Sinopsis K- Drama : Train Episode 5 part 3


Original Network : OCN

Korban yang hilang adalah Jung Kyung Hye. Usianya 50 tahun. Dia tinggal sendirian, sementara putri semata wayang nya sudah menikah. Putri nya berada diluar negri, saat dia menghilang. Terakhir terlihat, dia turun dari bus sepulang kerja 14 hari lalu, tapi tidak ada jejak nya sejak saat itu.
“Fase gentingnya telah lama berlalu,” komentar Seo Kyung.
“Maksudmu, ibuku sudah kenapa-kenapa?” tanya Si Putri korban, merasa khawatir. Dan dengan sigap, Joon Young langsung menenangkan nya dan membawanya untuk masuk kembali ke dalam rumah.


Setelah Joon Young melakukan itu, Detektif Woo menasehati Seo Kyung untuk berhati- hati dalam berbicara. Karena sekarang Si putri sedang menyalahkan dirinya sendiri, sebab dia telat melapor. Tapi Seo Kyung tidak merasa kalau dirinya salah, karena tidak pernah ada orang yang telah lama menghilang di temukan dalam keadaan hidup. Jadi mereka harus menemukan jasad dan pembunuhnya sesegera mungkin. Dan jangan beri keluarga korban harapan kosong. Itu pendapatnya.

Setelah mengatakan itu, Seo Kyung pergi duluan. Do Won A ikut pergi, tapi dia pergi ke dalam rumah korban untuk mencari tahu informasi lebih lanjut. Namun sebelum itu, dia memberitahu Detektif Woo untuk mengabari nya setiap ada kasus baru.
“Satunya pemarah, satunya sosiopat. Ini bukan Unit Jatanras, tapi gerombolan penjahat,” keluh Joon Young.

“Diam,” bentak Detektif Woo.


Detektif Woo ikut masuk ke dalam rumah korban. Dan Do Won A langsung menanyai, bagaimana CCTV di stasiun. Dan Detektif Woo dengan cepat menjawab bahwa di daerah ini tidak ada CCTV.
“Benarkah tak ada peluang ibuku masih hidup?” tanya si putri korban dengan sangat khawatir. Dan Detektif Woo kesulitan untuk menjawab.

“Jujur saja, sulit untuk optimistis. Namun, soal peluang hidup, itu di luar kuasa kami,” jawab Do Won A dengan tegas dan jujur. “Segala kemungkinan harus ditimbang...”


Tiba- tiba Do Won A berhenti berbicara, saat dia melihat foto keluarga korban. Itu adalah korban keenam. Dan dengan terkejut, Do Won menanyai, apakah korban bekerja di pabrik. Dan si putri membenarkan, Ibunya bekerja untuk pemasok perusahaan mobil dan sidik jari Ibunya sangat halus.



Setelah mengatakan itu, si putri korban menangis. Sedangkan Do Won A, dia merasa sangat syok. Karena orang yang hilang ini adalah korban keenam yang di temukan di Stasiun Mugyeong Dunia A.



Seo Kyung memerika sekeliling rumah korban dengan teliti. Dia menemukan ruang paviliun yang terkunci, ruangan itu disewakan sejak putrinya menikah, kira- kira setahun lalu. Dan dia juga menemukan keramik pecah dan kursi kayu yang patah. “Apa ada perkelahian?” gumam nya, berpikir.

Detektif Woo menemukan surat yang sudah agak terbakar. Dan dia memperlihatkan itu kepada Do Won A. “Saya akui meminjam lima juta won...”


“Kau tahu ini milik siapa?” tanya Do Won A sambil menunjukkan surat itu kepada si putri korban.
“Penyewa paviliunnya,” jawab si putri korban.
“Jika dia tinggal di sini, dia pasti tahu ibumu berhari-hari tak pulang. Kenapa dia tak melapor?” tanya Do Won A.
“Saat kutanya, katanya dia kira ibuku berwisata atau semacamnya,” jawab si putri korban.

“Kini dia di mana?”

