Sinopsis C-Drama : Go Go Squid Episode
37
Images by : Dragon TV / ZJTV / iQiyi
Para team SOLO kembali ke gedung arena untuk acara
pertandingan mereka. Tidak di sangka, sudah ada banyak fans yang berkumpul
untuk melihat mereka bertanding lagi. Mereka langsung datang saat mendengar
kabar mengenai pertandingan mereka.
Mereka tentu merasa terharu. Para fans itu tetap
ada dan setia para mereka. Bagi Shangyan, para fans itu adalah penyemangat
terbesar mereka dulu dan sekarang.
Pertandingan di mulai. Solo, Ai Qing, Xiaomi
memakai seragam SP. Shangyan dan Xiaomi memakai seragam K&K. Mereka melawan
Wu Bai, 97, Grunt, Inin dan Buff. Hal ini membuat team SOLO teringat masa-masa
dulu mereka dari saat mereka masih bukanlah apa-apa dan menjadi juara nasional.
Solo memberikan pidato-nya, berterimakasih pada
dukungan mereka dulu sampai sekarang. Shangyan juga memberikan pidato-nya. Dia
mengakui kalau dia menyesal dulu. Akan tetapi, mereka team SOLO tetap ada di
dunia CTF. Ada di team SP dan di team K&K, hanya bertukar nama saja. Mereka
akan menolong semua untuk sukses dan menjadi juara dunia. China! Menjadi juara!
(tidak ada di kasih lihat pertandingannya. Dan
tidak tahu siapa yang menang).
--
Selesai acara, Tong Nian langsung berlari dan
melompat memeluk Shangyan. Tentu saja, semua yang ada di sana (tidak ada fans,
yang ada anggota K&K, SP, team SOLO dan Buff) langsung heboh. Tong Nian
memuji Shangyan yang sangat hebat tadi hingga membuatnya merasa sangat terharu.
Pokoknya, mereka tampak mesra hingga yang lain
semakin menggoda.
Solo mengundang mereka semua malam ini untuk ke
tempatnya karena dia akan mengadakan pesta besar. Shangyan menyuruh mereka
pergi duluan karena dia akan ke suatu tempat dulu bersama Tong Nian.
--
Shangyan membawa Tong Nian ke staisun kereta
Beijing. Itu adalah tempat dimana dia pertama kali datang ke Beijing dan
bergabung dengan team SOLO. Shangyan menceritakan masa lalunya pada Tong Nian.
Dulu, dia harus duduk di dalam kereta selama lebih
dari 10 jam untuk sampai ke Beijing. Saat akhirnya tiba di Beijing, dia merasa
hampir mati kelelahan dan sangat mengantuk. Tapi, ketika dia melihat Solo dan
yang lainnya, dia menjadi sangat sadar. Saat itu, mereka berlima hanyalah
berpikiran sederhana. Yaitu: Membentuk klub, bertanding dan memenangkan juara.
Orang-orang untuk bertanding ada tapi uang yang tidak ada. Jadi, dia kembali ke
rumah dan mengambil uang yang mendiang ayahnya tinggalkan untuk keperluan
sekolahnya dan membuat itu untuk dana team SOLO. Hari itu, ketika team di
bubarkan, Solo ingin memberikan posisi kapten team padanya, tapi dia
menolaknya. Itu karena ketika kapten team di ganti, rasanya team sudah tidak
sama lagi seperti sebelumnya. Saat itu, dia sangat marah dan sangat terluka.
Dia meninggalkan segalanya pada Solo dan kembali ke Norway. Dan kemudian, dia
membentuk K&K. Niat awalnya saat itu sangatlah sederhana, dia hanya ingin
memperbaiki segala keputusannya dahulu. Dia ingin membentuk klub yang stabil
dan merekrut kembali semua anggota team lama. Mereka dapat memulai semuanya
dari awal. 3 tahun yang lalu, ketika pusat mulai beraksi, dia sangat tidak
sabar ingin membentuk team di China, kenapa?
“Karena kau khawatir mereka tidak bisa menunggu
terlalu lama. Kau takut kalau mereka sudah pensiun,” jawab Tong Nian.
“Itu benar. Aku tidak bisa menunggu. Aku takut
mereka tidak bisa menungguku. Tapi, tidak ada yang menyangka kalau 4 dari mereka
pergi ke SP.”
