Original Network : OCN
“Drama ini fiksi. Nama, tempat,
organisasi, insiden, entitas, dan pekerjaan tidak terkait kehidupan nyata”
Ketika
Do Won A sedang lengah, Jin Woo datang menyerangnya. Dia mencekik leher Do Won
A dengan kuat. Dan melihat wajahnya, Do Won A merasa sangat terkejut hingga
tidak bisa bereaksi untuk sesaat.
Do
Won B menahan Jin Woo yang datang ke kamarnya. “Dasar berengsek,” umpatnya.
“Sudah
kubilang, kubunuh kau jika aku melihatmu lagi,” kata Jin Woo dengan penuh
kebencian. “Ini semua salahmu. Semuanya salahmu!” teriak nya, marah.
Detektif
Woo datang tepat waktu. Dia menyerang Jin Woo dan menahan nya di tanah. Dan Jin
Woo yang masih merasa sangat emosi memarahi Do Won A. “Nenekku pasti masih
hidup kalau bukan gara-gara kau. Sudah kubilang bukan aku! Sudah kubilang aku
bukan pelakunya!” teriak nya.
Mendengar
itu, Do Won A merasa bingung.
Jung
Min memarahi Do Won B, karena telah menyerang Jin Woo, yang merupakan rekan
setim sendiri. Dan mendengar itu, Do Won B merasa bingung. “Penjahat itu
seorang detektif?” tanya nya, tidak percaya.
Didalam
mobil. Jin Woo memeriksa lehernya yang barusan di tahan oleh Do Won B dengan
kuat. Sambil dia melihat- lihat foto nya bersama dengan Do Won A. Lalu Detektif
Woo masuk ke dalam mobil dan bertanya, apakah Jin Woo terkejut.
“Niatku
hanya menahannya karena kelihatannya, dia mau pergi dengan kondisi begitu,”
jelas Jin Woo.
“Letnan
Lee bilang itu efek samping sementara,” kata Detektif Woo, memberitahu.
“Efek
samping macam apa yang amnesianya pilih-pilih begitu? Dia mengenalimu. Dari
semua orang, kenapa dia tak mengingatku?” keluh Jin Woo. Dan Detektif Woo
tertawa geli.
Kereta
melaju dengan cepat.
Jung
Min dan timnya memeriksa isi dalam paviliun yang telah terbakar. Lalu setelah
itu, dia memberitahu hasil pemeriksaan nya kepada Seo Kyung. Segala sesuatu
yang bisa di jadikan bukti pembunuhan telah musnah karena terbakar.
Mendengar
itu, Seo Kyung mengerti. Kemudian dengan penasaran, Jung Min menanyai, sejak
kapan Seo Kyung bergabung dengan unit Do Won A.
Joon
Young memeriksa kamera yang beraada di dalam mobil kerja Jin Woo, tapi dia
tidak bisa menemukan apapun yang berarti. Lalu ketika Seo Kyung datang, dia
memberitahu nya. Dan kemudian menanyai, bagaimana dengan paviliun Jin Woo.
“Jika
mayatnya dipotong dengan penggiling daging, mayatnya akan sulit ditemukan.
Kemungkinan terburuk, dia akan divonis tak bersalah walau ditangkap,” jelas Seo
Kyung.
“Ya.
Apa gunanya menahannya atas pembakaran? Dia takkan mengaku bersalah jika tak ada
bukti langsung,” balas Joon Young. Dan Seo Kyung setuju.
Seorang
petugas polisi datang menghampiri Joon Young dan Seo Kyung, dia melaporkan
bahwa mesin penggiling daging yang mereka berdua cari ada di dalam gudang.
Mendengar itu, mereka berdua langsung pergi ke gudang.
Digudang.
Seo Kyung dan Joon Young menunggu hasil pemeriksaan Jung Min mengenai
penggiling daging yang kemungkinan adalah alat pembunuhan. Jung Min memeriksa
apakah ada reaksi luminol pada penggiling daging itu.
Do
Won A memperhatikan Jin Woo yang berada di ruang Introgasi. “Di dunia ini, Jin-woo adalah pembunuhnya.
