Sinopsis
K-Drama : Extraordinary You Episode 20
Images by : MBC
Psaat! = adegan berpindah ke
panggung (cerita Komik)
Syaat! = adegan panggung
sudah selesai
======
Ban Jang masuk ke dalam kelas dan mengumukan kalau hasil tes sudah keluar. Dia memanjangnya di depan kelas. Semua siswa/I pada lemas karena menduga kalau Nam Ju pasti peringkat utama. Tapi, salah seorang ingat kalau Nam Ju tidak mengikuti ujian karena saat itu ada acara untuk Yay. Serinne. Mereka jadi, penasaran siapa yang menduduki urutan pertama.
Dan yang menjadi peringkat utama adalah Ha
Roo, sementara Kyung peringkat 2.
“Biar aku saja,” ujar Kyung.
“Dia menyuruh siswa terbaik,” tegas Ban
Jang.
“Itu aku,” balas Kyung.
“Aku akan melakukannya,” ujar Ha Roo.
“Kenapa?”
Semua mendekati Ha Roo dan meminta-nya
untuk mengajarkan mereka.
--
Ha Roo bersama dengan Dan O berdiri di aula
sekolah. Ha Roo masih kepikiran ucapan Kyung mengenai dirinya yang tidak bisa
melakukan apapun untuk Dan O saat di panggung. Dan dia tidak akan bisa
mengalahkan Kyung, karena dia hanyalah extra.
Dan karna itu, Ha Roo ingin mengubah karakter
Dan O. Dia ingin melakukannya, karena dia tahu kalau Dan O kesakitan. Dan O
menolak karena takut kalau Ha Roo akan menghilang lagi seperti dulu. Ha Roo
mengingatkan kalau sekarang dia sudah mempunyai peran sebagai teman Kyung. Jadi,
dia tidak akan hilang selamanya.
“Kamu teman Kyung dan aku tunangan Kyung. Astaga,
penulisnya pasti sangat mencintai Kyung. Karakternya lebih baik dari Do Hwa,
yang menjadi pemeran pendukung… Benar.”
“Bagaimana jika Kyung yang bisa mengubah
takdirmu, dan bukan aku?” tanya Ha Roo.
Di saat itu, semua orang mulai berkumpul. Dan
jam Dan O tiba-tiba berbunyi padahal Dan O merasa baik-baik saja. Ha Roo bisa
menyimpulkan kalau panggung segera akan di mulai. Dan dia akan mengubah kisah
Dan O.
Ha Roo menarik Dan O ke kerumunan
orang-orang. Di sana juga ada Sae Mi dan Soo Chul. Ha Roo yakin kalau Dan O
pasti akan pingsan di panggung selanjutnya. Dan Kyung akan datang menyelamatkan
Dan O.
“Jika ini panggungmu dan jika kamu butuh
ini untuk memerankannya, sesuatu mungkin berubah dengan ini,” jelas Ha Roo dan
melepas jam tangan Dan O.
Dia memasangkan jam tangan itu ke tangan
Sae Mi. Bahkan sudah di tangan Sae Mi, jam itu masih tetap berbunyi. Kyung
tiba.
Dan O pingsan.
Psaat!
Semua panik karena ada yang pingsan. Kyung dan
Ha Roo ada di luar kerumunan dan saling menatap. Dengan tatapannya, Kyung berkata
kalau mereka akan menentukan siapa pemeran utama untuk panggung ini.
Kyung mendekati kerumuna. Dan ternyata yang pingsan adalah Sae Mi yang mengenakan jam tangan Dan O. Sae Mi sadar dan berujar kalau Nam Ju sangat tampan hingga jantungnya terasa hampir copot tadi. Kyung bingung.
Syaat!
Soo Chul muncul dan malah memarahi Sae Mi
agar tidak sakit tanpa seizinnya. Sae Mi langsung memarahi Soo Chul karna meniru
Nam Ju.
Dan Kyung malah melihat, Ha Roo yang sedang menggendong Dan O yang pingsan. Dia sudah kalah dari Ha Roo, selangkah.
--
Kyung berada di ruang A3 dan memikirkan Ha
Roo yang menggendong Dan O. Artinya, Ha Roo telah mengubah ceria. Kyung tampak
sedih karna dia tidak bisa melakukan hal itu.