“Jadi, kau yang tertinggal sendirian dan menjadi
boss dari KK.”
“Apa kau bosan mendengar ceritaku?” tanya
Shangyan.
“Tidak. Aku suka mendengar ceritamu.”
“Ketika kami berlima memenangkan kejuaraan, aku
merasa langit adalah milik kami. Dunia adalah milik kami. Selama kami berlima
bekerja sama, tidak ada yang tidak bisa kami lakukan,” ujar Shangyan dengan
sedih.
Tong Nian tahu kesedihannya. Jadi, dia bertanya,
apakah Shangyan tahu kenapa Bumi ini berputar? Shangyan menjawab kalau itu
karena matahari. Tong Nian berkata kalau jawaban Shangyan salah. Bumi berputar
karena bumi tidak ingin setiap orang tetap berada di titik yang sama. Entah
bahagia atau sedih, dia berharap setiap orang tetap dapat melihat ke depan.
Setelah sekian tahun, bukankah mimpi Shangyan akhirnya menjadi nyata? Semua
yang Shangyan lalui, membuat Shangyan menjadi pribadi yang lebih baik.
“Tapi, aku masih memiliki satu mimpi yang belum
tercapai.”
“Mimpi apa itu?”
Shangyan menatap Tong Nian penuh cinta. Dia
mengeluarkan cincin dari saku celanan-nya, “Ini adalah cincin juara yang ku
dapatkan ketika aku menenangkan kejuaraan pertamaku. Ini sedikit lebih besar.
Kau mungkin tidak bisa mengenakannya.”
Tong Nian langsung menjawab kalau dia bisa
memakainya.
“Tong Nian. Mari kita menikah,” lamar Shangyan.
“Menikah,” tegasnya lagi. “Bagaimana?”
Tong Nian terkejut. Dia tidak tahu harus bereaksi
bagaimana. Shangyan benar-benar tulus. Dia khawatir, kalau mereka menikah
sekarang, orang tuanya akan semakin membenci Shangyan. Shangyan langsung
memberitahu kalau dia sudah pernah membicarakan hal ini pada orang tua Tong
Nian. Dia tidak berbohong. Dia membicarakannya saat orang tua Tong Nian bertemu
dengan ibu tirinya. Dan dia juga sudah berjanji kalau dia pasti bisa menjaga
Tong Nian dengan baik.
Tong Nian menangis.
“Apa… apa kau… masih belum siap?” tanya Shangyan.
Tong Nian bingung harus menjawab bagaimana. Dia
tidak bisa berhenti menangis. Dia menjelaska kalau ini adalah pertama kalinya
dia di lamar dan dia tidak tahu harus bagaimana. Dia merasa sangat gugup.
Segala yang di lihatnya tampak berbayang. Dia tidak menyangka akan hal ini.
Shangyan memeluknya. Dia menenangkany Tong Nian
untuk tidak khawatir. Tidak perlu merasa cemas. Shangyan menyimpan cincin-nya
dan tahu kalau dirinya terlalu impulsif. Dia akan melamar Tong Nian lain kali
lagi.
“Lain kali kapan? Bukankah kau melamarku hari
ini?” bingung Tong Nian.
“Kita bisa membicarakannya nanti. Mari kita makan
saja sekarang.”
“Lalu, kapan kau akan melamarku lagi?”
“Saat kau tidak lagi memiliki keraguan padaku dan
kau dengan tulus akan berkata Ya.”
--
Mereka dalam perjalanan kembali ke hotel. Tong
Nian merasa cemas, takut kalau Shangyan akan marah karena dia menolak
lamarannya tadi. Shangyan sebenarnya juga sedang bingung, memikirkan alasan
Tong Nian menolaknya. Selama ini, di antara mereka berdua, tidak ada masalah
yang tidak bisa di selesaikan.
Tong Nian juga bertanya pada dirinya sendiri,
kenapa dia menolak lamaran Shangyan? Dia tidak tahu alasannya. Apakah karena
tadi terlalu tiba-tiba? Atau karna di dalam hatinya, dia takut akan sesuatu?
