
reporter Choi datang dengan emosi setelah mendengar yang terjadi pada Dae Gil. Det.
Park menyuruhnya untuk diam dan mereka akan bicara nanti. Tapi, rep. Choi terus
saja berteriak dan bahkan berkata kalau semua adalah perbuatan Oh Jin Pyo.
Det. Park akhirnya
tidak sabar dan menarik rep. Choi ke arahnya. Dia berbisik penuh marah, berkata
kalau mata dan telinga Oh Jin Pyo ada di sini (mata-mata).
--
Eun Joo
terkejut mendengar Jin Pyo menjelaskan kalau Dae Gil mengalami kecelakaan
tabrak lari. Dia tidak percaya, dan bertanya apa itu benar-benar tidak ada
hubungannya dengan Jin Pyo? Jin Pyo menyuruh Eun Joo untuk tidak berpikir
macam-macam, dia memiliki mata-mata di kepolisian, itulah kenapa dia bisa tahu
hal itu.
Dan juga,
karena ini adalah tabrak lari, detektif akan memeriksa riwayat telepon Dae Gil.
Dan ketika mereka memeriksanya, mereka pasti akan menemukan mengenai Dae Gil yang
menelponnya saat hari kejadian Sun Ho, dan juga saat Eun Joo menelpon Dae Gil. Eun
Joo jadi cemas.
“Jangan
khawatir. Ponsel Shin Dae Gil hilang,” beritahu Jin Pyo. “Mereka tidak akan
menemukan apapun selain riwayat telepon dan riwayat SMS.”
“Darimana
kau tahu kalau ponselnya hilang?” tanya Eun Joo penuh kecurigaan.
Dan Jin Pyo
kembali berkata kalau dia memiliki mata-mata di kepolisian. Eun Joo menatapnya
dengan curiga. Dan Jin Pyo bertanya lagi, apakah Eun Joo pernah mengirimkan
pesan pada Dae Gil? Eun Joo menjawab tidak ada.
“Baguslah. Kuatkan
dirimu dan katakan sesuai yang ku katakan,” ujar Jin Pyo.
Mereka tidak
sadar kalau Joon Seok mendengar semua pembicaraan mereka dari sela pintu
kamarnya.
-Orang yang
berada di Tepi Jurang-
In Ha pulang
ke rumah, dan Soo Ho menyambutnya. Soo Ho bertanya apa In Ha baru dari rumah
saki? In Ha membenarkan. Dan tiba-tiba, dia meminta Soo Ho untuk memeluknya. Dan
tanpa bertanya, Soo Ho langsung memeluk ibunya. Soo Ho berkata kalau dia
menyukai aroma In Ha. In Ha balas berkata kalau dia juga menyukai aroma Soo Ho.
“Apa sesuatu
yang buruk terjadi?” tanya Soo Ho.
“Ya.”
“Apa itu?”
“Sulit untuk
membicarakannya.”
--
Soo Ho sudah
tiba di sekolah bersama dengan Dong Hee. Dia meletakkan sebuket kecil bunga
berwarna putih di dalam ruang jaga Dae Gil. Dong Hee berkata kalau Dae Gil
adalah orang baik, tetapi Soo Ho berkata kalau Dae Gil bukanlah orang baik. Di
hari kejadian Sun Ho, Dae Gil melihat sesuatu tapi memilih untuk diam.
“Maksudmu,
dia berbohong?” tanya Dong Hee.
“Aku rasa begitu.”
“Lalu, kenapa
kau di sini? Kau tidak membencinya?” tanya Dong Hee, lagi.
“Aku tidak
tahu.”
Flashback
Soo Ho sudah mendengar semuanya
dari In Ha. Dan dia merasa marah karena Dae Gil sudah membohongi mereka,
padahal dia sudah sangat berterimakasih pada Dae Gil. In Ha berkata kalau dia
juga dendam pada Dae Gil, tapi Dae Gil sudah berusaha mengumpulkan
keberaniannya. Dae Gil sudah mencoba memberitahu mereka kebenaannya. Dan itu
hal yang sangat sulit di lakukan untuk mengakui kesalahan.
