Sinopsis K- Drama : Flower Of Evil episode 8 part 1




Sinopsis K- Drama : Flower Of Evil episode 8 part 1
Original Network : tvN
"Musim Gugur 2005"

Hyun Su duduk di hadapan Man Woo dan Mi Ja. Dia mengakui bahwa dia merasa sungguh nyaman tinggal disini, dia diberi makan dan ranjang yang nyaman. Mendengar itu, Man Woo memuji keberanian Hyun Su.


“Aku punya pertanyaan,” kata Hyun Su. Dan Man Woo mengizinkannya untuk bertanya. “Aku yang tertabrak mobil itu. Kenapa pengemudinya koma?”

Mendengar pertanyaan itu, Mi Ja pergi ke dalam kamar dengan emosi. Sementara Man Woo, dia tetap bersikap tenang. “Itu alasan yang sama kamu menjadi buronan. Terjadi kecelakaan, yang bukan niat siapa pun,” jawab nya.


“Apa yang kalian berdua dapatkan dengan memberiku identitasnya?” tanya Hyun Su, ragu.
“Kami mungkin kehilangan putra kami, tapi ingin mempertahankan sisanya. Istriku dan aku,” jawab Man Woo. “Pekan lalu, aku menjadi Kepala Dokter Bedah di rumah sakit universitas. Kamu tahu apa artinya?” tanyanya.

“Itu berarti jika orang tahu kondisi putra Anda, Anda bisa kehilangan posisi itu,” jawab Hyun Su, mengerti. Dan Man Woo membenarkan. “Bagaimana jika aku menolak? Apa yang akan Anda lakukan padaku?”

“Sudah jelas jika aku tidak melakukan apa pun kepadamu. Kamu akan dipenjara dan hidupku akan porak-poranda,” jawab Man Woo, terus terang.

“Apa yang harus kulakukan?” tanya Hyun Su, setuju.

Mendengar jawaban itu, Man Woo merasa puas. Dia lalu memberikan sebuah buku yang berisikan data tentang putranya. Dan juga sebuah surat. Itu adalah surat ‘Latihan Tentara Cadangan’. Dia ingin Hyun Su untuk menwakili Hee Sung ke sana. Dengan menjadi Hee Sung. Itupun jika Hyun Su berani untuk melakukannya.

Hyun Su mengonfirmasi identitas nya dengan menggunakan scan sidik jari. Karena dia bukanlah Hee Sung yang asli, maka sidik jarinya selalu gagal di deteksi. Lalu diapun berpura- pura kesal kepada petugas pemeriksa. Dia mengatakan bahwa dia sedang terburu- buru dan tidak ada waktu untuk terus berurusan dengan mesin  bodoh tersebut.

“Kalau begitu, izinkan aku mengajukan beberapa pertanyaan,” kata petugas pemeriksa. “Siapa nama orang tua Anda?”
“Baek Man Woo, Gong Mi Ja,” jawab Hyun Su dengan tenang.
“Di mana alamat Anda?”

“488-2 Hanjung-dong, Yongsan-gu, Seoul.”


Mendengar Hyun Su menjawab semua pertanyaan dengan benar. Petugas pemeriksa pun mengakui identitas Hyun Su sebagai Hee Sung. Dan dia memberikan surat "Konfirmasi Permohonan Penerbitan Kembali Identifikasi" kepada Hyun Su.

***

Moo Jin mengatai Hee Sung tidak tahu malu, karena kenapa dia harus membantu Hee Sung. Dan Hee Sung menceritakan bahwa Ji Won ingin menangkap Do Hyun Su. Karena Moo Jin menjadikan Do Hyun Su sebagai komplotan pembunuhan berantai. Mendengar itu, Moo Jin merasa agak bersalah.


“Benarkah kamu percaya aku komplotan ayahku?” tanya Hee Sung.

“Beri tahu aku. Kamu sungguh bisa menangkap komplotannya?” tanya Moo Jin dengan serius. “Bagaimana caranya? Kenapa kamu mencari Hae Su?”


“Kakakku bertemu komplotan itu,” jawab Hee Sung sambil mengingat gantungan bergambar ikan milik Kyung Choon. “Jika kamu membantuku, akan kuberi tahu semua yang kuketahui.”

