Sinopsis C-Drama : Hello, Debate Opponent Episode 02-2


Sinopsis C-Drama : Hello, Debate Opponent Episode 02-2
Images by : Mango TV
Qing Bei dan Tingting berada di perpustakaan. Tingting menghela nafas keras melihat hasil nilai para pendebat tadi. Qing Bei langsung bertanya padanya, apakah Bai Yu masih menolak untuk bergabung?
“Bai Yu bilang dia tidak ingin melewati kelasnya. Dan dia juga tidak mau menghabiskan energi dengan bergabung dalam klub,” ujar Tingting.
Qing Bei berkata dia akan mencari cara agar Bai Yu mau bergabung, karena menurutnya kemampuan Bai Yu lumayan. Tingting langsung khawatir dengan Qing Bei yang di suruh masuk klub debat jurusan bisnis. Qing Bei berkata kalau itu adalah hak-nya untuk memutuskan. Dan apalagi setiap tahun akan di adakan lomba debat antar jurusan, mungkin itu alasannya dia di minta bergabung klub debat jurusan bisnis. Tingting hanya bisa berharap kalau semua akan baik-baik saja.

Xiao Xi juga berada di perpustakaan dan sedang mencari buku. Tingting melihatnya dan langsung dapat menebak kalau Xiao Xi pasti mencari buku panduan berdebat. Xiao Xi membenarkan karena dia memikirkan ucapan Qing Bei tadi. Tingting langsung merekomendasikan sebuah buku untuk Xiao Xi baca : Debater’s MacGuffin.
“MacGuffin?”
“Itu artinya tujuan. Sebagai seorang pendebat, kau harus tahu apa yang hendak di tuju oleh kompetitormu sebagaimana kau tahu apa yang hendak kau tuju. Itulah kenapa buku ini berjudul MacGuffin, tapi bukan tujuan.”
“Oh, jadi penulis menggunakan kata spesial ini agar orang-orang lebih mengingatnya.”
“Tugas pertama-mu adalah dengan cepat meringkas apa yang kau dengar menjadi apa yang pembicara inginkan. Tapi, mengenai aku yang mengajarimu, harus kau rahasiakan ya.”
“Oke,” setuju Xiao Xi.
--

Xiao Xi makan malam bersama teman-temannya di dalam kamar. Wu Di memberitahu kalau dia mendengar gossip mengenai kontes debat mereka tadi dan memuji Xiao Xi yang sangat hebat dan membuat semua orang terbungkam. Tapi, mengenai Sun Qing, dia dengar Sun Qing hanya bicara tidak lebih daripada 3 kalimat saja.
“Menang itu memang menyenangkan. Berdebat benar-benar menyenangkan,” ujar Xiao Xi.
“Jadi, kalian sekarang resmi menjadi anggota klub debat?”
“Belum. Masih ada satu kontes lagi. Tapi, dengan adanya Xiao Xi, aku yakin tidak akan menjadi masalah bagi kami untuk masuk ke klub debat,” ujar Sun Qing.
Wu Di mengejek kepercayaan diri Sun Qing itu. Dia kemudian memberitahu kalau tadi ada senior dari sekolah hukum yang mencari Xiao Xi tadi. Tapi, senior itu tidak mengatakan apapun dan langsung pergi saat dia bilang Xiao Xi tidak ada.
“Kalau begitu, seharusnya tidak ada yang penting,” ujar Xiao Xi, tapi entah kenapa mukanya terlihat gugup.
--

Esok hari,
Bai Yu dan teman-temannya berada di dalam kelas tapi tidak ada satupun yang mendengarkan pengajaran dosen. Semuanya pada sibuk bermain di ponsel. Bai Yu mengajak semuanya untuk keluar kelas saja, tapi tidak ada yang setuju dengan idenya. Dan karena tidak ada yang mau ikut dengannya, Bai Yu diam-diam keluar sendirian dari kelas saat dosen sedang menulis di papan tulis.
--

