Sinopsis K- Drama : Flower Of Evil episode 7 part 4





Sinopsis K- Drama : Flower Of Evil episode 7 part 4
Original Network : tvN

Hee Sung menuntun Ji Won masuk ke dalam rubanah di bawah tanah. Dan Ji Won mengikutinya dari belakang sambil memperhatikan reaksi nya.


Ji Won kemudian sengaja menyalakan pemutar kaset milik Hyun Su yang dibawanya. “Bagaimana suara ini menurutmu? Bagiku, itu terdengar menyedihkan. Dia hampir terdengar seperti menangis,” katanya dengan sikap biasa.
Hee Sung menjadi pucat saat mendengar dan melihat pemutar kaset tersebut. “Apa ini?” tanyanya, berpura- pura tidak tahu.
“Ada di tas Do Hyun Su.”



“Kenapa kamu memainkannya?”

“Karena itu yang memicu Do Hyun Su. Do Hyun Su yang biasanya tenang dan pendiam menjadi kasar dan mengalami episode manik setiap kali mendengar rekaman ini. Tapi bagaimana dia bisa memilikinya atau tentang apa senandung ini menjadi misteri bagi semua orang. Tapi itu direkam di tempat di mana hal tidak terbayangkan itu terjadi. Aku menduga inilah tempatnya,” jelas Ji Won, memberitahu pendapatnya.

Ji Won kemudian meletakkan pemutar kaset tersebut ditengah ruangan. Menurutnya, Do Hyun Su mungkin mengingat apa yang di lakukannya ketika mendengar suara di pemutar kaset ini. Dan itu menjadi momen terindah bagi Hyun Su. Karena itulah, Hyun Su mengamuk setiap kali di ganggu.
Mendengar itu, wajah Hee Sung menjadi semakin pucat. Dia mengajak Ji Won untuk pergi. Tapi Ji Won berpura- pura tidak mendengar nya. 

“Itu aneh. Seharusnya dia sudah datang,” kata Ji Won sambil melihat jam ditangannya. “Pemilik restoran Tiongkok tempat Do Hyun Su bekerja. Dia masih punya beberapa hasil karya Do Hyun Su dan menawarkan untuk membawanya ke sini. Aku ingin kamu melihatnya.”

Hee Sung merasa sangat gugup dan panik. Tapi dia berusaha untuk tetap bersikap biasa dan tersenyum.


Chef menelpon Ji Won dan memberitahu bahwa dia sudah hampir sampai, sekitar lima menit lagi. Mendengar obrolan tersebut, Hee Sung gemetar sedikit.


Ji Won : “Do Hyun Su, perlihatkan dirimu yang sebenarnya. Tentukan pilihanmu. Piilihanmu hari ini akan menentukan masa depan kita.”



Hee Sung menjatuhkan senter yang dipegang nya. Lalu dia berjalan dengan perlahan mendekati Ji Won. Dia memegang pundak Ji Won dengan erat. Dan dengan waspada, Ji Won bersiap untuk mengeluarkan pistolnya.

Hee Sung meletakkan tangannya di leher Ji Won. Dan Ji Won bersiap- siap, karena dia mengira Hee Sung akan mencekiknya. Tapi perkiraannya salah, tiba- tiba saja Hee Sung terjatuh ke lantai sambil bersikap kesakitan. Dan Ji Won merasa khawatir.

“Aku tidak bisa bernafas. Ayo pergi dari sini. Kumohon,” ajak Hee Sung, memohon.


Setelah masuk ke dalam mobil. Ji Won berniat untuk membawa Hee Sung ke rumah sakit, tapi Hee Sung menolak. Dia ingin pulang ke rumah saja. Dan dia beralasan bahwa dia seperti ini karena bau di rubanah sangat tidak enak, itu membuat nya merasa muak.

Melihat kondisi Hee Sung yang lemah seperti itu, Ji Won merasa bersalah dan tidak tega. Tapi dia berusaha untuk menkeraskan hatinya.


Ji Won : “Apa aku terlalu keras padanya? Tidak, dia membohongiku selama 14 tahun. Aku tidak bisa membiarkan diriku melemah.”

