Original Network : tvN
"Semua karakter, organisasi, tempat, dan
peristiwa adalah fiktif"
Yeong Tak tidak
mau mengakui perbuatan jahat yang dilakukannya. Dan secara diam- diam dia
menghubungi seseorang di bawah meja. Menyadari hal tersebut, Dong Baek menatap
terkejut pada Yeong Tak. Dan sadar kalau Dong Baek sudah tahu, Yeong Tak pun
segera ingin kabur.
“Buang itu!”
teriak Yeong Tak di telpon. Dan Dong Baek langsung memukul nya. Melihat itu,
semua orang yang berkumpul merasa terkejut.
Dong Baek
menyentuh leher Yeong Tak dan melihat apa yang ada di dalam pikirannya.
Kemudian setelah itu, dia mengambil hp Yeong Tak dan memeriksanya.
Se Hoong dan
Kyung Tan datang ke tempat kejadian. Melihat keadaan Yeong Tak yang babak
belur, mereka berdua merasa terkejut dan langsung menghubungi Dong Baek.
Dong Baek
menjawab telpon Se Hoong dan memberitahu bahwa sekarang dia sedang menuju ke
kantor Yeong Tak. Korban tidak di tahan disana, namun perantara yang menjual
Seo Kyung (korban) ada disana. Dan dia yakin kalau penculik sebenarnya adalah
orang yang membuat Seo Kyung menjual dirinya. Lalu dia meminta Kyung Tan untuk
melakukan sesuatu.
“Babi
merah?” tanya Kyung Tan, bingung.
“Cepat. Kita
kehabisan waktu,” teriak Dong Baek.
Se Hoong
ingin menasehati Dong Baek untuk tidak membiarkan Yeong Tak sampai seperti ini.
Namun Dong Baek tidak peduli dan langsung mematikan telponnya. Dengan frustasi,
Se Hoong berteriak memanggil namanya.
Kyung Tan
diam. Kemudian dia mulai menggila dengan berteriak dan menangis di pelukan Se
Hoong. Sehingga semua orang yang berkumpul merasa terkejut dan langsung bubar.
Dong Baek
sampai di gedung kantor Yeong Tak. Dan disana sudah ada polisi yang berjaga.
"Memorist: Episode 2, Babi Merah"
"24 menit sebelumnya"
Seorang pria
menari dengan gembira, saat menonton video musik girlband. Tiba- tiba Yeong Tak
menelpon nya untuk menanyakan apakah Seo Kyung ada di rumah. Dan dengan malas,
dia menjawab bahwa sepertinya Seo Kyung tidak ada dirumah dan dia takut ke
sana, karena ada kantor polisi diseberang jalan.
“Kalau
begitu, hubungi tukang kunci dan katakan kamu kakaknya,” kata Yeong Tak, tidak
sabaran.
“Bagaimana jika
ada yang melaporkanku?”
“Pergilah ke
sana,” perintah Yeong Tak.
Setelah
Yeong Tak mematikan telpon, si Pria langsung mengeluh dengan kesal. Tapi dia
tetap bersiap untuk pergi menjalankan tugas. Namun sebelum dia keluar dari
ruangannya, terdengar suara orang mengetuk pintu dan mengatakan ‘kiriman’.
Mendengar itu, dia merasa heran dan memeriksa ke CCTV. Saat mengetahui siapa
yang berada di luar sebenarnya, dia langsung bersembunyi dengan takut.
Polisi
memaksa masuk ke tempat si Pria, karena si Pria tidak ada menjawab panggilan
mereka. “Geledah tempat ini. Lakukanlah,” perintah Inspektur..
Si Pria yang
sedang bersembunyi di dalam ruangan lain, dia menguping pembicaraan para
polisi. Tapi tiba- tiba Yeong Tak malah menelpon nya.
Para polisi
mendengar suara telpon tersebut, jadi secara diam- diam pun mereka mulai
mendekati ruangan tempat si Pria bersembunyi.
