Sinopsis K- Drama : Flower Of Evil
episode 9 part 4
Original Network : tvN
Sang
Cheol menanyai, apakah Hee Sung benar adalah anak Do Min Seok, dan dia
menginginkan bukti jika itu benar. Dan Hee Sung menjawab bahwa alasan nya bisa
menemukan bar itu, karena dia pernah ke sana bersama dengan Do Min Seok.
“Ada
minuman yang selalu dipesan Do Min Seok di bar itu. Tahukah kamu apa itu?”
tanya Sang Cheol, menguji.
“Ayahku
tidak pernah memesan apa pun. Dia hanya bilang sudah menelepon sebelumnya,”
jawab Hee Sung.
Mendengar
jawaban itu, Sang Cheol jadi yakin kalau Hee Sung adalah benar anak Do Min
Seok. Dan dia mempersilahkan Hee Sung untuk duduk. Lalu tanpa berbasa- basi,
Hee Sung menanyai, bagaimana Sang Cheol bisa mengenal komplotan Ayahnya. Dan
Sang Cheol menjawab bahwa pertanyaan Hee Sung telah melewati batas. Kemudian
dia membahas bahwa dia ada menonton berita tentang Hyun Su yang sekarang
menjadi buronan.
“Kalau
begitu, kamu tahu pasti kenapa aku mengincar pria ini,” kata Hee Sung dengan
serius. “Dia menempatkanku dalam masalah, jadi, aku harus membuatnya menanggung
akibatnya.”
“Kamu
tahu pria seperti apa dia? Kamu terlalu berani,” komentar Sang Cheol.
“Katakan
padanya apa yang baru saja kamu katakan. Katakan kepadanya dia berani karena
mencari masalah denganku,” balas Hee Sung. Dan Sang Cheol tertawa seolah- olah
Hee Sung mengatakan sebuah lelucon.
Sang
Cheol menjelaskan bahwa dirinya hanyalah seorang pengusaha. Dia membeli,
menjual, dan menghasilkan keuntungan. Sesederhana itu. Dan Hee Sung pun
bertanya, apa yang Sang Cheol beli dan jual.
“Apa
saja. Semuanya,” jawab Sang Cheol.
Didalam
kamar. Setelah selesai mendengarkan cerita buatan Ji Won, si Bibi pun
berkomentar bahwa hidup Ji Won pasti sangat berat. Karena Ji Won kehilangan
kontak dengan keluarga dan kabur dari rumah saat SMP.
“Bisakah
aku menghasilkan banyak uang?” tanya Ji Won.
“Pekerjaan
ini akan menghasilkan banyak uang meski kreditmu buruk yang artinya kamu tidak
akan dikenai pajak. Hanya itu yang perlu kamu ketahui saat ini,” jelas si Bibi.
Dibawah
hotel. Di dalam mobil. Woo Cheol mendengarkan pembicaraan antara Ji Won dan si
Bibi. Detektif Choi kemudian kembali dan melaporkan penyelidikannya. Ada dua
pintu masuk, dan dua pria menjaga setiap pintu masuk. Dan Detektif Im menunggu
di depan kamar motel. Serta Ji Won bekerja dengan baik. Kemudian dia ikut
mendengarkan pembicaraan antara Ji Won dan si Bibi.
“Aku
harus mengantarkan sesuatu? Apa tepatnya?” tanya Ji Won, berpura- pura polos.
Mendengar
pertanyaan itu, si Bibi tertawa. “Kamu akan tahu setelah mencobanya.” Lalu dia
mulai membahas sesuatu yang penting baginya. “Aku memberimu pekerjaan, jadi,
kamu harus membayar komisi.”
“Berapa?”
“Berapa
uangmu sekarang?”
Ji
Won kemudian memberikan semua yang dimilikinya. Dan si Bibi langsung menghitung
uang itu ditempat. Sambil menghitung dia menjelaskan bahwa dia akan membantu Ji
Won menjadi kaya dalam waktu singkat, jadi jangan menganggap kalau uang ini
sia- sia. Mendengar itu, Ji Won tersenyum.
“Bu.
Sebaik apa pemahamanmu soal hukum?” tanya Ji Won, penuh maksud.
“Ada
yang ingin kamu tanyakan?” balas si Bibi sambil masih sibuk menghitung uang.
“Tidak ada yang boleh ikut campur perekrutan
orang lain demi keuntungan atau mencari laba sebagai perantara, kecuali
dinyatakan sebaliknya oleh Undang-undang,” jelas Ji Won. “Kamu baru saja
melanggar UU Ketenagakerjaan dan Undang-undang Keamanan Kerja. Bagaimana jika
kita pergi ke kantor polisi dan bicara lebih spesifik mengenai hal ilegal itu?”
tanyanya. “Nona Hwang Jung Soon-ssi.”
Mendengar
itu, si Bibi terkejut dan berhenti menghitung uang nya. “Siapa kamu?”
“Aku?
Aku Jung Mi Sook,” jawab Ji Won sambil melaporkan kepada rekannya.
Mendengar
itu, Detektif Choi segera keluar dari dalam mobil.
Ji
Won memasang borgol di tangan Jung Soon. Lalu dia membukakan pintu bagi
Detektif Im dan Detektif Choi. Disaat dia melakukan itu, Jung Soon pergi ke
beranda kamar sebelah. Dengan panik, Detektif Choi membujuk Jung Soon bahwa
tindakan tersebut bahaya. Tapi Jung Soon tidak mau mendengarkan.
Kemudian
tanpa sengaja, Jung Soon terpeleset dan jatuh dari lantai atas. Melihat itu, Ji
Won merasa sangat stress.
