Sinopsis Angel’s Last Mission : Love Episode 20 – Part 3
Network : KBS2
Network : KBS2
“Aku paling suka penampilan Lee Yeon
Seo,” kata Jung Eun dengan tegas, memberikan pilihan suaranya kepada siapa.
Dan mendengar itu, Kim Dan langsung
bertingkah kegirangan. Sementara Ny. Choi serta Ru Na berwajah muram.
Yeon Seo melihat ke arah Kim Dan yang
duduk dibelakang, dan tersenyum kepadanya. Dan dengan bangga Kim Dan
mengacungkan dua jari jempolnya.
“Penari untuk pemeran ‘Giselle’ Fantasia
tahun ini adalah Lee Yeon Seo,” kata Kang Woo menunjuk Yeon Seo. Dan semua
penari memberikan tepuk tangan yang meriah sebagai ucapan selamat untuknya.
Yeon Seo berdiri dan membungkuk
berterima kasih kepada semuanya. Dia tersenyum senang, karena berhasil
memenangkan peran ‘Giselle’.
Didalam ruang kantor. Ny. Choi melempar
hape nya dengan marah. Melihat itu, Tn. Geum meminta agar Ny. Choi untuk
menerima saja keputusan ini, karena para penari yang tampil di acara itu yang
memilih Yeon Seo. Jadi itu adalah adil.
“Apa yang sudah kamu lakukan untuk
Fantasia? Apa yang sudah kamu lakukan untuk audisi Ni Na?” kata Ny. Choi dengan
sinis. Dan Tn. Geum menundukan kepalanya.
“Seniman? Huh! Penari berwajah dua itu
bukanlah seniman. Mereka mengambil semua yang kita tawarkan. Beraninya mereka
menusukku dari belakang?” keluh Ny. Choi kemudian. Dan mendengar itu, Tn. Geum
merasa heran.
“Apa kamu menyuap mereka?” tebak Tn.
Geum.
“Hentikan! Jika dia yang memimpin
usailah kita. Inilah akhirnya. Tidak, takkan kubiarkan,” balas Ny. Choi,
serakah.
“Harus bagaimana lagi? Haruskah Yeon Seo
menjadi buta lagi agar Ni Na …” kata Tn. Geum, lalu dia menghentikan
perkataannya. Dan menghela nafas dengan kesal.
Mendengar itu, Ny. Choi langsung
memikirkan suatu rencana agar Yeon Seo tidak akan bisa tampil apapun yang
terjadi.
“Yeong Ja, sadarlah,” tegur Tn. Geum.
“Kita sudah terlalu baik padanya karena
dia adalah keluarga. Benar?” balas Ny. Choi, tidak mau dinasehati.
Ru Na mencari Ni Na yang menghilang
begitu saja. Dan ternyata Ni Na sedang berada didalam kamar mandi dan menangis
di sudut. Ni Na bergumam bahwa dia ingin agar Yeon Seo mati saja. Ni Na
berharap Yeon Seo mati saja.
Mendengar itu, Ru Na langsung teringat
kenangan dulu.
Banyak wartawan datang ke Fantasia untuk
memotret dan menwawacarai Yeon Seo. Melihat itu, Ni Na tampak sedih dan tidak
percaya diri. Dan Ru Na menyadari hal tersebut, dia mengikuti Ni Na yang pergi
meninggalkan ruangan.
Ni Na duduk diatas tangga, dan menangis.
Dia bergumam bahwa seandainya saja Yeon Seo tidak ada, maka dia akan bisa
menjadi penari utama. Dan dibelakangnya, Ru Na mendengar itu.
Ru Na diam memperhatikan Ni Na yang
menangis sendirian.
Kang Woo mengucapkan selamat kepada Yeon
Seo. Dan Yeon Seo berterima kasih, lalu dia bertanya apakah dia berhasil
menyakinkan Kang Woo. Tapi bukannya menjawab, Kang Woo malah bertanya apa Yeon
Seo mau makan malam bersama.
“Ya?”
“Aku sudah banyak berpikir soal ini,
tapi aku harus memberitahumu. Kenapa aku memilih mu, dan apa yang terjadi
padaku,” jelas Kang Woo.
“Aku punya janji,” balas Yeon Seo dengan
suara pelan. Dia mundur selangkah.
“Aku akan menunggu sampai kamu datang.”
“Jangan menunggu. Jika ini soal
pekerjaan, kita bisa melakukannya distudio. Jika ini masalah pribadi, aku tidak
akan mendengarkanmu.”
Kang Woo menjelaskan bahwa Yeon Seo
tidak tahu apa- apa tentang perasaan yang dimilikinya saat dia berdiri
dihadapan Yeon Seo. Dan Yeon Seo membalas bahwa dia berterima kasih serta
menghormati Kang Woo, dan sangat menyenangkan bekerja dengan Kang Woo, jadi dia
mohon agar Kang Woo tidak membuatnya tidak nyaman.