“Pak, kita
dalam masalah besar,” kata si Pria, memberitahu Yeong Tak. Namun dia malah
mendengar pembicaraan antara Yeong Tak dan Dong Baek. Awalnya dia merasa
bingung, tapi dia terus mendengarkan.
“Buang itu!”
teriak Yeong Tak.
Si Pria
terkejut. Dia membuka brangkas yang ada di dekat nya, mengambil hard disk yang
berada didalamnya dan lalu dia memasukkan itu ke dalam oven.
Para polisi
yang masih menunggu dengan tenang di dekat pintu merasa bingung, suara apa itu.
Lalu saat mereka mencium bau gosong, mereka pun langsung masuk ke dalam
ruangan. Kemudian mereka menemukan si Pria sedang bergelantungan di luar
jendela.
“Hei, kamu!
Berhenti. Dasar berandal. Apa kamu mau mati?” teriak Inspektur.. Dan dengan
panik, si Pria buru-buru ingin turun ke bawah. Namun para polisi malah menarik
nya ke atas kembali.
Si Pria
berusaha melawan dan bertahan untuk tidak naik ke atas. Para polisi yang
menarik talinya dari atas tidak sengaja melepaskan pegangan mereka pada tali,
karena tergelincir, sehingga si Pria pun terjatuh langsung ke bawah.
“Sial!”
keluh Inspektur..
Pria palu melihat
monitor CCTV. Kemudian dia mematikan telpon yang di pegang nya dan meletakkan
itu keatas meja bersama dengan palu yang dipegangnya.
Sun Mi
memperlihatkan data yang di dapatkan nya kepada Young Soo. Dia yakin 90% pelaku
nya adalah pemilik ponsel prabayar yang dilacak nya. 10% kemungkinan dia salah.
Ponsel prabayar yang diselidiki nya tidak punya catatan panggilan, itu hanya
memiliki pesan yang terenkripsi. Serta ada laporan kalau enam bulan lalu, Seo
Kyung di serang oleh mantan pacar nya yang sekarang menjadi penguntit.
Penguntit mengaku kalau dia memukul Seo Kyung, karena Seo Kyung kotor.
“Kotor?”
gumam Young Soo.
Penguntit
melihat pacar nya memasuki hotel bersama dengan Yeong Tak.
“Pria itu
mendapati bahwa dia menjual dirinya. Sementara itu, muncikarinya punya alibi.
Tersangka adalah pembelinya. Orang yang mencoba mengeksploitasinya malam itu.
Seseorang yang cukup berkuasa untuk tetap bersembunyi. Anggota kelas atas,”
jelas Sun Mi dengan yakin.
Dong Baek
melihat jejak darah di tanah. Dan tali yang telurur di jendela.
Inspektur.
menghubungi Sun Mi dan memberitahu bahwa si Pria terjatuh dari atas gedung,
saat mencoba untuk kabur menggunakan tali.
Dong Baek
masuk ke dalam gedung dan melihat para polisi yang berkumpul disana.
Setelah
ceramah di TV selesai, Ye Rim menunduk dengan frustasi dan menangis.
“Hari apa
ini?” tanya Wanita kabur yang berada di ruangan sebelah. Dan Ye Rim pun
langsung mendekat ke arah dinding.
“Aku diculik
pada hari Minggu. Jadi, mungkin Senin?”
“Besok
adalah harinya,” kata Wanita kabur. Dan Ye Rim tidak mengerti. “Eksekusi. Dia
membunuh setiap hari Selasa. Wanita lebih tua sebelum kamu juga dibunuh pada
hari Selasa.,” jelas Wanita kabur.
Mengetahui
informasi itu, Ye Rim merasa sangat ketakutan dan stress. Wanita kabur menyuruh
Ye Rim untuk tetap fokus, Ye Rim harus mendpatkan nilai 90 dari 100 dalam tes
doktrin. Jika nilai Ye Rim kurang, maka Ye Rim akan dibunuh dengan brutal.
