Sinopsis C-Drama : Go Go Squid Episode 17 part 1




Tolong bantu follow/like/share/shopping akun ig aku di atas (kalau bersedia). Apapun bentuknya, sangat berterimakasih. Apalagi selama follow, like dan share masihlah gratis.
Terimakasih banyak sebelumnya. Kamsahamnida. XieXie. Arigatou. Thank u very much.
Terimakasih juga karena masih tetap membaca di blog ini. Dan untuk yang meninggalkan komentar, thank you very much. Tanpa kalian, para pembaca, blog ini tidak akan bisa bertahan.
 Sinopsis C-Drama : Go Go Squid Episode 17 part 1

Images by : Dragon TV / ZJTV / iQiyi

Tong Nian sangat senang bisa berbincang dengan Ai Qing. Ai Qing bahkan bertanya, apakah Tong Nian mau tahu masa lalu Shangyan? Tong Nian langsung mengiyakan, dia sangat ingin tahu terutama yang tidak bisa di temukan di internet.
Ai Qing pun mulai bercerita kalau dulu, di tempat mereka tinggal, ada seekor kucing. Dan kucing itu di jaga dan di besarkan oleh Shangyan. Ketika akhirnya kucing itu meninggal, Shangyan tidak membiarkan mereka untuk membicarakan mengenai kucing tersebut. Jadi, saat itu, dia berkata pada Solo, kalau dengan perasaan seperti itu, maka Shangyan pasti memiliki posesif cinta-pertama. Shangyan itu orang yang sangat ‘menyatakan miliknya’ (maksudnya, barang ini milikku dan tidak ada yang bisa memilikinya) dan cemburuan. Tapi, juga, karena hal kecil saja, Shangyan sudah bisa sangat bahagia seperti anak kecil. Untuk hal mengenai cinta dan sejenisnya, Shangyan akan menjadi sangat bingun dan tidak yakin.
Mendengar cerita Ai Qing, Tong Nian jadi penasaran, siapa cinta pertama Shangyan?
“Cinta pertamanya? Aku rasa… kau!”
Tong Nian kaget dengan jawaban Ai Qing. Ai Qing menjelaskan kalau Shangyan tidak pernah bilang kalau dia punya pacar sebelumnya. Dan cara Shangyan menatap Tong Nian sama seperti dia menghargai kucing. Ai Qing yakin 90% kalau dugaannya benar. Jika Tong Nian ingin yakin 100%, tanyakan saja langsung pada Shangyan.
Mendengar itu, Tong Nian tersenyum malu.

Lagi asyik bincang, datang pula Ou Qiang yang kebetulan lewat. Begitu datang, dia langsung menatap wajah Tong Nian dengan seksama. Ai Qing langsung menegur sikap Ou Qiang tersebut. Ou Qiang berkata kalau biasanya, Shangyan selalu menatap wajah Tong Nian dengan lekat, dan karena itu, dia tidak berani untuk melihat wajah ‘kakak ipar’-nya ini. Tong Nian jelas semakin malu.
Ou Qiang kemudian memberitahu tujuan kedatangannya adalah karena Solo mencari Ai Qing untuk bicara. Setelah menyampaikan pesan itu, Ou Qiang pun pergi kembali ke ruang latihan. Tong Nian langsung berterimakasih pada Ai Qing karena sudah berbincang dan memberitahu mengenai Shangyan.
“Aku lah yang seharusnya berterimakasih. Han Shangyan tidak mempunyai dukungan keluarga. Dia selalu di negara ini, semua karena dia ingin membantu China mendapatkan medali emas. Dia tidak punya keluarga ataupun pacar. Dia hanya ingin menang. Menang dan menang. Dan agar kemenangan China menjadi kemenangan atas pembuktiannya. Jadi, kami sangat khawatir kalau tidak akan ada orang yang bisa menangani temperamen buruknya dan dedikasinya terhadap CTF. Tapi, lihatlah sekarang. Sangat bagus,” ujar Ai Qing, tersenyum menatap Tong Nian.
--
Tong Nian berjalan-jalan sendirian. Dan dia sampai di lantai 1, dimana dari lantai itu bisa melihat langsung ke tempat latihan. Dalam hatinya, Tong Nian menyadari kalau Shangyan sangat sukses atas pekerjaannya, memenangkan banyak pertandingan dan juga menderita melalui banyak hal. Tapi, keluarga Shangyan, tidak bisa mengerti hal tersebut.
Shangyan pas sekali melihat ke jendela dan melihat Tong Nian yang ada di bawah. Begitu melihat Shangyan, Tong Nian langsung melompat girang. Karena letak mereka sangat jauh, dan suara tidak akan terdengar, Tong Nian menggunakan bahasa tubuh berkata kalau Shangyan pasti sudah bekerja keras.