--
Shangyan mengantarkan Tong Nian ke kamarnya. Dia tidak
bisa menemani Tong Nian malam ini karena harus pesta di ruangan Solo. Tong Nian
masih khawatir dan bertanya perasaan Shangyan. Shangyan menjawab baik-baik
saja. Dan Tong Nian sedikit lega mendengarnya.
Setelah Shangyan pergi, Tong Nian yang lagi galau
memutuskan untuk menelpon Yaya dan curhat. Yaya kaget karna Shangyan melamar
Tong Nian dan Tong Nian menolaknya. Tong Nian langsung meluruskan kalau dia
tidak menolak Shangyan, akan tetapi kepala-nya untuk sesaat kosong dan dia
merasa bimbang. Dia meminta Yaya untuk memberikan saran padanya.
“Nian Nian, malam ini, pacarmu baru saja kembali
pertanding. Dan dengan hebatnya memenangkan pertandingan dan bahkan mengalahkan
top 5 pemain saat ini. Semua fans menangis terharu atas peristiwa itu. Dan
Shangyan melamarmu malam ini juga. Dia membawa cincin juaranya untuk melamarmu.
Kau tahu betapa berhaganya itu? Cincin juara dari kemenangan pertama Gun God. Hanya
ada satu di dunia. Dan di cincin itu terukir G-U-N. Kau tahu apa artinya itu?”
“Saat itu, kepalaku terasa kosong. Aku terus
merasa ada sesuatu yang hilang di tengah. Atau… bagaimana jika agar dia tidak
sedih, aku akan menemuinya dan bilang kalau aku menginginkan cincinya?”
“Kau… bodoh ya? Tidak ada satupun orang yang minta
cincin lamaran duluan.”
“Jadi aku harus gimana? Bisakah kau tidak
memarahiku lagi, aku sudah merasa sangat burul. Aku tidak tahu harus gimana lagi.
Bye bye.”
--
Shangyan tiba di kamar hotel Solo. Dia tampak galau
dan memberitahu yang lain kalau dia tadi melamar Tong Nian. Melihat wajah muram
Shangyan, mereka bisa menebak kalau Shangyan pasti di tolak. Dan hal itu
membuat semua jadi penasaran dan ingin tahu cerita lengkapnya.
Shangyan memberitahu kalau saat dia melamar Tong
Nian tadi, Tong Nian berkeringat dan wajahnya pucat. Karena itu dia menghentikan
lamarannya. Semua tersenyum mendengar cerita Shangyan. Solo langsung berkata
kalau keringat itu adalah keringan kebahagiaan. Dan semua membenarkan.
“Kalian tidak mengerti. Aku hanya takut dia tidak
memikirkannya matang-matang dan secara impulsif menerima lamaraku. Dan nantinya,
dia akan menyesal. Jalan yang kami lalui bukanlah jalan yang mudah,” cerita
Shangyan. “Saat melihatnya sangat gugup, aku jadi berpikir, apakah aku terlalu impulsif?”
Dan karena melihat kegalauan Shangyan, mereka
berusaha menghibur Shangyan. Di sana ada Ai Qing, Xiaomi, Ou Qiang, Xiao You
dan Yi Qian. Mereka bahkan memutuskan untuk pergi bermain game sepanjang malam.
--
Tong Nian yang stress malah menggila di kamarnya. Nyanyi
sendiri, teriak sendiri, menangis sendiri. Pokoknya, sudah benar-benar seperti
orang stress saja.
Dan karena tidak tahu lagi harus gimana, jadi dia
memutuskan untuk pergi ke kamar Wu Bai. Dia meminta waktu Wu Bai untuk
berbincang karena dia ingin menanyakan beberapa hal mengenai Shangyan. Wu Bai
setuju.
Mereka bicara di lobby. Tong Nian dengan ragu
bertanya, apakah Shangyan sebelumnya sudah pernah di tolak sebelumnya dalam hal
cinta? Wu Bai menjawab tidak. Tong Nian adalah pacar pertama Shangyan dan
Shangyan belum pernah menyukai siapapun sebelumnya.
Tong Nian jadi penasaran, kalau Shangyan selama
ini tidak pernah menyukai siapapun, kenapa bisa menyukainya?
“Mungkin… karena kau yang orang pertama yang
menyukainya bukan karena pencapaiannya di CTF. Orang pada umumnya, ketika melihat
wajah galak atau temperamen-nya yang buruk, pasti langsung kabur. Kenapa kau
bisa suka padanya?”
