Sinopsis C-Drama : Go Go Squid Episode 25


Tolong bantu follow/like/share/shopping akun ig aku di atas (kalau bersedia). Apapun bentuknya, sangat berterimakasih. Apalagi selama follow, like dan share masihlah gratis.
Terimakasih banyak sebelumnya. Kamsahamnida. XieXie. Arigatou. Thank u very much.
Terimakasih juga karena masih tetap membaca di blog ini. Dan untuk yang meninggalkan komentar, thank you very much. Tanpa kalian, para pembaca, blog ini tidak akan bisa bertahan.

Sinopsis C-Drama : Go Go Squid Episode 25
Images by : Dragon TV / ZJTV / iQiyi

Yaya pergi menemui Xiaomi di hotel tempat Xiaomi menginap. Dia khawatir dengan keadaan Xiaomi yang tidak mengirimkan pesan apapun padanya. Kebetulan sekali, Xiaomi baru selesai belanja bahan makanan dan juga wine. Xiaomi ingin menikmati saat-saat terakhir di kota besar. Yaya langsung tanya, kapan Xiaomi akan pulang kampung? Xiaomi menjawab lusa. Dan walau begitu, mereka tetap harus saling mengubungi-nya.
Dan Yaya mengajak Xiaomi untuk ikut dengannya, mencari tempat untuk menonton pertandingan perempat final CTF bersama-sama.
--
Yaya, Tong Nian dan Xiaomi menonton pertandingan CTF bersama di café. Dan hasil pertandinga, team SP berhasil masuk ke dalam babak selanjutnya. Xiaomi sangat senang, karena keputusannya untuk keluar dari team SP, membawa perubahan signifikan positif terhadap team SP. Yaya menggunakan kesempatan itu untuk membujuk agar Xiaomi tidak menyerah dalam CTF. Xiaomi masih bisa melakukan banyak hal, seperti live streaming atau pekerjaan di perusahaan internet. Xiaomi hanya diam dan tidak menanggapi. Yaya terpaksa meminta bantuan Tong Nian untuk membujuk Xiaomi.
Tong Nian pun mencoba membujuk Xiaomi. Kalau Xiaomi pergi begitu saja seperti ini (pulang kampung dan menyerah), maka mantan team SOLO yang lain akan merasa buruk. Ai Qing, Han Shangyan dan Solo, walaupun mereka bertiga pensiun, tapi mereka tetap tinggal di industri CTF. Melihat dari Shangyan yang tidak kuat untuk pergi dari CTF, Xiaomi pun pasti sama.
Xiaomi mengira Tong Nian berkata seperti itu demi Shangyan. Tapi, Tong Nian membantah. Dia melakukannya untuk membujuk Yaya. Xiaomi tersenyum mendengarnya dan berkata akan memikirkannya terlebih dahulu.
Yaya malah menyuruh Xiaomi untuk tidak membuang waktu lagi. Dia sudah membuat janji temu dengan para real estate, mari pergi melihat apartemen. Xiaomi bingung, untuk apa melihat apartemen? Yaya langsung berkata untuk menyewa tempat tinggal. Jadi, Xiaomi bisa mencari apartemen sewaan sambil berpikir. Setelah Xiaomi membuat keputusan, misalnya tetap tinggal, maka Xiaomi sudah akan mempunya tempat tinggal. Tidak ada yang perlu di khawatirkan.
Xiaomi tanya, gimana kalau dia memutuskan untuk kembali ke kampung? Yaya menjawab cepat, kalau gitu Xiaomi bisa meninggalkan apartemennya dan pulang. Xiaomi tersenyum mendengar jawaban Yaya.
--