Hee
Sung menuliskan angka uang yang akan diberikannya, jika Sang Cheol bersedia
memberikannya informasi. Dan Sang Cheol memikirkan mana hal yang lebih
menguntungkan baginya. Mengambil uang Hee Sung atau malah menyerahkan Hee Sung.
“Orang
yang menghitung semua hal tidak pernah bertahan lama,” komentar Hee Sung.
“Ya,
kamu benar. Aku mungkin preman, tapi aku tidak boleh mengkhianati klienku. Aku
tidak akan bisa mati dengan tenang,” balas Sang Cheol.
“Klien?
Maksudmu kamu menjual bahan mentah kepada ayahku dan komplotannya?” tanya Hee
Sung.
“Ya,
itu sebutan Do Min Seok untuk mereka.”
Mendengar
itu, Hee Sung teringat akan perkataan Ayahnya dulu.
Sang
Cheol memutuskan pilihannya. Dia akan menyerahkan Hee Sung. Setelah dia
mengatakan itu, para preman Sang Cheol berdiri dan mendekati Hee Sung.
Dikantor.
Detektif Yoon memarahi Ji Won. Dan semua orang melindungi Ji Won, karena itu
bukanlah salah Ji Won. Dan Detektif Yoon pun semakin marah kepada mereka.
Detektif
Im yang berjaga di rumah sakit menelpon Woo Cheol dan melaporkan bahwa Jung
Soon sekarang sedang dioperasi, dan mereka harus menunggu. Tapi kata Dokter,
ada kemungkinan Jung Soon tidak akan selamat.
Ji
Won keluar dari gedung polisi untuk mencari udara segar. Lalu tiba- tiba dia
teringat akan semua perhatian dan kebaikan yang Hee Sung berikan kepadanya
selama ini.
Ji
Won kemudian membaca semua pesan yang Hee Sung kirimkan padanya, tapi dia tidak
pernah membalas pesan itu. Membaca pesan penuh perhatian Hee Sung, Ji Won
merasa rindu padanya.
“Aku merasa seperti selalu menjadi orang yang
menerima sesuatu darimu. Ada yang kamu inginkan dariku, Sayang?” tanya Ji Won
sambil tersenyum manis.
“Ya, ada,” jawab Hee Sung.
“Apa itu?”
“Jangan pernah berubah. Kamu hanya perlu
tetap mencintaiku seperti sekarang. Aku hanya butuh rasa percayamu. Jika kamu
melakukan itu untukku, aku akan menjalani seluruh hidupku hanya untukmu,” kata
Hee Sung dengan sangat serius.
Mengingat
kenangan tersebut, Ji Won menangis. “Astaga. Aku merindukannya.”
Para
preman Sang Cheol menahan Hee Sung supaya tidak bisa kabur. Melihat itu, Sang
Cheol tersenyum sambil membuat obat racikannya. “Aku seharusnya tidak melakukan
ini kepada anak Do Min Seok, tapi aku bisa apa jika dia sudah mati dan komplotannya
masih hidup?”
“Kamu
tidak boleh melakukan ini kepadaku,” geram Hee Sung.
“Aku
juga merasa bersalah soal ini. Tapi saat kamu bangun, kamu akan berhadapan
dengan orang yang kamu cari,” balas Sang Cheol. “Pegangi dia,” perintahnya.
Lalu dia memaksa Hee Sung untuk meminum obat racikannya.
Dengan
erat, Hee Sung menggertakkan giginya dan menolak untuk minum itu. “Aku juga
bisa menjadi klienmu. Yang akan selalu membutuhkan jasamu,” katanya, membuat
penawaran.
Mendengar
itu, Sang Cheol berhenti memaksa Hee Sung untuk minum. “Tahukah kamu apa yang
kujual?
“Orang,”
jawab Hee Sung, tanpa ragu.
“Dan
kamu orang yang membutuhkan jasaku?” tanya Sang Cheol, serius.
“Tidakkah
ayahku memberitahumu tentang aku?”
“Dia
memberitahuku. Dia bilang kamu sama sepertinya. Tapi aku tidak mengira
maksudnya adalah hal ini.”
Tepat
disaat itu, Ji Won menelpon. Dan Sang Cheol bersedia membiarkan Hee Sung untuk
mengangkat telpon itu.
Ji
Won memberitahu bahwa dia hanya ingin mendengar suara Hee Sung. Lalu dia
menceritakan bahwa dia mengalami hari yang buruk, dan Hee Sung adalah orang
yang terus terpikirkan olehnya.
“Aku
sedang sibuk,” kata Hee Sung, singkat. Dan Ji Won terkejut, karena dia tidak
menyangka bahwa Hee Sung akan mengatakan itu. “Aku sibuk,” tegas Hee Sung,
memperjelas.
Ji
Won kemudian teringat permintaa Hee Sung dulu. “Aku hanya butuh rasa percayamu.”. Mengingat itu, Ji Won menyadari
bahwa ada yang salah dengan situasi Hee Sung sekarang. “Mulai sekarang, jawab
pertanyaanku hanya dengan jawaban ya atau tidak. Bisakah kamu melakukan itu?”
tanyanya.
“Ya.”
“Apa
kamu butuh bantuan?”
“Tidak.”
“Bisakah
kamu menangani situasi ini sendirian?”
“Ya.”
“Kuberi
waktu satu jam. Waktumu satu jam untuk kembali kepadaku,” kata Ji Won. Dan Hee
Sung terkejut. “Aku merindukan mu,” kata Ji Won, memberitahu.
“Tentu,”
jawab Hee Sung.
Tags:
Flower Of Evil