Original Network : tvN
"Semua karakter, organisasi, tempat, dan
peristiwa adalah fiktif”
Dua orang bertanding
kendo, satu orang memakai pakaian hitam dan satunya lagi memakai pakaian putih.
Hasil pertandingan nya, orang yang memakai pakaian hitam lah yang menang. Dan
orang tersebut adalah Shin Woong.
Young Soo
menemui Shin Woong. Dia memberitahukan bahwa dua hari lalu salah satu anggota
mereka kehilangan putranya karena serangan teror. Yaitu Wakil Kepala Chun Ki
Soo. Kemudian sekarang dia sedang mengejar petugas pemadam kebakaran (Kwang
Kyu) di Shimbae, tapi gagal.
“Apa Dong
Baek terlibat?” tanya Shin Woong. Dan Young Soo mengiyakan dengan terkejut,
karena dia tidak menyangka kalau Shin Woong tahu. “Di mana dia?”
“Kami
berusaha mencari tahu,” jawab Young Soo.
“Dan petugas
damkar itu? Di mana petugas damkar yang diserang si Penghapus itu?”
“Dia dirawat
di Rumah Sakit Umum Shimbae.”
Shin Woong
bersikap sedikit aneh. Dia menanyai, apakah Petugas Damkar itu mengenal dokter
disana. Dan sekali lagi, Young Soo merasa terkejut, bagaimana Shin Woong bisa
tahu. Dan dengan tegas, Shin Woong menjelaskan bahwa dia tidak mengizinkan
Young Soo untuk mengajukan pertanyaan kepadanya. Dan Shin Woong pun meminta
maaf, lalu dia memberitahu kalau Istri Petugas Damkar tersebut bekerja sebagai
dokter di rumah sakit itu.
“Young Soo,”
panggil Shin Woong. Dia menghela nafas nya dengan berat. “Jika kamu gagal
menangkap si Penghapus, kariermu sebagai inspektur akan tamat.”
“Maaf, Pak,”
balas Young Soo.
“Tapi aku
tidak sepertimu. Itu mungkin agak mencoreng harga diriku. Tapi posisimulah yang
dipertaruhkan,” jelas nya.
“Aku akan
mengingatnya, Pak.”
Kejaksaan
mulai menunjukkan minat kepada Si Penghapus, mereka mungkin akan mencoba untuk
melakukan penyelidikan gabungan dengan polisi. Jadi bahkan jika Young Soo berhasil
menangkap Si Penghapus, pihak kejaksaan yang akan di puji. Oleh karena itu,
Shin Woong ingin Young Soo untuk segera menangkap Si Penghapus, sebelum pihak
kejaksaan mencoba untuk melibatkan diri. Dan Shin Woong memberikan waktu
maksimal tiga hari untuk menangkap Si Penghapus. Dia menjelaskan bahwa dia
mengatakan ini demi kebaikan Young Soo. Dan Young Soo mengiyakan. Setelah itu,
dia pun keluar dari ruangan Shin Woong.
Ketika Young
Soo sudah keluar. Shin Woong menghubungi sekretaris nya. “Batalkan jadwal pagiku.
Telepon Kim Do Soo dari Departemen Intelijen,” perintahnya.
Diluar
pintu. Young Soo menguping pembicaraan Shin Woong.
Shin Woong
berdiri diam menatap pemandangan di luar jendela.
"Rumah Sakit Umum Shimbae"
Dong Baek
dirawat disana dan sama sekali belum sadarkan diri. Peneliti yang datang
berkujung menjelaskan kepada Sun Mi bahwa dia akan segera memindahkan Dong Baek
ke pusat penelitian nya. Dan mendengar itu, Sun Mi merasa lega, lalu dia
meminta Peneliti untuk merahasiakan keberadaan Dong Baek ini, karena pihak
kejaksaan sedang mengejar Dong Baek.
“Kamu
mengkhawatirkannya?” tanya Peneliti, melihat kekhawatiran di wajah Sun Mi. “Aku
sudah tujuh tahun mengenal Baek. Awalnya, kukira dia penipu. Tapi kudapati dia
tidak bohong dan tiba-tiba dia seperti penyelamat. Aku sungguh melihat
lingkaran cahaya. Tapi kini, dia sudah seperti adikku. Aku sungguh
mengkhawatirkannya. Kurasa aku mulai menyayanginya. Aku hanya berharap dia
sehat,” jelas nya dengan tulus.
“Apa dia
tidak sehat?” balas Sun Mi, bertanya sambil memperhatikan Dong Baek.
