Sinopsis Chinese Drama : Nice To Meet You Episode 02-1


Sinopsis Chinese Drama : Nice To Meet You Episode 02-1
Images by : Hunan TV

Gao Jie berkata kalau dia sekarang mempercayai Yu Zhi 100%. Mendengarnya, membuat Yu Zhi jelas senang, dia akan menganggap itu pujian dari Gao Jie (mereka hanya mengenal nama inggris mereka, bukan nama Chinese. Jadi, Gao Jie manggil Yu Zhi dengan panggilang James, dan Yu Zhi manggil Gao Jie dengan panggilan Jocelyn). Gao Jie kemudian penasaran dengan Yu Zhi karena sangta mengerti mengenai hutan dan cara bertahan hidup. Jadi, dia penasaran dengan pekerjaan Yu Zhi. Dan juga dia kan mendengar pembicaraan Yu Zhi dengan Barry kemarin yang bilang datang ke hutan ini untuk mencari batu ruby, apa itu ada hubungannya dengan pekerjaan Yu Zhi? Yu Zhi tidak mau membahas dan meminta agar tidak usah membicarakan mengenai pekerjaan.
Yu Zhi sudah selesai mandi, dan menyuruh Gao Jie gantian mandi. Dia akan menyingkir jadi Gao Jie tidak perlu takut dia mengintip. Tapi, Gao Jie meminta Yu Zhi untuk tidak terlalu jauh, karena dia takut kalau ada apa-apa. Yu Zhi setuju.
Yu Zhi berdiri membelakangi Gao Jie di atas tebing sambil memakai bajunya. Dia mengajak Gao Jie bicara, dan Gao Jie berterimakasih karena Yu Zhi sudah menolongnya, saat pertama kali dan saat sekarang. Yu Zhi memanfaatkan itu untuk mengajak Gao Jie berkencan atau sejenisnya setelah mereka keluar hutan. Tapi, Gao Jie hanya dia dan tidak menanggapi. Yu Zhi jadi khawatir, apalagi saat dia berkali-kali memanggil nama Gao Jie, tidak ada jawaban.
Dan begitu dia berbalik, Gao Jie sudah pingsan di dalam air. Refleks, Yu Zhi langsung melompat dari tebing ke dalam air. Dia memegang dahi Gao Jie, dan ternyata Gao Jie terkena demam.
--
Yu Zhi sudah menyelimuti Gao Jie. Kondisi Gao Jie benar-benar lemah, hingga untuk berjalan saja dia sudah kesulitan. Dia meminta maaf karena telah menjadi beban bagi Yu Zhi. Yu Zhi cemas dengan kondisi Gao Jie, apalagi obat-obatannya ada di dalam mobil, dan sekarang mereka tidak mempunyai obat-obatan apapun. Kondisi hutan juga mudah berubah-ubah, dan itu akan membuat Gao Jie semakin dalam bahaya. Gao Jie terus meminta maaf dan menyuruh Yu Zhi untuk keluar sendiri dalam hutan dan meninggalkannya saja.
“Kau ingin aku pergi sendiri lagi? kau tahu aku tidak akan setuju,” tegas Yu Zhi.
“Kamu perlu bantuan. Temukan orang untuk menyelamatkanku. Kamu seharusnya tidak membuang semua energimu untuk ku,” ujar Gao Jie dengan suara lemah.
Dan akhirnya, Yu Zhi mau pergi. Dia akan segera keluar dari hutan dan mencari bantuan untuk menyelamatkan Gao Jie. Dia menyuruh Gao Jie untuk tidak kemanapun, dan menunggunya. Dan dia juga akan meninggalkan kaleng makanan untuk Gao Jie. Gao Jie menolak menerima kaleng makanan itu, karena itu adalah kaleng terakhir, dan Yu Zhi harus membawanya agar bisa mendapat energi.
“Jangan khawatir. Aku pasti akan menemukan bantuan,” yakin Yu Zhi. “Namun… aku butuh sebuah ciuman keberuntungan,” canda Yu Zhi.
Gao Jie tersenyum mendengar candaan Yu Zhi. Dan Yu Zhi juga berkata kalau dia hanya bercanda dan beranjak pergi. Tapi, tiba-tiba, Gao Jie menarik kerah Yu Zhi mendekat ke arahnya, dan dengan perlahan, dia mencium bibir Yu Zhi.
“Kamu harus kembali dengan selamat,” ujar Gao Jie. “Aku akan menunggumu.”
Yu Zhi tersenyum. “Baik,” ujarnya. Dan langsung mencium bibir Gao Jie. Ciuman dalam di tengah hutan. Mereka telah jatuh hati tanpa mengenal jelas diri masing-masing.
--
Yu Zhi berjalan dalam hutan, mencari jalan keluar tanpa beristirahat sama sekali. Dia tampak sudah sangat lelah, dan bahkan langkahnya sendiri tertatih-tatih. Tapi, Yu Zhi tidak berhenti sama sekali untuk berisitrahat dan terus berjalan.
--
Gao Jie berada di dalam tenda yang telah di dirikan Yu Zhi untuknya. Kondisinya semakin lemah.
“James, kau harus kembali dengan selamat,” ujar Gao Jie di dalam hatinya.
“Jocelyn, tunggu aku,” ujar Yu Zhi, seolah terhubung dengan Gao Jie.
“Aku khawatir aku tidak akan bisa menunggu sampai kamu kembali.”
Gao Jie sudah sangat kesakitan. Wajahnya sudah sangat memucat.
--
Yu Zhi akhirnya tiba ke jalan besar. Kakinya sudah tampak tidak sanggup berjalan hingga dia harus menyeretnyaa. Dia terus-terus dan terus berjalan dengan langkah terseok hingga menemukan sebuah rumah. Melihat rumah yang ada di depannya, dia tersenyum bahagia dan kemudian tidak sadarkan diri.
Segerombolan tentara yang menempati rumah tersebut, melihatnya, dan segera berlari keluar untuk memberi pertolongan padanya.
--