Bai Yu pergi ke taman dan duduk sendirian. Dia menikmati waktunya sambil makan sosis. Saat itu, dia melihat seekor kucing kecil dan langsung memberikan kucing itu sosis-nya. Dia menggendong kucing itu dan melihat kalau kaki kucing itu terluka. Bai Yu langsung membawa kucing itu bersamanya.
--
Xiao Xi sedang jalan sambil membaca buku Macguffin itu. Saat itu, di depannya, Bai Yu sedang mengangkat kayu dan hampir mengenainya. Tentu, dia berteriak kaget. Bai Yu langsung menegur Xiao Xi yang berteriak-teriak gitu. Xiao Xi langsung ngomel kalau kayu Bai Yu itu hampir melukainya, harusnya Bai Yu berhati-hati. Bai Yu langsung membalas omongannya, emang-nya di belakang kepada ada mata apa? Harusnya Xiao Xi yang memperhatikan jalan.
“Debater’s MacGuffin. Kau kalah dalam game dan sekarang belajar?” komentar Bai Yu melihat buku yang Xiao Xi baca.
“Aku akan mengalahkanmu selanjutnya.”
“Kau?” ragu Bai Yu.
“Lihat saja.”
“Lihat saja,” ejek Bai Yu.
Xiao Xi jadi makin kesal. Tapi, dia meredam amarahnya dan bertanya apa yang hendak Bai Yu lakukan? Membangun rumah ilegal? Bai Yu tidak mau memberitahu dan langsung pergi.
--
Xiao Xi duduk di taman sambil membaca buku-nya. Tapi, dia terus menerus melihat Bai Yu yang mengangkat kayu ke atas gedung. Xiao Xi jadi makin penasaran dan mengintainya.
Di atas gedung, Bai Yu berdiri di depan kandang merpati dan meminta izin untuk meninggalkan ‘putra’nya di sini. Dan tolong di bantu juga agar 'putra' nya di jagakan. Setelah itu, dia turun lagi dari gedung. Xiao Xi yang melihatnya turun dari gedung, langsung masuk ke dalam gedung dan naik hingga ke atap.

Bai Yu pergi ke supermarket dan membeli beberapa makanan kucing. Setelah itu, dia kembali ke atap gedung. Pas sampai di sana, dia malah melihat Xiao Xi yang sedang menggendong kucingnya.
“Apa yang kau lakukan dengan kucingku?” marah Bai Yu. “Kapan kau bisa berhenti mengambil barang orang lain? Kau mengikutiku. Apa selanjutnya kau akan mengintipku? Kau mencuri kucingku hanya karena kau kalah dalam lomba?”
Xiao Xi jadi gugup. Untunglah dengan pengalaman debatnya dia bisa membalas perkataaan Bai Yu. Dia langsung bertanya apa ada bukti kalau itu adalah kucing Bai Yu? Bai Yu membalasnya dengan tenang. Dan akhirnya mereka mulai berdebat. Tapi, Bai Yu mengakui kalau Xiao Xi sepertinya telah mempelajari sesuatu dari debat.
Akhirnya, Xiao Xi memberi makan kucing sementara Bai Yu membuat rumah untuk kucing dari kayu yang di bawanya tadi. Xiao Xi kemudian mengomentari Bai Yu yang membawa kucing ke atap ini, apa tidak takut kalau kucing itu nanti ketahuan oleh orang yang bertugas memberi makan burung-burung di sini? Bai Yu langsung memberitahu kalau dia sudah memikirkannya sampai ke sana, karena itu dia sudah mendaftarkan diri menjadi petugas pemberi makan hewan di sini. Dan bahkan dia sudah memberi nama untuk setiap burung yang ada. Sekarang ini telah menjadi area-nya.
Mereka kemudian sudah mulai berbincang santai tanpa berdebat. Dan Bai Yu juga memberitahu kalau dia sedang mencari tujuannya di kampus ini.
“Sejak aku kecil, aku hanya gigih pada satu hal, yaitu menang melawan pria tua itu. Dia bilang kalau aku adalah murid yang buruk, kalau begitu aku harus menjadi yang terbaik. Dia bilang aku harus masuk kuliah hukum, maka aku menukar jurusanku diam-diam di belakangnya. Sekarang, aku sudah jauh darinya, aku mulai berpikir kalau aku tidak punya tujuan lagi.”
“Bagaimana bisa seseprang tidak mempunyai satu hal pun yang ingin di lakukannya?”
“Tentu saja aku ada. Bolos dari kelas dengan cara yang sah, dan mendapat surat pemberhentian.”
“Tidak berguna.”
“Kau hanya membicarakanku saja. Kau sendiri bagaimana? Apa kau memiliki sesuatu yang ingin kau lakukan, selain membuat orang lain terlihat lebih baik?”
“Ada. Aku ingin masuk ke klub debat. Membantu kak Ting membuat tim literatur menjadi hebat lagi.”
“Apa kau sudah di cuci otak sama mereka?”
“Aku benar-benar suka debat.”
Bai Yu tertawa dan mengejek Xiao Xi yang kayaknya suka bertengkar. Xiao Xi langsung berkata kalau mendengarkan orang lain dan mengagumi apa yang orang lain katakan dan ekspresikan adalah hal yang bagus kan? Bai Yu malah berdebat dan hanya mengucapkan selamat karena Xiao Xi sudah menemukan tujuannya. Hanya saja, Xiao Xi belum cukup hebat dalam debat.
Setelah itu, Bai Yu lanjut membuat rumah untuk kucingnya.
--