Sun Mi salah
paham akan sesuatu. Dia menyuruh semua unit untuk tetap waspada dan lakukan
yang terbaik, sebab menurutnya korban akan diculik pada hari selasa dan di
bunuh pada hari selasa juga. Polanya akan terus berulang demikian. Itu menurut
nya.
Dirumah
sakit. Sun Mi menemui Yeong Tak, dia merebut hp Yeong Tak yang sedang
bertelponan dengan pengacara nya untuk menuntuk Dong Baek.
“Siapa
kamu?” tanya Yeong Tak, tidak senang.
“Kombes
Polisi Han Sun Mi.”
“Kombes?
Bukankah kamu terlalu muda?” tanya Yeong Tak sambil duduk dengan susah payah.
“Diam!”
bentak Inspektur..
Yeong Tak
tidak senang di bentak. Dia mengeluhkan kenapa mereka berdua membentaknya,
setelah menghajar nya. Dan Sun Mi langsung menjelaskan bahwa dia tidak peduli
jika Yeong Tak ingin melaporkan Dong Baek atau tidak. Yang dia pedulikan
hanyalah pembunuh. Serta dia tidak peduli jika Yeong Tak adalah mucikari,
setidak nya tidak sekarang.
“Siapa yang
menyebarkan omong kosong seperti itu…” keluh Yeong Tak, menyangkal. Dan Sun Mi
langsung menarik gips di leher nya.
“Kim Seo
Kyung sekarat karenamu,” kata Sun Mi dengan serius. Tapi Yeong Tak malah
mendengus dan mengatakaan kalau tangan Sun Mi terasa lembut. “Klienmu adalah
pembunuh. Siapa dia? Siapa yang ditemui Seo Kyung?” tanya Sun Mi, mengabaikan
komentar nya yang menjjijikan.
Yeong Tak
pura- pura tidak mengerti. Dia melepaskan gips yang di pakai dileher nya serta
jarum infus di tangannya. Kemudian dia berjalan ke arah sofa dan duduk dengan
santai.
“Kamu
percaya diri, ya? Karena anggota yang berkuasa akan melindungimu dengan segala
cara. Itu yang selalu dipikirkan orang dungu sepertimu. Menurutmu bagaimana
mereka bisa mencapai posisinya? Itu karena mereka menyingkirkan orang yang
mudah dibuang sepertimu,” kata Sun Mi sambil mendengus untuk memancing emosi
Yeong Tak.
“Bicaralah
sesukamu,” kata Yeong Tak, tidak terpancing.
Dengan
tenang, Sun Mi pun menyerah. Dia menegaskan bahwa dia akan mematiskan Yeong Tak
akan dihukum dan tidak akan bisa keluar dari penjara, setidaknya sampai Yeong
Tak menjadi cukup tua untuk menerima jaminan sosial. Kemudian setelah
mengatakan itu, dia langsung kelaur dari dalam kamar rawat Yeong Tak, tanpa
mendengarkan perkataan Yeong Tak lagi.
Inspektur.
merasa heran dan bertanya kepada Sun Mi, apakah dia harus menekan Yeong Tak.
Dan Sun Mi menjawab tidak perlu, karena tampaknya Yeong Tak juga tidak tahu
siapa klien yang ditemui Seo Kyung.
Didalam
kamar rawat biasa. Sun Mi menanyai si Pria yang merupakan bawahan Yeong Tak.
Dan si Pria menjawab bahwa dia juga tidak tahu siapa yang ditemui oleh Seo
Kyung, sebab ada kelompok yang mengurus hal tersebut. Dia mengatakan itu sambil
mengeluh kesakitan, karena kaki dan tangannya yang sedang terluka dan di perban
tebal.
“Bagaimana
bisa kamu bekerja dengan kelompok yang tidak kamu kenal? Bagaimana caranya?
Katakan,” paksa Inspektur. sambil memukul tubuhnya.