Shangyan melihat bahasa tubuh Tong Nian dan malah mengartikan kalau Tong Nian bilang cuaca terlalu panas dan bisa buat stroke? Dan karena itu, dia malah memberi tanda oke. Tong Nian langsung berlari masuk.

Tong Nian membawa 2kantong belanjaan dan sebuah kelapa di tangannya. Dia tiba di depan ruang latihan dan memanggil Shangyan. Karena Shangyan tidak mendengar, Tong Nian refleks berteriak. Semua team K&K dan SP jelas jadi sadar dengan kedatangan Tong Nian dan langsung berseru menggoda Shangyan. Shangyan dengan malu keluar menghampiri Tong Nian.
Tong Nian langsung meminta maaf, karena dia tidak sengajak berteriak. Shangyan malah membahas apa yang Tong Nian katakan di bawah dengan bahasa tubuh, dia tidak mengerti sedikitpun. Tong Nian dengan tersenyum lebar menjawab kalau dia tadi bilang, “Kau pasti sudah bekerja keras, ya. Tunggu aku ke atas.”
Shangyan dengan tegas mengatakan pada Tong Nian kalau Tong Nian harus memperhatikan perilaku Tong Nian di depan umum. Bagaimana jika orang-orang malah menertertawai Tong Nian?
“Aku ini pria. Aku tidak takut berada di situasi yang tidak menguntungkan, tapi pada akhirnya, kau lah yang akan di rugikan, mengerti?” ujar Shangyan.
“Ya. Ya. Aku mengerti,” ujar Tong Nian dan memberikan air kelapa yang di belinya untuk Shangyan minum.
Setelah Shangyan minum dan memuji air kelapa itu enak, Tong Nian langsung bersandar di bahu Shangyan dan memeluknya. Shangyan langsung bingung. Dia baru membiarkan Tong Nian bermain sendirian selama 10 menit dan begitu kembali, Tong Nian sudah jadi seperti ini? (Jadi lebih agresif). Walau bingung, Shangyan mengabaikan hal tersebut.
Shangyan asyik minum dan bersandar di pintu. Tapi, pintu tidak kuat menerima tubuh Shangyan dan jadi terbuka, hingga membuat Shangyan serta Tong Nian hampir jatuh. Dan tentu, terlihat sama anggota yang ada di dalam.

Di dalam, Solo mengajak Xiaomi untuk bicara dengannya di luar. Saat keluar, mereka berpas-pasan dengan Shangyan dan Tong Nian yang ada di depan pintu. Setelah Solo keluar, Ou Qiang malah bersembunyi di belakang pintu untuk menguping pembicaraan Tong Nian serta Shangyan.

