Sinopsis
Korean Drama : Beautiful World Episode 14 – 1
Images
by : jTBC
Semua karakter, organisasi, tempat, kasus, dan
insiden dalam drama ini fiktif
In Ha dan
Moo Jin akhirnya berhasil menemukan ponsel Sun Ho yang selama ini menghilang.
Mereka kembali menemukan harapan baru.
--
Eun Joo
berada di kamar Joon Seok dan sibuk mengemas semua baju Joon Seok ke dalam
koper. Joon Seok yang melihat hal tersebut tampak marah.
--
In Ha dan
Moo Jin segera menggunakan power bank untuk mengisi daya ponsel Sun Ho yang
mati. Untunglah ponsel tersebut belum rusak.
--
Eun Joo
menjelaskan pada Joon Seok untuk mengemas semua barangnya dan dia akan mengurus
sisanya nanti. Joon Seok tampak marah karena mendadak dia akan berangkat besok.
Dia tidak mau pergi karena Jin Pyo berkata kalau semua akan baik-baik saja.
Jadi, untuk apa dia kabur? Dia tidak mau.
Eun Joo
berusaha menjelaskan kalau dia bukannya menyuruh Joon Seok kabur, tapi jadwal
Joon Seok keluar negeri hanyalah di majukan beberapa hari lebih cepat. Dan itu
adalah yang di putuskan oleh Jin Pyo. Tapi, Joon Seok terus saja menolak hingga
membuat Eun Joo berteriak agar Joon Seok mendengarkannya saja.
“Kenapa aku
harus kabur karena hal yang ibu lakukan?!”
“Apa yang
kau bicarakan?”
“Aku dengar satpam
sekolah meninggal karena tabrak lari.”
“Jadi?”
tanya Eun Joo. “Apa kau… tidak mungkin.”
“Hanya ibu
yang bisa melakukan hal itu,” tuduh Joon Seok. “Apa aku salah?”
“Bagaimana
bisa… bagaimana bisa kau berpikir begitu?” tanya Eun Joo terkejut, karena Joon
Seok berpikir kalau dia yang merencanakan tabrak lari Dae Gil. “Tidak. Tidak
Joon Seok.”
Tapi, sama
seperti Eun Joo yang tidak mempercayai Joon Seok, demikian juga Joon Seok tidak
mempercayai Eun Joo sama sekali.
--
Ponsel Sun
Ho sudah menyala, dan mereka menemukan rekaman pembicaraan Sun Ho dan Joon Seok
di atap gedung sekolah pada malam kejadian. Mendengar rekaman tersebut, membuat
mereka sangat terguncang. Apa yang mereka pikirkan selama ini benar. Sun Ho
tidaklah bunuh diri.
--
Joon Seok
membanting barang yang ada di kamarnya setelah Eun Joo keluar. Eun Joo sendiri
tampak terguncang karena Joon Seok ternyata menilainya sebagai orang mengerikan
yang bisa melakukan apapun.
--
In Ha sampai
terjatuh lemas, mendengar rekaman pembicaraan tersebut.
-Hukum Lingkaran-
Tangan In Ha
bergetar saat menuang air ke dalam gelasnya. Dia teringat rekaman lain yang di
dengarnya di ponsel Sun Ho, adalah saat Eun Joo memohon agar Dae Gil
membantunya untuk tutup mulut dan dia akan melakukan apapun yang Dae Gil
inginkan.
Ponsel Sun
Ho tersebut telah di bawa Moo Jin untuk di serahkan pada det. Park dan det.
Kim. Mereka sama-sama mendengar isi rekaman tersebut.
--
Eun Joo
kembali meminum obat penenang. Kali ini, dia meminum obat itu dengan bir. Dia
benar-benar telah kehilangan semangat hidupnya. Jin Pyo yang melihatnya,
menyuruhnya untuk tidak minum lagi. Dia telah menelpon komisiaris polisi, dan
komisiaris bilang akan menutup kasus itu. Jadi, jangan mengkhawatirkan apapun
lagi.
“Aku tidak
bisa tinggal jika tetap sadar. Aku harus minum (alkohol) agar bisa bernapas.”
