Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 04 - 3


ATTENTION :
Menurut saya pribadi, drama ini tidak sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Jadi, jika ada yang di bawah 19 tahun, harap tidak lanjut membaca. Pemirsa di harap bijak. Terimakasih.
Subtitle : thanks to penerjemah (the link you can see in images)
=====

Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 04 - 3
Images by : Channel 7
 Esok hari,
Lisa menemui Orn untuk meminta bantuan. Tanpa ragu, Orn segera membuka cek dan memberikan cek-nya pada Lisa.
“Terimakasih bu sudah membantuku.”
“Jangan berterimakasih. Kita sekarang adalah keluarga. Masalahmu juga masalahku. Jangan terlalu di pikirkan. Tapi, apa nilai segitu cukup?”
“Cukup. Terimakasih, bu!”
“Stop. Berhenti berterimakasih, okay?”
Lisa tersenyum dan mengiyakan. Dan apa yang mereka lakukan itu terlihat oleh Don. Don mulai teringat ucapan nenek kalau alasan Lisa menikahinya mungkin karena uang. Don menjadi sangat marah, mengira Lisa telah memeras uang ibunya lagi.

Tanpa mengulur waktu, dia menghampiri Lisa yang sedang teleponan dengan ibunya dan langsung merebut cek yang ada di tangan Lisa. Lisa yang sedang teleponan menahan cek-nya agar tidak di ambil oleh Don. Hal itu membuat hp Lisa terlempar.
Lisa marah karena Don tiba-tiba muncul dan mau merebut cek-nya. Don malah mengira kalau Lisa ketakutan karenanya.
“Aku sudah tahu yang sebenarnya. Ibuku membelimu dengan uang!” ujar Don. “Kau speechless? Itu artinya, ini benar.”
“Ya. Itu benar. Tapi, bukan kebenaran seutuhnya. Keluargaku berhutang dan Ibumu membantu kami. Aku tidak menjual diriku sendiri!”
“Mau kau atau keluargamu, itu sama saja! Faktanya, keluargamu di beli dengan uang!”

Lisa sangat tersinggung dengan ucapan itu dan langsung menampar Don. Dia bisa menerima Don menghinanya, tapi tidak dengan keluarganya! Don tidak menyesal dan malah menyebut Lisa orang yang tamak dengan uang. Tidak hanya itu, dia meminta Lisa mengembalikan cek-nya kembali.
“Ini punyaku. Cek ini milikku!”
“Milikmu? Betapa tidak tahu malunya kau bilang begitu. Aku melihat dengan kedua mataku sendiri kalau ibuku yang menandatangani cek itu untukmu. Bagaimana bisa kau bilang itu milikmu?! Orang sepertimu bisa di sebut tebal muka!”
Lisa sangat marah. Daripada berdebat dengan Don, dia memilih pergi. Tapi, Don tidak membiarkannya dan tetap ingin merebut cek kembali dari kantong celana Lisa. Walaupun Lisa memberontak seperti apapun, Don tetap mengambil cek itu. Dia bahkan langsung merobeknya menjadi sobekan kecil dan membuangnya di hadapan Lisa.
“Ingatlah ini, Khun Don! Meskipun aku tidak punya uang, tapi aku tidak pernah mengambil uang orang lain seperti yang kau katakan!!!” marah Lisa.
“Aku tidak akan mengingatnya karena aku tidak percaya padamu! Semua sudah sampai seperti ini. Berhentilah berakting dan berpura-pura menjadi orang baik, Khun Lisa!”
Emosi yang sudah memuncak membuat Lisa memutuskan pergi dari perternakan.
--