Peneliti
memberitahukan kondisi Dong Baek secara jujur. Keadaan Dong Baek sekarang tidak
baik, Dong Baek lebih sering pingsan sekarang. Jadi dia ingin Sun Mi untuk
berusaha menghentikan Dong Baek memindai ingatan orang. Karena itu berbahaya.
Dia tidak bisa menjelaskan detailnya, tapi yang jelas Dong Baek sedang sekarat.
“Kenapa kamu
tidak memberitahunya?” tanya Sun Mi, heran.
“Sudah
kuberi tahu berkali-kali. Tapi dia tidak mau berhenti. Seakan-akan dia merasa
ditakdirkan untuk melakukan ini. Memindai lebih banyak kenangan bagaikan bunuh
diri untuknya,” jelas Peneliti. Dan Sun Mi menatap bersalah kepada Dong Baek.
"Memorist: Ep 12, Anak Kegelapan"
"Delapan
tahun lalu"
Dong Baek
bekerja sambilan sebagai petugas kasir. Dikarenakan wajahnya yang tampan,
banyak gadis- gadis remaja dan wanita yang ingin mendekati nya serta
bersentuhan dengannya. Bahkan mereka juga memberikan banyak hadiah kepada Dong
Baek.
Si Wanita
yang menyelamatkan Dong Baek. Dia memperhatikan Dong Baek dan mendengarkan
semua obrolan mereka.
Selesai
bekerja, Dong Baek datang ke rumah Si Wanita dan menunggu nya. Dan saat bertemu
dengan nya, dia tersenyum kepadanya serta menyembunyikan hadiah yang di
terimanya barusan dibelakang punggung nya.
Ditaman. Si
Wanita ingin melihat hadiah yang Dong Baek dapatkan, tapi Dong Baek menolak,
sebab dia ingin memberikan hadiah itu kepada anak- anak yang lebih mudah di
panti asuhan. Dan Si Wanita pun mengerti, jadi dia tidak bersikeras dan memaksa
Dong Baek. Namun dia sedikit mengambek kepada Dong Baek karena merasa cemburu.
“Kamu yang
menyuruhku bekerja paruh waktu di toserba,” kata Dong Baek, mengingatkan.
“Aku ingin
kamu berlatih setiap kali kamu menyentuh tangan orang. Aku tidak pernah
menghendaki kamu membawa serta klub penggemarmu,” balas Si Wanita.
“Aku tidak
pernah membawa mereka ke sana,” balas Dong Baek, membela diri. Dan Si Wanita
mengerti tentang itu.
Si Wanita
kemudian menanyakan, bagaimana rasanya hasil latihan Dong Baek. Dan Dong Baek
menjawab bahwa sekarang dia sudah merasa lumaya bisa mengendalikan kekuatannya.
Sebelumnya, itu sulit baginya bahkan walaupun hanya bersentuhan sedikit saja.
Tapi sekarang dia sudah bisa mengendalikan apa yang dilihatnya.
“Kamu pasti
suka bagaimana para gadis itu terus menyentuh tanganmu,” komentar Si Wanita.
Dan Dong Baek mengabaikan komentarnya tersebut.
“Tapi aku
akan berhenti sekarang,” kata Dong Baek dengan lemah.
“Kenapa?”
tanya Si Wanita, heran. “Mengasah kemampuanmu lewat latihan…”
“Aku benci merasakan
ingatan mereka mengalir ke benakku,” sela Dong Baek.
“Katamu kini
kamu bisa mengendalikannya.”
“Tapi ada
beberapa hal yang tidak bisa kuabaikan. Penderitaan dan kesedihan mereka. Ingatan
paling memilukan melanda lebih dahulu. Aku muak dengan semua itu,” jelas Dong
Baek. Dan Si Wanita pun terdiam.
Dengan
gugup, Dong Baek meremas tangannya. Lalu dia mengucapkan terima kasih kepada Si
Wanita, karena jika bukan karena Si Wanita, maka dia tidak akan pernah
berpikiran untuk melatih dirinya seperti ini. Dan Si Wanita tersenyum mendengar
itu.
Melihat
senyum Si Wanita, Dong Baek merasa semakin tambah gugup. Dia mendekati tangan
Si Wanita secara perlahan untuk memegang tangannya. Tapi Si Wanita tiba- tiba
malah menatap nya dan berbicara. Membuatnya merasa terkejut.
“Latihanmu.
Kenapa kamu tidak pernah memintaku?” tanya Si Wanita, penasaran.
“Ah, Benar,
latihannya. Begini, jadi…” kata Dong Baek dengan gugup.
Melihat
kegugupan Dong Baek, Si Wanita tersenyum. “Sampai jumpa,” katanya. Dan karena
takut Si Wanita pergi meninggalkannya, Dong Baek langsung berteriak.