“Tidak
sekarang. Setelah semuanya usai, aku tidak peduli apapun yang akan kau lakukan.
Bertahanlah hingga saat itu,” tegas Jin Pyo dan beranjak ke kamarnya.
Tapi, Eun
Joo kembali meminum bir-nya.
--
Moo Jin
memberitahu det. Park kalau pesan-pesan penuh ancaman dari anak-anak lain juga
masih ada di dalam ponsel Sun Ho. det. Park segera memerintahkan det. Kim agar
ponsel itu di berikan kepada forensik data digital. Dan juga keluarkan surat
untuk membawa Eun Joo dan Joon Seok.
“Kami akan
menginvestigasi semuanya termasuk yang sudah di hapus juga. Termasuk yang ada
di ponsel Joon Seok,” jelas det. Park pada Moo Jin.
“Akankah
Joon Seok di interogasi oleh Divisi Wanita dan Remaja?”
“Tidak.
Karena kita mempunyai bukti audio yang memberatkan, kami akan membuat kasus ini
menjadi kasus hukum.”
“Tidak akan
mudah membuktikan tujuannya hanya dengan sebuah file audio. Jika Joon Seok
terus berkeras jika itu adalah kecelakaan, maka akan bagaimana?”
“Kau pikir
Joon Seok mempunyai niat membunuh?” tanya det. Park balik.
“Hanya
berdasarkan file audio, aku tidak terlalu yakin.”
“Tapi jelas
kalau Seo Eun Joo menutupi sesuatu. Kami akan menginterogasinya dan Joon Seok
kemudian memberitahu Anda hasilnya.”
Moo Jin
berterimakasih. Dan dia kemudian memberitahu hal yang tidak di beritahunya dari
kemarin, yaitu dia bertemu dengan orang tua Dae Hee. Dari rekaman di audio, dia
merasa kalau Da Hee memberitahu Sun Ho kalau Joon Seok melecehkannya, tapi
orang tua Da Hee mengatakan hal lain.
--
Da Hee
berada di dalam kamarnya. Dia meringkuk ketakutan di sudut kamar. Dan di
depannya, terbuka surat Soo Ho yang di bacanya tadi sore.
--
In Ha ke
rumah sakit dan memberitahu Soo Ho serta Joon Seok kalau mereka sudah menemukan
ponsel Sun Ho. Dan di dalam ponsel tersebut ada bukti. Soo Ho sangat
bersemangat, dan bertanya apa benar kalau Joon Seok ada di atap bersama Sun Ho
hari itu? Itu semua bukan kecelakaan-kan?
“Kita tidak
bisa mengatakan hal itu,” jawab In Ha.
“Tapi, itu
bukti kalau Joon Seok ada di sana bersama oppa,” ujar Soo Ho.
“Benar.”
“Lalu, kita
bisa mengungkap semuanya kan? Kita sudah punya bukti, jadi kita bisa
membersihkan nama oppa, kan?”
“Ya.”
Soo Ho
sangat bahagia mendengarnya dan langsung memeluk In Ha dengan erat. Akhirnya,
mereka bisa membuktikan kalau Sun Ho tidaklah bunuh diri. Soo Ho kemudian
bicara pada Sun Ho kalau mereka akan segera bisa mengungkapkan semuanya, jadi
Sun Ho bisa segera bangun. Dia meminta agar oppa-nya terus bersemangat.
Soo Ho
kemudian teringat, dia harus memberitahu Dong Hee.
--
Dong Soo
pulang ke rumah dan melihat Dong Hee yang berdiri di depan menatap langit.
“Aku kira
tidak ada Tuhan di dunia ini. Tapi, ternyata ada,” ujar Dong Hee.
“Apa yang
kau bicarakan?”
“Mereka
menemukan ponsel Sun Ho,” beritahu Dong Hee. “Dan ada bukti juga di dalam
ponsel itu.”
Dong Soo
ikut senang mendengarnya. Dan dia yakin kalau Moo Jin juga pasti bisa sedikit
lega.