Dan pada akhirnya, Xiaomi mau pergi bersama Yaya melihat-lihat apartemen. Yaya sangat serius mencarikan apartemen untuk Xiaomi. Mereka sudah melihat banyak apartemen, tapi semuanya menurut Yaya tidak bagus. Alasannya, terlalu kecil, berisik, lorong gelap atau pemiliknya terlalu pandai bicara dan tampaknya penipu.
Mereka melihat apartemen terakhir. Sangat sederhana tapi bersih dan dekat dengan halte busway. Harga sewanya perbulan adalah 5.200 yuan, dengan satu bulan deposit dan pembayaran uang muka untuk sewa 3 bulan. (Jadi, di luar negeri itu kalau mereka mau nyewa tempat tinggal, harus bayar uang jaminan. Semacam uang jaminan gitu sih. Tapi, uang itu bisa di ambil balik lagi kok).
Agen real estate itu salah mengira kalau Xiaomi dan Yaya adalah pasangan. Jadi, dia bilang kalau Xiaomi dan Yaya bisa membagi uang sewa, jadi tidak akan terlalu berat. Mereka berdua langsung membantah kalau mereka bukan pasangan.
Xiaomi tampaknya bingung karena harga sewa sedikit mahal. Jadi, dia meminta waktu 5 menit untuk berpikir. Agen real estate itu mengerti dan menunggu di luar, memberikan Xiamo waktu berpikir. Yaya bertanya pada Xiaomi, apakah Xiaomi tidak menyukai apartemen ini? Xiaomi menjawab kalau sejujurnya, dia masih bingung dengan masa depannya. Dia merasa apartemen ini terlalu besar, jadi da ingin menyewa tempat yang lebih kecil saja.

Yaya menyuruh Xiaomi duduk dulu di sofa yang ada di ruangan itu. Karena Xiaomi bilang masih bingung mengenai masa depannya dan tidak ada gambaran, dia menyuruh Xiaomi untuk memenjamkan mata dan bersandar di sofa. Tidak cukup hanya itu, Yaya memakaikan masker ke wajah Xiaomi dan wajahnya kemudian ikut bersandar di sofa di samping Xiaomi. Dia menyuruh Xiaomi untuk mulai berimajinasi. Bayangkan kalau apartemen ini, akhirnya menjadi rumah Xiaomi. Setiap hari, di meja makan akan terhidang makanan yang lezat dan harum. Dan Xiaomi akan mempunyai anjing besar yang manis. Dan di setiap sudut rumah, ada tanaman yang membuat rumah terasa lebih hidup. Dan kemudian, setiap kali pulang ke rumah, selalu ada musik indah yang terputar. Yang akan memainkan musik itu adalah orang yang sangat-sangat menyukai Xiaomi.
Mendengar perkataan terakhir Yaya, Xiaomi bangkit dan melepas maskernya. Dia menatap wajah Yaya yang matanya sedang terpenjam dan bersandar di sofa. Xiaomi tampak ingin menciu*nya, akan tetapi, Yaya malah membuka mata. Dia bertanya, keputusan akhir Xiaomi.
Dan Xiaomi memutuskan untuk menyewa apartemen tersebut.
Xiaomi berkata kalau dia harus berterimakasih pada Yaya dan Tong Nian, dan dia akan mentraktir mereka makan besar. Yaya tertawa dan berkata itu tidak perlu. Dia sekarang mengkhawatirkan mengenai Tong Nian. Han Shangyan sering sekali menyakitinya. Xiaomi berkata dia yang akan menangani hal tersebut.
--

Yaya sudah kembali ke asrama. Tong Nian sedang duduk di atas tempat tidur sambil membaca buku. Dan laptop Tong Nian yang ada di meja, memutar screen saver Shangyan dan Tong Nian. Yaya sadar kalau Tong Nian masih memikirkan Shangyan. Karena itu, Yaya berencana untuk memprovokasi Shangyan.
Pas lagi mau membantu menggantungkan pakaian Tong Nian, Yaya melihat kalau di dalam lemari Tong Nian, masih tersimpan jaket K&K milik Shangyan yang dia berikan untuk Tong Nian. Dia menanyakan mengenai jaket itu, dan Tong Nian berkata kalau dia akan mengembalikan jaket itu pada Shangyan. Yaya meminta izin untuk memfoto jaket itu sebagai kenang-kenangan. Tong Niang mengizinkan.


