Sinopsis K-Drama : Arthdal Chronicles Episode 11-3


Sinopsis K-Drama : Arthdal Chronicles Episode 11-3
Images by : TVn
Part 2 : The Sky Turning Inside Out, Rising Land

Di Gitbadak
Para pekerja memberikan Eunseom sebuah pisau kayu yang telah di tajamkan ujungnya. Sekarang adalah giliran Eunseom, karena mereka semua sudah pernah melakukannya sebelumnya. Mereka tidak punya piliha lain. Mustahil untuk memenuhi kuota jika ada pekerja yang tidak bekerja. Mereka ingin agar Sateunik di bunuh.
Saat itu, Olmadae langsung berdoa memohon pada Asa Sin. Pekerja lainnya langsung menyuruhnya untuk diam.

Eunseom menerima pisau kayu itu dengan ragu dan mulai mendekati Sateunik. Semua menantikannya membunuh Sateunik. Sateunik menatap Eunseom dengan tidak berdaya. Dan Eunseom teringat saat Teodae bunuh diri di depan matanya. Hal itu membuat Eunseom menjadi ragu. Semua mulai berteriak agar Eunseom segera menusuk Sateunik. Itu membuat Eunseom semakin ragu dan juga frustasi.
Sateunik tiba-tiba menggenggam tangan Eunseom. “Ini bukan salahmu,” ujarnya dan mengarahkan pisau Eunseom ke lehernya, “Bunuh aku. Dan semua yang terjadi padamu… semua itu tidak salah.”
“Lalu apa? Jika ini tidak salah, lalu apa?” tanya Eunseom emosi. “Hewan pun tidak sehina ini, bagaimana bisa tidak salah? Apa kau tahu yang terjadi padaku dan apa yang harus ku lakukan? Kau pun tidak tahu apapun!”
“Apapun itu, apapun yang terjadi padamu, hanya satu perbuatanmu yang pantas di hukum,” ujar Sateunik.
Ipsaeng penasaran dan bertanya, perbuatan apa itu?”
Sateunik berbisik ke telinga Eunseom, dan kemudian berkata, “Hanya itu kejahatanmu. Jadi… lakukanlah. Ini juga hukumanku.”
Dan entah apa yang terjadi dan di bisikan Sateunik, karena Eunseom langsung mematahkan pisau kayu tersebut. Semua langsung marah. Dan Eunseom berkata kalau dia tidak bisa melakukannya. Dia tidak mau menjadi seperti hewan.
“Sebelum turun kemari katamu kau hewan dan tak lebih baik daripada hewan! Kau mengatakannya, 'kan?” ingati Badoru. “Kita semua katakan itu karena itu kita hidup begini.”
“Ya, kukatakan itu. "Aku Igutu, makhluk yang tak lebih baik daripada hewan." Aku juga ucap itu.”
“Lalu ada apa denganmu?”
“Aku memang hidup seperti hewan. Tak inginkan dan memikirkan apa pun.  Aku bernapas karena aku bisa, bangun karena mataku terbuka, dan memakan apa pun yang bisa kudapat, seperti hewan. Seperti kalian,” marah Eunseom.
Dan mereka mulai bertengkar. Dengan mudah, Eunseom mengalahkan mereka. Ipsaeng panik dan memarahi Sateunik yang sudah berkata apa pada Eunseom hingga bisa menghasutnya seperti ini?

“Lalu apa yang harus kita lakukan? Mau hidup bermartabat seperti Saram berarti mati kelaparan bersamanya. Lagi pula, kau bukan Saram. Kau bahkan bukan Saram!” ujar Dorabu.
“Ayo keluar dari sini,” ajak Eunseom. “Kalian sebagai Saram dan aku sebagai monster. Kita tinggalkan tempat ini.”
Semua tentu terkejut dan bertanya caranya. Eunseom menunjuk ke Ipsaeng yang bilang tahu jalan keluarnya. Semua langsung tertawa, Ipsaeng adalah suku Ago yang di kenal suka berbohong. Mereka melawa dan menipu sesama sukunya. Perkataan Ipsaeng tidak bisa di percaya.
“Maka kita coba caraku saja,” ujar Eunseom dan menatap ke atas.
Semua terkejut.
“Itu bukan bohong,” ujar Eunseom.
Olmadae tertarik. Apa Eunseom punya caranya keluar dari sini? Bagaimana?
Eunseom menatap semuanya, “Berapa hari kalian kuat tidak makan?” tanyanya.
“Tunggu. Kita harus kelaparan dulu?” tanya Ipsaeng.
“Sungguh… ada jalan keluar?” tangis Badoru, menyadari adanya harapan untuk keluar.
--