Shangyan tidak bicara aneh-aneh sih. Dia hanya bertanya, apakah Tong Nian bosan berada di sini? Dia juga memberitahu kalau di belakang pintu lobby, itu adalah pantai. Dan juga, jika ingin makan atau minum apapun, tinggal telepon front office untuk mengantarkan makanan ke kamar. Dan jangan sampai Tong Nian hilang.
“Aku tahu. Aku bukan anak kecil, jadi tidak akan hilang. Jangan khawatir,” tenangkan Tong Nian. “Aku membeli beberapa buah untuk semuanya, bawalah ke dalam. Aku hanya membeli satu kelapa ini untukmu.”
Ou Qiang yang mendengar dari pintu senyam-senyum sendiri. Pas Shangyan masuk, mereka saling bertatapan, dan Ou Qiang langsung kabur kembali ke komputer-nya, sebelum di amuk Shangyan.
Shangyan masuk dengan 2 kantong belanjaan berisi buah-buahan dan memberitahu kalau ada ‘seseorang’ yang membelikan ini untuk mereka.
“Siapa itu ‘seseorang’-nya?” tanya anggota K&K dengan kompak, menggoda Shangyan.
Seseorang? Itu kakak ipar!” timpal yang lain.
--

Tong Nian duduk sendirian di pinggir pantai. Dan ternyata, Solo serta Xiaomi juga ada di sana dan sedang bermain bola. Melihat Tong Nian, mereka langsung menyapa. Solo bertanya, kenapa Tong Nian tidak ikut bergabung dengan orang-orang di sana? Tong Nian menjawab kalau dia tidak membawa bikini.
Xiaomi yang belum pernah berkenalan secara resmi dengan Tong Nian, memperkenalkan dirinya. Tong Nian dengan ramah memberitahu kalau dia tahu mengenai Xiaomi. Xiaomi langsung girang, mengira kalau Tong Nian ada menonton CTF. Tong Nian menjelaskan kalau dia tahu mengenai CTF setelah mengenal Shangyan. Dan karena itu, dia mencari tahu banyak informasi mengenai CTF dan akhirnya tahu mengenai Solo dan Xiaomi. Xiaomi senang mendengar dan memuji Tong Nian yang sangat pedulian. Kemudian, Xiaomi berkata kalau dia akan pergi membeli beberapa minuman. Dengan sungkan, Tong Nian melarang tapi Xiaomi berkata tidak masalah.
Dan karena Xiaomi pergi membeli minuman, jadi hanya ada Tong Nian dan Solo. Solo mengajak Tong Nian untuk berbincang sejenak. Dia membahas mengenai saat audisi, Tong Nian yang menyanyikan lagi “Little Donkey” dengan sangat sedih, apa itu ada hubungannya dengan Shangyan? Sebelum Tong Nian menjawab, Solo meminta maaf dulu karena dia bukannya ada maksud untuk ikut campur dalam masalah pribadi Tong Nian. Dia hanya sudah terbiasa menjadi kapten dan bisa melihat dari raut wajah saja apa yang terjadi.
Tong Nian tersenyum. Dia tidak menjawab pertanyaan Solo dan malah bertanya hal lain, darimana Solo bisa mengenal Shangyan padahal dulu Shangyan tinggal di Norway? Solo tersenyum ramah karena dia sudah tahu kalau Tong Nian akan menanyakan hal tersebut, mengenai Shangyan.
Solo memberitahu kalau dia mengenal Shangyan melalui chat online, sekitar tahun 2005. Melalui chat mereka menjadi akrab, dan karena itu, Shangyan datang mencarinya dari Norway. Tong Nian makin penasaran, hanya karena dekat di chat, Shangyan sampai datang mencari Solo? Solo menjawab kalau Shangyan itu punya kepribadian yang aneh. Mereka tidak bisa menggunakan logika manusia normal untuk mengerti apa yang Shangyan pikirkan.  
“Aquarius memang aneh,” komentar Tong Nian.
“Dia aneh dan kau masih menyukainya?” goda Solo.
Xiaomi kembali dengan membawa botol bir dan es. Dia segera menuangkan bir ke gelas dan memberikannya untuk Tong Nian. Shangyan pas sekali sudah selesai mengawasi latihan anggota dan menemukan Tong Nian di sana. Tong Nian segera menghampiri Shangyan dengan riang dan memberikan gelas berisi bir yang Xiaomi berikan padanya.
“Apa isinya?”
“Mi Shaofei yang memberikanya padaku,” jawab Tong Nian.
Shangyan mencium aroma minuman itu, “Ini alkohol. Kenapa anak kecil minum alkohol?”