Tingting mengajari Xiao Xi sedikit mengenai debat. Hal mendasar dari berdebat adalah mendengarkan apa yang pihak lain katakan, dan bahkan jika bisa memutar perkataan mereka sendiri untuk melawan. Itu cara yang lebih pintar daripada hanya berargumentasi. Dan terus lakukan pengulangan (peninjauan ulang). Bayangkan mengenai lomba debat sebelumnya, dan coba terus memikirkan cara yang lebih baik dalam menghadapi-nya. Itu akan menjadi pembelajaran yang lebih baik.


Dan dengan nasehat Tingting tadi, Xiao Xi mulai belajar. Dia meminta bantuan Sun Qing untuk mengulang perkataan Bai Yu di debat terakhir padanya. Dan dia akan mencoba membantahnya. Dan dia bisa memikirkan cara menjawabnya. Tapi, walaupun dia bisa menjawab, Sun Qing tidak bisa membalasnya.
Sun Qing kebetulan melihat Bai Yu, dan langsung menyuruh Xiao Xi untuk reka ulang adegan dengan Bai Yu saja. Xiao Xi langsung mengikuti saran Sun Qing dan menghampiri Bai Yu.
“Mari kita berdebat lagi,” ajak Xiao Xi.
“Aku sibuk.”
Xiao Xi nggak nyerah dan marah langsung mulai bicara sendiri, berdebat dengan Bai Yu. Bai Yu bisa membalasnya, dan Xiao Xi tidak bisa berkata-kata lagi. Level debat mereka masih belum setara.
--
Di asrama pria,
Ketiga teman Bai Yu sedang bermain-main dan melakukan hal konyol. Salah seorang di antara mereka, Huaxia sedang sibuk melihat kamera-nya. Shizuo jadi penasaran dan bertanya apa yang sedang Huaxia lakukan.
“Aku ingin bergabung dengan klub Ide Menakjubkan. Dan aku harus membawa video,” jelas Huaxia.
Mereka tidak bertanya lebih lanjut dan langsung pergi ke kampus.
--
Bai Yu hendak ke atap gedung untuk memberikan makan kucingnya, tapi dia malah bertemu dengan ny. Tang. Ny. Tang langsung menegur Bai Yu yang sekarang kan harusnya ikutan lari pagi di lapangan, kenapa di sini? Bai Yu langsung berakting kalau dia sakit akibat cuaca panas. Ny. Tang langsung tahu dia membuat alasan karena ini sudah memasuki bulan Oktober.
“Aku lemah, bu,” akting Bai Yu.
“Bai Yu, kau itu mahasiswa dengan nilai tertinggi dari jurusan kita. Kami semua, para dosen, menaruh harapan besar padamu, kau tahu? 4 tahun di kampus, kebebasan, bukan berarti kau bisa melakukan apapun yang kau mau ataupun membuat masalah di sana di mari. Kau harus bisa menentukan apa yang ingin kau lakukan selama 4 tahun ini. Tapi, kelihatannya kau belum tahu apa yang ingin kau lakukan. Haruskah aku membantu merencanakan tahun pertamamu?  CET-4, bukankah kau harus mempersiapkan itu? jurusan sampingan, bukankah kau harus mendaftarkan satu? Bukankah aku benar?”
“Benar. Benar. Guru Tang sepenuhnya benar! Aku pasti akan lari pagi besok pagi!”
“Besok pagi? Sekarang juga lari!”
“Baik,” ujar Bai Yu dan langsung ke lapangan lari.
--
Xiao Xi dan Sun Qing sedang lari bersama. Sun Qing bertanya bagaimana pelajaran Xiao Xi kemarin dengan Bai Yu? Apa dia masih ada kesempatan untuk bersama dengan senior Qing Bei?
“Tenang saja. Meskipun Bai Yu itu menyebalkan, tapi dia hebat!”
“Benarkah?”
“Benar. Dan itu membuatnya makin menyebalkan!”