“Jadi,
sekitar dua tahun lalu, kami mendapat telepon dari seseorang yang menyukai
profil Seo Kyung. Dia segera mengirim 100.000 dolar ke rekening kami. Pak Oh
menggila setelah itu dan menjadi terobsesi menemukan gadis cantik,” jelas si
Pria dengan serius.
“Kim Min
Kwon,” panggil Sun Mi dengan nada tajam. “Ingat sesuatu. Jika tidak, aku akan
membuatmu bertanggung jawab atas kematian para korban,” ancamnya.
“Tapi aku
tidak tahu apa-apa,” jawab Min Kwon merasa stress. “Oh. Benar. Nomor 13.
Namanya Klien 13. Nomor kliennya,” jelas nya, saat mengingat sesuatu.
Dong Baek
datang ke rumah sakit dan ingin menemui Min Kwon. Tapi Lim menghalangi nya dan
ingin memukulnya. Jadi dia pun melawan. Namun Lim malah tidak sadar juga dan
mengatakan kepada rekannya bahwa dia tidak apa- apa, sebab tempo hari dia
berhasil mengalahkan Dong Baek. Mendengar itu, Dong Baek langsung
memberitahukan kebenarannya, dia sengaja mengalah untuk membaca ingatan Lim.
“Jangan
bohong. Dasar berandal. Bedebah,” keluh Lim, kesal. Lalu dia kembali ingin
memukul Dong Baek. Dan dengan gesit, Dong Baek berhasil menghindari semua
pukulannya. Lalu dengan satu tendangan dilutut belakang, Lim langsung terjatuh
berlutut di lantai.
Inspektur.
keluar dari dalam ruangan rawat dan memberitahu Dong Baek bahwa Dong Baek
dilarang untuk menemui Min Kwon sebab ini tidak ada hubungan dengan
menghilangnya Ye Rim. Dan Dong Baek menjawab bahwa dia ingin membantu sebisa
nya.
“Inspektur,”
panggil Sun Mi, menghentikan Inspektur. Dia berjalan mendekati Dong Baek dan
mengulurkan tangan nya sambil tersenyum. “Aku Han Sun Mi,” katanya dengan
ramah.
Inspektur
merasa khawatir dan memperingatkan Sun Mi untuk jangan berjabat tangan dengan
Dong Baek. Namun Sun Mi mengabaikannya. Dong Baek merasa heran dengan sikap Sun
Mi, jadi diapun tidak menyambut uluran tangan Sun Mi.
“Kamu ingin
memindai Kim Min Kwon?” tanya Sun Mi. Dan dengan kesal, Dong Baek menanyakan,
siapa Sun Mi. Lalu dia menyuruh Sun Mi untuk minggir, karena dia tidak punya
waktu. “Katakanlah. Aku kepala staf Unit Investigasi Khusus,” jelas Sun Mi.
“Kamu punya
wewenang memutuskan?” tanya Dong Baek, semangat.
“Tentu saja.”
Dong Baek
langsung menjelaskan apa yang ingin di ketahuinya dari ingatan Min Kwon. Dia
yakin bahwa ingatan Min Kwon bisa mengungkap siapa yang terakhir melihat Seo
Kyung. Dan mungkin ada petunjuk yang Min Kwon tidak sadari juga.
Sun Mi
merasa hal itu masuk akal. Tapi dia tidak bisa mengizinkan Sun Mi. Sebab
sekarang Dong Baek sedang diskors. Dan bukti yang diperoleh secara ilegal tidak
sah di pengadilan. Jadi Min Kwon nantinya bisa di bebaskan karena penangkapan
ilegal.
Dong Baek
merasa marah. Dia menjelaskan bahwa dia akan melakukan pemindaian ilegal untuk
menyelamatkan korban. Dan Sun Mi tersenyum puas, dia membenarkan perkataan Dong
Baek, dia menjelaskan bahwa dia tidak berhak menolak jika memang Dong Baek
ingin menyelamatkan korban. Mendengar itu, Inspektur terkejut.
“Detektif
Dong menemukan petunjuk, kita tidak akan mencari tahu. Namun…” kata Sun Mi.