Gao Jie membuka matanya, dan samar-samar, dia melihat Yu Zhi berdiri di depannya, tersenyum dan mengulurkan tangan padanya. Gao Jie balas tersenyum sebelum akhirnya kesadarannya hilang sepenuhnya.
--

Entah sudah berapa hari berlalu,
Gao Jie terbangun di rumah sakit, dan di depannya ada Si Cheng. Melihat Gao Jie sudah sadar, dia jelas lega dan bahagia. Dia memberitahu Gao Jie kalau mereka sekarang berada di rumah sakit Thailand. Dokter mengatakan kalau Gao Jie terkena infeksi bakteri akut, dan karena kegelisahan dan kelelahan yang berlebihan, Gao Jie pingsan selama beberapa hari.
“Orang yang menyelamatkankku dari hutan hujan, dimana dia?” tanya Gao Jie.
“Aku memang mendengar tentang lelaki Tionghoa yang meminta bantuan dari penduduk desa setempat. Setelah memberitahu orang lain tentang keberadaanmu, dia tidak sadarkan diri dan di kirim ke rumah sakit. Sampai sekarang, aku belum bertemu orang itu. Aku akan mencarinya untukmu,” jelas Si Cheng. “Dan juga, karena masalah ini, perusahaan telah memesan penerbangan kembali ke Shanghai. Kita bisa pulang beberapa hari lagi.”
Gao Jie diam, dia tampaknya memikirkan Yu Zhi.
--
Gao Jie akhirnya telah keluar dari rumah sakit. Begitu keluar, dia langsung menelpon kakeknya yang ada di Shanghai. Kakek sangat lega karena Gao Jie baik-baik saja dan menyuruhnya untuk segera pulang. Gao Jie mengiyakan.
Gao Jie berjalan-jalan di tengah kota Thailand, dan dia masih terus mengingat kebersamaannya dengan Yu Zhi di dalam hutan hujan.
“James, apakah aku bisa bertemu denganmu lagi?”
Saat Gao Jie sudah pergi dari jalan itu, Yu Zhi ternyata melewati jalan yang sama tidak lama kemudian. Sama seperti Gao Jie, dia juga terus mengingat kebersamaan mereka di dalam hutan hujan.
“Jocelyn, bagaimana kabarmu sekarang?”
--
Shanghai
Akhirnya, Gao Jie telah pulang kembali ke Shanghai dan memulai rutinitas biasanya.
Toko Perhiasan Panjia
Gao Jie sarapan bersama keluarganya, yang terdiri dari kakek dan ibu. Bibi-nya, yang adalah sepupu dari ibunya, juga datang berkunjung dan ikut sarapan bersama. Dan bibinya tersebut adalah Mu Zi Yun.
Saat sarapan, ibu Gao Jie (Pan Yue) terus melihat gambar-gambar desain yang di buat Gao Jie. Dia memuji gambar desain perhiasan Gao Jie yang bagus. Zi Yun jadi penasaran dan ikut melihat. Gao Jie langsung meminta saran dari Zi Yun. Dan Zi Yun langsung memberikan saran mengenai desain Gao Jie yang bagus, tapi bahan dan desain tidak menyatu dengan baik. Menurutnya ciri khas dari desain perhiasan China terletak pada gaya desain yang halus dan anggun, namun sangat sulit menyatukannya dengan berlian yang keras. Kakek Gao Jie merasa apa yang Zi Yun katakan benar.
Gao Jie menerima saran dari Zi Yun. Dia kemudian membahas mengenai perhiasan ‘Tarian Kupu-Kupu’ yang di buat oleh Wu Xiao Ci adalah yang terbaik karena bisa mengintegrasikan berlian ke dalam gaya China. Dia bahkan telah membuat desain dengan ispirasi dari karya Wu Xiao Ci.