Usai dengan Lisa, Don menemui Orn dan memarahinya karena sudah membayar Lisa. Orn jelas bingung dengan apa yang Don bicarakan. Don langsung membahas mengenai Orn yang membayar hutang keluarga Lisa agar Lisa mau menikahinya.
“Aku memang membayar hutang keluarga Lisa. Tapi kau tahu kenapa? Karena jika aku tidak menolong mereka, sekarang para rentenir itu sudah akan menangkap Lisa dan menjualnya ke tempat pro#######. Dan kau ingin aku bagaimana? Hanya melihat dan tidak mengulurkan tangan untuk membantu? Ini salahku menggunakan hutang ini untuk bernegosiasi dengan Lisa agar menikahimu. Tapi, dia tidak menerimanya. Sekarang, kau mengerti?”
Don kaget karna sudah salah paham. Dia kemudian membahas mengenai Orn yang memberikan cek untuk Lisa tadi, untuk apa?
“Orang tua Lisa akan membeli gedung untuk usaha. Lisa tidak punya cukup uang jadi dia menggadaikan tanah atas namanya kepadaku untuk pinjaman. Awalnya, aku ingin memberikan uang langsung padanya, tapi dia menolak. Lisa bilang aku sudah terlalu membantunya. Sekarang, kau mengerti?”
Don menghela nafas dan tampak frustasi. Melihat Don yang seperti itu, Orn sadar kalau Don pasti sudah menghina Lisa ya?! Don menganggukan kepala dan tampak merasa sangat bersalah.
--

Don segera pergi untuk mencari Lisa, tapi tidak ketemu. Dia mencoba menelpon Lisa, tapi hp Lisa ada di tanah (karena terlempar tadi). Don jadi cemas.
--

Mor pergi dari lingkungan perternakan dengan menumpang motor salah satu pekerja. Kebetulan, Mor yang sedang naik mobil, lewat dan melihatnya. Jadi, Mor turun untuk memanggil Lisa. Lisa malah langsung nanya apa dia boleh minjam mobil Mor?
“Boleh. Tapi, kamu mau kemana?” tanya Mor. Lisa hanya diam saja, jadi Mor menyuruhnya tidak menjawab dan pinjam saja mobilnya.
Lisa langsung naik ke mobil Mor dan pergi. Mor nanya ke pekerja yang membonceng Lisa tadi, mau kemana Lisa? Pekerja itu juga tidak tahu, tapi Lisa tadi memintanya untuk mengantarkannya ke kota.
--
Di dalam mobil, Lisa menangis. Dia sangat marah dan tersinggung dengan ucapan Don tadi.
--

Orn dan Rin cemas karena Don tidak menemukan Lisa. Rin takut kalau Lisa pergi dan tidak akan kembali ke rumah mereka lagi. Don malah bilang tidak akan. Orn jadi marah karena dia berpendapat sama seperti Rin dan juga dia merasa semua adalah kesalahan Don.
“Apa salahku?!” protes Don.
“Kau masih tidak sadar bertanya?! Ini karena kau menghina kelurga Lisa. Mulutmu sangat kasar, entah nurun dari siapa,” marah Orn.
Kebetulan sekali Mor datang. Dia langsung nanya apa yang sudah Don lakukan pada Lisa? Tadi dia nampak Lisa yang sedang di bonceng pekerja untuk ke kota. Dan Lisa meminjam mobilnya tanpa memberitahu mau kemana.
“Dan dia pergi?” tanya Don, panik.
“Ya.”
“Kenapa kau nggak nahan?”
“Bagaimana caranya? Dia bahkan tidak mau menjawab pertanyaanku.”
Rin yang mendengar dari tadi mulai memarahi Don. Semua adalah salah Don padahal Lisa adalah orang baik. Orn memberi perintah agar Don pergi mencari Lisa dan tidak boleh kembali sampai menemukan Lisa. Rin setuju karena dia juga tidak mau melihat wajah Don.
“Semuanya, tenanglah. Mungkin tidak akan terjadi sesuatu. Khun Lisa bisa saja hanya jalan-jalan.”
“Benarkah? Dan bagaimana jika Lisa sangat sedih dan kecewa dan kemudian terjadi sesuatu padanya? Kau bisa bertanggung jawab untuk hidupnya?” tanya Orn, mengintimidasi.
Don tidak bisa menjawab. Dia jadi takut terjadi sesuatu pada Lisa.
--

Don akhirnya pergi bersama Mor (naik mobil Don) mencari Lisa. Sepanjang jalan, Mor memarahi Don yang emosian dan membuat masalah. Don meminta Mor berhenti memarahinya karna dia sudah cukup mendengar omelan dari Orn dan Rin. Mor tidak mau.
“Kau ini sekarang sedang seperti pria utama di lakorn. Kau percaya pada semua yang orang katakan. Bahkah walaupun kau tidak tahu kebenarannya!” marahi Mor.
Don beneran kesal dan meminta Mor berhenti. Mor bilang okay, tapi terus saja merepet bilang gimana kalau Lisa kena rampok, kecelakaan atau sebagainya. Mor tahu kalau Don mulai takut terjadi sesuatu pada Lisa.
“Kau marah karna kau takut apa yang ku katakan terjadi kan? Dan jika terjadi sesuatu pada Khun Lisa, orang yang akan merasa bersalah seumur hidupnya adalah kau, Don.”
“Aku tidak akan merasa bersalah untuk kedua kalinya. Aku akan membawa Lisa kembali dengan selamat!” tekad Don.
--