Sepertinya dia berusaha membuat kesempatan untuk Dong Baek.
“Tidak apa
jika dia mengatakannya. Ingatannya yang berguna,” kata Dong Baek, mengerti.
“Kamu
pintar. Namun, kamu harus bertanggung jawab atas apa pun yang tidak beres,”
jelas Sun Mi, mengingatkan. Dan Dong Baek setuju.
Min Kwon
disuruh untuk menanda tangani surat ‘Kesepakatan Pengungkapan Ingatan’.
Kemudian dia disuruh untuk mengatakan bahwa dia setuju untuk menyelamatkan para
korban. Dan Min Kwon pun mengatakan itu, dan para polisi merekam perkataannya
sebagai bukti.
Setelah Min
Kwon melakukan semua itu, Dong Baek pun mau mulai bekerja. Namun Min Kwon
merasa ragu dan menanyakan berbagai pertanyaan, seperti apakah ini akan membuat
nya sakit, apakah ini akan membuatnya merasa bingung, serta kemarin dia ada
menonton film dewasa. Dan Dong Baek menyakinkan bahwa ini tidak akan
menyakitkan atau membuat pusing. Serta Sun Mi memastikan bahwa Dong Baek tidak
akan mengungkapkan hal pribadi Min Kwon.
“Baiklah,
kalau begitu…” kata Min Kwon, mengizinkan.
Sebelum Dong
Baek sempat menyentuh Min Kwon. Tiba- tiba pihak kejaksaan datang untuk
menangkap Dong Baek atas kejahatan penyerangan.
“Lama tidak
bertemu, Sun Mi. Bagaimana kabarmu? Kali terakhir aku bertemu denganmu adalah
di pertemuan alumni,” kata Jaksa Oh, menyapa.
Dong Baek
merasakan sesuatu dari kedua orang yang memegang nya. Jadi dia pun berhenti
memberontak seperti sebelumnya.
“Kamu punya
surat perintah?” tanya Sun Mi, mengabaikan sapaannya. “Kamu hanya bisa
menahannya tanpanya atas kejahatan yang bisa dihukum tiga tahun, bukan
penyerangan.”
Jaksa Oh
bercanda, dia mengeluh bahwa dia sangat takut terhadap murid terbaik di lembaga
pelatihan, yaitu Sun Mi. Dan sekali lagi, Sun Mi mengabaikannya, dengan serius
dia meminta Jaksa Oh untuk menunjukkan surat perintah penangkapan. Lalu saat
Jaksa Oh hanya diam saja, Sun Mi memerintahkan kedua orang yang menahan Dong
Baek untuk pergi.
Jaksa Oh
mengancam Sun Mi. Untuk luka fisik, Dong Baek bisa dihukum sampai tujuh tahun.
Dan Sun Mi membela Dong Baek, karena Dong Baek melakukan itu untuk menangkap
penjahat. Tapi Jaksa Oh tidak peduli, dia tetap ingin membawa dan mengintrogasi
Dong Baek secara perlahan.
“Tidak
boleh,” kata para polisi, menghalangin anak buah Jaksa Oh supaya jangan membawa
Dong Baek pergi. Dan Sun Mi memohon kepada Jaksa Oh supaya diberikan watktu 5
menit, setelah itu dia akan menyerahkan Dong Baek kepada Jaksa Oh.
“Maaf, aku
tidak mau,” kata Jaksa Oh, menolak. Lalu dia menyalakan rekaman suara di hp
nya. “Siapa pun yang menyentuh anak buahku mulai sekarang akan dipenjara karena
menghalangi hukum. Aku tidak tahu apakah kamu tahu reputasiku, tapi aku tidak
membuat ancaman kosong,” ancam nya kepada semua orang. Dan Sun Mi memegang
tangannya. “Beraninya kamu menyentuh jaksa?!” bentaknya.
“Ada orang
lain,” kata Sun Mi dengan serius. Dan Jaksa tidak mengerti. “Targetmu. Kamu
tidak mengincar Detektif Dong. Kim Min Kwon. Kamu hendak menghentikan
investigasiku.”