“Itu tidak
berhasil denganmu,” teriak Dong Baek. Lalu ketika Si Wanita menatapnya, dia
mulai merasa gugup kembali. “Aku tidak bisa membacamu seperti keinginanku,”
jelas nya, pelan.
“Kenapa?”
“Aku tidak
tahu.”
Si Wanita
mendekati Dong Baek dan menatap nya. Lalu dia berjinjit dan mencium Dong Baek.
Awalnya Dong Baek merasa terkejut, tapi kemudian dia menutup matanya dan
memegang Si Wanita. Dia membalas ciumannya.
Dong Baek
terbangun tiba- tiba dengan sikap seperti terkejut. Lalu dia langsung melepas
semua alat di tubuhnya dan berlari keluar dari dalam kamar. Perawat terkejut
melihat itu.
“Jangan
bangun dan berjalan-jalan. Orang-orang melihat,” komentar Kyung Tan, ketika
melihat Dong Baek datang. Dan Se Hoong memberikan topi nya untuk menutupi Dong
Baek.
Namun Dong
Baek tidak peduli untuk menutupi dirinya. “Dia meninggalkan sesuatu untuk Pak
Noh. Di mana dia?” tanyanya dengan terburu- buru. Lalu dia masuk ke dalam kamar
Kwang Kyu. Dan melihat kalau Kwang Kyu telah kabur.
Se Hoong
menjelaskan bahwa tengah malam, Kwang Kyu tiba- tiba menghilang tanpa jejak.
Sun Mi mendekati Dong Baek dan menanyakan, apa yang di tinggalkan Si Penghapus.
Dan Dong Baek menjelasksan apa yang di lihat nya. Si Penghapus meninggalkan
sesuatu di hidung Kwang Kyu.
Dong Baek
dan yang lainnya memerika kamera CCTV. Tapi ternyata semua kamera mati, hanya
kamera CCTV di lift saja yang menyala. Disana terlihat kalau Kwang Kyu di bawa
pergi ke tempat parkir. Dan Se Hoong telah memeriksa nya. Tapi dia tidak
menemukan Kwang Kyu.
“Tapi kenapa
dia diculik?” gumam Kyung Tan, tidak mengerti. “Apa yang dilihat Noh Kwan Kyu?”
“Tidak, ini
bukan tentang menyingkirkan saksi. Tujuannya adalah pembunuhan itu. Membunuh
Pak Noh adalah kegembiraan baginya,” jelas Dong Baek dengan yakin.
Sun Mi yang
sedari tadi hanya diam saja mulai menganalisis situasi. Brankar yang digunakan
untuk membawa Kwang Kyu tidak di temukan tertinggal di area parkiran. Dan di
area parkiran sama sekali tidak ada mobil van atau ambulans yang bisa membawa
Kwang Kyu dan Brankar, melainkan hanya ada mobil sedan biasa saja. Jadi ada
kemungkinan Kwang Kyu masih berada didalam gedung rumah sakit ini.
Menganalisis
hal tersebut, Sun Mi dan yang lainnya langsung bergerak untuk mencari Kwang
Kyu. Mereka memeriksa denah rumah sakit
bersama-sama. Dong Baek menebak kalau kemungkinan besar pelaku akan
mencoba untuk membunuh Kwang Kyu lagi, karena dia pernah gagal. Dan Sun Mi
setuju, dia menebak kalau kemungkinan Si Penghapus akan membuat Kwang Kyu
tercekik, jadi dia menyuruh semuanya untuk mencari di tempat yang kedap udara.
Setelah itu, mereka pun berpencar untuk mencari Kwang Kyu.
Se Hoong
seharusnya ikut bersama dengan Kyung Tan dan Manajer CCTV untuk mencari. Tapi
mereka malah melupakannya dan tidak sengaja meninggalkan nya sendirian.
Dong Baek
dan Sun Mi memeriksa tempat pendingin makanan, tapi pintunya tidak bisa dibuka
karena macet. Dan mereka berdua mulai menebak kalau Kwang Kyu mungkin ada
didalam sana. Jadi mereka pun segera menelpon Kyung Tan dan memberitahunya.
Se Hoong
yang tertinggal sendirian, dia tersesat mencari jalan keluar. Namun saat sedang
berjalan, Se Hoong menemukan sesuatu yang aneh, yaitu garis yang di tempelkan
di lantai tampak copot. Jadi diapun mencoba berjalan mengikuti garis tersebut
dengan perasaan gugup.