Xiaomi yang mendengar pertanyaan Shangyan itu langsung berkata kalau tidak apa-apa. Alkohol di minuman itu tidak banyak dan juga mempunyai rasa peach. Dia juga menambahkan sedikit es jadi rasanya sangat menyegarkan. (Xiaomi nggak tahu aja kalau Tong Nian tidak kuat minum alkohol). Shangyan menghabiskan minuman Tong Nian. Setelah itu, dia mengajak Xiaomi untuk bicara dengannya saat ada waktu luang.
--
Esok hari,
Tong Nian duduk sendirian di lobby hotel. Dia bertekad di dalam hatinya kalau dia tidak boleh mengganggu Shangyan dan selalu mencari Shangyan untuk bermain. Pokoknya, Shangyan sudah sangat sibuk dan tidak tidak boleh sampai menjadi penganggu. Dia bisa main sendirian!
Zhou Shan yang lagi jalan sendirian di lobby, melihat Tong Nian yang sendirian. Dengan mulut sok manisnya, dia mengajak Tong Nian untuk jalan-jalan dengannya. Tong Nian dengan sopan menolak. Tapi, Zhou Shan malah memaksa dengan berkata kalau dia ingin membawa Tong Nian makan seafood. Karena Tong Nian terus menolak, Zhou Shan segera merangkul Tong Nian dan membawanya ikut.
--
Mereka tiba di restoran dan Zhou Shan berkata kalau ini adalah tempat terkenal di Sanya. Makanan seafood di sini sangat enak. Tong Nian tampak tidak nyaman dengan Zhou Shan.
--

Shangyan melihat hasil peringkat Xiaomi dari peringkat 100 menjadi 97. Tidak terlalu banyak meningkat. Saat itu, Xiaomi menghampirinya dan bertanya apa yang ingin Shangyan bicarakan? Dia punya waktu 10 menit sebelum latihan.
“Xiaomi, bergabunglah dengan K&K,” ajak Shangyan.
“Han Shangyan, aku tidaklah seberharga itu. Kenapa kau ingin merekrut orang seperti ku?”
“Kau semua tidak ternilai di hatiku.”
Xiaomi mengerti niat Shangyan. Tapi, membawa orang sepertinya yang memiliki peringkat rendah ke dalam K&K, hanya akan membawa K&K jatuh. Shangyan berkata kalau Solo hanyalah orang yang bekerja untuk orang lain, jadi bagaimanapun dia melakukan pekerjaannya dengan baik, Solo tidak akan bisa mengurus Xiaomi. Xiaomi akhirnya kembali ke CTF, dan tidak tidak ingin Xiaomi pergi seperti ini. Xiaomi langsung berusaha mengalihkan pembicaraan.
Shangyan tahu kalau Xiaomi berusaha mengalihkan. Dan dia sadar kalau dia tidak akan bisa membujuk Xiaomi bagaimanapun caranya. Dan Xiaomi pun pamit untuk latihan. Tapi, walau bagaimanapun, dia bisa mengerti niat baik Shangyan padanya.

Tidak lama setelah Xiaomi pergi, Shangyan mendapat notifikasi di ponselnya mengenai posisi GPS Tong Nian yang berada di jalan sebelah utara Haitang. Lokasi yang jauh dari hotel. Shangyan jadi khawatir. Dia segera menemui resepsionis dan menunjukkan map, bertanya dimana lokasi itu berada? Resepsionis segera menjelaskan kalau itu adalah lokasi restoran seafood yang jaraknya sekitar 3 km dari sini.
Shangyan segera berterimakasih dan lanjut pergi. Resepsionis menawarkan payung karena di luar sedang gerimis. Shangyan dengan sopan menolak.


7 Comments

Previous Post Next Post