“Omong
kosong,” dengus Jaksa Oh, menyangkal.
“Berkat
kamu, aku punya petunjuk. Karena orang yang mencoba menutupinya adalah
pembunuhnya. Aku akan mengungkapnya sekarang. Identitas bedebah nomor 13 yang
mengirimmu,” jelas Sun Mi dengan serius. Kemudian dia membiarkan anak buah
Jaksa Oh untuk membawa Dong Baek.
Dong Baek
memberontak dan memanggil Sun Mi untuk membantunya. Tapi Sun Mi diam, karena
dia juga tidak mungkin bisa membantunya.
Sun Mi
menatap para bawahannya dengan serius. Dia menjelaskan bahwa mulai saat ini
target mereka berubah. Target mereka adalah Kantor Kejaksaan Seoul Utara.
Sun Mi
menelpon Young Soo. Tapi karena Young Soo sedang berada di kantor Shin Woong
pun tidak mengangkat panggilannya.
Lalu
seseorang mengirimkan pesan kepada Young Soo untuk melapor kepadanya. “Kantor Kejaksaan Utara Menangkap Detektif
Dong. Han Sun Mi memerintahkan penyelidikan Kantor Kejaksaan Utara.”
Shin Woong
mendekati Young soo dan menatapnya. Young Soo pun memberitahu bahwa Sun Mi
sedang menyelidiki Kantor Kejaksaan Utara. Mengetahui itu, Shin Woong memuji
betapa tajam nya firasat Sun Mi. Dan Young Soo mempertanyakan, apakah dia harus
menghentikan Sun Mi.
Shin Woong
tersenyum penuh makna. “Kamu tidak mengakuinya, bukan? Kamu memanggilnya
"profesor". Aku yang mempekerjakannya agar dia bisa menjadi tangan
kananmu.”
“Maafkan
aku. Aku terbiasa memanggilnya begitu. Secara resmi, dia profesor di KNPU.”
“Aku yakin
kamu iri. Kamu lulusan KNPU, bekerja di lapangan selama 20 tahun dan menjadi
kombes lebih cepat dari rekan-rekanmu,” komentar Shin Woong. “Tapi seorang anak
yang mengikuti ujian tiba-tiba muncul dan diberi pangkat yang sama denganmu.”
“Tidak, aku
tidak merasa begitu,” balas Young Soo.
Shin Woong
memberikan sebuah dokumen kepada Young Soo. Dia menyuruh Young Soo untuk membakar
dokumen tersebut setelah membaca nya, karena itu sangat rahasia. Dan Young Soo
pun menerima dokumen tersebut, lalu dia menatap Shin Woong yang hanya tersenyum
saja.
Judul
Dokumen : "Berkas Personel"
Sun Mi
mendapatkan informasi. Kantor kejaksaan Seoul Barat yang bertanggung jawab atas
kasus penyerangan Dong Baek, bukan Kantor kejaksaan Seoul Utara. Jadi Sun Mi
pun merasa curiga, sebab setahu nya Jaksa Oh selalu senang mencari perhatian,
tapi Jaksa Oh selalu berhati- hati agar tidak menyinggung suatu kelompok. Dan
dia yakin itu adalah atasan nya.
Inspektur
merasa ragu dan terus mengingatkan Sun Mi. Tapi Sun Mi merasa sangat yakin.
Berita
pembunuhan berantai berpalu di beritakan juga diradio. Mendengar itu, Jaksa Oh
yang sedang bertelponan dengan seseorang merasa terganggu dan segera
mematikannya. Lalu dia fokus kembali menjawab panggilan telpon nya. “Baik, Pak.
Kami akan kembali.”
Dong Baek
memperhatikan sikap Jaksa Oh dari belakang. Dan secara tenang, dia mulai
mencoba untuk melepaskan borgol yang terpasang di tangannya.
Ye Rim
menangis memanggil ‘Ibu’.