“Kamu bisa menilaiku sesudah aku
memberitahumu. Kamu tahu restoran didepan teater balet? Temui aku disana,
sesudah janjimu,” kata Kang Woo dengan lembut dan serius. Lalu dia pergi.
Dengan lelah, Yeon Seo menghela nafas.
Ditangga. Kim Dan menunggu Yeon Seo
keluar dengan tidak sabaran. Dan ketika akhirnya Yeon Seo muncul, dia langsung
berlari menghampiri Yeon Seo dan memeluknya dengan erat.
“Hei, orang mungkin melihat kita,” kata
Yeon Seo dengan malu- malu.
“Selamat. Kamu sangat bagus. Kamu
cantik,” puji Kim Dan sambil tersenyum lebar.
Mendengar itu, Yeon Seo pun tersenyum
senang. Lalu dia meminta hadiahnya. Dan Kim Dan pun beralasan bahwa dia tidak
punya hadiah, karena ada tempat yang harus mereka kunjungin. Ke tempat pertama
kali mereka bertemu, karena ada sesuatu yang ingin disampaikannya, dia ingin
memberitahu Yeon Seo tentang siapa dirinya dan darimana dia berasal. Segalanya
dari awal.
Kang Woo membawa sebuket bunga ke
restoran, dan menunggu Yeon Seo disana.
Yeon Seo terus memperhatikan jam
tangannya. Melihat itu, Kim Dan pun berkomentar bahwa Yeon Seo masih punya
waktu sebelum menemui Ny. Jung. Dan Yeon Seo menjelaskan bahwa bukan begitu,
tapi ini tentang Kang Woo.
“Kenapa dengan dia? Apa dia memarahimu
karena tidak mengikuti instruksinya? Atau apa dia bilang sesuatu yang aneh? Apa
dia bilang sesuatu padamu?” tanya Kim Dan dengan cepat, karena cemas.
“Dia bilang dia perlu mengatakan
sesuatu. Dia akan menunggu sampai aku datang. Aku bilang kepadanya aku tidak
akan pergi. Tapi itu mengangguku,” jelas Yeon Seo.
Kim Dan merasa kesal, karena Kang Woo
bersikap tidak tahu malu dengan mengatakan akan menunggu Yeon Seo. “Jangan
memikirkannya atau menerimanya,” kata Kim Dan dengan tegas.
“Kamu cemburu?” tanya Yeon Seo, senang.
“Kamu kelihatan cemburu.”
“Baik. Ya. Aku cemburu. Jika ini
memalukan, dan perasaan tidak enak disebut kecemburuan. Kamu benar. Aku
cemburu!” teriak Kim Dan mengambek. Lalu dia menjelaskan bahwa dia benci Kang
Woo dekat dengan Yeon Seo, jadi karena itu Yeon Seo tidak boleh bertemu dengan
Kang Woo, kecuali dia ada bersama mereka.
Mendengar semua itu, Yeon Seo tertawa
senang. Dia mendekati Kim Dan, dan memegang kedua tangannya. “Apa kamu sangat
menyukaiku?” tanyanya.
Dan dengan malu- malu, Kim Dan
menganggukan kepalanya. “Ya.”
Yeon Seo tertawa dengan gembira, lalu
dia mengandeng tangan Kim Dan untuk berjalan bersama. Dan seperti anak kecil,
Kim Dan mengikuti dengan patuh.
Kim Dan berhenti berjalan, dan melihat
ke atas. Melihat itu, Yeon Seo pun bertanya apakah Kim Dan sedang melihat
hujan, karena ntah mengapa setiap kali hujan Kim Dan selalu melarikan diri.
“Apa kamu punya trauma terhadap hujan?
Atau apa kamu alergi terhadap hujan? Atau apa kamu berubah menjadi Hulk, atau
semacamnya?” tanya Yeon Seo dengan sedikit bercanda.
“Bagaimana perasaanmu jika aku benar-
benar seperti itu? Bagaimana jika aku menjadi sesuatu yang berbeda dari diriku
sekarang?” balas Kim Dan, bertanya dengan serius.
“Aku akan berdoa agar kamu kembali
menjadi dirimu sendiri,” jawab Yeon Seo sambil tersenyum. Dan Kim Dan pun balas
tersenyum.
Hujan sudah mulai akan turun, jadi Kim
Dan meminta agar Yeon Seo menunggu sebentar, karena dia harus mengambil payung.
Dan Yeon Seo menahan tangannya, dia ingin pergi bersama dengan Kim Dan.
Namun Kim Dan melepaskan kedua tangan
Yeon Seo. “Aku tidak akan lari lagi. Aku akan segera kembali,” kata Kim Dan
berjanji. Lalu dia pergi.
Yeon Seo menatap kepergiaan Kim Dan.
Kim Dan membeli satu payung, dan sebuah balon.
Yeon Seo menunggu. “Aku punya perasaan aneh. Rasanya seperti
aku akan mencari dia di masa depan yang jauh. Rasanya seperti aku akan
dibiarkan sendiri dalam kesedihan dan keputusasaan, kehilangannya dan
merindukannya.”
