Sinopsis Angel’s Last Mission : Love Episode 11 – Part 2
Network : KBS2
Network : KBS2
Kang Woo datang kesuatu tempat
penyimpanan. Disana dia membuka lemari miliknya, dan didalamnya ada sebuah guci
abu berwarna putih yang bertuliskan nama Choi Seol Hee. Serta cincin, dan sapu
tangan pengenalnya.
Flash back
Setelah Kang Woo membuat pengakuan
untuk menjadi manusia. Dia dan Seol Hee pulang dengan gembira sambil
bergandengan tangan.
Tapi tiba2 saja, petir menyambar dengan
keras. Kemudian lampu disekitar mereka meledak, dan padam. Lalu dua orang malaikat
berpakaian putih satu, dan hitam satu, turun dari langit. Dan Kang Woo langsung
mendorong agar Seol Hee menjauh darinya, karena itu berbahaya.
Malaikat hitam menarik Kang Woo mendekat
dan berlutut dihadapannya. Seol Hee yang melihat itu merasa bingung, karena dia
tidak bisa melihat kedua malaikat tersebut, hanya Kang Woo lah yang bisa
dilihatnya.
Misi Kang Woo adalah untuk
menginspirasi seniman, sehingga mereka akan dapat menggambar sesuatu yang
memberi sukacita kepada Dewa. Namun Kang Woo mengkhianati misi dan bahkan
memutuskan untuk meninggalkan kedewaan. Karena itulah, maka Kang Woo akan
dihakimin.
“Aku sudah memenuhi misiku sebagai
malikat. Dari sekarang, aku ingin menjadi manusia hanya untuk satu orang,”
pinta Kang Woo.
Sapu tangan yang Kang Woo tinggalkan,
itu kembali kepadanya. “Menjadi malaikat, menjadi manusia, memulai hidup, dan
mengakhiri hidup, semua tergantung pada kehendak Dewa.”
Seol Hee ingin mendekat, tapi Kang Woo
mengulurkan tangannya dan memintanya agar dia jangan mendekat. Sehingga Seol
Hee pun tetap diam ditempatnya.
“Dia kejam. Lalu kenapa Dewa memberikut
hati? Memberiku hati, dan memberitahuku untuk mengatasi perasaanku adalah
perbuatan Iblis!” teriak Kang Woo, marah.
“Aku akan mengambil segalanya yang sudah
Dewa berikan padamu,” kata si Malaikat hitam. Dia mengulurkan tangannya ke arah
Kang Woo.
Melihat raut wajah Kang Woo yang
berubah, Seol Hee merasa cemas dan bertanya2 apa yang sebenarnya terjadi,
karena dia tidak bisa melihat apapun.
Kang Woo memejamkan matanya, siap untuk
menerima hukumannya.
Malaikat hitam mengeluarkan pistolnya,
dan menembak.
Kang Woo secara perlahan membuka
matanya, karena dia mendengar suara tembakan, tapi dia tidak merasakan
kesakitan apapun. Dan apa yang dilihatnya ketika membuka mata adalah Seol Hee
yang berdiri dihadapannya, melindunginnya.
Seol Hee jatuh kedalam pelukan Kang
Woo, dan dia mengulurkan tangannya dengan perlahan untuk menyentuh wajah Kang
Woo. Tapi dia tidak kuat melakukan itu.
“Tidak. Kumohon. Kumohon…” pinta Kang
Woo sambil menangis dan memeluknya. Lalu dia berteriak sedih, karena Seol Hee
telah menutup mata untuk selama- lamanya.
Setelah Seol Hee dikremasi, Kang Woo
membawa pulang abu nya. Dan saat dia pulang ke tempatnya, dia mengingat kembali
betapa bersinarnya dan bercahaya nya Seol Hee ketika menari dan tersenyum
kepadanya. Tapi sekarang semua itu telah menghilang, dan menjadi gelap.
Sayap biru disapu tangan Kang Woo
berubah menjadi hitam gelap. Sapu tangan itu diletakan Kang Woo disamping abu
Seol Hee.
Kang Woo menaiki kursi, dan berniat
melakukan bunuh diri. “Aku sangat ingin jadi manusia, tapi tidak ingin didunia
yang tidak ada kamu.”
Kang Woo mengalungkan tali dilehernya,
dan menjatuhkan kursi dibawah kakinya. Tapi tali itu malah putus, sehingga dia
pun tidak jadi mati. Lalu dengan marah, Kang Woo pun memukul- mukul lantai dan
berteriak histeris.
Kang Woo mencoba bunuh diri dengan
meminum obat tidur dalam jumlah banyak. Tapi dia gagal juga. “Aku tidak bisa
mati. Juga tidak bisa hidup dengan benar. Begitulah aku selama 15 tahun.”
