Sinopsis Plerng Ruk Plerng Kaen Episode 6 –
part 1
Network : Channel 3
Ampu kembali
ke ruangan. Dan dengan rajin, si kaca mata (Suam) langsung memberikan list
supplier yang telah di persiapkan nya. Lalu saat Ampu meminta sample kerja para
supplier. Suam menjawab bahwa Ampu tidak ada meminta itu, jadi dia tidak
melakukannya, tapi dia akan melakukan nya. Mendengar itu, Ampu puas pada nya.
Unthiga
kemudian datang ke ruangan, dan mengajak Fai untuk ikut berkerja bersama nya.
Dan dengan bingung, Fai pun mengikuti nya.
“Sampai
nanti, Khun Ampu,” kata Unthiga, mengingatkan sambil tersenyum manis sebelum
pergi keluar bersama dengan Fai.
Ketika mereka
berdua telah pergi, si Penggosip senior langsung memanggil Suam dan ingin
bergosip dengan nya. Tapi saat melihat Ampu, dia jadi merasa takut dan tidak
jadi bergosip. Namun Ampu tahu, dan menawarkan diri untuk memindahkan mereka
sekarang ke bagian lain, jika mereka berdua mau. Dan dengan ketakutan, Suam
langsung menjawab tidak dan kembali ke meja nya untuk bekerja.
Unthiga
menyuruh Fai untuk menunggu nya di bawah, dan Fai pun mengiyakan. Kemudian
tepat disaat itu, Arm dan Sunisa menghampiri Unthiga. Dan Unthiga langsung
memberitahu mereka bahwa dia mau pergi ke gudang. Lalu dia bertanya, apakah Arm
sudah ada mengunjungin Ibunya, Nopamat pagi ini di rumah.
Dan Arm
menjawab tidak, karena dia sibuk mengurus kantor baru depatermen design dan art
untuk Unthiga serta Urawee. Mengetahui itu, Unthiga terkejut.
“Aku sudah
mengurus ruangan untuk kalian berdua,” jelas Sunisa.
“Jadi kalian
berdua bisa berkerja secara pribadi. Berbeda dari sisa pekerjaan perusahaan
yang lain. Bukan kah itu bagus?” tanya Arm. Dan Unthiga mengiyakan.
Unthiga
mencium pipi Arm dan berterima kasih banyak, lalu dia pun pamit untuk pergi.
Setelah
Unthiga pergi. Sunisa menjelaskan kepada Arm bahwa apa yang Unthiga katakan
benar, sepertinya tentang Arm harus pulang untuk mengunjungin Nopamat. Tapi
mendengar itu, Arm hanya diam saja, tidak menanggapin.
Ketika
Urawee datang, dia merasa bingung melihat orang- orang sibuk memindahkan
barang. Dan Fai yang melihat nya, langsung menjelaskan kepadanya bahwa itu
karena depatermen desgin dan art sudah pindah ke sisi lain. Lalu dia bertanya,
apakah Urawee sudah bertemu dengan Ampu. Dan Urawee pamit untuk mengambil
barang nya, karena dia tidak mau menjawab.
Tepat disaat
itu, Anik datang. Dan dia memanggil Urawee.
Melihat itu,
Unthiga menghampiri mereka berdua. “Kamu sudah kembali, Wee,” sapa nya. Dan
Urawee mengabaikan nya. “Khun Anik punya sesuatu yang ingin dia bicara
kepadamu,” kata nya, menghentikan Urawee. “Lanjutkan. Aku harap segalanya
terselesaikan,” kata Unthiga dengan sinis kepada Anik dan Urawee.
Kemudian Unthiga pergi bersama dengan Fai. Dan menonton dari lantai bawah.
Anik
mengikuti Urawee, dan memintanya untuk mendengarkan nya. Dia memegang tangan
Urawee untuk menghentikan nya. Dan dengan jijik, Urawee menyuruh Anik untuk
jangan menyentuh nya dengan tangan kotor.
“Kamu hanya
menyalahkan ku. Bagaimana denganmu?” tanya Anik. Dan Urawee menampar nya.
“Jika kita
bicara hari ini, akankah semuanya berakhir?
“Ya.”
Unthiga
meminta maaf kepada Fai, karena dia baru teringat kalau dia ada rapat dengan
teman nya yang akan membantu mendesign kain. Jadi Fai bisa ke pabrik sendiri,
dan melakukan apapun. Lalu setelah mengatakan itu, Unthiga pun pergi
meninggalkan nya.
Dipinggir
sungai. Anik bertanya, kenapa Urawee membawanya ke sini untuk berbicara. Dan
Urawee menjawab bahwa dia ingin mengingatkan dirinya sendiri kalau hidup itu
tidak menentu.