Saat lari itu, Xiao Xi melihat Bai Yu yang sedang duduk di pinggir lapangan. Xiao Xi langsung menghampirinya dan bertanya kenapa Bai Yu tidak lari? Bai Yu dengan santai menjawab kalau dia malas.
“Lalu kenapa kau kemari?”
“Guru Tang menangkapku,” jawab Bai Yu cuek. “Aku dengar kau akan ikut lomba debat ulang lagi. Kemarin malam, yang kau diskusikan denganku adalah topik lama. Kau sedang melakukan peninjauan ulang kan? Kau benar-benar serius mengenai itu?”
“Bukan urusanmu.”
“Benar. Jadi, aku tidak akan membantu praktik-mu.”
“Baik. Maka aku hanya akan melapor kalau kau sudah memeliha kucing secara ilegal,” ancam Xiao Xi.
Bai Yu tidak takut karena jika Xiao Xi melakukannya, maka Xiao Xi juga akan ikut bersalah. Xiao Xi kan tahu dan menutupinya juga awalnya. Xiao Xi benar-benar kesal karena nggak bisa menang berdebat dengan Bai Yu. Saat itu, ny. Tang sudah meniup peluit menyuruh agar semua lebih cepat lari dan absen.
“Tetaplah membantuku praktik debat (jadi kayak bantu latihan debat, dan Bai Yu jadi lawan).”
“Kau tidak mengerti bahasa Mandarin, hah?”
“Pertandingan sudah dekat dan kau perlu membantuku untuk membahas topiknya.”
“Kau benar-benar bodoh!”
“Aku akan berlari menggantikanmu,” ujar Xiao Xi.
“Setuju!” senang Bai Yu dan langsung memberikan kartu mahasiswanya.
Xiao Xi langsung kembali ke meja absen. Dia meletakkan kartu mahasiswa Bai Yu ke mesin absen, jadi yang tercatat ada latihan lari pagi adalah Bai Yu, bukan Xiao Xi.
--
Saat jam makan siang, Xiao Xi pergi ke kantin dengan Sun Qing. Saat dia hendak membayar dengan kartu mahasiswa, Sun Qing yang melihat ada kartu Bai Yu, langsung menggunakan kartu Bai Yu untuk membayar makanan mereka berdua bahkan dia meminta di belikan kue tersebut. Xiao Xi panik karena Sun Qing salah mengambil kartu. Tapi, Sun Qing memang sengaja menggunakan kartu Bai Yu.
Mereka bergabung dengan meja Bai Yu, dan Sun Qing langsung memberitahu kalau mereka membayar makanannya dengan kartu Bai Yu. Bai Yu tidak masalah karena mereka kan sudah membantunya di lari pagi. Xiao Xi merasa tidak enak dan mengeluarkan dompetnya. Dia akan membayar makanannya dan mengganti uang Bai Yu. Bai Yu menyuruh tidak usah, tapi Xiao Xi memaksa.
“Jika kau terus seperti ini, aku tidak akan membantumu praktik,” ancam Bai Yu.
Xiao Xi langsung tidak jadi membayar. Tapi, dia berkata kalau selanjutnya, dia yang akan traktir. Saat itu, dia mendapat topik debat selanjutnya dan langsung ingin praktik. Bai Yu menyuruhnya untuk makan dulu sebelum latihan.
--
Selesai makan, mereka mulai latihan bersama. Topiknya mengenai bermain game dapat di hitung sebagai penyakit. Mereka berlatih dengan serius sambil menemani Xiao Xi berbelanja.