“Oppa. Ada
sesuatu yang ingin ku lakukan. Aku akan menjadi guru,” beritahu Dong Hee.
“Kenapa
menjadi guru?”
“Apa yang
salah dengan menjadi guru?”
“Bukankah
kau lelah menghadapi sekolah? kau tidak mempunya memori indah mengenai
sekolah.”
“Aku bisa
menjadi guru yang memberikan murid-murid memori indah sekolah. Seperti ayah Sun
Ho.”
“Jika kau
menjadi seperti pak guru Park, kau akan selalu kehilangan.”
“Jangan
bicara seperti itu padahal oppa menyukai pak guru,” tegur Dong Hee.
Dong Soo
malu dan membantah hal itu. Dia segera mengalihkan dengan berujar lapar dan
menyuruh Dong Hee untuk masuk ke dalam rumah. Dong Hee tersenyum tipis mendengar
ucapan oppa-nya.
--
Esok hari,
Barang-barang
Joon Seok sudah di masukkan ke dalam mobil oleh supir. Hari ini, Eun Joo akan
mengantarkan Joon Seok ke airport. Jin Pyo melihat mereka. Pas sekali, Eun Joo
menerima telepon dari det. Park. Jin Pyo segera memerintahkannya untuk tidak
mengangkat telepon tersebut. Telepon saja balik setelah kembali dari bandara.
Eun Joo
menurut. Tapi, det. Park ternyata menelpon ke ponsel Jin Pyo. Jin Pyo dengan
kesal mengangkat telepon tersebut. Dan dia terkejut saat Det. Park berkata akan
melakukan panggilan hukum ke kantor polisi.
“Aku berada
di depan rumah Anda sekarang,” beritahu det. Park. “Sepertinya kau akan pergi
ke suatu tempat. Istri Anda harus ikut dengan kami ke kantor polisi. Joon Seok
juga harus datang.”
Jin Pyo
menghela nafas kesal. Eun Joo panik dan bertanya ada apa. Tapi, Jin Pyo tidak
menjawab dan wajahnya tampak marah. Dia segera menelpon Komisiaris Lee Seong
Min untuk meminta bantuan. Dia memberitahu kalau det. Park ada di depan
rumahnya, dan apa yang terjadi sebenarnya?
--
Jin Woo
tampak terburu-buru keluar dari apartemennya dan mengemudi kan mobilnya ke
suatu tempat.
--
Moo Jin dan
In Ha berada di rumah sakit. Jin Woo datang tidak lama kemudian dan bertanya
ada apa?
--
Eun Joo
berada di ruang interogasi bersama pengacaranya. Dia terus meremas ponselnya
dengan cemas. Det. Park masuk ke dalam ruang interogasi.
Flashback
Sebelumnya, di rumah, Jin Pyo
sudah memberitahu Eun Joo kalau ponsel Sun Ho sudah di temukan. Dan di ponsel
itu ada rekaman pembicaraan Joon Seok dengan Sun Ho dan juga pembicaraan Eun
Joo dengan Shin Dae Gil. Eun Joo panik dan takut akan terjadi sesuatu pada Joon
Seok.
“Jika kau ingin melindungi Joon
Seok, kau harus melakukan apa yang ku katakan. Polisi akan mencoba menemukan
apakah itu adalah kecelakaan tidak di sengaja atau di sengaja.”
End
Eun Joo
memberikan penjelasannya. Dia tidak bisa berpikir dengan rasional di situasi
saat itu. dia tahu kalau itu kecelakaan, tapi dia sangat takut dan terkejut.
Jadi, dia tidak bisa berpikir benar.
“Jadi, kau
membuatnya seperti bunuh diri?” tanya det. Park.
Eun Joo
membantah hal tersebut. Dia hanya meletakkan sepatu Sun Ho di atap, tetapi dia
tidak mengikat tali sepatu Sun Ho. Dan juga, dia tidak tahu kalau Dae Gil
melenyapkan rekaman CCTV. Dia tidak bisa berpikir sampai segitu saat berada di
situasai saat itu. Dia baru tahu kemudian kalau Dae Gil ternyata melenyapkan
rekaman CCTV.