Usianya 14 tahun 12 tahun lalu. Mungkinkah anak 14 tahun berbuat demikian?” tanyanya, berpikir.
Detektif
Woo masuk ke dalam ruangan dan memberitahu tentang Jin Woo. “Catatan
kriminalnya panjang. Ada satu penganiayaan berat. Dia menusuk teman sekelasnya
saat SMA,” katanya. Lalu dengan penasaran dia bertanya, apakah Do Won A
mengenal Jin Woo.
Mendengar
pertanyaan itu, Do Won A tidak menjawab. Dia keluar dari ruang pengintai dan
masuk ke dalam ruangan Introgasi tempat Jin Woo berada.
Seo
Kyung datang ke ruang pengintai dan melaporkan hasil pemeriksaan penggiling
daging kepada Detektif Woo. Pada penggiling daging terdapat darah, dan sekarang
sedang dibandingkan dengan DNA Kyung Hye. Kemudian setelah itu, dia
memperhatikan Jin Woo dan Do Won A yang berada di ruang Introgasi.
“Apa
maksudmu, nenekmu meninggal gara-gara aku?” tanya Do Won A, ingin tahu.
Mendengar
itu, Jin Woo sedikit meludahi Do Won A. “Kamu tidak mengingatnya karena
menjebak kambing hitam tidak berarti bagimu. Setelah perbuatanmu kepadaku, kamu
menuduhku membunuh wanita itu?” balasnya. “Sebelumnya juga sama. Kamu pura-pura
memercayaiku. Empat tahun lalu.”
Dengan
serius, Do Wo A membaca data Jin Woo. “Bukan dia,” katanya dengan rasa lelah.
“Kim Jin-woo tak membunuh Jung Kyung-hye,” katanya dengan yakin. Lalu dia pergi
untuk melapor.
Mendengar
itu, Joon Young, Detektif Woo, dan Seo Kyung. Mereka bertiga merasa heran ada
apa.
Dengan
penasaran, Seo Kyung menanyai, kenapa barusan Jin Woo menyerang Do Won A. Dan
Joon Young menceritakan hasil penyelidikannya. Kejadian ini terjadi sebelum Do
Won B bergabung ke kepolisian. Empat tahun lalu Jin Woo di penjara atas kasus
pencurian, berdasarkan rekaman CCTV wajah Jin Woo tidak terlihat jelas dan Jin
Woo terus menyangkalnya sampai akhir. Namun Do Won B bersikeras bahwa Jin Woo
lah pelakunya.
“Dulu
Inspektur Seo mempersalahkannya. Kenapa kali ini dia mengotot sebaliknya?”
tanya Joon Young, merasa sangat bingung.
Setelah
membaca data yang ada, Mi Sook menanyai, kenapa Do Won A mengatakan bahwa bukan
Jin Woo pelaku nya. Dan sebelum Do Won A sempat menjawab. Seo Kyung datang.
“Aku
belum pernah melihatmu. Kau siapa?” tanya Mi Sook dengan ramah kepada Seo
Kyung. Mendengar itu, Do Won A mengingat hubungan dekat antara Seo Kyung dan Mi
Sook di dunia A dulu.
“Dia
pindah ke unit kami. Dia Letnan Han Seo-kyung,” kata Do Won A, memperkenalkan
mereka berdua.
Do
Won A kemudian menjelaskan alasannya mengatakan bahwa Jin Woo bukanlah
pelakunya. Karena Jin Woo baru saja di bebaskan enam bulan lalu. Jadi mustahil
Jin Woo adalah pelakunya. Namun Mi Sook berpendapat kalau itu mungkin saja.
Do
Won mengingat pernyataan dari Ibu Sung Wook dari Dunia A. Korban pertama
ditemukan di stasiun tiga tahun lalu. Dan korban lain di perkirakan tewas
setahun lalu. Jadi tidak mungkin Jin Woo dari Dunia B adalah pelakunya. Tapi
dia tidak bisa menjelas kan itu.
“Aku
sedang menyelidiki kasus. Itu kasus pembunuhan berantai...” kata Do Won A
sambil memikirkan kata- kata yang tepat. “Jung Kyung-hye adalah salah satu
korbannya. Sebagian besar korban menghilang saat Kim Jin Woo dipenjara.”