Seo Kyung dan Joon Young bertanya- tanya kepada warga sekitar. Penyewa Paviliun, belakangan ini, pria itu selalu membuat korban (Kyung Hye) sakit kepala. Karena dia sering di minta pergi, tapi dia tidak mau pergi, sehingga membuat korban frustasi. Dan mereka berdua ribut setiap hari. Ditambah dia ada meminjam uang juga dari korban.


Kyung Hye menarik dan mengusir si penyewa dari tempat nya. Tapi si penyewa menolak, dan dengan kasar dia menghancurkan kendi minum disana.

“Astaga! Kubunuh kau nanti,” umpat si penyewa.


Si warga menceritakan bahwa si penyewa adalah mantan narapidana. Dan karena itu, Kyung Hye merasa tidak nyaman untuk makan atau keluar rumah. Lalu si penyewa juga agresif setiap kali dia mabuk. Jadi Kyung Hye tidak tahan membiarkan nya tinggal.


Tepat disaat mereka berempat masih mengobrol, Do Won A dan Detektif Woo datang menghampiri Seo Kyung dan Joon Young.
Seo Kyung memberitahu informasi yang di dapatnya tentang si penyewa. Dan mengetahui itu, Detektif Woo menganggap bahwa Kyung Hye adalah orang hilang. Tapi Do Won A langsung menyela, dia memberitahu bahwa Kyung Hye adalah korban, karena Kyung Hye sudah mati, tapi mereka tidak akan bisa menemukan jasad nya. Jadi bila si penyewa memang adalah pelaku pembunuhan, maka mereka harus membuktikan itu tanpa jasad.

Mendengar itu, mereka bertiga merasa heran. Tapi tidak ada yang bertanya lebih lanjut.

Didalam mobil. Detektif Woo menanyai, kenapa Do Won A bisa yakin kalau Kyung Hye sudah mati, bila itu hanya asumsi, maka itu tidak bisa di bukti kan.

“Maksudku, percuma membahas peluang dia selamat,” jelas Do Won A. Lalu dia berpikir, “Benarkah itu dia?” tanyanya. Sambil mengingat tentang ancaman si Pria hitam padanya.

Kereta melaju dengan cepat.


Di Dunia A. Do Won B melihat- lihat file tentang korban keenam di Stasiun Mugyeong. Lalu dia melihat cincin yang di bawa nya dari Dunia B.


Cincin itu Do Won B dapatkan pada saat dia bertemu dengan Jin Sung di stasiun. Ketika itu, Jin Sung mengatakan padanya bahwa ada mayat wanita di dalam koper, dan cincin itu terjatuh dari dalam koper.

Jung Min datang. Dan Do Won B  menunjukkan tanda pengenalnya. “Seo Do-won, komandan Unit 3 Jatanras, Kepolisian Mugyeong. Awalnya konstabel, kini letnan. Saat mengusut kasus pembunuhan berantai, yang mayat-mayatnya dibuang di Stasiun Mugyeong, aku ditemukan pingsan di stasiun,” katanya.

“Ya. Akhirnya kau sadar,” kata Jung Min, bersemangat. “Kau meracau soal Lee Jin-sung mati dan bertemu dengan mendiang ayahmu... Tahu, tidak, betapa takutnya aku?” omel nya.


Jung Min kemudian meminta Do Won B untuk menjelaskan, kenapa Do Won B bisa terkapar di Stasiun. Dan Do Won B menanyai, jika dia bilang, apakah Jung Min akan mempercayainya. Dan Jung Min balas menanyai, apakah Do Won B ingin mengatakan omong kosong itu lagi.

“Tapi... itu benar-benar ada. Dunia awal dari semua ini,” kata Do Won B dengan serius.

Ditoko bunga. Ketika si penyewa pulang dan tidak sengaja mendengar bahwa Do Won A serta Detektif Woo datang mencarinya, dia langsung pergi darisana.



Pemilik toko menawarkan diri untuk menghubungi si penyewa agar segera datang. Tapi Do Won A menahannya. Dia memilih untuk menunggu. Tepat disaat itu, terdengar suara mobil yang melaju pergi. Dan Do Won A serta Detektif Woo pun segera mengejar nya. 