Det. Park
berteriak marah agar Eun Joo tidak berusaha menimpakan semua kesalahan para
orang yang telah meninggal. Yang perlu Eun Joo lakukan sekarang, hanyalah
jujur. Dan Eun Joo menyakinkan kalau dia jujur. Saat itu, dia bahkan menelpon
911 untuk melaporkan, tetapi tiba-tiba dia teringat dengan Joon Seok dan
akhirnya memutuskan untuk melihat keadaan Joon Seok terlebih dahulu. Pengacara
Eun Joo menambahkan kalau 911 mempunya data panggilan Eun Joo. Dan det. Park
bisa memeriksanya.
“Apapun
kasus-nya, kau masih bertujuan menutupi apa yang terjadi. Kau memberikan uang
pada Shin Dae Gil, dan membuatnya mengatasi masalah itu.”
“Itu benar
kalau aku memberikannya uang. Tapi, aku tidak pernah memintanya mengurus
segalanya. Semua yang ku inginkan adalah meninggalkan lokasi. Aku tidak
berpikir terlalu jauh mengenai apa yang harus ku lakukan dengan CCTV dan tali
sepatu.
“Apa kau
pernah memberikannya uang setelah yang terjadi?”
“Dia di ancam
oleh Shin Dae Gil,” ujar pengacara.
“Kau di ancam?”
tanya det. Park sinis.
“Ny. Seo
tidak punya pilihan selain memberikan uang padanya demi masa depan anaknya.”
“Kau punya
bukti yang membuktika kau di ancam?”
“Itu…”
“Aku
bertanya pada ny. Seo,” teriak det. Park pada pengacara.
“Aku tidak
punya bukti. Tapi itu benar. Dia mengancam akan mengungkapkan segala yang ada
di ponsel itu jika aku tidak membayarnya.”
“Kau tidak bisa
melimpahkan semua kesalahan pada orang yang sudah meninggal,” tegas det. Park. “Semunya
sudah sampai sejauh ini… karena para orang dewasa berusaha menutupi apa yang
terjadi di antara anak-anak. Jika kau melalporkan situasi ini, Sun Ho pasti
akan berada di sekolah saat ini. Joon Seok juga tidak harus mengalami hal seperti
ini. Kau harus jujur demi putramu.”
Eun Joo
menangis. “Ini semua salahku. Joon Seok tidak tahu apapun. Aku tahu… apa yang
ku lakukan salah. Tapi, aku tidak berpikir benar saat itu. Aku seorang ibu,
jadi aku hanya memikirkan Joon Seok. Aku pikir… tidak ada satupun yang akan
percaya jika itu adalah kecelakaan. Jadi, aku melakukannya untuk Joon Seok. Semua
adalah salahku. Aku yang melakukannya. Aku yang bersalah.”
Pengacara langsung
berkata kalau interogasi tidak bisa di lakukan karena Eun Joo dalam kondisi tidak
stabil. Dan Eun Joo bahkan mengonsumsi obat-obatan. Tapi, det. Park tetap
lanjut bertanya, apa itu alasan kenapa Eun Joo menyewa seseorang untuk melakukan
tabrak lari? Eun Joo langsung dengan tegas berkata kalau dia tidak melakukannya.
Dia bahkan tidak tahu.
“Jadi, suamimu
yang melakukannya?”
Eun Joo
langsung terdiam. Dan pengacara langsung mengancam akan melakukan komplain atas
apa yang barusan det. Park lakukan. Det. Park tidak takut dan terus bertanya,
apa Oh Jin Pyo yang menyewa orang untuk melakukan tabrak lari tersebut? Eun Joo
benar-benar tidak bisa menjawabnya.
“Suamiku…
dia tidak tahu apapun. Dia baru tahu apa yang terjadi pagi ini,” bohong Eun
Joo.
--
Joon Seok di
interogasi oleh det. Kim. Dan Joon Seok di dampingi oleh Jin Pyo. Joon Seok
berkata kalau semua itu adalah kecelakaan. Det. Kim langsung bertanya, siapa
yang mengajak bertemu sebelumya?