--
Nam Ju mengenakan pakaian rapi dan menunggu
kedatangan Ju Da di ruang auditorium. Tapi, bukan Ju Da yang datang malah Ny.
Cha. Dia memarahi Nam Ju karena sudah bertindak bodoh. Nam Ju marah karna
ibunya terus saja memperlakukannya sebagai cangkang. Ny. Cha marah dan menyuruh
Nam Ju untuk pulang, tapi Nam Ju menolak.
“Sesulit itukah bagimu untuk hidup sebagai penerus dari Serinne?” marah Ny Cha dan melemparkan tiket Nam Ju. “Ibu yakin kamu tahu betapa pentingnya ini. Meski hanya cangkang, pergilah.”
“Kalau begitu, ceritakan semuanya kepada
Pimpinan! Ceritakan tentang Ju Da dan rahasiamu! Tidak boleh ada satu kesalahan
pun dalam hidup ibu. Kamu putra Cha Ji Hyun, Oh Nam Ju.”
--
Ju Da tiba di auditorium dan melihat semua
yang sudah Nam Ju siapkan. Ju Da tampak bahagia. Dia mulai menunggu Nam Ju dan
menelponnya. Tapi, nomor Nam Ju tidak aktif.
Syaat!
Do Hwa sedang jalan seorang diri dan malah
tiba di depan café dimana Ju Da bekerja sambilan. Dia sudah hendak berbalik pergi, tapi karna
penasaran, dia mengintip, mana tahu Ju Da ada. Tapi, Ju Da tidak ada.
“Apa kamu temannya?”
“Ya.”
“Apa terjadi sesuatu padanya? Dia tidak
mengangkat teleponnya dan belum muncul juga. Dia belum pernah seperti ini.”
Mendengar itu, Do Hwa jadi panik. Dia
berusaha menghubungi Ju Da. Tidak di angkat.
Seolah menyadari sesuatu, Do Hwa berlari kencang ke sekolah.
Dan benar, Ju Da ada di sana. Do Hwa sangat
marah karna Ju Da masih ada di sana. Mau sampai kapan Ju Da menunggu si sini?
“Nam Ju ingin bertemu denganku di sini. Dia
akan segera datang.”
“Yang benar saja! Aku tidak tahan dengan
ini. Aku tahu kamu tidak menyadari dirimu, tapi pikirkan dirimu sendiri. Utamakan
dirimu,” mohon Do Hwa, tulus.
“Lantas, aku harus bagaimana? Apa yang bisa
kulakukan? Para gadis itu merundungku di sekolah. Lalu di luar sekolah, aku
sibuk bekerja paruh waktu untuk membayar biaya rumah sakit nenekku. Kuharap
orang tuaku bisa membayar biaya sekolahku seperti kalian. Aku tidak mau kerja
paruh waktu setelah sekolah. Aku ingin bermain dengan teman-temanku. Aku juga
ingin mengambil kelas ekstrakurikuler. Aku ingin menjadi murid SMA Seuli
sejati. Nam Ju adalah orang pertama yang menawarkan tangannya. Jadi, meski
menurutmu aku orang bodoh yang sedang menunggu seseorang yang bahkan tidak
datang, aku hanya bisa menunggunya. Karena tidak ada yang bisa kulakukan
sendiri,” tangis Ju Da.
Do Hwa hanya bisa memeluknya dengan erat. Do Hwa juga menangis seolah merasakan dan memahami kesulitan yang Ju Da alami.
--
Ju Da pagi-pagi sudah berjalan ke sekolah.
Psaat!
Ny. Cha tiba-tiba muncul dan menamparnya. Dia tampak marah karena Ju Da berani mendekat pada putranya. Ju Da memegang pipinya yang di tampar dan menangis.
Syaat!
Ny. Cha sampai kaget melihat perubahan
sikap Ju Da.
--
Nam Ju ada di sekolah. Dia kembali ke ruang
auditorium. Ju Da datang. Dan Nam Ju langsung meminta maaf karna tidak bisa
datang kemarin malam. Ju Da malah berbohong kalau dia juga tidak datang
kemarin. Dan dia malah meminta Nam Ju untuk tidak mengatakan hal yang bisa menimbulkan
salah paham.