“Kamu
menyelidiki kasus orang hilang? Aku belum pernah mendengarnya. Dari Divisi
Wanita dan Kenakalan Remaja?” tanya Mi Sook, heran.
“Ini
sesuatu yang kuselidiki sendiri.”
Mendengar
itu, dengan serius Mi Sook meminta Do Won A untuk menjelaskan siapa saja korban
yang Do Won A temukan. Dan Do Won A sulit untuk menjelaskan. Karena itu, Mi
Sook pun tidak bisa mempercayai Do Won A. Dan Do Won A meminta waktu supaya dia
bisa menjawab nya.
Dengan
kecewa dan heran, Seo Kyung menatap aneh Do Won A. Karena Do Won A tidak
bersikap tegas dan serius dalam menangani kasus.
Seo
Kyung mengikuti Do Won A ke ruang istirahat. Disana dia menyindir Do Won A
dengan sinis, sebab dulu demi meningkat kan penilaian kerja, Do Won B menjebak
Jin Woo dan menuduhnya sebagai pencuri. Saat itu, Jin Woo tidak bersalah, tapi
Do Won B malah memenjarakan nya. Sekarang Do Won A malah bilang sebalik nya
bahwa Jin Woo bukanlah pelaku nya. Dan dia ingin tahu kenapa.
Mendengar
itu, Do Won A tidak menjawab. Dia meminta tangan Seo Kyung untuk mengulurkan
tangan, karena dia ingin mengobati luka nya. “Kau takkan percaya meski kuberi
tahu,” jelas nya.
“Inspektur
Seo,” bentak Seo Kyung.
“Karena
itulah kenyataan nya,” tegas Do Won A dengan singkat. “Siapapun aku dan apapun
perbuatan ku dulu, yang bisa kulakukan hanya menjalani nya saat ini. Fakta yang
kutahu, Kim Jin Woo bukan pelaku nya,” jelasnya sambil mengobati luka di tangan
Seo Kyung.
Ketika
Do Won A mengobati luka di tangan Seo Kyung, dia terkejut, karena ditangan nya
ada bekas sayatan seperti mau bunuh diri. Dan Seo Kyung langsung menutupi
tangannya. Kamudian dia pun pergi.
Tiba-
tiba Seo Kyung mendapatkan telpon dari Ibu tirinya. Dan melihat itu, dia
teringat akan masa lalu kelam nya dulu, saat dia sering di siksa. Jadi dia
tidak mau mengangkat telpon dari Ibu tirinya itu dan terus mematikan telpon
darinya berkali- kali.
Tapi
saat Seo Kyung keluar dari kantor polisi, Ibu tirinya telah menunggu nya di
dalam mobil. Dan dia mendengus kesal melihat nya.
Do
Won A memikirkan bekas sayatan di tangan Seo Kyung barusan. Dan lalu dia
mengingat bagaimana Seo Kyung di Dunia A dulu ingin melakukan bunuh diri juga.
Namun bedanya, saat itu dia membantu Seo Kyung A, mengobatinya, memberinya
tempat tinggal, menyekolahkan nya hingga ke jenjang yang tinggi. Tapi Seo Kyung
B tampak nya tidak demikian. Dan dia merasa bersimpati untuknya.
Mi
Sook menanyai Detektif Wook mengenai kasus pembunuhan berantai orang- orang
yang hilang. Dan Detektif Woo menjawab bahwa dia tidak tahu ada kasus itu.
Mendengar itu, Mi Sook mencurigai kalau Do Won A memiliki penyakit kejiwaan dan
tidak baik- baik saja. Dan Detektif Woo menjawab bahwa dia tidak tahu, tapi
akhir- akhir ini Do Won A memang berubah. Tapi kadang Do Won A tetap sama saja.