Esok hari,
Para pasukan Daekan mulai menyebarkan gambar wajah Tanya dan bertanya kepada semua orang di pasar. Termasuk Chae-eun. Chae-eun kaget tapi dia masih bisa menjawab dengan tenang kalau dia tidak tahu apapun.
Yeobi juga ada di pasar dan melihat para pasukan Daekan yang mencari Tanya.
--

Taealha di bebaskan dan di bawa ke hadapan Mihol. Mihol bertanya, apa Taealha sudah memutuskan?
“Jika kita serang Tagon, aku akan bagaimana? Aku tak jadi ketua suku lagi?”
“Inilah cara bicara putriku.”
“Katakanlah yang akan terjadi.”
“Akan jadi lucu jika Ayah menduduki jabatan itu lagi. Kau akan tetap jadi ketua suku. Namun, bukan sebagai Menteri bang Afiliasi Perunggu karena jabatan itu tak akan ada lagi. Keputusanmu tepat,” puji Mihol.
Dan Taealha diam, tampak memikirkan sesuatu.
Saat itu, Yeobi datang dan menemui Mihol, meminta waktu untuk bicara berdua.
--

Yeobi melaporkan pada Mihol kalau seluruh pasukan Daekan mencari Tanya dari suku Wahan. Tanya adalah anak dari Yeolson, orang yang ditemui Mubaek. Dan karena itu, dia merasa ada yang aneh. Bahkan Heulrip pun merasa curiga karena Wahan bisa bicara bahasa mereka.
--

Tanpa membuang waktu, Mihol dan Yeobi langsung menemui Yeolson dan berbicara beruda dengannya. Dia menyuruh Yeolson memberitahu apa yang Mubaek tanyakan padanya waktu itu, atau jika tidak dia akan merebus hidup-hidup Tanya di depan matanya. Yeolson jelas ketakutan.
“Mubaek menanyakan apa?”
“Asal-usul suku kami.”
“Kau menjawab apa?”
“Serigala Putih menuruni Tebing Hitam dan membentuk suku kami.”
“Kapan? Kapan wanita tua itu turun tebing?”
“Kudengar lebih dari 200 tahun lalu.”
“Apakah… putrimu keturunan langsung wanita tua itu?”
“Ya, Pak. Dia calon kepala suku kami.”
Mihol terkejut, menyadari apa yang di rencanakan Tagon.
--

Taealha menemui Asa Ron. Dia menyadari kalau ada sesuatu terjadi, dan karena itu dia telah memutuskan sesuatu. Dia menemui Asa Ron bukan untuk mengaku tetapi meminta di adakan Sidang Keramat. Apa pun yang terjadi, Asa Ron harus menuruti permintaan untuk Sidang Keramat.
“Jalang. Apa rencanamu? Sidang Keramat itu...” marah Asa Ron.
“Ya, aku yakin kau akan mengatur putusan sidang itu.”
“Kau rela mengorbankan diri demi orang seperti Tagon?”
“Ya. Namun, siapa bilang kau masih jadi Pendeta Tinggi saat sidangku?” Senyum Taealha memikirkan hal tersebut.
--
Mubaek bersama dengan Tagon. Dia mengira kalau Tanya di tahan oleh Tagon.
“Taealha dan Hae Tuak menjaganya, tapi dia hilang saat mereka ditangkap. Dia mungkin kabur atau diculik,” jelas Tagon, berbohong.
--
Yeobi dan Mihol menangkap Haetuak. Mereka meminumkan halusinogen agar Haetuak tidak bisa berbohong. Dia bertanya dimana Tanya?
“Mungkin… di pohon besar di Bukit Dalrae, di sana ada pondok lumpur…,” ujar Haetuak terbata-bata dan tidak bisa berbohong.
--

Hongsul masih berjaga di depan pondok dan saat itu, Yeobi menyerangnya diam-diam dari belakang dan menebas lehernya. Seketika, Hongsul pun tewas.
--
Yeolson diam-diam keluar dari benteng api. Dia teringat pesan Mubaek sebelumnya kalau terjadi apapun, maka Yeolson harus pergi mencari Chae-eun, ahli obat di pasar. Dan karena mengkhawatirkan Tanya, Yeolson pergi mencari Chae-eun.
--
Chae-eun dengan Nunbyeol sedang berberes untuk pergi seperti perintah Harim. Chae-eun tampak sangat menyanyangi Nunbyeol.
“Kita harus beri tahu Mubaek di mana Tanya berada,” ujar Nunbyeol.
“Jangan cemas. Aku pasti memberitahunya,” ujar Dotti.