Yaya pun memotret jaket Shangyan tersebut dengan ponsel Tong Nian, kemudian mengupload-nya ke status weChat Tong Nian: Barang yang tidak bisa di hargai dengan uang, buang saja.
--

Shangyan melihat status Tong Nian (yang di buat Yaya tanpa sepengetahuan Tong Nian) dan jelas membuatnya sedih. Dia tidak tahu harus bagaimana dan harus melakukan apa, setelah selama ini, Tong Nian membuat harinya menjadi berwarna.
--

Shangyan masih saja menggalau. Wu Bai yang kebetulan lewat di dekatnya, mendekat. Apa Shangyan tidak bersiap-siap menyusun barang? Mereka kan harus kembali ke Shanghai segera.
Shangyan tidak menjawab dan mengabaikannya. Dia melihat Shangyan yang membeli banyak sekali kaset game. Apa Shangyan sudah punya uang? Shangyan menjawab kalau itu untuk Tong Nian. Hadiah putus.
“Ketika kau jatuh cinta, kau menghabiskan banyak uang. Ketika kau bersamanya, kau memberikannya kalung antik sebagai hadiah. Saat kau putus dengannya, kau memberikannya uang fee,” komentar Wu Bai.
“Bukankah itu yang harusnya seorang pria lakukan?”
“Benar. Tapi… jika kau punya sedikit uang… dapatkah kau mengangsur hutangmu sedikit padaku?”
Shangyan langsung diam. “Itu… bisakah kau meminjamkanku sedikit uang lag?” pinta Shangyan. (Hahhaaha, pasti Wu Bai nyesal udah nanya.) “Jangan transfer lewat WeChat, lebih baik memberikan tunai,” tambah Shangyan.
“Kau benar-benar menganggapku sebagai ATM? Atau, kau berencana putus dengan orang lain?”
Shangyan kesal karena Wu Bai bicara omong kosong. Mereka kan saudara. Wu Bai berkomentar kalau saat seperti ini saja Shangyan baru berkata mereka saudara. Wu Bai memilih pergi daripada uangnya habis untuk SHangyan.
--
Shangyan tiba di Shanghai kembali. Resepsionis K&K (Kakek yang ramah) memberitahu Shangyan kalau ada orang di kamar Shangyan. Bibi Zhao yang mengizinkan orang itu masuk. Jadi, Shangyan jangan menyalahkannya nanti.

Dan orang yang datang adalah Xiaomi. Bibi Zhao ternyata mengenali Xiaomi. Dan ternyata, dulunya, bibi Zhao bekerja untuk team SOLO. Setelah team itu bubar, bibi Zhao pun kehilangan pekerjaan. Tidak di sangka, saat Shangyan membentuk K&K, dia mencari kembali bibi Zhao untuk bekerja untuknya.
Setelah bibi Zhao keluar, Shangyan langsung protes karena Xiaomi tidak memberitahu kalau tidak jadi pulang kampung. Dia hampir saja mau ke kampung Xiaomi untuk mencari Xiaomi.
“Aku ingin memberimu kejutan,” alasan Xiaomi. “Aku menyewa rumah. Datanglah berkunjung.”
“Begitu cepat?”
“Yaya yang membantuku menemukannya.”
Shangyan langsung senyum dan berkata kalau fans Xiaomi sangat baik dengan Xiaomi ya. Xiaomi langsung menyuruh Shangyan untuk tidak berpikiran aneh. Shangyan menanyakan langkah Xiaomi selanjutnya? Apa yang akan Xiaomi lakukan? Xiaomi berkata akan melihat-lihat dulu.
--
Esok hari,
Yaya datang ke apartemen Xiaomi dan membantu beres-beres. Xiaomi membertiahu kalau dia sudah memaksa Shangyan untuk datang hari ini. Jika Shangyan tidak datang, maka dia akan memutuskan hubungan saudara dengan Shangyan.
Tong Nian juga ada di sana dan membantu memotongkan buah. Xiaomi mencoba bicara pada Tong Nian, mengenai Shangyan yang penipu ulung. Jadi apapun yang Shangyan katakan, jangan percayai.
“Aku tahu,” ujar Tong Nian.
“Kau beneran tahu?”
“Aku tahu dia tidak menyukaiku, tapi dia adalah orang baik.”
“Dia suka padamu!” tegas Xiaomi. “Kau tahu, dia biasanya tidak begitu banyak berinteraksi dengan wanita kan? Selain bibi Zhao… atau ibunya… atau animasi wanita di screen saver. Singkatnya, dia tidak terlalu hebat kalau menyangkut masalah cinta. Percaya padaku. Dia menyukaimu. Sangat menyukaimu.”
Tong Nian bingung. Pas saat itu, Xiaomi mendapat pesan di ponselnya. Dia langsung meminta tolong Tong Nian untuk membukakan pintu di bawah karena bel rumahnya rusak, jadi dia tidak bisa membuka otomatis dari sini. Yang datang adalah Solo.  Tong Nian pun langsung turun.
Setelah Tong Nian turun, Yaya langsung tanya, siapa yang sebenarnya datang? Yang datang jelas adalah Shangyan.