“Aku tahu
aku salah. Tapi kamu juga tahu bahwa antara Khun Oun dan aku. Itu hanya sex.
Bahkan jika dia mencintai ku, tapi aku tidak mencintai dia. Aku mencintai kamu,
tapi haruskah kamu melakukan ini padaku,” jelas Anik, mengeluh.
“Nik, apa
kamu tahu, apa yang kamu katakan? Apa kamu masih pria?” tanya Urawee, terkejut.
Anik menuduh
kalau Urawee sama seperti dirinya. Urawee tidur bersama dengan Ampu, dan dia
punya bukti yang Unthiga kirim kan kepadanya. Urawee menusuk nya dari belakang
menggunakan metode yang sama. Kepadahal Urawee seorang wanita.
“Jadi apa?
Jadi apa jika aku wanita? Wanita tidak memiliki kebutuhan dan keinginan seperti
pria? Kamu yang menunjukan sikap rendahan yang pria miliki. Jadi mengapa aku tidak
boleh? Sejak kita berdua manusia,” tanya Urawee, sakit hati.
“Wee,” tegur
Anik. Dan Urawee tidak peduli, karena Anik tidak punya hak terhadap dirinya.
Jadi terserah dia ingin bertemu siapapun.
Anik lalu bertanya, apakah ini berarti mereka tidak bisa kembali menjadi seperti dulu
lagi. Dan Urawee membenarkan, mereka tidak akan pernah bisa.
Unthiga
bertemu dengan temannya di café. Disana ketika si teman melihat bekas merah di
lengan Unthiga, dia pun bertanya. Dan dengan cepat, Unthiga langsung menutupi
bekas merah tersebut, dan beralasan bahwa itu cuma luka kecil yang di dapatkan
nya dari pemain lakorn. Jadi itu tidak penting untuk di ceritakan.
Kemudian si
teman menebak, apakah sebentar lagi Unthiga akan pergi makan bersama dengan
Ampu. Dan Unthiga tersenyum mengiyakan.
Urawee
dengan sedih menegaskan bahwa dari sekarang, Anik tidak perlu terlibat dengan
nya lagi, karena Anik sudah mendapatkan Unthiga, jadi Anik bisa pergi kepada
Unthiga dan mencintainya serta menikahi nya. Itulah tindakan seorang pria
sejati. Bukan hanya tidur dengan siapapun, lalu tidak mau bertanggung jawab.
Kemudian
Urawee menjelaskan bahwa dia sudah pernah memperingatkan Anik, tentang Unthiga.
Wanita seperti Unthiga bisa melakukan apapun untuk melukai dirinya, dan Unthiga
menggunakan Anik sebagai alat dalam rencana ini.
“Kamu
menjadi seperti pencundang, dan bahkan menfitnah Khun Oun?” tuduh Anik, tidak
mau percaya kepada Urawee.
“Menfitnah
dia?” tanya Urawee, kesal. Lalu dia menunjukan chat nya dengan Unthiga. “Inilah
orang yang di inginkan Unthiga, yaitu Ampu. Bukan kamu!” tegas nya.
“Ini tidak
benar. Khun Oun mengirimkan pesan dan foto ini kepada mu untuk melukai mu. Itu
tidak melibat kan aku,” balas Anik, masih tidak mau percaya.
Urawee tidak
menyangka, kalau Anik begitu bodoh. Dia menyuruh Anik untuk mengakui kebenaran
bahwa Anik hanyalah alat bagi Unthiga. Tapi Anik tetap saja tidak percaya, dan
mengatakan kalau Unthiga tidak menggunakan nya sebagai alat. Malahan dia
menuduh, kalau Urawee sengaja mengatakan ini karena Unthiga telah melukai
Urawee, dan Urawee lah orang yang mencoba untuk menusuk Unthiga dari belakang.
Bahkan untuk balas dendam, Urawee mampu melakukan segalanya dan tidur bersama
dengan Ampu.
Mendengar
itu, Urawee langsung menampar Anik. Dan Anik mengatai Urawee sebagai manusia
buruk. Dan Urawee menampar nya lagi, serta mengatai kalau orang yang buruk itu
adalah Anik.
“Jika kamu
bilang, aku buruk, maka bukankah Ampu harus bertanggung jawab untuk apa yang di
lakukan nya? Itu baru adil, Wee,” kata Anik dengan kasar. Kemudian dia pergi
meninggalkan Urawee disana.
Dengan
sedih, Urawee menatap tangan nya. “Oh, Nik!” keluh nya, kesal.