“Aku? Aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Ketika
kau mendengar ini, kau mungkin akan sedikit sulit memahaminya. Tapi, ketika
pertama kali aku melihatnya, aku merasa dia adalah orang yang sangat spesial di
planet ini. Aku bukannya tertarik pada ketampanan wajahnya. Aku benar-benar merasa
kalau dia berkarisma, berbeda dari yang lainnya. Di samping itu, aku sangat
mengidolakannya. Terlebih lagi setelah aku mengenalnya, aku menyadari kalau dia
menjadi semakin kikuk dan tidak tahu bagaimana caranya mencintai karena dia kekurangan
banyak cinta ketika muda. Memikirkan itu, dia sangat kasihan,” jawab Tong Nian.
Wu Bai berkata kalau Shangyan beruntung bertemu
dengan Tong Nian. Shangyan sekarang menjadi jauh lebih lembut, dan dia menyukai
Shangyan yang seperti ini. Tong Nian kembali ke topik utama. Dia bertanya
apakah Shangyan akan mendendam setelah di tolak seseorang?
Wu Bai mengingatkan kalau saat team SOLO di
bubarkan, Shangyan masih terus mengingatnya sampai sekarang. Tong Nian baru
teringat hal itu dan jadi sedih, takut Shangyan akan terus mengingat penolakannya.
Wu Bai menyuruh Tong Nian untuk langsung bertanya saja intinya, jangan berputar-putar
bertanya seperti ini karena hanya menghabiskan banyak waktu.
“Dia melamarku untuk menikah dengannya, tapi aku
menolaknya. Saat itu, dia melamarku secara tiba-tiba, dan di moment itu aku
terkejut dan tidak bisa berpikir sama sekali. Apa dia akan marah padaku?” tanya
Tong Nian.
“Baguslah kalau begitu. Biarkan dia merasakan krisis
akan kehilanganmu. Sepertinya, itu bukanlah hal yang buruk. Aku tebak kalau dia
masih belum benar-benar mengerti bagaiaman caranya mencintai,” jawab Wu Bai.
Tong Nian memikirkan jawaban Wu Bai tersebut.
--
Shangyan dkk bermain-main hingga subuh. Mereka tampak
bersenang-senang setelah sekian lama tidak berkumpul bersama. Mereka kemudian
berbincang mengenai kehidupan Yi Qian dan Xiao You. Yi Qian sekarang bekerja
menjual peralatan medis. Xiao You juga bekerja menjual mesin. Xiao You memuji Solo
dkk yang walaupun sudah berusia 30 tahunan tapi masih juga memiliki semangat di
usia 20 tahunan untuk mengejar mimpi mereka dan tidak menyerah.
--
Esok hari,
Ai Qing, Solo dan Ou Qiang mengantarkan Yi Qian
dan Xiao You ke bandara. Mereka saling mengucapkan salam perpisahan. Solo memberitahu
kalau tempat team SP adalah tempat untuk team SOLO juga, jadi mereka bisa bebas
datang kapanpun.
--
Shangyan baru kembali ke kamar hotel dan mendapati
Tong Nian yang tertidur di sofa. Dia diam dan tidak membangunkan Tong Nian.
Tapi Tong Nian bisa merasakan kehadirannya dan terbangun. Mereka tampak canggung
dan berusaha seolah tidak ada apapun yang terjadi.
--
Tong Nian dan Shangyan pergi ke resto untuk
sarapan bersama. Di sana sudah ada anggota K&K dan juga Xiaomi. Shangyan
hendak mengambilkan makanan untuk Tong Nian, tapi Tong Nian melarang dan
menyuruh Shangyan duduk saja dan dia yang akan mengambilkan makanan untuk Shangyan.
Karena hal tersebut, mereka jadi berdebat.
Tong Nian beralasan kalau dia takut Shangyan
merasa lelah tapi memaksakan diri kemari untuk menemani-nya sarapan. Shangyan menegaskan
kalau dia merasa lelah, maka dia tidak akan ke resto untuk sarapan. Dan juga,
dia berniat untuk membuat Tong Nian merasa tenang dengan turun menemani Tong
Nian makan sarapan.