Seperti
terkejut, Mi Sook menjatuhkan penanya. Dan Detektif Woo pun langsung
membantunya mengambil kan itu. Lalu dia bertanya karena penasaran. “Bolehkah
aku bertanya alasan Anda memindahkannya ke Kantor Polisi Mukyeong? Dia
dicurigai telah melakukan banyak pelanggaran, tapi Anda sengaja memindahkannya
ke sini dua tahun lalu. Anda tidak bisa memercayainya meskipun namanya
dibersihkan, jadi, aku mulai bertanya-tanya kenapa Anda membantunya saat itu.”
“Bukannya
aku tidak memercayainya,” jawab Mi Sook. “Aku hanya tidak memercayai kelemahan
orang yang tersesat. Membuat kesalahan pertama itu mudah. Jika menoleh ke
belakang, kamu bisa melihat apa yang salah. Itu membuatmu merasa bisa selalu
mengembalikan keadaan. Tapi pilihan yang salah secara alami membuatmu salah
memilih lagi. Setelah sadar, kamu akan terkena masalah besar,” jelas nya.
Seo
Kyung datang ke tempat Dokter psikolog nya, pada saat klinik baru saja mau akan
ditutup. Dan si Dokter pun menanyai, ada apa.
“Dia
hanya datang menemuiku tanpa alasan,” kata Seo Kyung, bercerita.
“Ada
apa dengan lenganmu?” tanya si Dokter saat menyadari kalau tangan Seo Kyung
terluka. Lalu diapun langsung membantu mengobati tangan Seo Kyung. “Untungnya,
kamu tidak perlu jahitan. Kamu hanya perlu berhati-hati selama beberapa hari,”
jelas nya.
Seo
Kyung mengingat masa kelamnya. Ibu Tirinya sering menyiksa nya, dan dia
bertanya- tanya, kenapa Ibu tirinya bisa tega melakukan itu. Dan karena itu,
dia jadi membenci Seo Jae Chul, Ayah Do Won, dan ini sudah lebih dari 10 tahun,
tapi dia masih merasa sengsara dan membencinya. Dia ingin membunuhnya.
“Kamu
bisa melakukan itu,” kata si Dokter, menjawab. Dan Seo Kyung menatap terkejut
padanya.
Kereta
melaju dengan cepat.
Do
Won B keluar dari rumah sakit dan masuk ke dalam taksi. “Tolong ke Stasiun
Mukyeong,” pintanya.
Didalam
taksi. Do Won B merasa ngeri melihat jalanan asing yang di lewatinya. Dan
setibanya dia di Stasiun Mugyeong, dia sangat heran dan kebingungan. Lalu dia
menatap jam dinding yang berada disana. “Aku
harus kembali. Sekitar pukul ini,” pikir nya.
Do
Won B masuk ke dalam rel. Dan pada saat dia melakukan itu, jam di dinding
bergerak sedikit. Kepadahal sebelumnya jam tersebut sudah mati.
Di
dekat rel. Do Won B berdiri menunggu kereta sambil memeriksa waktu di jam
tangannya. “Kenapa? Kenapa tidak ada yang terjadi?” gumamnya, bertanya- tanya.
Kereta
melaju dengan cepat.
Mi
Sook memeriksa data Seo Kyung. Lalu rekan yang dimintai nya bantuan
menelponnya, dan dia pun segera mengangkat nya. “Halo? Ya, Seo Jae Chul.”
“Kurasa
dia tetap di tempat yang dikirimkan agensi kepadanya. Aku dapat alamatnya,”
kata si rekan, memberitahu. “Bu Oh. Kamu kenal Inspektur Han Seo Kyung?”
tanyanya sambil melihat kartu nama yang di tinggalkan di tempatnya. “Dia datang
mencari Seo Jae Chul sebelum aku,” jelasnya. “Kapan dia datang?” tanya si rekan
kepada petugas di sebelahnya.
“Kurasa
sekitar musim gugur lalu,” jawab si petugas. Dan mendengar itu, Mi Sook
memperhatikan kembali data milik Seo Kyung. (Ayah Do Won di bebaskan pada musim
gugur).
“Detektif
Lee. Kamu ingat pembunuhan di wilayah Mukyeong 12 tahun lalu? Putri korban.
Bukankah namanya Han Seo Kyung?” tanya Mi Sook, terkejut.
Tags:
Train