Moo Jin masih merasa ragu untuk membantu. Mengetahui itu, Hee Sung menggoda Moo Jin, bila Moo Jin berhasil mengekspos identitas komplotan pembunuhan berantai di Kota Yeon Ju, maka Moo Jin akan sukses. Dan mendengar itu, Moo Jin merasa tergoda. Jadi diapun diam dan berpikir.


Ji Won : “Kim Moo Jin? Dia pergi menemuinya tengah malam? Kenapa? Apa yang dia rencanakan?”

Ji Won tidak mengerti, apa hubungan antara Moo Jin dan Hee Sung.



Ketika Hee Sung kembali, Ji Won yang berpura- pura terbangun. Dia menanyai, kemana Hee Sung pergi. Dan Hee Sung berbohong, dia menjawab bahwa dia tidak bisa tidur, jadi dia pergi ke bengkel. Dan Ji Won langsung mengatai Hee Sung pembohong, sebab dia mencium bau penyegar mobil di tubuh Hee Sung. Dan Hee Sung berbohong lagi, dia menjawab bahwa dia ke mobil untuk mengambil barang.




Hee Sung kemudian berbaring dan ingin  memeluk Ji Won. Tapi Ji Won malah membelakangin nya. “Lihat aku,” pintanya. Dan Ji Won pun melakukannya.

“Puas?” tanya Ji Won sambil tersenyum, seolah tidak ada yang terjadi. Dan Hee Sung mengiyakan. Lalu sesudah Hee Sung menutup matanya, Ji Won menatap nya dengan tajam.

Ji Won : “Dia sudah berada di bengkel sampai pukul 15.00 sejak pagi.”

Ji Won selalu memperhatikan kemana Hee Sung pergi. Melalui aplikasi pelacak di ponselnya.

“Bisakah kasus pencurian selada kita pecahkan dengan duduk di sini?” tanya Detektif Im, merasa ragu. Karena Detektif Choi membawa mereka untuk duduk di café.

“Begitulah cara kerja mereka. Mereka menyuruh pemula melakukan pencurian kecil, lalu diikutkan pencurian sebenarnya. Percayalah kepadaku dan duduklah,” jawab Detektif Choi, menjelaskan.


Wanita yang menjadi mangsa datang ke café. Lalu setelah duduk sebentar, dia berpura- pura meninggalkan barang nya di atas meja untuk pergi ke toilet.

Disaat itu, geng Sung Shik mulai bergerak. Mereka ada empat anggota. Ketua geng menyuruh In Seo untuk mengambil barang wanita tadi. Dan In Seo pun melakukannya.



Ji Won menangkap In Seo, dan dia merasa terkejut ketika melihat In Seo. “In Seo? Bukankah kamu In Seo? Sedang apa kamu di sini?” tanya nya, heran.


Tanpa menjawab, In Seo langsung berlari kabur. Dan Ji Won pun mengejarnya sampai ke luar café. Lalu In Seo mengancam agar Ji Won jangan mengejarnya, jika tidak dia akan menabrakan dirinya ke mobil- mobil yang lewat. Dengan ngeri, Ji Won pun berhenti mengejar In Seo.

“Bicaralah padaku. Ayo pulang. Ibumu pasti sangat khawatir,” bujuk Ji Won.
“Aku mengacaukan semuanya. Ibuku, ayahku, seluruh keluargaku. Ini semua salahku,” kata In Seo, bercerita. Dan Ji Won teringat akan perkataan In Seo, saat dirumah sakit.


Dulu In Seo merasa bersalah untuk Ibunya, tapi sekarang dia merasa menyesal. Seharusnya saat itu dia diam saja. Setelah mengatakan itu, dia pun berlari kabur.


Di kantor polisi. Ibu In Seo bercerita dengan sedih. Ketika suaminya ditangkap, In Seo kesulitan untuk kembali ke keadaan biasanya. Dan sulit bagi In Seo untuk bersama dengan nya. Dengan perhatian, Detektif Im memberikan tissue kepada Ibu In Seo. Dan Ibu In Seo menerimanya.
“Polisi menyuruhku bersabar, tapi kurasa aku tidak bisa bertahan selama itu,” kata Ibu In Seo, sedih.
“Saat menghadapi anak-anak yang kabur, menunggu adalah satu-satunya pilihan…” balas Detektif Choi.