“Ibu bilang akan memaafkannya?”
“Memaafkan bukanlah hal yang
mudah. Tapi, ibu merasa bersalah padanya. Jadi… ibu memutuskan untuk tidak
membencinya. Jadi, ibu tidak ingin kau membencinya atau dendam padanya juga. Ibu
harap kau berdoa agar ahjussi bisa pergi ke tempat yang lebih baik.”
“Tidak mau. Aku akan membencinya,”
ujar Soo Ho, menahan tangisnya.
End
Tapi,
berbeda dengan yang di ucapkannya, Soo Ho berdoa untuk mendiang Dae Gil bersama
dengan Dong Hee.
Joon Seok
datang ke sekolah dan wajahnya tampak muram. Dan di depan gerbang, dia bertemu
dengan Young Chul. Young Chul langsung bertanya kenapa Joon Seok kemarin tidak
ke akademi? Bahkan ponsel Joon Seok kemarin juga mati. Ibu Joon Seok juga
menelponnya. Apa terjadi sesuatu?
“Tidak ada,”
jawab Joon Seok, cuek.
Young Chul
langsung merangkulnya dengan akrab, “Ceritalah padaku. Aku teman baikmu.”
Dan Joon
Seok mengibaskan tangannya dengan kasar. Dia melotot pada Young Chul, “Jangan melewati
batas.”
Young Chul
ketakutan melihat mata Joon Seok. Dia menundukkan kepalanya dengan takut dan meminta
maaf.
Ki Chan juga
tiba di sekolah. Dari gerbang, dia melihat punggung Joon Seok dan Young Chul. Dan
melihat hal itu, semakin membuatnya enggan untuk masuk ke dalam gerbang. Tapi,
dia juga tidak bisa bolos.
--
Di kelas,
semua sedang heboh membicarakan hal yang di alami Dae Gil. Begitu Joon Seok masuk
ke dalam kelas, Sung Jae langsung menghampirinya dan memberitahu kalau Dae Gil
sudah meninggal karena kasus tabrak lari. Dan sekarang, semua oran menyebut
kalau itu karena ‘Death Note’.
“Orang-orang
yang terkait dengan insiden Sun Ho meninggal satu persatu,” ujar Sung Jae penuh
ketakutan.
Dan wajah
Joon Seok juga tampak takut.
--
Di ruang
guru, Sang Bok memberitahu hal yang terjadi pada Dae Gil. Tapi, dia berharap
kalau semua guru tetap bisa mengajar seperti biasa, dan usai jam sekolah, mereka
akan pergi ke pemakaman Dae Gil. Kang Ho merasa kasihan karena pemakaman istri
Dae Gil kan belum selesai juga, jadi siapa yang mengatur pemakaman Dae Gil?
“Saudaranya
yang akan memutuskan hal tersebut. Tapi, dir. Oh berkata kalau dia ingin
berterimakasih pada tn. Shin untuk pelayanannya terhadap sekolah, dan
menawarkan untuk membayar semua biaya pemakaman dari uangnya sendiri,” beritahu
Sang Bok.
Jin Woo
tiba-tiba berteriak kalau dia mendengar itu adalah tabrak lari, apa pelakunya
sudah tertangkap? Dan Sang Bok langsung menyuruh Jin Woo untuk tidak banyak
bertanya. Dia menyuruh Jin Woo jadi detektif saja daripada jadi guru. Dia memperingatkan
semunya agar fokus memperhatikan pada murid saja dan pastikan para murid dapat
berkosentrasi untuk belajar.
“Tn. Shin
Kang Ho, aku akan menemani dir. Oh untuk melayat, kau ikut dengan kami,” perintah
Sang Bok.
“Ya. Saya mengerti.”
Setelah Sang
Bok pergi, Nn. Ham menghampiri Jin Woo. Dia tidak menyangkan hal seperti ini
akan terjadi. Memang benar, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi besok.