Kang Woo datang ke kuil. “Sepertinya…
kali ini akan berjalan dengan baik,” katanya kepada seseorang disana.
“Kamu pasti kehilangan orang yang kamu
sayangin. Aku masih bisa melihat gelombang kerinduan di matamu. Saat kamu sepenuh
hati mencintai, aku yakin orang yang kamu cintai akan berada disurga. Dan aku
bisa menebak, dia akan damai,” balas orang tersebut dengan tulus.
Kang Woo menanyakan, apakah ‘damai’
benar2 ada, karena hidup adalah siksaan baginya. Setelah mengatakan itu, Kang
Woo berbalik untuk pergi.
“Lalu, apa maumu Cheonsa*-nim?” tanya orang tersebut, yang ternyata adalah Hoo
yang sedang menyamar. *Malaikat. Tapi Kang Woo
tidak menjawabnya, dan tetap berjalan pergi begitu saja.
Yeon Seo memperhatikan anting yang
diberikan padanya.
Ny. Jung mempertanyakan, apakah Yeon
Seo beneran akan pergi. Lalu dia mencarikan ramalan horoskop Yeon Seo, dan
membacakannya dengan keras. “Jika kamu meninggalkan rumahmu, akan ada masalah.
Tetaplah dirumah. Itu ramalan bintangmu hari ini. Bukankah terdengar sangat
menakutkan?” katanya.
“Yang satu menceramahiku. Dan kau
membaca ramalan bintangku? Aku akan hadapi. Aku mungkin tidak bisa menghindar,
walaupun aku mau,” balas Yeon Seo.
Yeon Seo kemudian mulai berdandan. Dan
Ny. Jung pun tidak memaksa nya lagi untuk tidak pergi, tapi dia mengingatkan
Yeon Seo untuk secara resmi mengumumkan bahwa ‘Fantasia adalah milikku.’ Dan
mendengar itu, Yeon Seo tersenyum. Lalu dia menyuruh Ny. Jung agar keluar
duluan.
Yeon Seo mengambil sebuah pil. Dan memperhatikannya
sambil mengingat malam saat Kim Dan menolaknya. Lalu dia meminum pil tersebut.
Flash back
Setelah Kim Dan menolaknya. Malam itu
juga Yeon Seo pergi ke apotik untuk membeli obat penenang, atau obat stimulan,
obat apapun yang bisa membuatnya tenang.
“Aku sudah terlalu mengandalkan
seseorang. Aku mengandalkan orang yang tidak menyukai ku. Aku bukan tipe orang
yang mudah terpikat…. Huh, aku pasti sudah gila untuk sesaat,” kata Yeon Seo,
lalu dia meminta obatnya.
Flash back end
Kim Dan berusaha memakirkan mobilnya
dengan baik, tapi dia tidak bisa. Dan melihat itu, Kang Woo ingin membantunya,
tapi Kim Dan menolak, jadi dia pun membiarkan Kim Dan untuk melakukannya
sendiri.
Dengan gaya sok, Kim Dan menyetir
menggunakan satu tangan supaya terlihat keren didepan Kang Woo. Tapi dia malah
semakin buruk. Dan Kang Woo pun memperingatkannya. Tapi Kim Dan malah
menyalahkannya.
“Minggir. Aku sedang parkir,” protes
Kim Dan. Turun dari mobilnya.
“Apa kamu sedang parkir?” balas Kang
Woo, meremehkannya.
“Aku menjaga jarak yang aman, kamu
tahu? Kapan kamu mendapatkan SIM?” balas Kim Dan dengan kesal. Sedikit melantur.
“Apa yang kamu bicarakan?” tanya Kang
Woo, tidak mengerti.
Tepat disaat itu, Yeon Seo keluar. Dan
melihat betapa cantiknya dia, mereka berdua sama- sama menjadi terdiam.
Kang Woo serta Kim Dan secara bersamaan
berjalan mendekati Yeon Seo, dan tidak sengaja mereka berdua pun saling
bertabrakan. Lalu mereka berdua saling mendesis kesal pada satu sama lain. Dan
kemudian tersenyum pada Yeon Seo.
Yeon Seo menanyakan, apakah Kim Dan
sudah mendapatkan SIM, dan dengan bersemangat Kim Dan mengangguk mengiyakan.
“Bagaimana kalau hari ini bersama ku?
Demi keselamatan,” kata Kang Woo menawarkan tumpangan.
“Itu lebih baik,” balas Kim Dan dengan
perasaan jaim.
Tags:
Angels Last Mission Love