“Omong-omong, bukankah kamu akan bertemu seseorang?” tanya Hee Sung, saat teringat itu.



Chef datang ke pemakaman Soon Kil untuk mendoakan nya. Lalu dia menanyai, dimana Ji Won. Sebab mereka janjian untuk bertemu di sini. Dan Gang Ok juga tidak tahu.

Ji Won menelpon Chef dan memberitahu bahwa tiba- tiba saja suaminya sakit, jadi dia tidak jadi kesana. Dan Chef mengerti.


“Ji Won, jangan lakukan itu,” pinta Hee Sung, setelah Ji Won selesai bertelponan. “Jangan mencari Do Hyun Su. Aku tidak mau kamu mencarinya. Katamu dia mungkin pembunuh berantai. Itu berbahaya.”
“Karena itu aku ingin menangkapnya. Aku tidak bisa membiarkan orang berbahaya itu berkeliaran dan bebas,” balas Ji Won.

Mendengar itu, Hee Sung pun diam.


Malam hari. Hee Sung sama sekali tidak bisa tidur. Dia teringat janji barunya dengan Man Woo. Jika identitasnya terungkap, maka dia harus pergi demi kebaikan semua orang.

Mengingat itu, Hee Sung memandang ke arah Ji Won. Lalu secara perlahan dia turun dari tempat tidur dan pergi.

Setelah Hee Sung pergi, Ji Won membuka matanya dan bangun.

Moo Jin duduk depresi dirumahnya. Dia mengingat- ingat kembali perkataan Hae Su.



Flash back

“Aku tahu kamu sangat terluka. Kamu mengagumi keluargaku. Kamu sangat menghormati ayahku. Kamu satu-satunya teman Hyun Su di sekolah. Dan kamu satu-satunya orang yang menyukaiku tanpa syarat,” kata Hae Su dengan perasaan bersalah. “Usiamu baru 18 tahun, aku yakin kamu bingung dan terluka. Tapi tidak ada yang memedulikanmu. Tidak ada yang meminta maaf kepadamu. Aku tahu ini terlambat, tapi aku ingin minta maaf. Maafkan aku,” katanya dengan menyesal. “Tapi kamu tidak boleh marah kepada Hyun Su. Dia tidak berbuat salah. Aku yang melakukannya. Aku yang membunuhnya. Bukankah ini berita eksklusif?” pinta nya, memohon.


Mendengar itu, Moo Jin sama sekali sulit untuk mempercayai kebenaran yang ada. Dan dia terkejut mendengar pengakuan Hae Su. “Apa?”
“Jadi, tolong bantu aku dan berhentilah mengganggu Hyun Su, Berengsek,” pinta Hae Su sambil menangis tersedu- sedu.

Flash back end


Disaat Moo Jin sedang merasa depresi, Hee Sung tiba- tiba datang ke tempatnya. Hee Sung menjelaskan bahwa dia datang, karena Moo Jin melarang nya untuk menelpon. Dan Moo Jin merasa kesal.

“Ji Won membuatku gila,” kata Hee Sung, bercerita. Dan Moo Jin tidak mengerti. “Bantu aku menemukan kakakku. Aku harus bertemu dengannya,” perintahnya.
“Kakakmu? Do Hae Su?”

Hee Sung mengeluarkan kaset rekaman yang diambilnya dari tempat Moo Jin. Dia meminta maaf, karena telah memanfaatkan kelemahan Moo Jin untuk mengancam Moo Jin. Dan Moo Jin pun mengambil kaset rekaman nya.


“Kenapa sikapmu tiba-tiba seperti ini?” tanya Moo Jin, heran.
“Apa masalah kita beres? Saatnya kamu membantuku,” balas Hee Sung.
“Dasar …”

“Aku harus menemukan bedebah itu apa pun yang terjadi.”


Di jam tangan baru Hee Sung terdapat alat pelacak. Alat tersebut dipasang oleh Ji Won. Jadi dia selalu bisa melacak kemana Hee Sung pergi.


Post a Comment

Previous Post Next Post