Sinopsis K- Drama :
Flower Of Evil episode 7 part 1
Original Network :
tvN
“Musim Panas 2005”
Ketika Hyun Su
terbangun, dia bingung melihat keadaan di sekeliling nya. Lalu dia ingat kalau
kemarin malam dia ada mengalami kecelakaan.
Hyun Su kemudian melepaskan
infus di tangan nya dan turun dari atas tempat tidur dengan rasa kesakitan di
seluruh tubuhnya, apalagi kakinya. Lalu dengan susah payah, dia berjalan keluar
dari dalam kamar dan menuruni tangga. Dan pada saat dia sampai di ruang tamu,
dia melihat foto keluarga Hee Sung asli.
Hyun Su secara diam-
diam masuk ke dalam salah satu kamar, dan ternyata itu adalah kamar pakaian.
Disana dia mengambil jam tangan, perhiasan, dan barang- barang bernilai
lainnya. Dan pada saat dia melakukan itu, dia ketahuan oleh Man Woo serta Mi
Ja.
Dengan panik, Hyun Su
pun segera berjalan pergi darisana.
“Tangkap dia!” teriak
Mi Ja. Dan Man Woo meletakkan kain penuh darah di atas lemari. Lalu dia pergi
mengejar Hyun Su yang melarikan diri.
***
Ji Won berjalan
mendekati tempat tidur. Dia mengambil baju Hee Sung yang berada di bawah
lantai. Lalu dia mengingat hubungan mesra mereka berdua semalam. Ketika mereka
berdua berhubungan badan.
Ji Won menatap Hee
Sung yang masih tertidur lelap dan bertanya- tanya di dalam hatinya. “Kenapa kau begitu? Haruskah kau hidup
begitu? Karena tak punya pilihan, 'kan? Begitu, 'kan? Berikanlah satu hal saja.
Alasan untuk memaafkanmu.”
Ji Won mengulurkan
tangannya dan mengelus wajah Hee Sung. Dan ketika merasakan hal itu, Hee Sung
langsung menangkap tangan Ji Won, lalu dia membuka matanya dan menatap Ji Won
dengan tajam. Dan dengan terkejut, Ji Won menanyai, ada apa.
“Aku bermimpi. Mimpi
biasa. Kenapa kau bangun pagi sekali?” tanya Hee Sung.
“Kau yang tidur
lelap,” balas Ji Won. “Pukul 8.55 pagi.”
Mendengar itu, Hee
Sung ingin segera bangun dan bersiap, sebab dia harus mengantar Eun Ha ke
sekolah. Namun Ji Won segera menghentikan Hee Sung, dan dia menawarkan diri
untuk mengantarkan Eun Ha. Kemudian dia menanyai, kenapa tumben sekali Hee Sung
tidur lama. Dan Hee Sung menjawab bahwa sejak pulang dia selalu saja mengantuk,
mungkin karena dia mulai merasa tenang sekarang.
“Banyak hal telah
terjadi,” komentar Ji Won.
“Rasanya tidak ada
yang terjadi … karena tidak ada yang berubah.”
Hee Sung kemudian
bangkit bangun dan memakai pakaiannya. Ji Won lalu teringat sesuatu, dia
memberikan hadiah selamat untuk Hee Sung yang sudah keluar dari rumah sakit.
Hadiah nya adalah jam tangan. Dia memberikan itu, karena jam tangan Hee Sung
hilang dan tidak bisa ditemukan. Dengan senang, Hee Sung memakai jam tangan
tersebut.
“Jangan sampai
hilang,” kata Ji Won, mengingatkan sambil tersenyum manis. Dan Hee Sung
mengiyakan.
Hee Sung membuatkan
jus apel dan memberikannya pada Ji Won serta Eun Ha, sebelum mereka berangkat.
Dan dengan senang, Eun Ha meminum jus nya.
“Omong-omong, kunci
ruang bawah tanah bengkelku rusak,” kata Hee Sung, memberitahu.
“Aku yang memecahkan
nya. Bukankah aku sudah memberitahu mu?” balas Ji Won, berbohong dengan lancar.
“Kamu tahu Sun Mi, kan? Dia mencoba mencari baby walker. Dan aku ingat Eun Ha
dulu punya satu. Tapi kamu dirumah sakit, dan aku tidak bisa menemukan
kuncinya,” jelas nya, beralasan.