Flasback
Jin Pyo sudah menasehati Joon
Seok sebelumnya, untuk tidak takut. Katakan saja kalau itu adalah kecelakaan
dan Sun Ho yang mengajak bertemu pertama kali.
“Itu benar-benar kecelakaan. Dan Sun
Ho memang orang yang mengajak bertemu,” ujar Joon Seok.
“Itulah yang ingin ku katakan.”
“Apa ayah juga tidak
mempercayaiku?”
“Bukan itu masalahnya,” ujar Jin
Pyo dengan suara keras. “Dengarkan ayah baik-baik. Itu adalah kecelakaan. Dan kau
tidak melihat apapun karena kau melakukan apa yang di perintahkan ibumu dan
tetap berada di dalam mobil. Dan ayah baru tahu hal ini hari ini. Kau tidak
pernah membully Sun Ho terus menerus. Itu semua terjadi karena Sun Ho salah
paham. Okay?” tegas Jin Pyo.
End
Dan Joon
Seok jujur berkata kalau Sun Ho lah yang pertama kali mengajaknya bertemu. Det.
Kim jelas sulit percaya dan meminta Joon Seok untuk jujur. Joon Seok menegaskan
kalau dia jujur, Sun Ho mengajaknya bertemu di akademi. Dan mereka bisa menanyai
Young Chul, karena Young Chul mendengar semuanya.
“Apa kau juga
bertingkah sebagai ketua gang dan terus menerus membully Sun Ho?”
“Aku tidak
pernah melakukan hal seperti itu.”
“Kami mempunyai
bukti kalau kalian mengirim pesan pada Sun Ho di ponselnya. Kami akan menyelidiki
ponselmu termasuk yang lainnya, jadi kau harus jujur.”
“Itu hanyalah
candaan yang biasa kami lakukan.”
Mendengarnya,
membuat det. Kim jadi emosi. Apalagi Joon Seok berkata dia tidak pernah memukul
Sun Ho. Malahan Sun Ho lah yang memukulnya karena salah paham. Yang membuat
mereka jadi berkelahi dan akhirnya terjadilah kecelakaan tersebut.
“Kenapa kau
tidak menelpon 911 setelah kecelakaan tersebut?”
“Ibuku
bilang kalau dia akan mengurus segalanya dan dia menyuruhku untuk menunggu di
dalam mobil.”
“Kau bilang,
kau bertengkar dengan Sun Ho karena salah paham. Apa itu mengenai Jung Da Hee?”
Mendengar nama
Da Hee, Joon Seok sudah bisa menebak kemana arah pertanyaan det. Kim. Dan karena
itu, dia langsung mempertegas kalau bukan dia yang melecehkan Da Hee. Da Hee
telah berbohong. Mereka harus menanyai Da Hee. Det. Kim menjawab kalau mereka
memang akan menginterogasi Da Hee.
Jin Pyo
langsung mengambil alih kalau det. Kim masih terus menyudutkan Joon Seok, dia
tidak akan diam. Jelas-jelas harusnya kasus Joon Seok ini di tangani Divisi
Wanita dan Remaja, bukannya divisi Kriminal. Det. Kim langsung menjelaskan
kalau ada kecurigaan di kasus ini yang mengarah ke kriminal, karena itu merekalah
yang menanganinya.
--
Interogasi Eun
Joo sudah selesai. Sebelum Eun Joo keluar, det. Park berkata padanya kalau Eun
Joo akan di panggil lagi, jadi sebaiknya Eun Joo tidak pergi kemanapun dan hanya
istirahat di rumah saja. Dan juga, jangan berpikir untuk mengirim Joon Seok
kemanapun.
--
Jin Pyo,
Joon Seok dan Eun Joo berjalan bersama keluar dari kantor polisi. Mereka berpas-pasan
dengan In Ha dan Moo Jin yang datang ke sana. Moo Jin dan In Ha menatap mereka
dengan pandangan penuh kebencian.
Dan Jin Pyo
langsung menyuruh Joon Seok dan Eun Joo untuk segera masuk ke dalam mobil.