“Berkat yayasanmu, aku bisa bersekolah di
sekolah kita. Aku tidak mau menyebabkan kesalahpahaman. Tidak ada apa-apa di
antara kita.”
“Kamu tidak tahu upayaku untuk sampai
sejauh ini. Aku menyerahkan segalanya…”
--
Rumah sakit Hani
Dan O melakukan check up dengan dr. Lee.
Dan O tidak fokus dan sibuk memikirkan elusan Ha Roo di kepalanya. Dia malah
curhat pada dr. Lee.
Psaat!
Tn. Eun tiba-tiba ada di sebelah dan suasana
menjadi lebih tegang. Dan O bisa merasakan ada sesuatu yang serius dengan
kesehatannya. Dr. Lee menyuruh Dan O untuk tinggal di rumah sakit dan menjalani
pemeriksaan lengkap.
Dan O semakin cemas.
--
Di rumahnya, Dan O melihat foto-fotonya
bersama Ha Roo. Tiba-tiba saja, jam-nya berbunyi dan dada-nya terasa sangat
sakit. dan O jadi takut kalau ini pertanda dia akan menjalani operasi lagi. Di
saat itu, Dan O mengingat mengenai Ha Roo.
“Aku merindukanmu.”
--
Ha Roo berada di sekolah dan mengenakan
pakaian bebas. Dan O datang menemuinya. Dan karena ini hari libur, maka Ha Roo
mengajak Dan O bermain bersamanya.
Dan O bermain sebagai guru dan Ha Roo sebagai murid. Kemudian, mereka bermain piano. Ah, ini sih bukan main lagi, tapi sudah kencan 😊
Dan O meminta Ha Roo memotretnya, tapi dia
tidak puas dengan hasilnya karena kakinya tidak terlihat panjang.
Terakhir, Dan O mengajak Ha Roo berfoto di
sebuah pohon besar yang ada di tengah taman sekolah. Karena tinggi mereka yang
berbeda jauh, maka Ha Roo menundukkan kakinya agar tinggi mereka seimbang.
Hari sudah semakin sore dan mereka memutuskan untuk melukis. Ha Roo melukis Dan O, dan Dan O melukis Ha Roo. Sudah banyak lukisan yang mereka buat dan mereka letakkan di lantai. Mereak berbaring bersama di lantai dan melihat lukisan-lukisan tersebut.
Dan O
dan Ha Roo benar-benar bahagia.
Hari sudah malam, mereka melihat
pemandangan dari atas atap. Dan O tiba-tiba bertanya apa impian Ha Roo? Ha Roo
tidak tahu dan bertanya impian Dan O?
“Aku ingin menjadi orang biasa yang bisa
menghabiskan hari biasa seperti ini. Seseorang yang bisa melakukan apa pun yang
dia inginkan. Apa akhir cerita yang digambarkan penulis? Aku penasaran apa aku
bisa mencapai usia 19 tahun,” sedih Dan O.
“Kamu akan berada di sampingku saat usiamu
19 tahun dan 20 tahun. Kita menciptakan kisah kita sendiri,” tegas Ha Roo.
Dan O tersenyum dan kemudian teringat pohon
tempat mereka berfoto tadi. “Semua orang bilang itu pohon tertua di sekolah
kita. Mereka bilang tanggal 10 Oktober adalah ulang tahunnya yang ke-300.”
“Ulang tahun ke-300?”
“Ya, tapi aku yakin penulisnya yang
mengarang soal itu. Meski begitu, fakta bahwa pohon itu berada di sini paling
lama membuatnya terasa istimewa. Entah di panggung atau bayangan, mari bertemu
di sana pada tanggal 10 Oktober. Jika melakukan itu, aku merasa kita mungkin akan bertemu untuk waktu lama seperti pohon
ini,” ajak Dan O.
“Saat kita 19 tahun dan 20 tahun,” lanjut Ha
Roo.
Dan O mencoba tersenyum. Ha Roo tidak melihat
ekspresi sedih Dan O saat menatap jam-nya. Setiap kali jam itu berbunyi, itu sangat
menakutkan bagi Dan O.