Hee Sung tersenyum
dan mempercayai Ji Won. Dengan lega, Ji Won pun mengajak Eun Ha untuk segera
berangkat. Tapi setelah Ji Won dan Eun Ha keluar, senyum di wajah Hee Sung
langsung menghilang.
Ji Won datang ke
balai kependudukan. Disana dia meminta kartu keluarga Hee Sung.
Di internet. Moo Jin
menyebarkan rekaman suara pelaku yang mengancam Young Hee. Dan orang yang
menonton video nya sangat banyak.
Melihat hasil baik
tersebut, orang- orang di kantor Moo Jin merasa senang dengan kesuksesan
tersebut. Apalagi Bu Kang, dia langsung memuji- muji Moo Jin.
Didalam bus. Ji Won
melihat kartu keluarga Hee Sung dengan serius. Lalu dia berpikir keras. “Do Hyun Su hidup sebagai Baek Hee Sung kurang lebih selama 14 tahun. Dan orang tua
Baek Hee Sung secara aktif bekerja sama dengannya. Tapi kenapa?”
Tiba- tiba, tanpa
sengaja ada dua orang pelajar yang menggosipi siaran Moo Jin. Mereka menebak
kalau rekaman suara yang Moo Jin sebarkan, itu adalah suara Do Min Seok.
Mendengar itu, Ji Won langsung membuka ponsel nya dan mendengarkan juga rekaman
suara yang di maksud.
Flash back. Pukul
02:30. 12 Mei 2002.
Young Hee yang
mengendarai mobil merah kecil tidak sengaja menabrak mobil Pelaku dari
belakang. Ketika itu terjadi, dia keluar dari mobil dan mengetok jendela mobil
Pelaku untuk meminta maaf. Lalu Pelaku keluar dari mobil untuk melihat kondisi
belakang mobilnya yang tertabrak.
Young Hee mengakui
kalau pada malam itu sangat gelap dan wajah Pelaku tertutupi oleh topi. Jadi
dia tidak bisa melihat dengan jelas bagaimana rupa Pelaku. Lalu karena dia
mengemudi dalam keadaan mabuk, maka dia tidak berani untuk menghubungi
perusahaan asuransi. Kemudian, ketika Pelaku meminta nomor telponnya, dia pun
memberikan nya. Dia menuliskan nomor telpon nya di tangan Pelaku.
Sebelum Young Hee
pergi. Tiba- tiba dari dalam mobil Pelaku keluar seorang wanita. Wanita itu
adalah Mi Sook. Dia keluar dalam keadaan terluka. Dan Young Hee sangat terkejut
melihat itu.
“Sayang, kenapa minum
banyak padahal tak pandai minum?” kata Pelaku sambil membawa Mi Sook untuk
masuk kembali ke dalam mobilnya.
Saat dirinya di tarik
paksa untuk masuk ke dalam mobil, Mi Sook menatap Young Hee dengan tatapan
seperti meminta pertolongan.
Plat mobil Pelaku
adalah Gyeonggi 58, GA 3194.
Flash back end
Setelah kejadian itu,
Young Hee pergi menuju ke kantor polisi terdekat dan mengajukan laporan. Lalu
Polisi memeriksa nomor plat mobil tersebut dan menyelidiki Do Min Seok. Tepat
disaat itu, Hyun Su datang dan menyatakan bahwa malam itu, dia ada bersama
dengan Ayahnya. Dan Hyun Su menyerahkan dua tiket film sebagai bukti.
Jadi pernyataan yang
Young Hee berikan pun kehilangan kredibilitas nya, sebab Young Hee datang
melapor dalam keadaan mabuk. Lalu paling mengecewakannya, SIM Young Hee
kemudian di cabut.
Dua minggu kemudian,
hal yang tidak terduga terjadi. Do Min Seok melakukan bunuh diri. Dan saat
Polisi melakukan investigasi, Polisi menemukan kuku dan barang milik korban,
termaksud milik Jung Min Sook, di dalam bengkel Do Min Seok. Dan begitulah
kasus pembunuhan berantai di Kota Yeonju menjadi kasus tertutup. Dan sesudah
itu, Do Hyun Su kabur, setelah Hyun Su membunuh mandor desa. Karena kejadian
itu, Polisi menduga Hyun Su adalah kaki tangan Do Min Seok.