In Ha hendak
menghampiri mereka, tapi Moo Jin menahannya.
--
Rep. choi
ada di dalam kantor polisi setelah mengetahui yang terjadi. Dia bertanya pada
det. Park, apa Eun Joo dan Joon Seok mengatakan semuanya adalah kecelakaan? Det.
Park tidak bisa mengatakan apapun lebih jauh karena semua masih dalam tahap
investigasi. Tapi, reporter Choi masih terus bicara kalau itu kan membuktikan orang-orang
itu menutupi kecelakaan tersebut dan bahkan menawarkan suap.
“Benar.”
“Apa yang sebenarnya
ada di dalam ponsel tersebut? Apa kau memeriksa jika dia mengalami bully terus
menerus?”
“Aku bilang,
aku masih menyelidikinya,” jawab det. Park dengan kesal.
Rep. Choi masih
belum menyerah dan membahas kasus tabrak lari Dae Gil. Dia dengar ada saksi. Det.
Park tampak kesal karena reporter Choi terus bertanya.
Dan dia baru
berhenti bertanya saat In Ha dan Moo Jin datang.
--
Di dalam mobil,
Eun Joo menggenggam tangan Joon Seok untuk menguatkannya, tapi Joon Seok
menarik tangannya. Dia tidak mau tangannya di genggam oleh Eun Joo. Sementara itu,
wajah Jin Pyo tampak penuh kemarahan.
--
Det. Park bicara
dengan Moo Jin dan In Ha. Dan det. Park memberitahu hasilnya tidak terlalu
bagus, karena Eun Joo dan Joon Seok tidak mengakui perbuatan tersebut dan terus
berkata itu kecelakaan. Dan tidak ada bukti pasti kalau itu bukanlah
kecelakaan. Di tambah lagi Eun Joo menyalahkan semuanya ke Dae Gil. Memang benar,
Eun Joo telah merekayasa semua menjadi bunuh diri, tapi masalahnya apakah itu
sengaja atau tidak.
“Kami akan
menginvestigasi lebih jauh, tapi Seo Eun Joo mengklaim bahwa dia bingung,
mengira kalau Sun Ho sudah mati, dan memindahkan sepatunya ke atap. Dia takut kalau
putranya akan di tuduh karena hal tersebut.”
In Ha
benar-benar marah mendengarnya. “Dia harus membayar perbuatannya.”
“Anda benar.
Tapi dalam hukum, jika kau tidak bisa membuktikan intensionalitas-nya,
hukumannya akan berkurang.”
“Apa yang Oh
Jin Pyo katakan?” tanya Moo Jin.
“Dia bilang
dia tidak tahu apapun.”
“Kami ingin
orangtuanya membayar berat perbuatan mereka, bukan Joon Seok. Joon Seok masih
kecil dan memiliki jalan yang masih panjang. Orangtua-nya lah yang melakukan
hal yang buruk.”
“Aku setuju
dengan Anda. Untuk Seo Eun Joo, tuduhan penyuapan dan perusakan barang bukti
telah terbukti. Kasusnya akan di kirimkan ke pengadilan.”
“Kau bilang
hukumannya akan ringan? Seberapa ringan?” tanya In Ha.
“Berdasarkan
hubungan dosmetik, dia akan di denda. Tuduhan terburuk untuk mereka sekarang
ini adalah niat membunuh Shin Dae Gil.”
In Ha
menangis, karena Eun Joo kemungkinan hanya akan di denda.
--
Jin Pyo menelpon
seseorang dan memerintahkan orang itu untuk tetap diam dan jangan menghubunginya
sementara ini. Dia kan sudah membayar orang tersebut untuk seumur hidup
tersebut.
“Kau
menemukan putra Shin Dae Gil?” terkejut Jin Pyo. “Tidak. Jangan melakukan
apapun dan tetap diam sementara ini,” perintah Jin Pyo.
--
Dalam perjalanan
pulang, In Ha diam dan tampak memikirkan sesuatu. Dia tiba-tiba berkata agar
mereka menghubungi reporter Choi. Jika hukum menolak untuk menghukum orang-orang
itu, maka mereka akan melakukan apa yang bisa mereka lakukan.