--
Joon Ha
terkejut karena In Ha ingin menghadiri pemakaman Dae Gil. In Ha memberitahu
kalau Moo Jin yang akan pergi duluan ke pemakaman, baru nanti menelponnya. Joon
Ha tidak setuju kalau In Ha ke sana. Menurutnya, jika saja Dae Gil memanggil 911
sedikit lebih cepat, Sun Ho tidak mungkin akan koma. Dan dia tidak bisa memaafkan
Dae Gil sama sekali walaupun Dae Gil telah menyesali perbuatannya.
“Aku
melakukan ini bukan karena aku memaafkannya.”
“Lalu kenapa
eonni ingin ke sana?”
“Berdasarkan
yang dia lakukan, dia masih mengumpulkan keberaniannya untuk Sun Ho sebelum dia
meninggal. Aku tidak ingin membencinya demi Sun Ho.”
“Apa yang demi
Sun Ho?”
“Jika aku
mengosongkan kebencian yang ku miliki di dalam hatiku, sebuah kejaiban mungkin
akan terjadi pada Sun Ho. Waktu terus berjalan, aku sangat takut saat memikirkan
kalau Sun Ho mungkin tidak akan pernah bangun. Memikirkan hal itu membuatku
merinding. Jika aku membenci dan mendendam, aku merasa sesuatu yang buruk akan
terjadi pada Sun Ho.”
Joon Ha tentu
sedih mendengar perkataan In Ha. Seharusnya, In Ha tidak perlu merasakan apapun
untuk orang-orang yang telah berbuat salah. Dia berteriak menyuruh In Ha untuk
tidak pergi.
--
Moo Jin ada
di arena pemakaman. Dia menatap foto Dae Gil yang terpajang. Saat itu, seorang
pria masuk ke dalam, dan Moo Jin memberikan salam. Dia bertanya apakah pria itu
adalah pemimpin pemakaman? Pria itu menjawab kalau dia juga tidak yakin apakah
dia layak di panggil seperti itu karena dia adalah sepupu Dae Gil. Moo Jin
bertanya, bukankah Dae Gil memiliki seorang putra?
Pria itu
memberitahu kalau putra Dae Gil tidak bisa di hubungi. Dae Gil juga mempunyai
seorang putri, tapi putrinya tinggal di luar negeri dan tidak bisa kemari.
Mendengar hal
tersebut, membuat Moo Jin merasa sedih sekaligus kasihan pada Dae Gil. Saat itu,
dia melihat papan bunga berisi ucapan bela sungkawa dari Jin Pyo di antarkan
masuk ke dalam rumah duka.
--
Moo Jin datang
ke sekolah dan langsung menerobos masuk ke dalam ruangan Jin Pyo. Sekretaris Jin
Pyo berusaha melarangnya masuk karena Moo Jin belum membuat janji temu, tapi
Jin Pyo membiarkan Moo Jin untuk bicara dan menyuruh sekretarisnya keluar.
Jin Pyo
menyapa Moo Jin dengan ramah dan hal itu membuat emosi Moo Jin semakin
tersulut. Dia berteriak penuh emosi : “Bagaimana
bisa kau membunuh orang! Kau bukan manusia. Tidak ada satupun manusia yang akan
melakukan hal seperti ini! bagaimana bisa kau membunuh oran?!”
Saat itu,
Sang Bok dan Kang Ho yang sedang menuju ruangan Jin Pyo, mendengar teriakan Moo
Jin tersebut.
Moo Jin
benar-benar emosi melihat Jin Pyo dan bahkan berkata akan membuat Jin Pyo masuk
ke dalam penjara bagaimanapun caranya. Tapi, Jin Pyo tidak takut dan berkata agar
Moo Jin pergi ke rumah sakit jiwa saja sebelum orang-orang berkata kalau Moo
Jin menjadi gila karna Sun Ho.
Moo Jin
emosi dan meninju pipi Jin Pyo. Dia bahkan mendorong Jin Pyo ke dinding, dan memaki
Jin Pyo sebagai sampah. Mendengar suara ribut-ribut, Sang Bok dan Kang Ho menerobos
masuk ke dalam. Kang Ho kemudian berusaha melerai Moo Jin dan Jin Pyo.