“Aku harap kau punya pemikiranmu sendiri dan
membuat keputusanmu sendiri,” ujar Shangyan.
“Aku bisa makan apapun. Kau mau minum kopi? Susu atau?”
“Aku punya tangan dan kaki, jadi kenapa kau harus
membantuku?” tanya Shangyan ketus, dan tentu terdengar oleh anggota K&K.
97, Demo, Grunt, One, Demo langsung bergosip
memberitahu Xiaomi kalau dia dengar tadi malam Shangyan melamar Tong Nian dan
di tolak. Mereka jadi merasa kasihan padanya. Tapi, yakin juga sih kalau Shangyan
pasti akan menikah dengan Tong Nian.
--
Di pesawat,
Tong Nian duduk di sebelah Shangyan yang sudah
tertidur. Tapi, dia malah sibuk sendiri memeriksa suhu udara dan memberi tanda diam
pada pramugari yang menawarkan makanan karena takut membangunkan Shangyan. Tidak
hanya itu, dia memakaikan Shangyan selimut miliknya dan yang membuat Shangyan
jadi terbangun.
Tong Nian tampaknya masih memikirkan lamaran Shangyan
kemarin malam dan masih tetap khawatir kalau Shangyan merasa marah atas
penolakannya. Dia akhirnya bertanya, apakah di mata Shangyan, dia tidak berguna?
Tidak punya kepribadian dan banyak kekurangan? Dan juga apakah karena dia tidak
menerima lamaran Shangyan, maka Shangyan masih marah hingga sekarang?
“Aku tidak marah. Aku hanya… sedikit kecewa? Dan aku
sama sekali tidak merasa kau penuh kekurangan. Yang penuh kekurangan adalah
aku. Di saat kita bersama, kau selalu ada menemaniku saat aku merasa bahagia
atau marah, sedih atau bersukan cinta. Tapi hal itu, membuatmu kehilangan kepribadianmu
sendiri, kan?”
“Karena… karena aku merasa kau sangat bagus. Aku takut,
aku tidak layak untukmu. Jadi, aku ingin… ingin mendukungmu diam-diam. Aku
tidak mau menjadi orang yang tidak berguna.”
“Bagaimana bisa kau tidak berguna? Kau banyak
membantuku. Kau mengajariku bagaimana caranya mencintai seseorang, apa kau
tidak sadar hal itu? Aku sedang mencoba sangat keras, mencoba keras menjadi
lebih baik lagi. Jadi, aku ingin berterimakasih padamu. Dan aku juga berharap
kau bisa menungguku, okay?”
Tong Nian mengangguk. Hatinya menjadi sedikit
lebih tenang. Dia tidak lagi merasa khawatir. Mereka berdua bisa kembali
tersenyum. Shangyan melanjutkan tidurnya.
Dan Tong Nian, dia malah berusaha diam-diam
mencium Shangyan. Shangyan sadar akan hal itu dan menggoda Tong Nian dengan
menjauhkan kepalanya. Tong Nian tidak menyerah dan melepaskan sabuk pengaman
dan mencium pipi Shangyan. Shangyan tersenyum manis padanya.
--
Shangyan mengantarkan Tong Nian pulang ke rumah. Orang
tua Tong Nian tidak ada di rumah karna belum jam pulang kerja. Shangyan pamit
untuk pulang, tapi Ton Nian malah menawarkan Shangyan masuk ke dalam rumahnya. Dia
mengajak Shangyan untuk makan malam dulu baru pulang.
“Setelah Asian Championship, aku akan menghabiskan
lebih banyak waktu denganmu,” ujar Shangyan.
Tong Nian mengerti dan tidak memaksa lagi. Shangyan
sudah mau masuk ke dalam mobilnya, tapi dia melihat wajah Tong Nian yang sedih,
jadi dia berbalik. Dia menerima ajakan Tong Nian untuk makan malam dulu sebelum
pulang.
Tags:
Go Go Squid
Semangad kakak...fighting
ReplyDeleteSinop nya bgus bged!!
smngaaaaattttt..👍👍👍
ReplyDeleteLanjut ka.. smangattt
ReplyDeleteLanjut kak
ReplyDeletesinopsis ny slalu ditunggu
💪💪
bagus
ReplyDelete