Se Hoong dan
Kyung Tan datang berkunjung ke rumah Ibu pembersih satu, mereka ingin mencari
sesuatu yang berhubungan dengan babi merah atau sejenis nya. Dan walaupun tidak
mengerti, tapi Ibu pembersih satu mengizinkan mereka untuk memeriksa kamar Ye
Rim.
“Dong Baek
mulai menyelidiki begitu kamu menceritakan kejadiannya,” jelas Kyung Tan.
“Dia
menyelidiki diam-diam karena sedang dihukum,” tambah Se Hoong.
Namun Se
Hoong dan Kyung Tan tidak memberitahu lebih jelas, ingatan siapa yang Dong Baek
pindai untuk mencari tahu informasi tentang babi merah. Sebab mereka khawatir,
itu akan membuat Ibu pembersih satu tambah panik.
“Terima
kasih. Terima kasih banyak. Terima kasih,” kata Ibu pembersih satu dengan penuh
syukur. Dan Se Hoong serta Kyung Tan mengiyakan untuk menenangkannya.
Sesampainya
di kantor kejaksaan seoul Utara, saat akan menaiki tangga, Dong Baek berpura-
pura tergelincir dan menyentuh punggung belakang Jaksa Oh menggunakan wajahnya.
Dan saat Jaksa Oh menatap tajam ke arahnya, dia beralasan bahwa dia merasa
lapar karena belum makan seharian.
“Dasar
psikopat,” umpat Jaksa Oh.
“Pesankan
sup tulang sapi porsi besar untukku. Aku lapar,” balas Dong Baek dengan santai.
Saat keluar
dari dalam lift, Jaksa Oh berjalan menuju ke arah berbeda dari para bawahannya
yang sedang memegang Dong Baek. Dan Dong Baek menggunakan kesempatan itu untuk
secara diam- diam membuka borgol yang terpasang di tangannya. Kemudian setelah
dia berhasil membuka borgol ditangannya, dia langsung menyerang dua orang
bawahan Jaksa Oh. Dan memasangkan borgol ke tangan mereka berdua.
Melihat itu,
Jaksa Oh merasa panik dan langsung masuk ke dalam lift serta menekan nomor
lantai. Tapi sebelum pintu lift tertutup, Dong Baek langsung menahan pintu
dengan kakinya.
“Apa kamu
sudah gila?” tanya Jaksa Oh, gugup.
“Lantai 10?”
tanya Dong Baek. Dan Jaksa Oh menyangkal. “Kalau begitu, keluarlah.”
Jaksa Oh
keluar dari dalam lift, lalu dia tidak sengaja bertabrakan dengan dua orang
bawahannya yang sedang panik karena tangan mereka di borgol. Dan mereka bertiga
pun jatuh bersama- sama kelantai. Dong
Baek tidak peduli dan menutup pintu lift.
Dong Baek
masuk ke dalam salah satu ruangan kantor. Melihat itu, Sekretaris langsung
menghubungi petugas keamanan untuk segera datang.
“Di mana
sampah itu?” tanya Dong Baek kepada si Sekretaris. Dan karena ketakutan, si Sekretaris
langsung keluar dari ruangan dan menemui Kepala Im yang baru saja datang.
Dong Baek
menatap si Ketua dan berniat untuk mendekatinya. Tapi tepat disaat itu, para
petugas keamanan datang untuk menyerangnya.
“Dia sangat
unik,” kata Kepala Im.
“Kita harus
pergi, Pak,” kata Jaksa Oh dengan hormat sambil mengarahkan Ketua. Dan mereka
semua pun masuk bersama- sama ke dalam lift.
Sebelum
pintu lift tertutup, Kepala Im menyuruh Jaksa Oh untuk keluar dan membereskan
Dong Baek. Dan dengan terpaksa, Jaksa Oh pun keluar dari dalam lift dan bersiap
untuk menyerang Dong Baek yang baru saja selesai menjatuhkan semua petugas
keamanan. Namun sayangnya, Jaksa Oh terlalu lemah.