Mendengar nama Wu Xiao Ci di sebut, wajah Zi Yun dan kakek mendadak berubah. Mereka langsung berusaha mengalihkan dengan menyuruh Gao Jie dan Pan Yue untuk makan saja. Tapi, Gao Jie tidak mengerti dan menunjukkan desainnya tersebut. Dan tiba-tiba saja, ibunya langsung berteriak histeris kalau itu adalah karyanya. Dia juga mengamuk menyebut semua orang jahat. Gao Jie panik melihat emosi ibunya yang meluap. Sementara Zi Yun dan kakek langsung berusaha menenangkannya.
--
 Yu Zhi juga sudah pulang ke Shanghai dan langsung menemui Yu Yi (kakak sepupunya). Dia menyerahkan dokumen kontrak agen untuk tambang ruby merah Astor di Asia Tenggara. Yu Yi jelas senang karena itu artinya mulai dari sekarang Rui Hua akan memiliki pemasok batu mulia yang bagus. Ini bisa menjadi langkah pertama serangan balasan untuk menghadapi Zi Yun.
Tapi, tidak hanya itu, dia bertanya mengenai batu ruby, apa Yu Zhi berhasil mendapatkannya? Yu Zhi awalnya berpura-pura lupa, dan setelah ingat, dia berpura-pura kehilangan batu ruby yang telah di temukannya.
“Barang yang mahal itu adalah sesuatu yang penting bagi kita untuk menyakinkan Wu Xiao Ci untuk berkolaborasi dengan kita,” panik Yu Yi.
Dan eng, ing, eng, Yu Zhi mengeluarkan batu ruby itu dari kantong celananya. Yu Yi jelas lega sekaligus kesal karena Yu Zhi sudah mengerjainya. Yu Zhi menyombongkan diri kalau demi mendapatkan batu itu, dia hampir mati di sana. Tapi, Yu Yi malah cuek padanya.
Yu Zhi kemudian berkata, dia kan sudah melakukan bagiannya, bagaimana dengan Yu Yi? Yu Yi memberitahu kalau dia sudah mendapatkan informasi kalau Wu Xiao Ci sudah kembali ke Shanghai, tapi Xiao Ci terus sulit di temui.
“Ibu tirimu, Mu Zi Yun, telah menguasai 80% dari darah dan daging perusahaan. Kemudian, nenek juga menghormatinya. Jika kita tidak memiliki hasil yang luar biasa, aku percaya sebagai penggantinya, aku tidak perlu lagi menganggap pengangkatan itu,” ujar Yu Yi.
“Aku mengerti. Kalau tidak, aku tidak akan kembali untuk membantumu. Jika bukan karena Mu Zi Yun, ibuku tidak akan pergi (mati) pada usia muda. Aku juga tidak akan di salahtuduh, dan harus keluar negeri untuk belajar,” ujar Yu Zhi penuh kemarahan. Dia sangat membenci Zi Yun.
Yu Yi mengerti. Dan dia juga sudah memutuskan mengubah rencana. Dia akan melakukan serangan melalui putri Wu Xiao Ci, Gao Hui. Dia sudah menghubungi Gao Hui, dan Gao Hui setuju untuk bertemu dengan mereka untuk diskusi kerja sama. Dia akan membawa Yu Zhi ikut dengannya dalam pertemuan itu ketika saatnya tiba.
Yu Yi kemudian mengajak Yu Zhi untuk pergi bersamanya, dia akan mentraktir Yu Zhi makan sebagai perayaan Yu Zhi yang pulang. Yu Zhi menolak karena dia harus pergi ke toko tua di North Street.


Post a Comment

Previous Post Next Post