Baru sesudah itu,
Polisi mulai terus menemui Young Hee. Namun karena Young Hee diancam oleh kaki
tangan Pelaku, maka Young Hee pun mencabut semua pernyataan nya.
Di salah satu media
berita di televisi. Moo Jin hadir disana sebagai host berita. Dia memberitakan
tentang pernyataan Young Hee, serta kasus pembunuhan berantai yang di lakukan
oleh Do Min Seok, serta Hyun Su yang menjadi kaki tangan Do Min Seok.
Disupermarket. Ketika
menonton berita tersebut, Hae Su merasa terkejut. Apalagi ketika dia melihat
Moo Jin yang membawakan berita nya.
Diapotek. Mi Ja juga menonton berita yang dibawakan oleh Moo Jin.
Dikantor. Man Woo juga menonton berita yang dibawakan oleh Moo Jin tersebut.
Ketika rekaman suara
Pelaku diputar kembali untuk didengar ulang. Hae Su, Mi Ja, dan Man Woo. Mereka
bertiga sama- sama merasa tegang.
Hae Su dengan buru-
buru ingin pergi dari dalam supermarket, tapi dia tidak sengaja menabrak orang,
sehingga minuman yang di pegang oleh orang yang ditabrak nya tumpah kelantai.
Minuman tersebut berwarna merah. Dan warna itu mengingatkan nya pada kejadian
saat Mandor Desa tewas.
Mengingat kejadian
itu, Hae Su tampak ketakutan. “Maafkan aku. Maafkan aku,” katanya kepada orang
yang ditabraknya. Lalu dia pergi dari supermarket.
Hae Sung memasang
kunci baru di pintu ruang bawah tanah nya.
Setelah pekerjaan nya
itu selesai, Hee Sung memberitahu Ji Won. Dia menjelaskan bahwa dia telah
mengubah kunci ruang bawah tanah nya, karena dia khawatir Eun Ha akan masuk ke
dalam sana. Sebab tangga nya sangat curam. Mendengar itu, Ji Won tidak
merespon, karena dia sedang serius mendengarkan berita yang di bawakan oleh Moo
Jin di televisi.
“Mereka bilang
pembunuh berantai Kota Yeonju punya kaki tangan. Kamu mau mendengar suaranya?”
tanya Ji Won. Dan Hee Sung menolak. Lalu dia meminta ganti saluran. Dan Ji Won
pun mengiyakan.
Kemudian dengan sikap
manja dan mesra, Ji Won menanyai, apa kegiatan Hee Sung besok. Dan Hee Sung
menjawab bahwa kegiatannya selalu sama.
“Kalau begitu,
luangkan waktu untukku saat sore,” pinta Ji Won.
“Kenapa? Untuk
berkencan?” balas Hee Sung.
“Semacam itu,” jawab
Ji Won. Dan Hee Sung mengiyakan. Lalu Ji Won pun pamit untuk tidur duluan.
Setelah Ji Won masuk
ke dalam kamar, Hee Sung pergi ke depan teras. Dia mendengarkan rekaman suara
Pelaku dengan serius. Lalu dia menghubungi Moo Jin.
Moo Jin berpesta
dengan gembira bersama para rekan sekerja nya. Mereka merayakan
keberhasilannya. Dan ketika Moo Jin memeriksa akun media sosialnya, dia langsung
memanggil semua rekannya dan membanggakan dirinya.
“Perhatian! Semuanya.
Aku punya pengumuman penting. Jumlah pengikut Kim Moo Jin di media sosial
melampaui 200.000!” kata Moo Jin, bangga. Dan semua orang bersorak untuknya.
Lalu kemudian telpon
dari Hee Sung masuk. Dan Moo Jin pun keluar dari ruangan karaoke.
Hee Sung menyuruh Moo
Jin untuk mengubah sudut. Jika kesaksian Do Hyun Su dan saksi benar, mungkin
akan ada pihak ketiga. Dengan tidak senang, Moo Jin menanyai, siapa Hee Sung
sampai berhak memerintah nya.