--
Joon Ha
memasang tanda tutup di toko. Dia hendak pergi. Dan saat di depan pintu, dia
bertemu dengan Seok Hee. Seok Hee tampak panik dan bertanya kenapa In Ha tidak
mengangkat telepon? Joon Ha menjawab
kalau dia akan pergi ke rumah sakit bertemu In Ha, apa ada sesuatu terjadi?
“Seorang detektif
tadi menelpon, dia bilang ada beberapa pertanyaan dan ingin aku membawa Young
Chul ke kantor polisi. Apa yang terjadi?”
“Ponsel Sun
Ho sudah di temukan.”
--
Di tempat
lain, orang tua Sung Jae dan Ki Chan bertemu. Dan orang tua Sung Jae langsung
memberitahu kalau dia mendapat informasi dari teman di kepolisian, bahwa ada
bukti kalau Joon Seok ada bersama Sun Ho di malam kejadian. Dan semua ada di dalam
ponsel Sun Ho yang telah di temukan.
Orang tua Ki
Chan senang mendengarnya. Dan itu berarti Joon Seok selama ini berpura-pura
tidak tahu apa yang terjadi pada Sun Ho. Dan juga berarti anak mereka Ki Chan
benar. Dari awal Ki Chan kan sudah bilang kalau Joon Seok adalah ketua gang.
Tetapi,
orang tua Sung Jae mengajak orang tua Ki Chan bertemu bukan untuk membahas hal
itu. Mereka ingin membantu, agar orang tua Ki Chan bisa mempersiapkan Ki Chan
mempersiapkan jawaban. Karena tujuan detektif ingin menginterogasi putra mereka
lagi, bukan untuk bertanya mengenai video, tapi ingin tahu apakan anak-anak
mereka sering membully Sun Ho atau tidak. Dan karena itu, mereka harus menjawab
semua pertanyaan detektif dengan hati-hati.
--
In Ha
menemui orang tua Da Hee. Dia sudah memberitahu rekaman bukti tersebut, dimana
Sun Ho mendengar dari Da Hee kalau Joon Seok yang melecehkan Da Hee. Tapi, Da
Hee malah menunjuk orang lain sebagai penyerang. Dan orang tua Da Hee juga
tidak mengakui ada kasus itu pada polisi.
“Teleponlah
polisi demi Da Hee dan ungkaplah kebenarannya,” ujar In Ha.
Dan apa yang
di katakan In Ha, sangat mengganggu ibu Da Hee. Ayah Da Hee menyuruh istrinya
untuk melupakan apa yang In Ha katakan. Untuk apa Da Hee berbohong pada mereka?
--
Tapi, Ibu Da
Hee tidak bisa mengabaikan hal tersebut. Dia akhirnya pergi ke perpustakaan. Karena
dia ingat perkataan In Ha waktu itu, bahwa pada hari Da Hee berkata dia di
lecehkan, Sun Ho berada di perpustakaan seharian. Dan petugas perpus dapat
membuktikan hal tersebut.
Sepertinya, ibu
Da Hee hendak membuktikan kebenaran tersebut.
--
Di rumah,
Joon Seok kembali berdebat dengan Eun Joo. Joon Seok berkata kalau Da Hee berbohong.
Eun Joo memberitahu kalau polisi akan mulai menginterogasi Da Hee, jadi Joon
Seok harus memberitahu semuanya padanya.
“Biarkan
mereka memeriksanya.”
“Kau yakin
kalau itu tidak benar?” tanya Eun Joo lagi.
“Ibu tidak
mempercayaiku lagi?”
“Ibu
bukannya tidak percaya. Ibu hanya mencoba memeriksanya. Ibu hanya tidak
mengerti kenapa Da Hee harus berbohong mengenai hal itu.”
“Jika
penasaran, ibu tanya saja padanya sendiri,” marah Joon Seok.
“Kenapa kau
marah? Wajar jika ibu bertanya padamu!”