“Lee Yeon Seo!” teriak Kim Dan memanggil
sambil melambaikan tangannya dari seberang jalan. Dan melihat itu Yeon Seo
tersenyum, lalu balas melambai.
Sebuah mobil putih berhenti didekat Yeon
Seo.
Kim Dan mau berjalan mendekati Yeon Seo,
tapi tanpa sengaja dia menabrak dua orang anak kecil. Lalu saat dia melihat ke
depan, Yeon Seo telah menghilang. Dan Kim Dan langsung melepaskan balonnya.
Didepan kantor polisi. Ny. Jung menunggu
sambil berkali- kali melihat jam tangannya.
Malam hari. Polisi menemukan mayat Ji
Woong didalam sungai.
Kang Woo masih menunggu. Kemudian sebuah
pesan masuk dari Yeon Seo, dan dia pun membaca nya. “Gandok-nim. Aku merasa terlalu terbebani dan aku tidak merasa percaya
diri. Sepertinya ini adalah batasku. Aku akan akhiri semua urusanku diteater
balet yang aku sukai.”
Membaca pesan tersebut, Kang Woo merasa
kaget dan langsung menghubungin hape Yeon Seo. Dan dia pergi untuk mencari Yeon
Seo.
Diatas atap yang tinggi. Yeon Seo diikat
ditiang, dan matanya ditutup dengan kain hitam. Hujan turun disaat itu.
“Dimana aku? Suara mobil dan
ventilator?” gumam Yeon Seo.
Pria berpakaian serba hitam, mematikan
hape Yeon Seo dan membuangnya. Lalu dia menghubungin Ru Na, dan memberitahukan
bahwa dia telah siap.
“Aku mengirimin nya undangan, jadi dia
akan segera ke sana. Kita harus membiarkan dia melihat moment terakhir balerina
yang dia kagumin. Balerina hipersensitif yang percaya pada teori konspirasi,
bunuh diri karena tekanan kembali tampilnya dia. Ini judul yang bagus. Pastikan
kamu mengakhiri ini dengan baik,” kata Ru Na sambil tersenyum puas. Dan
menikmati wine anggur merah nya.
Kang Woo berlari ke Fantasia, dan dia
berhasil menemukan Yeon Seo diatas atap. Dengan segera, dia langsung
menghubungin 911 dan melaporkan bahwa ada seseorang diatas atap dan seperti
akan jatuh.
“Kamu siapa? Siapa yang mengutusmu ke
sini? Bibiku? Apa itu bibiku?” tanya Yeon Seo, ketika merasakan Pria hitam itu
mendekatinya.
“Pikirkan semaumu. Lagipula inilah
akhirmu,” balas si Pria hitam.
“Ini atap teater balet, bukan? Kamu
harus pertimbangkan kembali. Kamu tahu ada berapa kamera CCTV disini? Kamu
pasti akan ketahuan. Kamu harus pergi. Kamu tidak harus melepas penutup mata
atau tanganku. Aku akan mempertimbangkan ini tidak pernah terjadi. Aku tidak
akan mencarimu,” jelas Yeon Seo memberikan penawaran dengan baik hati.
Si Pria hitam melepaskan penutup mata
Yeon Seo. Dan Yeon Seo bersyukur padanya, lalu dia menyuruh si Pria hitam agar
pergi saja, dan berjanji dia tidak akan melihat wajah si Pria hitam tersebut.
Si Pria hitam kemudian melepaskan tali
yang mengikat tangan Yeon Seo. Lalu merasakan itu, Yeon Seo mengucapkan terima
kasih kepadanya karena telah membiarkannya hidup.
“Aku tidak akan membiarkanmu hidup.
Tidak ada yang bisa bunuh diri dengan mata tertutup dan tangan diikat,” kata si
Pria hitam dengan tanpa berperasaan. Lalu dia mendorong Yeon Seo jatuh dari
atap.
Petir bersinar terang. Kim Dan terbang
dilangit, dan mendekati Yeon Seo.
“Dan,” panggil Yeon Seo sambil
mengulurkan tangannya. Dan Kim Dan pun menangkapnya, lalu menurunkan diatas
tanah.
Yeon Seo kaget melihat bahwa yang ada
dihadapannya benar adalah Kim Dan. Serta memiliki sepasang sayap putih besar.
Tags:
Angels Last Mission Love
Numpang promosi ya
ReplyDeleteAda yang tidak tahu cara men-download film ? atau tidak tahu situs download ? atau ada yang sedang mencari film lama ?
Jika iya, kalian tidak perlu repot- repot mencari situs download atau menghabiskan banyak kuota.
Saya menjual Flashdisk berisikan Film drama korea, jepang, thailand, movie, dan anime . Bagi yang berminat, silahkan chat saya.
ID Line : dewinotdwi
Sukaaa
ReplyDeleteLanjutt
ReplyDelete