Pas sampai di bawah, Tong Nian kaget karena yang datang ternyata adalah Shangyan. Dia grogi ketemu Shangyan, dan kesulitan membuka pintu. Dia narik pintu ke arah dalam, tapi tidak mau membuka juga. Shangyan memberinya tanda agar mundur, dan ternyata, pintu di buka dengan di tarik ke arah luar. Wkwkw.
“Siapa saja yang ada?” tanya Shangyan.
“Ada Mi Shaofei, aku dan Yaya.”
Tidak lama, malah muncul Ou Qiang dengan gembira. Ou Qiang memanggil Tong Nian dengan panggilan : “Kakak Ipar.” Shangyan langsung menegurnya untuk tidak memanggil seperti itu. Ou Qaing tidak mengerti. Shangyan sendiri langsung naik ke atas, menuju apartemen Xiaomi. Tong Nian memilih untuk menunggu di luar sebentar takut ada yang datang lagi.
Shangyan memberikan Xiaomi uang angpao untuk rumah baru Xiaomi. Xiaomi menolak dan mengembalikan uang itu. Shangyan jelas memaksa. Ou Qiang ikut memberikan angpao yang sudah di siapkannya.
Yaya menanyakan dimana Tong Nian? Ou Qiang malah berkata Shangyan menganggu Tong Nian. Shangyan membantah hal itu, tapi semua tidak percaya.

Tong Nian masih di bawah. Dan tidak lama, Solo serta Xiao Ai datang. Sebelum masuk, Tong Nian memberitahu Solo kalau Han Shangyan juga datang. Apapun yang Shangyan katakan nanti, Solo jangan sampai marah ya. Solo menenangkan Tong Nian untuk tidak khawatir.
Solo begitu tiba juga memberikan angpao untuk Xiaomi. Tidak hanya itu, Solo juga membawakan banyak kebutuhan sehari-hari dan juga obat untuk Xiaomi. Mereka tampak bersenang-senang. Hanya, Ai Qing yang tidak hadir.
Xiao Ai tiba-tiba saja menyuruh Tong Nian menjawab pertanyaannya di asrama Tong Nian dulu, apakah Tong Nian mau jadi pacar ayahnya atau tidak? Semua tertawa dengan perkataan Xiao Ai tersebut. Ou Qiang langsung menegur agar tidak sembarangan ngomong. Tong Nian malu dan membuat alasan ingin ke supermarket.
Yaya dan Xiao Ai refleks ingin menemani Tong Nian. Untung Xiaomi gerak cepat, dia menghentikan Yaya untuk pergi dengan alasan ingin Yaya membantunya membersihkan ikan besar yang di belinya. Yaya mengerti kode Xiaomi dan batal ikut dengan Tong Nian. Xiaomi juga memberikan kode pada Solo. Solo mengerti dan langsung memanggil Xiao Ai untuk bicara dengannya, membahas mengenai guru Xiao Ai yang bilang kalau Xiao Ai tidak fokus saat di kelas.
Tong Nian akhirnya memilih pergi sendiri karena semuanya tampak sibuk. Dia menanyakan, apa ada yang ingin mereka titip? Xiaomi langsung berkata kalau dia ingin membeli banyak barang. Dia bahkan mencatat semuanyadi kertas. Yang tidak ingin di belipun, di tulis mau di beli. Air, detergen sampai 4 bungkus, tissue, beras dan masih banyak lagi.
Tentu saja, semua itu tidak akan bisa di bawa seorang diri oleh Tong Nian. Shangyan langsung menegur Xiaomi dan Xiaomi dengan enteng menyuruh Shangyan untuk menemani Tong Nian berbelanja. Semua berjalan sesuai rencananya.
--