Dan pada
akhirnya, Moo Jin berjalan lunglai pergi dari ruang kantor Jin Pyo.
Di dalam ruangannya,
Jin Pyo merasa sangat kesal. Sementara Sang Bok sibuk menjiat menanyakan
keadaan Jin Pyo dan menawarkan diri untuk melaporkan apa yang Moo Jin lakukan
ke polisi. Jin Pyo menjawab tidak perlu. Tapi, Sang Bok terus bertanya, hingga
Jin Pyo berteriak menyuruhnya diam. Dia tidak ingin ada siapapun yang tahu apa
yang terjadi.
“Kita akan melayat
besok saja,” ujar Jin Pyo.
--
Kang Ho
kembali ke ruang guru dan dia memberitahu apa yang terjadi di ruangan Jin Pyo
pada Jin Woo. Kang Ho bercerita dengan semangat dan berkata kalau benar yang di
katakan orang-orang untuk tidak pernah memancing amarah orang baik. Jin Woo
heran, apa yang membuat ayah Sun Ho begitu marah.
“Aku juga
tidak begitu tahu. Tapi, tn. Park berkata hal aneh.”
“Hal aneh?”
“Dia
bertanya, bagaimana bisa kau membunuh orang,” bisik Kang Ho. “Dia bicara
seorang pak direktur benar-benar membunuh orang.”
“Apa kau
yakin itu yang di katakan ayah Sun Ho?”
“Ya. Ini hanya
dugaan ku. Itu… siapa orang pertama yang menemukan Sun Ho? itu adalah penjaga
sekolah kan? Itulah yang ku maksudkan. Mungkin Joon Seok ada di atap…” dan Kang
Ho berhenti bicara. “Tidak ada. Tidak ada. Berpura-puralah kau tidak mendengar
apapun,” ujarnya dan beranjak keluar.
Jin Woo jadi
curiga dan memikirkan dugaan Kang Ho.
--
Moo Jin
pergi menemui Dong Soo. Dan Dong Soo terkejut melihat Moo Jin yang datang ke
mini market dan di lehernya ada bekas memar. Dia terkejut karena Moo Jin
berkelahi. Moo Jin tidak bisa membantah, dia berkelahi tapi itu tidak
membenarkan perbuatannya untuk menggunakan kekerasan.
“Tapi,
dengan siapa Anda berkelahi?” tanya Dong Soo.
“Seorang pria
yang bahkan bukan manusia.”
“Anda
menang? Pak guru harus menang jika memukul orang yang bukan manusia.”
“Aku kalah
ketika aku memukul orang yang bukan manusia.”
“Pak guru
tidak kalah. Pak guru menang. Aku mengenal pak guru. Jika Pak guru berkelahi,
itu artinya ada alasan baik di balik itu.”
Moo Jin sedikit
tersenyum mendengar ucapan Dong Soo.
--
In Ha pergi
ke sekolah dan masuk ke dalam ruang jaga Dae Gil. Dia melihat – lihat sekitar
ruangan itu, berharap ada sesuatu. Saat itu, Jin Woo melihatnya dan bertanya tujuan
kedatangan In Ha. In Ha menjelaskan kalau dia datang untuk memeriksa mana tahu
ada sesuatu.
“Oh. Aku juga
mampir kemari karena merasa ada yang sedikit janggal.”
“Aku minta
maaf karena sudah datang tanpa permisi.”
“Tidak apa. Aku
sebenarnya ingin menghubungi Anda.”
--
In Ha
berjalan cepat ke rumah sakit. Dan dia menghela nafas lega karena Moo Jin ada
di rumah sakit. Dia memeriksa wajah Moo Jin. Dia sudah mendengar yang terjadi pada
Moo Jin dari Jin Woo. Dan seperti biasa, dia berusaha menyemangati Moo Jin. (Panjang
sih kata-kata semangatnya, jadi nggak ku ceritakan panjang lebar). Intinya In
Ha menyemangati Moo Jin untuk tidak down, sama seperti Moo Jin menyemangatinya
agar tidak down. Dia bahkan menyuruh Moo Jin untuk beristirahat sebentar jika
lelah dan bersandar padanya.