Dong Baek
menahan leher Jaksa Oh dan memindai ingatan nya. Dia melihat angka lantai yang
di tekan oleh Jaksa Oh saat berada di dalam lift.
Diparkiran.
Dong Baek berdiri menghalangi jalan mobil Kepala Im yang ingin pergi. Melihat
keberadaan nya, Kepala Im merasa kesal dan dia menyuruh supirnya untuk keluar
serta menghentikan Dong Baek. Lalu dia menyuruh si Sekretaris juga keluar dan
hentikan Dong Baek. Dengan terpaksa mereka berdua pun keluar dari dalam mobil.
Dengan
sangat mudah, Dong Baek menjatuhkan si Supir dan si Sekretaris. Namun saat dia
menyentuh si Sekretaris, ekspresi nya berubah seolah- olah dia ada melihat
sesuatu, dan dia tampak seperti merasa jijik. Dia kemudian memandangi Kepala Im
yang masih berada di dalam mobil dan mendengus geli.
Jaksa Oh
datang membawa petugas keamanan yang lain dan mengejar Dong Baek. Sehingga Dong
Baek pun pergi darisana. Dan melihat itu, Ketua tampak puas.
Young Soo
memperlihatkan informasi rahasia dari BIN kepada Sun Mi. Dan setelah melihat
dokumen serta foto yang diberikan padanya, Sun Mi merasa heran. Itu adalah foto
si Sekretaris dan Kepala Im. “Kenapa badan intelijen menyelidiki Kepala Im?”
“Yang
penting hasilnya, bukan motifnya,” jelas Young Soo. ”Itu cara Wakil Kepala Lee
bertahan.”
“Dia
mengumpulkan informasi dengan memimpin badan intelijen?” balas Sun Mi. Kemudian
dia lanjut membaca dokumen yang ada padanya. “Im Joong Yeon, Kepala Kantor
Kejaksaan Utara. Dia menjual dirinya
kepada Kepala Im.”
“Malam itu,
Kim Seo Kyung tidak datang menemuinya. Itu karena dia diculik. Setelah
dikecewakan, Im Joong Yeon memanggil sekretarisnya yang berselingkuh
dengannya.”
Bus malam.
Saat Seo Kyung baru saja keluar dari bus dan berjalan sedikit, seseorang tiba-
tiba datang dan membekap mulutnya dari belakang, sehingga dia pingsan.
Sekretaris
Im datang ke rumah Kepala Im. Dan dari jauh seseorang memotret mereka berdua.
Ketika Dong
Baek tidak sengaja menyentuh Sekretaris Im, dia melihat gambaran Sekretaris Im
dan Kepala Im yang sedang bermesraan.
“Kalau begitu, aku menuduh orang
yang salah,” kata Sun Mi dengan lemas.
“Setidaknya
kamu menyingkirkan satu tersangka,” balas Young Soo.
“Tidak, aku
hanya membuang waktuku,” balas Sun Mi. Kemudian dia pun pergi.
Seorang pria
berbadan besar berdoa menyembah berhala. Di dekatnya ada berbagai macam pisau,
palu, dan tang. Serta juga ada papan tulisan. "Jangan menanyakan apa
pun" , "Melawan hanya untuk diikat" , "Menangis dan kamu akan menderita".
Kemudian ada
kalender yang di tandai huruf T pada hari
selasa.
Ye Rim
menutup telinga nya supaya tidak terus mendengar suara tersebut. Dan dia
menangis.
Wanita kabur
juga sama. Dia menutup telinga nya supaya tidak terus mendengar suara tersebut.
Seo Kyung
masih belum sadarkan diri.
Diruangan
media. Sun Mi melihat para bawahannya tampak kelelahan dan mengantuk, jadi dia
pun menyarankan mereka semua untuk beristirahat. Dan mereka pun mengiyakan.
Mereka semua meninggalkan ruangan. Sehingga hanya Sun Mi sendiri yang berada di
dalam ruangan.
Tags:
Memorist