“Sadarlah dan
dengarkan aku,” tegas Hee Sung. “Aku mendengarkan suara si komplotan berulang
kali, dan ada yang menggangguku.”
“Tidak. Kamu yang
harus mendengarkan aku. Kamu yang harus mendengarkan aku,” balas Moo Jin,
bersikeras. “Mulai sekarang, kasus ini bukan hidupmu, ini hidupku,” tegasnya.
“Aku akan
membantumu.”
Moo Jin tidak mau
mendengarkan Hee Sung, baginya Hee Sung adalah tersangka utama dalam kasus
pembunuhan. Mendengar itu, Hee Sung merasa sangat stress, dan dengan nada
tajam, dia menyuruh Moo Jin untuk mempercayainya. Dan Moo Jin tidak peduli,
bila Hee Sung mau mengurung atau mengancam nya lagi, maka terserah. Dia ingin
mereka berdua bertarung dan lihat siapa yang akan mati duluan. Karena dia tidak
bisa mempercayai Hee Sung.
Setelah mengatakan
itu, Moo Jin mematikan telponnya. Dan dengan stress, Hee Sung diam dan mencoba
untuk menenangkan dirinya.
Didalam rapat.
Kepolisian dari kantor pusat memberikan perintah untuk menyelidiki ulang kasus
pembunuhan berantai, karena Kyung Choon. Dan karena tim lain sudah memiliki
kesibuk kan, maka Detektif Yoon memberikan penyelidikan ulang untuk kasus
pembunuhan berantai kepada Tim Woo Cheol.
Tim Woo Cheol. Tim
mereka sedang menyelidiki kasus pencurian sayuran. Dan karena ini adalah kasus
biasa, maka kasus pembunuhan berantai di berikan kepada Tim mereka.
“Aku lapar. Ji Won,
bagaimana dengan bungkus selada …” kata Detektif Choi, karena malas menyelidiki
kasus pencurian sayuran. Tapi ternyata, Ji Won tidak sedang berada di tempat.
“Dia pergi kemana?”
Diruang Konseling.
Pusat konseling menemukan material yang Ji Won minta. Itu adalah video tentang
pengobatan untuk Hyun Su. "Pasien:
Do Hyun Su, Catatan, Depresi, dan agresif".
“Hyun Su. Benarkah
kamu melempar anjing tetangga ke dalam sumur?” tanya Dokter.
“Ya,” jawab Hyun Su.
Di kantor. Dengan
santai, Man Woo menggunting kukunya sambil menjelaskan tentang arti
kredibilitas. Kredibilitas adalah menepati janji. Jadi meskipun janji itu tidak
efisien dan irasional, tepatilah. Karena itulah kredibilitas. Mendengar itu,
Hee Sung berkomentar. Dia mengira Man Woo akan senang, karena dia menangani
Kyung Choon tanpa membunuhnya, tapi Man Woo malah merasa marah juga. Dan Man
Woo menjawab bahwa itu adalah masalah yang berbeda.
Man Woo kemudian
menyalakan rekaman suara Pelaku yang sekarang tersebar luas di Internet. Lalu
dia memperhatikan reaksi Hee Sung. “Apa ini kamu?” tanyanya.
“Bukan,” jawab Hee
Sung dengan sikap tegang.
“Sayang sekali karena ayah tidak memercayaimu,” balas Man Woo. “Ini konsekuensi yang kamu hadapi karena tidak menepati janjimu. Bagaimana ayah bisa memercayaimu?” tanyanya marah. “Hyun Su. Ayah ingin memercayaimu,” katanya dengan lebih lembut.
“Sejujurnya, kupikir Ayah akan senang karena aku tidak membunuhnya.”
“Dengan mengingat
itu, ayah ingin kita membuat janji lain. Jika identitasmu hampir tersingkap
lagi, kamu akan pergi. Pergilah ke tempat di mana tidak seorang pun bisa
menemukanmu. Demi kebaikan semua orang. Jika kamu melakukan itu, ayah akan
mengurus istri dan putrimu selamanya. Ini untuk menghindari hasil terburuk.
Ayah yakin kamu tahu apa itu,” jelas Man Woo dengan tegas, tanpa sikap mau
dibantah.
Dengan patuh, Hee
Sung mengganguk kan kepalanya. “Aku mengerti.”
Tags:
Flower Of Evil