Unthiga
menelpon Ampu, dan menanyakan, direstoran mana Ampu ingin makan bersama. Dan
Ampu menjawab bahwa dia tidak terlalu bagus dalam memilih restoran. Tapi
Unthiga tetap ingin Ampu yang memilih, karena dia ingin tahu, jenis restoran
apa yang Ampu sukai dan juga makanan apa yang Ampu sukai juga. Dan Ampu pun
berpikir, lalu menjawab.
“Baiklah.
Sampai jumpa disana ya,” kata Unthiga dengan lembut. Lalu dia mematikan telpon.
Si teman
mempertanyakan bagaimana tentang Anik. Dan dengan tidak senang, Unthiga
bertanya, kenapa si teman menanyakan itu, membuat mood baik nya menjadi rusak.
“Oh, aku kan
hanya bertanya, mana tahu aku bisa membantu kamu. Misal nya jika dia masih
menganggu mu,” jelas si teman, perhatian. “Lalu apakah dia tahu bahwa kamu
sudah membuang nya?” tanyanya.
“Dia akan
tahu. Dia tidak bodoh,” jawab Unthiga.
Anik
mengingat kembali perkataan Urawee, dan berpikir. “Aku sudah memperingatkan mu. Unthiga bisa
melakukan segalanya untuk melukai aku. Dan dia menggunakan mu sebagai alat.”
… “Lihat ini. Orang yang di inginkannya adalah
Ampu, bukan kamu.” … “Kamu sudah mendapatkan
dia. Temui dia, cintai dia, dan nikahi dia. Bertindaklah seperti pria sejati.”
Mengingat
semua itu, Anik menangis. Dan memukul stir mobil dengan kesal.
Ampu datang
ke restoran temannya, SP dan Ploy. Disana Ploy menanyakan, apa yang membawa
Ampu kesini. Dan Ampu menjawab bahwa bos nya ingin bertemu dengan nya dan mendiskusi
kan pekerjaan, dan didalam pikiran nya, dia hanya bisa memikirkan tempat ini
saja, jadi dia pun ke sini.
Mendengar
itu, Ploy merasa senang, dan mengatakan bahwa jika dia belum menikah, mungkin
saja dia sudah tergoda oleh Ampu. Dan SP menyuruh Ampu untuk menggoda orang
lain saja, karena Ploy adalah istrinya.
“Hey, kita
teman?” kata Ampu, bercanda. Dan mereka berdua tertawa.
Tepat disaat
itu, Unthiga datang. Dan Ampu pun memperkenalkan nya kepada Tanong (SP) dan
Ploy (Istri Tanong), yang merupakan temannya. Mengetahui itu, Unthiga jadi tahu
kenapa Ampu memilih untuk makan di sini. Dan Ampu tersenyum mengiyakan.
Kemudian
dengan mesra Unthiga memeluk lengan Ampu dan berjalan bersama nya menuju ke
arah meja. Dan Ploy tersenyum senang melihat itu.
Selagi Ampu
dan Unthiga sedang makan. Tanong datang menghampiri mereka, dan meminjam Ampu
untuk ikut bersama nya sebentar. Dan Unthiga mengizin kan nya. Lalu dengan
ramah, Tanong bertanya, apakah ada yang ingin Unthiga minum. Dan Unthiga
meminta rekomendasi dari Tanong. Dan Tanong merekomendasi kan coklat hangat.
Lalu dia membawa Ampu bersama nya.
Dengan
heran, Ampu mengikuti Tanong, dan bertanya ada apa. Dan dengan serius, Ploy
bertanya, apakah Unthiga adalah orang yang Ampu bicarakan kepada mereka
sebelumnya, tentang dua saudara yang saling bertengkar. Dan Ampu membenarkan.
“Dan dari
boss ke teman? Bagaimana itu terjadi?” tanya Ploy, penasaran.
“Itu …
terjadi seiring nya waktu. Begitu lah,” jelas Ampu.
“Tapi kamu
tidak kelihatan yakin. Tapi Khun Oun kelihatan sangat yakin bahwa dia dekat
dengan mu,” jelas Ploy.
“Lalu
tidakkah ini membuat mu bermasalah dengan kakak nya? Karena kamu dekat dengan
adik nya,” tambah Tanong.
“Pasti akan
bermasalah,” jawab Ampu. Dan Ploy serta Tanong pun menjadi khawatir padanya.
Tepat disaat
itu, Urawee datang. Tapi mereka bertiga tidak sadar.
Didalam
restoran. Unthiga menikmati dessertd dan minuman coklat hangat yang di hidang
kan.
Tags:
Plerng Ruk Plerng Kaen