Teknisi
datang dan memperbaiki pintu ruangan pendingin. Dan setelah dia selesai, pintu
pun terbuka. Dengan gugup, Sun Mi dan Dong Baek memperhatikan. Lalu ketika
pintu setengah terbuka, mereka melihat sesuatu yang di tutupi oleh kain putih.
Dan mereka semua merasa terkejut.
Kemudian
ketika pintu telah terbuka sepenuhnya, Sun Mi dan Dong Baek masuk ke dalam
ruang pendingin dan mencoba untuk melihat apa yang ada di balik kain putih
tersebut.
Se Hoong
sampai di depan kamar mayat.
Dong Baek
membuka kain putih tersebut. Dan ternyata yang ada dibalik kain putih tersebut
adalah sekarung kentang. Melihat itu semua orang merasa lega. Termaksud istri
Kwang Kyu.
Se Hoong
masuk ke dalam kamar mayat. Disana dia menemukan Brankar yang sama dengan di
CCTV. Lalu dia masuk ke dalam ruangan penyimpanan mayat untuk memeriksa.
Seseorang
datang. Dan Se Hoong langsung berbalik dengan perasaan terkejut.
Dong Baek
dan Sun Mi kembali pergi untuk mencari Kwang Kyu.
“Apa yang
Anda lakukan?” tanya Dokter wanita.
“Aku polisi.
Aku mencari pasien yang hilang,” jawab Se Hoong.
“Ini hanya
untuk orang mati,” balas Dokter wanita, menjelaskan dengan tegas.
“Izinkan aku
memeriksa ini,” pinta Se Hoong. Dan Dokter wanita menjawab kalau tempat itu kosong
semuanya. “Lalu kenapa menyala?” tanya nya, heran.
Mendengar
itu, Si Dokter wanita terkejut dan memeriksa. Dia segera membuka tempat
penyimpanan mayat. Dan benar di dalamnya ada seseorang yang ditutupi oleh kain
putih.
Ketika Se
Hoong membuka kain putih tersebut, dia melihat seseorang dengan wajah ditutupi
kantong plastik. Dan saat dia membuka kantong plastik tersebut, dia melihat
Kwang Kyu. Dengan terkejut, Se Hoong segera memeriksa nadinya. Dan tiba- tiba
Kwang Kyu membuka matanya. Melihat itu, Si Dokter wanita langsung menjerit
terkejut.
Dong Baek
memuji Se Hoong untuk kerja bagusnya. Dan mendengar itu, Kyung Tan protes,
sebab dia juga sudah bekerja keras. Tapi Dong Baek mengabaikannya.
Dokter
memberitahu Istri Kwang Kyu (Song Sook Hyun) bahwa kondisi buruk Kwang Kyu
sudah berlalu, dan sekarang organ vital Kwang Kyu sudah stabil, jadi mereka
hanya perlu untuk menunggu. Dan mengetahui itu, Sook Hyun merasa lega.
Kemudian
Dokter memberikan sesuatu yang ada di dalam hidung Kwang Kyu kepada Dong Baek.
Setelah itu, dia pun pergi.
Yang ada
didalam hidung Kwang Kyu adalah selembar lakban dengan tulisan di atas nya. "Orang yang tidak bersalah akan
dihukum menggantikan si pendosa."
“Peralihan
hukuman,” kata Dong Baek.
“Membunuh
orang tidak bersalah untuk membalas dendam pada pendosa,” jelas Sun Mi.
Dong Baek
dan Sun Mi berbicara dengan Sook Hyun didalam ruangannya. Sun Mi menceritakan
dengan jujur tentang Si Penghapus yang sedang mengincar Kwang Kyu. Lalu dia
menanyakan, apakah Sook Hyun ada mengenal Chun Ki Soo, polisi yang putranya di
bunuh dua hari lalu oleh Si Penghapus. Dan mendengar itu, Sook Hyun diam.
“Pembunuh
yang hanya mencari pembenaran mengganti konsepnya. Dia membakar pemuda biasa
sampai mati, lalu dia mencoba membunuh petugas damkar terhormat dua kali. Menurut
Anda kenapa?” jelas Sun Mi, bertanya.
“Bagaimana
aku tahu?” balas Sook Hyun, tanpa tidak mau memberitahu.
Sun Mi
menunjukkan pesan yang di tinggalkan oleh Si Penghapus dan menjelaskan bahwa
tampak nya pesan tersebut ditinggalkan untuk Sook Hyun. Dan dia ingin tahu,
apakah itu salah atau benar. Dia ingin Sook Hyun untuk berbicara jujur, jika
tidak, maka Kwang Kyu akan terus berada didalam bahaya. Tapi Sook Hyun tetap
diam, tidak menjawab.