Soo Ho yang
juga datang ke rumah sakit, melihat kedua orang tuanya dari balik pintu dan
tersenyum tipis.
--
Di kantor
polisi,
Det. Kim memberitahu
identitas dari orang yang mengikuti Dae Gil. Namanya adalah Jo Heung Gil. Bodyguar
dari ketua kolongmerat. Dia pernah terkena kasus kekerasan dan di hukum. Dan sekarang
sedang menjalankan bisnis dealer mobil bekas. Det. Park dapat menduga kalau
bisnis itu hanyalah kamuflase dan Heung Gil diam-diam menerima uang untuk
mengatas masalah-masalah orang kaya.
Mereka mewawancarai
Heung Gil. Det. Park memberitahu kalau dari kamera CCTV di SMP Seah, terekam Heung
Gil yang sedang mengejar taksi yang Dae Gil tumpangi. Heung Gil beralibi kalau
dia sedang menunggu Dae Gil untuk minum bersama, tapi tiba-tiba Dae Gil naik
taksi, jadi dia refleks mengikuti. (Heung Gil menyebut Dae Gil dengan panggilan
Hyung-nim).
“Kami saling
mengenal. Aku bertemu dengannya ketika dia bekerja sebagai dekektif.”
“Pada jam 2 pagi
sampai 4 pagi, 2 hari yang lalu, Anda ada dimana?”
“Di
pemakaman. Kenapa Anda tidak memeriksa CCTV saja?”
Wawancara sudah
selesai, dan det. Park benar-benar kesal karena Heung Gil sudah menyiapkan
semuanya dengan matang. Dia langsung meminta detektif lain untuk terus
mengawasi Heung Gil dan periksa dia bertemu dengan siapa saja.
Det. Kim menghampiri
det. Park dan memberikan data riwayat telepon Dae Gil. Det. Park langsung
memeriksanya. Dan dia menemukan sesuatu.
--
Seok Hee
pergi ke toko Hoho untuk mengantarkan obat herbal. Dia menitipkannya pada Joon Ha,
dan memintanya untuk menyerahkannya pada In Ha, karena dia merasa In Ha tidak
terlihat sehat akhir-akhir ini. Joon Ha berterimakasih.
“Jangan berterimakasih.
Aku merasa malu atas apa yang sudah ku lakukan.”
“Kau seperti
ini lagi.”
“Aku akan terus
seperti ini selamanya. Tapi, aku akan tetap ada di pihak ibu Sun Ho.”
Dan tiba-tiba,
Seok Hee membahas mengenai kejadian yang di alami oleh Dae Gil. Dia merasa
kasihan. “Harusnya aku menyapanya saat berjumpa waktu itu jika aku tahu hal ini
akan terjadi.”
“Apa maksunya,
waktu itu?” tanya Joon Ha penasaran.
“Dua hari
setelah insiden Sun Ho, aku melihatnya di stasiun kereta. Tapi, aku sangat sibuk
hari itu, jadi aku melewatinya begitu saja.”
Setelah selesai
cerita, Seok Hee pamit pergi. Joon Ha juga hendak kembali mengatur kue, tapi
dia terpikir sesuatu dan memanggil Seok Hee.
“Satpam itu,
apa kau berpas-pasan dengannya di stasiun kereta?”
“Ya. Dia mengambil
sesuatu dari dalam loker. Kenapa?”
“Apa yang dia
ambil?”
“Kelihatannya
seperti tas.”
--
Det. Park dan
det. Kim kembali berkunjung ke rumah Eun Joo untuk menemui Jin Pyo dan juga Eun
Joo. Ada hal yang harus mereka tanyakan. Eun Joo sendiri tampak sangat cemas,
dan terus meremas jemari tangannya.