Shangyan dan Tong Nian tiba di supermarket untuk berbelanja. Suasana terasa sangat canggung, padahal dulu saat mereka berbelanja bersama, suasana sangat menyenangkan. Shangyan masih mengingat saat itu, hingga dia membelikan banyak snack yang dulu Tong Nian beli saat mereka berbelanja bersama. Tong Nian tersenyum kecil karena Shangyan masih mengingat hal tersebut.
--
Mereka siap berbelanja. Yaya dan Xiaomi membantu membawakan barang-barang. Shangyan memohon maaf karena setelah membantu membawa barang belanjaan ke atas, dia harus kembali ke club. Ada beberapa masalah yang harus di urus.
Barang selesai di angkut. Shangyan bersiap pergi. Tong Nian menyuruhnya untuk tidak lupa makan.
Shangyan memberikan hadiah kaset game yang di belinya waktu itu. Tong Nian berusaha membujuk Shangyan untuk tidak pergi dulu dan makan malam bersama mereka. Shangyan diam sesaat dan memilih untuk tetap pergi.


Tong Nian dengan kecewa pamit untuk naik ke atas. Shangyan juga merasa kecewa dengan dirinya sendiri. Dia malah tidak pergi dan masih diam di sana. Tong Nian ternyata belum naik ke atas dan memperhatikannya. Dia tampak sedih.
Shangyan sudah masuk ke dalam mobil. Dia teringat ucapan ibu Tong Nian dan janjinya untuk tidak berhubungan dengan Tong Nian lagi.


Yaya kecewa karena Shangyan pergi begitu saja dan membuat Tong Nian sedih. Dia segera keluar dan untungnya Shangyan masih belum pergi. Dia langsung menghampiri Shangyan dan meminta Shangyan untuk memperlakukan Tong Nian dengan lebih baik. Tidak hanya itu, dia meminta Shangyan menunjukkan ponselnya. Shangyan bingung dan memberikan ponselnya. Dia membuka website K&K yang di buat sendiri oleh Tong Nian untuk Shangyan. Tong Nian bahkan menggunakan uangnya sendiri untuk membayar sewa server untuk membuat website tersebut. Karena itu, Yaya meminta Shangyan untuk melihat dan kemudian masuk untuk makan malam bersama.
Setelah Yaya pergi, Shangyan melihat website yang Tong Nian buat tersebut. Hatinya terasa semakin berat.

Shangyan masih ada di bawah dan belum juga pergi. Dia melihat rekaman saat dia memutuskan untuk pensiun. Dia seperti membayangkan Tong Nian ada di sampingnya dan mengerti segala kesusahan yang di rasakannya.
“Saat kupikirkan, aku tidak sebanding dengan keberaniannya. Aku bahkan tidak punya keberanian untuk mencintai seseorang.”
--
Xiaomi sudah selesai menyiapkan makan malam untuk semuanya. Mereka pun bersulang untuk merayakan tempat tinggal baru Xiaomi. Ou Qiang bahkan menggoda Xiaomi yang sangat beruntung bisa mendapatkan fans seperti Yaya.
Saat makan, Tong Nian tampak tidak fokus. Solo menyadari hal itu dan berkata pada Tong Nian kalau Shangyan itu gila kerja. Jadi, jangan sedih karena Shangyan tidak bisa ikut makan malam bersama mereka. Tong Nian membantah kalau dia merasa sedih.
Yaya tiba-tiba teringat kalau hari ini, ibu Zheng Hui akan menjalani operasi. Tong Nian baru teringat dan pamit untuk pulang duluan. Zheng Hui adalah temannya dan ibunya sedang menjalani operasi. Ayahnya adalah kepala operasi hari ini, jadi dia harus pergi.




6 Comments

Previous Post Next Post