“Mau
kubacakan rahasia Anda?” tanya Dong Baek, menawarkan bantuan. Dan Sook Hyun
menangis frustasi.
Sook Hyun : “Dua puluh tahun lalu, suatu hari
aku bekerja malam. Mereka bilang seseorang meninggal, jadi, aku pergi ke kamar
mayat untuk memeriksa jasadnya. Seorang pemuda yang melompat hingga tewas. Wajahnya
rusak parah. Saat itulah Wakil Kepala Polisi datang.” (Wakil kepala polisi, Chun Ki Soo).
“Kenapa?”
tanya Sun Mi.
“Dia bilang
dia ingin tahu apa yang kutemukan,” jawab Sook Hyun.
“Apa yang
Anda temukan?” tanya Dong Baek.
Sook Hyun : “Penyebab kematiannya tampaknya
adalah karena jatuh, tapi itu mencurigakan.”
“Ada luka
bakar tingkat dua di lengannya yang baru beberapa jam. Mungkin itu luka gesekan
karena meluncur turun dari jurang,” kata Sook Hyun memberitahu Ki Soo.
“Mungkin itu
luka gesekan karena meluncur turun dari jurang,” balas Ki Soo.
“Kamu pikir
dokter tidak bisa membedakan luka bakar dan gesekan?” balas Sook Hyun dengan
tegas. “Kurasa kita butuh autopsi,” jelasnya.
“Ini bunuh
diri. Kami menemukan pesan bunuh diri yang ditulis tangan. Kenapa kita butuh
autopsi?” balas Ki Soo, menolak. Lalu dia merebut dokumen di tangan Sook Hyun
dan merobeknya. Dan Sook Hyun marah.
Ki Soo tiba-
tiba menyebutkan tentang anak Sook Hyun yang sedang sakit dan membutuhkan donor
sumsum tulang. Dan Sook Hyun tidak mengerti serta merasa sangat kesal. Dengan
bangga, Ki Soo menjelaskan bahwa dia akan menjadi penyelamat untuk putra Sook
Hyun. Mendengar itu, Sook Hyun pun terdiam.
“Anda
memalsukan penyebab kematiannya untuk menghindari autopsi,” kata Sun Mi. Dan
Sook Hyun menghelakan nafas berat.
Shin Woong
datang mengunjungi Kwang Kyu di dalam kamar rawatnya.
“Dia bilang
akan membantuku menyelamatkan nyawa putraku. Dia bilang akan mencarikan kami
donor sumsum tulang,” jawab Sook Hyun, sangat menyesal.
“Kenapa Anda
memercayai orang asing?” tanya Dong Baek.
“Pemuda itu
sudah tewas kurang dari dua jam. Dia mengetahui kelemahan dokter yang memeriksa
dalam kurun waktu itu. Aku tahu secara naluriah bahwa dia punya seseorang yang
sangat berkuasa di belakangnya,” jelas Sook Hyun.
Sook Hyun
memikirkan tawaran Ki Soo sambil memandangi foto putranya. Kemudian setelah
cukup lama berpikir, dengan berat hati, dia membuat sebuah keputusan. Dia
memalsukan penyebab kematian Korban.
Shin Woong
memandangi Kwang Kyu dengan tajam. Dan tubuh Kwang Kyu tampak bereaksi, dia
sedikit bergerak di dalam keadaan komanya.
Sook Hyun
memberitahukan namar korban, namanya adalah Moon Yong Dae. Selama 20 tahun
terakhir dia tidak pernah bisa melupakan nama itu. Itu karena, ketika anak nya
menerima sumbangan sumsum tulang, pada akhirnya anaknya tetap meninggal. Sejak
saat itu, dia bertobat dan berdoa seumur hidup nya. Sook Hyun bercerita sambil
menangis menyesal.
Kode biru. Kode biru. Ada situasi kode biru
di ICU. Panggilan dari kamar rawat Kwang
Kyu. Mendengar itu, Sook Hyun langsung berlari keluar. Dan Dong Baek serta Sun
Mi mengikutinya.
Didalam
kamar rawat Kwang Kyu. Sook Hyun bertemu dengan Shin Woong, dan dia merasa
bingung siapa Shin Woong. Sun Mi yang menyusul, dia datang dan memandang Shin
Woong.
Perawat
datang dan memberitahu kalau kode biru barusan adalah untuk pasien lain.
Mendengar itu, Sook Hyun merasa lega sekaligus lelah karena sudah sempat panik.
Shin Woong
menatap Sun Mi. Begitu juga dengan Sun Mi, dia menatap Shin Woong.
Tags:
Memorist