Det. Park menanyakan
mereka mengenai kedekatan mereka dengan Dae Gil. Karena dari riwayat telepon,
mereka mendapati, di hari insiden Sun Ho, Dae Gil menghubungi Jin Pyo. Dan juga,
Eun Joo berulang kali menelpon Dae Gil setelah insiden itu.
Jin Pyo
masih bisa tenang. Dia berkata kalau dia memang bicara dengan Dae Gil malam itu
di telepon.
--
Joon Ha
pergi ke stasiun kereta yang di ceritakan Seok Hee. Dia memeriksa letak loker
kereta dan melihat ada beberapa CCTV yang mengarah ke loker tersebut.
--
Jin Pyo
beralibi kalau setelah menemukan Sun Ho, Dae Gil panik dan meneleponnya. Dae Gil
memberitahunya kalau seorang murid melakukan bunuh diri.
Det. Park kembali
bertanya, kenapa Dae Gil menelpon Jin Pyo terlebih dahulu sebelum menelpon 911?
Jin Pyo balik tanya, apa masalahnya? Dan det. Park langsung menjelaskan kalau
biasanya orang akan menghubungi 911 sebelum menghubungi orang lain.
“Kalau
begitu, kau seharusnya menanyakan pertanyaan itu pada satpam (Dae Gil) sendiri,”
jawab Jin Pyo dengan tenang.
Dan det. Park
mulai membacakan pernyataan Dae Gil pada polisi yang mengatakan dia langsung
menelpon 911 tepat setelah menemukan tubuh Sun Ho. Kenapa Dae Gil tidak
memberitahu kalau dia menelpon Jin Pyo?
“Mungkin dia
berpikir kalau itu tidaklah penting,” jawab Jin Pyo.
Det. Park masih
terus bertanya karena merasa hal itu aneh. Kan kalau panik, harusnya Dae Gil
menelpon kepala sekolah atau sejenisnya, tapi kenapa menelpon seorang direktur?
Jin Pyo kembali beralasan kalau di sekolah itu tidak memandang posisi. Semua pegawai
mempunyai nomor ponselnya.
Dan det. Park
kali ini menanyakan pada Eun Joo, kenapa menelpon Dae Gil berulang kali?
--
Moo Jin dan
In Ha berjalan bersama ke toko. Dan In Ha bingung karena toko di tutup. Pas sekali,
Joon Ha menelponnya. Dia segera meminta In Ha menelpon detektif karena dia
ingin memeriksa sesuatu tapi butuh surat pemeriksaan.
--
Eun Joo beralasan
kalau dia menelpon Dae Gil karena penasaran mengenai yang terjadi pada Sun Ho. Dia
merasa tidak enak jika bertanya langsung pada ibu Sun Ho yang sedang bersedih
karena yang di alami Sun Ho. Dan dia juga berkata kalau dia tidak ingat berapa
kali menelpon Dae Gil saat itu.
“Apa
hubungannya telepon kami dengan kasus tabrak lari?” tanya Jin Pyo.
“Dia
menelpon orang tua Sun Ho sebelum kecelakaan tersebut. Dia bilang, dia akan memberitahu
dan mengungkap semua rahasia yang di sembunyikannya mengenai apa yang terjadi
pada Sun Ho. Dan itulah saat dia mengalami kecelakaan.”
Eun Joo
terkejut mendengarnya dan memandang Jin Pyo. Det. Park dan det. Kim menyadari
tatapannya pada Jin Pyo tersebut. Sementara Jin Pyo menyuruh mereka pergi
karena dia sudah memberikan semua keterangan.
--
Det. Park dan
det. Kim akhirnya keluar dari rumah Jin Pyo. Dan mereka bisa melihat kalau
sepertinya kejadian tabrak lari itu adalah yang di lakukan Jin Pyo dan Eun Joo
tampaknya tidak tahu apapun. Mereka sangat frustasi.
Saat itu,
Det. Park mendapat telepon dari Moo Jin. Moo Jin memberitahu mengenai yang dia
dengar dari In Ha, yang dilaporkan Joon Ha yang dia ketahui dari Seok Hee.
Tags:
Beautiful World