Dan karena latihan itu, maka pada saat debat sesungguhnya, Xiao Xi dapat melakukannya dengan baik.
--

Bai Yu terus membantu Xiao Xi latihan. Dan mereka bahkan sama-sama membawa kucing rahasia mereka ke salon hewan untuk di rawat. Topik kali ini membahas mengenai apakah internet dapat mengembangkan literatur atau tidak.
Dan semakin sering berlatih, kemampuan Xiao Xi semakin baik. Dia tidak lagi ragu dan gugup seperti sebelumnya. Dan wawasannya juga semakin bertambah.
Tingting dan Qing Bei juga dapat merasakan kemampuan debat Xiao Xi yang semakin membaik di setiap debat yang mereka lakukan.
--
Asrama putri,
Sun Qing menyombongkan diri pada Wu Di dan Xiao En kalau dia bekerja sama dengan Xiao Xi dan menghabisi semua lawan mereka. Dan itu artinya, dia mungkin bisa masuk klub debat dan akhirnya bisa bersama Qing Bei terus.
Wu Di jelas ikut senang dan menyuruh mereka untuk mentraktir makan malam jika lolos masuk klub debat. Xiao Xi dengan rendah hati berkata kalau semuanya adalah berkat Bai Yu yang mau terus berlatih dengannya.
“Bai Yu?” bingung Wu Di. “Kenapa namanya terdengar tidak asing ya? Ah, aku ingat. Dulu ketika kau membicarakannya, kedengarannya seperti kau ingin memelah tubuhnya dengan tanganmu. Dan sekarang ada apa nni? Kalian menjadi guru dan murid? Apa kalian akan berpindah menjadi fase cinta?” goda Wu Di.
“Apa sih yang kau bicarakan. Dia hanya membantuku saja.”
“Aku tidak percaya! Kapan dia akan datang ke ronde final debat? Kami dapat pergi untuk menilainya untukmu.”
“Dia membantuku untuk menghindari lari pagi. Dia tidak tertarik dengan debat.”
“Kau membuatnya semakin mencurigakan,” goda Wu Di.
Xiao Xi jelas malu mendengarnya.
--
Esok hari,
Xiao Xi latihan lagi dengan Bai Yu untuk debat terakhirnya. Kali ini team debat mengenai para influecer di media sosial yang setiap tindakannya akan di ikuti banyak orang.
Dan pada akhirnya, Xiao Xi berhasil mengikuti debat terakhir dengan baik. Bai Yu juga datang ke sana untuk melihat debat Xiao Xi.
“Aku sudah memegang hasil akhirnya. Pemenang dari debat ini adalah….,” umumkan moderator debat.
-Bersambung-

Debat di episode kedua ini cukup banyak. Tapi yang paling panjang adegannya adalah mengenai debat :
- Setuju atau tidak dengan orangtua yang mengantar anaknya di hari pertama masuk universitas. Kalau di Indonesia kayaknya ini jarang ya. Tapi, kayaknya ada beberapa juga.
- Mana yang lebih berat, di tolak atau mencintai diam-diam?
Bagaimana pendapat kalian? Boleh saling sharing pendapat di kolom komentar lho 😊 Kayaknya seru, kalau kita nantinya bisa saling menanggapi 😊

Post a Comment

Previous Post Next Post