Lisa pergi memasuki sebuah hutan (tempat wisata air terjun gitu), tapi pas di tengah jalan memasuki hutan, ban mobil tiba-tiba saja meletus. Lisa kaget dan membanting setir, membuat mobil menabrak pohon.
--
Mor mendapat telepon dari seorang pekerja yang melapor kalau nampak Lisa menyetir memasuki area air terjun. Mor segera memberitahu kabar itu pada Don dan Don langsung ngebut ke sana.
Tapi pas tiba, hanya ada mobil Mor yang berasap karena nabrak pohon sementara Lisa menghilang. Don merasa kalau Lisa pasti baik-baik saja dan sedang jalan-jalan.
“Aku akan pergi mencarinya. Kau telepon Ko kemari dan bawa kembali mobil ke perternakan,” ujar Don.
Don pun segera memasuki hutan mencari Lisa. Dia terus berteriak memanggil nama Lisa.
--

Mor sudah kembali duluan ke perternakan dan memberitahu Orn kalau Lisa meninggalkan mobil dan menghilang. Tapi, Don sudah pergi mencari Lisa dan pasti akan membawanya kembali.
Orn cemas tapi Rin menenangkannya. Mereka harus yakin kalau Don akan membawa Lisa kembali dengan selamat.
--
Don sudah semakin jauh masuk ke hutan. Dia memanggil nama Lisa, tapi tidak ada jawaban sama sekali. Sebaliknya, malah ada orang mencurigakan yang menembak batu ke arah pohon. Don kaget.
Dan pelakunya ternyata…

Lisa. Lisa menggunakan katapel untuk melempar batu ke Don. Don lega melihatnya tapi takut juga melihat Lisa yang bawa katape. Mau apa Lisa?
“Aku ingin mengajari orang bermulut kasar yang suka mengina orang lain sepertimu!”
“Khun, tunggu! Jika kau menembakku dengan itu, apa kau bisa bertanggung jawab? Dan satu lagi, itu milikku!” mohon Don.
Lisa sudah sangat marah. Tidak bisa di tenangkan. Dia dengan sengaja mengkatapel sarang lebah yang ada di pohon. Sarang lebah itu jatuh mengenai Don dan menyengat Don.

Sudah puas, Lisa langsung pergi. Ternyata di dalam mobil Mor ada peralatan camping dan Lisa membawanya ke dalam hutan. Don langsung bilang kalau itu adalah miliknya, tapi Lisa nggak peduli karena dia nemuin-nya di mobil. Dan karena dia masih marah, dia akan menginap malam ini di hutan. Jadi, Don tidak perlu membujuknya pulang karena percuma saja!
Mau apapun yang Don katakan untuk membujuknya pulang, Lisa tidak peduli dan terus membangun tenda. Don mengira Lisa tidak akan bisa membangun tenda, tapi ternyata, Lisa sangat cakap dan bahkan tidak memerlukan bantuan Don sama sekali.
“Aku lupa bilang padamu, selain aku tamak uang, aku juga suka camping. Saat di Inggris, aku sering camping bersama teman-temanku. Hutan ini bukan masalah sama sekali!” sarkas Lisa
--

Ratree bersikap sangat baik hari ini dan bahkan mau melayani para tamu. Pit juga ada di sana dan tampaknya berusaha mengajak Ratree bicara. Ratree awalnya mengabaikannya tapi Pit bilang kalau dia tidak peduli dengan perternakan. Dia sudah merasa puas dengan harta warisan kakek untuknya. Tapi, dia akan memihak dan membantu Ratree. Dia bisa membantu Ratree mendapatkan Don.