“Kurasa ide yang bagus untuk mencari di warnet-warnet di simpang lima di Bangjung-dong,” kata Ji Won, memberitahu. Lalu Ibu In Seo pun pamit dan pergi.


Setelah Ibu In Seo pergi. Ji Won memandangi foto keluarga nya. “Jika In Seo mengubur kebenaran, situasi keluarganya mungkin lebih baik,” gumam nya.
“Bagaimana seseorang bisa mengubur apa yang mereka ketahui?” balas Detektif Choi.

“Begini, dia masih punya kenangan indah yang bisa membantunya melupakannya.”


“Jika itu kamu, bisakah kamu hidup tanpa meragukan kenangan itu? Bisakah kamu dengan yakin mengatakan kamu tidak akan pernah meragukan ketulusan tindakan seseorang?” tanya Detektif Choi dengan serius. Dan Ji Won diam.

“Jika dipikir-pikir, itu akan sangat buruk,” jawab Detektif Im.


Woo Cheol datang dan memberitahu kalau mereka akan makan malam bersama malam ini. Dan apapun yang mereka kerjakan, harus di selesaikan dalam minggu ini. Karena mereka terpilih untuk menyelidiki ulang kasus pembunuhan berantai di Kota Yeonju. Mendengar itu, Detektif Choi merasa sangat bersemangat. Sedangkan Ji Won merasa sangat terkejut.

Ketika Hee Sung bekerja. Dia teringat perkataan Ji Won. “Kurasa Do Hyun Su mungkin masih menggeluti kriya logam. Orang yang tidak tahu banyak pun akan tahu dia berbakat.”


Moo Jin menelpon Hee Sung dan memberitahu bahwa dia telah menemukan Hae Su. Mengetahui itu, Hee Sung bertanya dengan ragu, apakah selama ini Moo Jin masih ada berhubungan dengan Hae Su. Dan Moo Jin tidak menjawab pertanyaan itu.
“Hari ini pukul 19.00. Akan kukirimkan alamatnya nanti,” kata Moo Jin.
“Baik,” balas Hee Sung, mengerti. “Selain itu, ada satu hal lagi yang harus kamu selidiki,” pintanya.

“Kamu bisa apa tanpaku?” ejek Moo Jin.


“Aku menemukan ketidaksesuaian dalam berkas kasus Jung Mi Sook. Katanya dia berkemas dan pergi setelah bertengkar dengan suaminya, jadi, kenapa Park Kyung Choon melaporkan dia menghilang?” jelas Hee Sung. Dan Moo Jin merasa itu memang aneh. “Kunjungi dia di penjara. Katakan kamu rekanku dan dia akan bekerja sama,” jelasnya.

“Tapi kenapa kamu tidak pernah berterima kasih kepadaku?” tanya Moo Jin, kesal. Dan Hee Sung langsung mematikan telponnya. “Teruslah bersikap begini, dan aku mungkin akan menyerahkanmu demi imbalan,” gumam nya.



Kelas tempat Hae Su mengajar telah selesai. Dan ketika dia keluar dari kelas serta melihat Moo Jin, dia merasa canggung. Begitu juga dengan Moo Jin.


Hae Su meminta maaf kepada Moo Jin, tapi dia hanya ingin Moo Jin tahu kebenaran nya. Dan Moo Jin mengakui bahwa sejujurnya, dia tidak bisa tidur sejak hari itu. Lalu dia memberitahu dengan bangga bahwa dia berhasil menemukan Hyun Su.


Direstoran. Woo Cheol menanyakan, pendapat mereka mengenai penyelidikan ulang kasus pembunuhan di kota Yeonju. Dan dengan bersemangat, Detektif Choi setuju untuk mereka mengambil kasus ini. Sedangkan Ji Won menentang, dengan alasan, untuk kasus terkenal seperti ini, tingkat keberhasilan nya sangat rendah. Tidak ada tersangka untuk memulai penyelidikan, bukti yang terkumpul 20 tahun lalu pasti telah hilang, dan para saksi akan kesulitan untuk mengingat.
“Apa maksudmu tidak ada tersangka? Ada Do Hyun Su,” kata Detektif Choi, yakin.

“Fakta bahwa kita harus fokus pada hantu sebagai tersangka menandakan bahwa tidak ada petunjuk nyata. Fokus padanya adalah bagaimana kita disadap oleh Park Kyung Choon,” balas Ji Won, emosi.