“Letnan Han,” panggil Joon Young. “Saat Inspektur Seo bilang mayatnya tak akan ditemukan, mungkinkah ini maksudnya?” tanyanya sambil menunjukkan data yang ditemukannya. “Ini perusahaan yang menjual peralatan dapur bekas. Hanya satu barang seharga itu di situs mereka,” jelasnya kepada Seo Kyung.

Do Won A dan Detektif Woo kehilangan jejak mobil si penyewa.


Seo Kyung menelpon Do Won A dan melaporkan apa yang ditemukannya. “Pada hari korban menghilang, dia membeli penggiling daging. Mesin yang ada di toko pedaging. Mungkin Kim Jin-woo (Si penyewa) lebih brutal dari dugaan kita," jelas nya.

Mendengar itu, Do Wo A langsung menepikan mobil nya dan mendengarkan dengan serius.

“Aku akan ke kantor dan minta surat penangkapan,” kata Joon Young. Lalu diapun pergi dari rumah korban. Dan tepat ketika dia pergi, Jin Woo datang.


Menyadari kedatangan Jin Woon, Seo Kyung memberitahu Do Won A. Lalu dia langsung mematikan telpon nya. Dan dengan khawatir, Do Won A segera melaju ke sana.

Detektif Woo menelpon Joon Young. Dan ketika dia tahu kalau Joon Young balik ke kantor, dia langsung mengomeli nya dengan kesal.

Dengan hati- hati, Seo Kyung mendekati paviliun tempat Jin Woon menyewa.

Jin Woon memeriksa penggiling daging milik nya.




Seo Kyung mengambil botol kaca dan bersiap untuk masuk ke dalam Paviliun serta menyerang. Tapi sebelum dia sempat masuk, Jin Woon tiba- tiba membuka pintu dan membuatnya terdorong ke arah tumpukan botol- botol kaca dan membuat tangan nya berdarah.
Tanpa memperdulikan tubuhnya yang terluka, Seo Kyung memegang kaki Jin Woon dan menahan nya supaya tidak melarikan diri. Namun dengan kasar, Jin Woon menendang Seo Kyung, kemudian diapun segera kabur dari sana.

Dengan susah payah, Seo Kyung berdiri. Dan lalu dia masuk ke dalam Paviliun yang mulai mengeluarkan asap karena di bakar. Tepat disaat itu, Do Won A datang. Dan dia langsung menarik Seo Kyung keluar dari dalam paviliun dan memarahi nya.


“Kim Jin-woo menyalakan api untuk menyingkirkan buktinya. Ini TKP tempat Jung Kyung-hye dibunuh,” kata Seo Kyung sambil berkeras kepala ingin masuk ke dalam paviliun.

“Letnan Han. Letnan Han! Hentikan. Ini perintah,” bentak Do Won A dengan tegas sambil menahan Seo Kyung. Kemudian dia memeriksa luka di tangan Seo Kyung.

Kereta melaju melewati jalur yang aneh.


Do Won B memikirkan segala nya  kembali. “Bukan Ayah. Mayat. Ada mayat wanita di dalam koper. Pelakunya di sana. Aku harus kembali.”

Seo Kyung dan Detektif Woo berpencar mencari Jin Woo. Dan Jin Woo yang bersembunyi di dekat mereka, ketika dia melihat mereka berdua berpencar, dia segera pergi dari sana.

Do Won A juga mencari Jin Woo. Dan melihat dirinya, Jin Woo mengepalkan tangan dengan marah. “Sialan...” umpatnya.



Ketika Do Won A sedang lengah. Jin Woo berlari dan menyerang nya. Dan saat Do Won A melihat wajahnya, dia merasa sangat terkejut.


Ketika Do Won B sedang berganti pakaian, Jin Woo datang. Dan Do Won B langsung menyerang serta menahan nya dengan kuat.

Post a Comment

Previous Post Next Post