Ratree tampaknya tergiur dengan ucapan Don tersebut.
--
Nenek sedang galau memikirkan penyakit Ratree : bipolar disorder. Dia tidak tahu mengenai penyakit itu dan malah nanya ke Waen. Dengan santai, Waen menyuruh Nenek untuk nanya ke tn. Google. Nenek nggak ngerti apa itu Google? Cara gunain-nya?
Jadi, Waen yang membantunya.
--

Nenek datang ke café. Dia melihat Ratree yang begitu rajin melayani para tamu. Nenek mengingat penjelasan Google mengenai bipolar disorder, yang intinya, mempunyai mood yang bisa tiba-tiba berubah (penjelasan lengkap, silahkan tanya Google 😊).
Ratree melihat Nenek yang sedang diri di depan pintu dan menyapanya dengan sangat ramah.
--
Lisa sudah selesai membangun tenda dan menyalakan api. Dan sekarang, dia hendak memasak makanan instan yang ada di dalam perlengkapan camping.
“Kau ternyata punya banyak makanan kaleng.”
“Ya. Aku membawa banyak makanan kaleng ketika aku pergi ke hutan. Tapi, belakangan ini, aku sangat sibuk,” cerita Don.
“Siapa?”
“Aku.”
“Siapa yang nanya?”

Hahahha, Don terdiam. Setelah diam, Don akhirnya meminta Lisa berbagi makanan. Lisa tidak masalah, tapi Don harus membuat sendiri makanannya. Dia memberikan Don makanan kaleng sederhana sementara punyanya yang paling banyak. Udah gitu, selesai di masak, dia memamerkannya pada Don. Don lapar dan kesal karna Lisa tidak mau berbagi makanan. Dia juga bilang Lisa pelit. Lisa langsung ingatin kalau Don tadi kan bilang dia orang yang haus uang, jadi wajar kalau dia pelit.
“Aku minta maaf,” ujar Don, tulus. “Ibuku sudah menjelaskannya padaku mengenai hutang keluargamu dan kebangkrutannya. Dan bagaimana kau hampir di jual ke pro#######. Ibuku dan Rin sangat khawatir padamu. Mereka memarahiku hingga telingaku merah. Mereka bilang mulut kasarku membuatmu terluka. Aku minta maaf lagi.”
“Aku mengerti. Jika aku menjadi dirimu, aku juga tidak akan menyukai wanita yang bernama Lisa. Uang bisa membuat segalanya. Bahkan anggota keluarga bisa saling membunuh demi uang. Aku hanya orang luar.”
Don akhirnya penasaran dan ingin tahu apa yang terjadi? Tapi, kalau Lisa tidak mau cerita juga nggak apa-apa.
Lisa cerita. Ayahnya di tipu dan kehilangan segalanya. Rumah dan pabrik mereka di sita bank. Tapi, orangtuanya menutupi hal itu darinya dan tetap membiayainya sekolah di Inggris. Orangtuanya tidak ingin dia ikut menderita bersama mereka. Hingga dia lulus dan keluarganya sudah mencapai jalan buntu. Ayahnya mencoba segalanya untuk menyelesaikan masalah. Ayahnya meminjam uang dari rentenir untuk membuka toko kecil. Tapi, tidak berhasil.
Don jadi semakin merasa bersalah. Saat Lisa melihat ekspresinya, Lisa menyuruh Don untuk tidak menjadi dramatis, biar dia saja yang begitu.
“Tidak bisa, karena kita sekarang adalah suami istri. Sekarang kita seperti satu orang. Walaupun kita hanya menikah secara tertulis, tapi masalahmu juga adalah masalahku. Jadi mulai sekarang, kau butuh apapun, katakan padaku,” ujar Don.
Lisa sangat tersentuh dengan ucapan tersebut. Dia sampai meneteskan air mata. Tampaknya, mereka mulai berbaikan.
--

Ratda menemui Pit dengan marah karna Pit malah dekat dengan Ratree. Bukankah dia sudah bilang untuk menyingkirkannya?
“Tentu saja aku ingat. Itulah kenapa aku melakukan ini. Ibu tidak pernah dengar ungkapan ini? Jaga temanmu tetap di dekatmu, tapi jaga musuhmu lebih dekat lagi. Aku tahu cara menghadapi orang seperti Ratreee. Kita harus memanfaatkan-nya demi keuntungan itu. Aku yang akan mengurusnya.”
--
Malam hari,
Lisa beneran camping. Dia pergi mencuci tangan di sungai. Tapi, pas mau balik ke tenda, dia malah melihat orang-orang yang mencurigakan yang membawa senapan.








Post a Comment

Previous Post Next Post