--
Psaat!
Dan O terbangun dan sudah berada di rumah sakit. Dan O bingung, sejak kapan dia dan kenapa bisa ada di rumah sakit? Apalagi saat dia melihat kalender, sudah tanggal 10 Oktober.
--
Di sekolah, Ha Roo duduk di depan pohon itu, menanti Dan O datang menemuinya. Dia tidak beranjak dari sana walau hari sudah malam. Dia masih menunggu Dan O.
Psaat!
tn. Eun menjaga Dan O. dr. Lee ada di sana juga dan berkata kalau mereka akan mengawasi Dan O selama bebrapa hari ini. tn. Eun sangat khawatir. Dan dr. Lee berusaha menenangkannya.
Syaat!
Psaat!
`Psaat!
Adegan kembali berpindah dan sudah tanggal
17 Oktober. Dan O benar-benar bingung harus bagaimana.
--
Ha Roo sendirian di sekolah. Do Hwa
melihatnya dan menyapa-nya. Do Hwa membahas mengenai Dan O yang tampaknya dalam
kondisi parah hingga cukup lama berada di rumah sakit. Do Hwa juga cemas dnegan Dan O.
Psaat!
Ha Roo malah sudah kembali ke sekolah. Ha
Roo tidak menyerah dan berlari ke rumah sakit. Dia sudah hampir ke rumah sakit.
Psaat!
--
Sae Mi dan Soo Chul mengunjungi Dan O di rumah sakit. Mereka benar-benar khawatir padanya. Dan O senang dengan kedatangan mereka, tapi dia lebih memikirkan mengenai Ha Roo.
--
Ha Roo ada di ruang lukis. Dia melihat
semua lukisannya dan Dan O. Dia mengingat kebersamaan mereka di hari itu. Ha
Roo tidak bisa menemui Dan O. Dan dia menangis karena hal itu. Ha Roo selalu
saja terkurung di sekolah.
--
Ha Roo duduk di depan pohon. Berharap Dan O
akan segera sembuh dan datang menemuinya. Dia menangis dan benar-benar memohon
akan hal itu.
Psaat!
Psaat!
Dan sekarang sudah tanggal 31 Oktober. Dan
O mulai bosan. Dan Kyung datang menemuinya. Kyung membawakan bunga untuknya. Dia
berterimakasih atas bunga itu.
Syaat!
Adegan berakhir dan Dan O segera melepas infusnya dan hendak pergi. Kyung mencegahnya, tapi Dan O berkata kalau dia hendak menemui Ha Roo. Kyung hanya bisa membiarkannya pergi dan menatap dengan sedih buket bunga pemberiannya untuk Dan O, yang seolah tidak ada artinya.
--
“Jika
itu tidak berubah, jika hidupku akan berjalan sesuai keinginan penulis, aku
ingin menghabiskan waktu yang kumiliki denganmu, Ha Roo.”
Dan O akhirnya tiba di sekolah. Dia masuk ke ruang kelas mencari Ha Roo. Ke UKS. Ke ruang lukis. Kemanapun.
Dan terakhir, dia mencari Ha Roo di pohon itu. Tapi, dia tidak melihat Ha Roo di sana. Dan O mulai menangis, mengira Ha Roo kembali menghilang. Ha Roo ada di sana. Dia duduk di balik pohon. Dia melihat kedatangan Dan O dan sangat bahagia.
Dan O mendekat dan dengan berjinjit, dia tanpa
sadar mencium Ha Roo. Sekilas. Dan kemudian menghentikannya.
Tags:
Extraordinary You
kok aku ngerasa ju da sudah sadar ya??? ada yg sepemikiran??
ReplyDeleteAku juga ngrasa kayaknya ju da tahu kalo ini cuma komik
ReplyDeletehari rabu masih lama ya gais
ReplyDeleteekspresi juda mncurigkan
ReplyDeleteAyo lah kak ... semoga cepet ya update nya....
ReplyDeleteKapan update lanjutannya nih Thor...
ReplyDeleteSetiap minggu saya update. Hari ini dh posting episode terakhir nya. ☺☺
Delete