Detektif Choi merasa kesal, karena Ji Won membuka luka lamanya. Tapi Ji Won tidak peduli. Dia tetap bersikeras supaya mereka jangan mengambil kasus ini.
“Ini tidak seperti dirimu,” komentar Detektif Im.

“Aku juga berpikir kamu akan sangat senang mendapat kesempatan memecahkan kasus ini,” komentar Woo Cheol. Dan Ji Won merasa gugup.

“Sikapmu aneh belakangan ini. Mungkinkah kamu mengerjakan kasus lain sendirian?” tanya Detektif Choi, menebak. Dan tebak kan nya itu adalah benar. Sehingga Ji Won merasa semakin gugup, tapi dia menyangkal dengan tenang.
Tepat disaat itu, Hee Sung menelpon. Dan Ji Won menggunakan telpon itu sebagai alasan supaya bisa menjauh dari mereka.


Hee Sung memberitahu Ji Won bahwa hari ini dia akan pulang telat. Karena dia mau menemui kepala dari Art dan Life yang menyarankan pameran padanya. Dia sebenarnya telah menolak tawaran itu, tapi karena mereka terus menelponnya, maka diapun setuju untuk menemuinya.
“Kamu akan minum-minum?” tanya Ji Won.
“Hanya beberapa.”

“Kalau begitu, jangan minum terlalu banyak,” kata Ji Won, mengingatkan. Dan Hee Sung mengiyakan.


Setelah selesai bertelponan, Ji Won memeriksa keberadaan Hee Sung melalui aplikasi. “Itu bohong lagi.”


Hee Sung sampai ditempat janjiannya dengan Hae Su. Itu adalah bekas lokasi syuting, tempat dimana Hae Su dulu bekerja.



Ketika Hee Sung dan Hae Su akhirnya bertemu, mereka berdua sama- sama merasa canggung dan saling diam untuk sesaat. Lalu Hee Sung memulai pembicaraan duluan. Dia mengaku bahwa sebenarnya dia tidak ingin mencari Hae Su, tapi dia punya masalah dan dia membutuhkan bantuan Hae Su. Dia ingin tahu darimana Hae Su mendapatkan gantungan bergambar ikan, yang Hae Su berikan padanya saat di pemakaman.


Hae Su tidak menjawab. Dia menangis dan langsung memeluk Hee Sung dengan erat. Dan Hee Sung tampak bingung, ada apa. Jadi diapun diam.


Flash back
Ketika Hyun Su pulang ke rumah. Dia menemukan mandor desa telah mati, dan orang yang membunuh mandor adalah Hae Su. Melihat itu, Hyun Su merasa terkejut.

“Kakak datang untuk meminta mandor desa menghentikan pengusiran setan padamu tapi dia tiba-tiba… Dia tiba-tiba menyerang kakak…” kata Hae Su dengan ketakutan.


Mendengar itu, Hyun Su merebut benda yang Hae Su gunakan untuk membunuh mandor desa. Dia menghapus sidik jari Hae Su di benda itu. Lalu dia menaruh darah mandor desa di seluruh tubuh dan wajahnya. Melihat itu, Hae Su terkejut.
“Hyun Su. Jangan lakukan ini. Berikan itu,” bujuk Hae Su. “Kamu tidak boleh melakukan ini,” katanya, panik.
“Tidak apa-apa. Aku merasa cukup baik. Aku baik-baik saja. Aku ingin Kakak menjalani kehidupan normal. Berusahalah sebaik mungkin. Lagi pula, aku tidak bisa, jadi, aku baik-baik saja,” balas Hyun Su.

Flash back end


Hee Sung menanyai, bagaimana kabar Hae Su. Dan mendengar itu, Hae Su berhenti menangis dan mengomeli Hee Sung. Karena seharusnya Hee Sung membenci nya, tapi kenapa Hee Sung malah bersikap sangat bodoh dengan menanyai bagaimana kabarnya. Setelah mengatakan itu, Hae Su kembali menangis tersedu- sedu.


“Jangan salah paham. Itu semua keputusanku,” kata Hee Sung, menenangkan Hae Su. Dengan lembut dia memeluk Hae Su dan menepuk- nepuk nya dengan lembut.

1 Comments

Previous Post Next Post