Saat itu, Yeolson tiba dan mencari yang namanya Chae-eun. Dia memberitahu untuk menyampaikan pesan pada Mubaek kalau nyawa putrinya dalam bahaya. Dotti melihatnya, dan Yeolson sangat senang karena Dotti selamat.
“Putriku, Tanya. Tolong selamatkan dia. Ku pikir sesuatu menimpanya.”
--

Yeobi dan Mihol berhasil menangkap Tanya.
--


Moogwang kembali ke depan pondok dan menemukan darah di tanah. Tidak jauh dari sana, tubuh Hongsul terkubur daun kering.
--
Dengan pedang di tangannya, Yeobi mengawal Mihol dan juga Tanya. Mihol di dalam hatinya bergumam kalau rencana Tagon sangat konyol.

Saat itu, Moogwang muncul.
“Aku diperintahkan membunuh siapa pun yang menghalangi. Serahkan gadis itu.”
“Karena Suku Hae terkenal dengan kemampuan akademisnya, kau tak tahu apa kemampuan pelayan kami.”
Dan Yeobi puu maju, berhadapan dengan Moogwang. Mereka saling bertarung.  Dan Tanya memanfaatkan momen tersebut untuk kabur.

Di saat kabur itu, dia berhasil di temukan oleh Nunbyeol dan Chae-eun. Nunbyeol langsung mengarahkan mereka ke araha yang tidak ada orangnya. Mereka tertutupi oleh ilalang yang tinggi. Hingga Mihol dan Yeobi kehilangan jejak mereka.

Sialnya, Moogwang berhasil mengejar mereka. Dengan kasar, dia menyeret Tanya dan memukulinya. Chae-eun dan Nunbyeol yang berusaha melawan, juga di pukuli hingga terjatuh ke tanah.

“Ku tangkap kau lagi. Walau kau mengutukku, aku masih hidup. Bulan sabit terbit dan tenggelam, tapi tidak terjadi apapun,” ejek Moogwang dan mengarahkan pedangnya ke leher Tanya.
Saat itu, lagi-lagi Tanya merasa seolah bumi berputar dan dia melihat asap hitam, “Kau terlambat,” ujar Tanya. “Kau terlambat.  Itu adalah kata-kata terakhir yang akan kau dengar.”



dan di saat Moogwang emosi dan hendak menghabisi Tanya, Nunbyeol menyerangnya. Pas di saat Moogwang hendak membunuh Nunbyeol, Neanthal muncul dan mencengkeram tangan Moogwang dengan kuat.
--

Saya tiba di pondok dan terkejut melihat mayat Hongsul. Panik, dia mulai berteriak mencari Tanya.

Saya keluar dan memeriksa mayat Hongsul, dia melihat tanda pengenal pasukan Daekan.
“Tagon!” sadar Saya, Tagon telah menipu dan menjebaknya sedari awal.

Episode selanjutnya akan menjadi akhir dari Arthdal Chronicles, Part II. Dan Part terakhir (Part III) akan di tayangkan pada bulan September.



8 Comments

  1. Minn, ayo angel last mission diselesaikan ep 27&28 😉

    ReplyDelete
  2. Wah mengapa arthdalnya dihentikan? G dilanjutin? Kecewa

    ReplyDelete
  3. Unknown : oke di tunggu ya 😉

    ReplyDelete
  4. Ziza el Faizah : hallo. Arthdal nggak ada di hentikan lho. Dr sebelum tayang, sudah di beritahu oleh pihak tvn kalau Arthdal ini akan menggunakan sistem penayangan baru, dimana Part 3 (season3) akan di tayangkan di bln September. Cari aja artikelnya, ada banyak. Makanya nanti di bln September aku baru lanjut tulis lagi Arthdal part 3 (episode 13-18).

    Kalau Arthdal part 3 nggak tayang, gimana saya mau nulis kan. Kan bukan saya saya penulis skenarionya 😄😄

    Arthdal part 1 : episode 01-06
    Arthdal part 2 : episode 07-12
    Arthdal part 3 : episode 14-18 (tayang september 2019)

    ReplyDelete
  5. Seruu ceritanya ..
    Semangat nulis sinopnya yaa

    ReplyDelete
  6. Okee min..qu sabar mnunggu hingga bln september dahh...yg pnting ttap lnjut ya min nulisnya..smngattt lah..aku mnunggu kbgkitan eunseom..semangat miinnn..hwaiting❤❤

    ReplyDelete
  7. Walaupun udah nonton videonya tapi tetap pengen baca sinopsis nya, episode 12 ditunggu min :)

    ReplyDelete
Previous Post Next Post