“Ibu dan Ayah
tidak mempercayaiku. Aku tahu kalian tidak percaya padaku. Tapi, aku tidak
peduli. Kalian akan menutupi apapun yang salah ku lakukan. Siapa yang peduli
jika kalian percaya atau tidak!”
“Ini tidak
akan terjadi lagi. Malam itu, apa yang ibu lakukan salah. Ibu kira semua demimu,
tapi ibu salah. Ibu salah.”
“Lalu
teleponlah polisi. Apa yang Da Hee katakan benar. Jadi, teleponlah polisi.”
Eun Joo jadi
bingung. Dia meminta Joon Seok tidak begitu. Dia sadar kalau dia terlalu menekan
Joon Seok hingga stress. Dan dia juga sadar kalau Joon Seok benci padanya. Tapi,
dia memohon agar Joon Seok tidak merusak dirinya sendiri. Dia hanya ingin Joon
Seok bahagia.
“Bagaimana
aku bisa bahagia? Bagaimana bisa aku bahagia ketika aku merasa cemas dan
tertekan?!” teriak Joon Seok. “Ibu bisa bahagia kalau berada di posisiku? Sekarang,
bahkan jika aku bilang itu kecelakaan, tidak ada satupun yang akan percaya
padaku.”
“Itu tidak
benar.”
“Bahkan kau
dan ayah tidak percaya padaku, jadi siapa yang bisa?”
“Ibu percaya
padamu.”
“Aku tidak
percaya ibu. Aku tidak peduli. Bahagia? Siapa yang peduli akan hal itu? Aku
akan sukses. Jika aku menjadi cukup sukses, tidak akan ada satupun yang
menyentuhku, itu saja.”
Eun Joo
menangis. Keputusannya telah merubah Joon Seok.
--
Moo Jin
menemui reporter Choi. Dia memberikan USB yang berisi semua rekaman yang ada di
ponsel Sun Ho. Dan dia meminta reporter Choi menulis artikel mengenai hal
tersebut. Dan juga di dalam percakapan Joon Seok dan Sun Ho, mereka ada menyebut
nama seorang murid lain, dan istrinya meminta agar masalah mengenai murid
tersebut tidak di tulis dalam artikel tersebut. Reporter Choi setuju.
“Dan juga
aku ingin artikel tersebut tidak berfokus kepada Joon Seok, tapi orangtuanya. Orang
dewasa yang menutupi segala sesuatu.”
“Aku harus
menyebut Joon Seok karena dia secara langsung terlibat.”
“Aku mengerti
itu. Dan dia harus membayar harga atas perbuatan yang telah di lakukannya. Tapi,
hal ini menjadi masalah besar karena orang dewasa. Joon Seok masih kecil dan
memiliki jalan yang masih panjang. Sekali artikel di publikasikan, segalanya
akan menjadi berat untuknya. Tapi, aku tidak ingin dia menjadi target dan
menderita daripada yang seharusnya dia rasakan.”
“Aku sudah
bilang kalau aku dan Oh Jin Pyo berasal dari SMA yang sama kan? Aku pernah berkata
sekali berkata pada diriku kalau aku akan membunuhnya. Jika aku memikirkan
bagaimana dia menghajarku waktu itu, aku merasa sangat ingin membunuhnya bahkan
di dalam tidurku.”
“Aku tidak
tahu hal itu.”
“Aku menyelidiki
yayasannya karena dendam pribadi. Dan aku membayar harga atas hal itu. Kasus kekerasan
seksual. Itu adalah perbuatannya. Sejujurnya, aku rasa Joon Seok harus
menderita lebih lagi. Pelaku tidak pernah melihat kembali dan menyesal. Mereka
mungkin belajar hanya jika mereka mengalami hal tersebut dengan rasa sakit yang
sama. Aku mengerti apa yang kau katakan. Haruskah aku pergi saja? Aku tidak
punya banyak waktu jika aku memiliki deadline,” ujar reporter Choi dan pergi
dari sana.
--
In Ha berada
di rumah sakit. Dia memandang keluar jendela dan tampak marah.
Tags:
Beautiful World