Original Network : OCN
“Drama ini fiksi. Nama, tempat,
organisasi, insiden, entitas, dan pekerjaan tidak terkait kehidupan nyata”
Seo
Kyung datang ke "Panti Jompo Hwajin".
Saat
Jae Chul bangun dan melihat Do Won A berada disampingnya, dia langsung
mengalihkan pandangan nya. Dan dengan sedih, Do Won A menangis sambil memegang
tangan Jae Chul dengan erat.
Seo
Kyung memperhatikan itu dari luar kamar.
Do
Won A menanyai, kenapa Jae Chul tidak jujur kepadanya, pada saat Jae Chul
datang. Dan masih tanpa mau memandang Do Won A, Jae Chul menjawab bahwa dia
sudah cukup banyak menyulitkan Do Won A. Lalu dia telah mendengar dari Mi Sook,
dan dia merasa menyesal, karena dia mungkin tidak akan bisa hidup untuk melihat
namanya di bersihkan di pengadilan. Namun setidak nya, Do Won A bisa hidup
dengan bebas, dan itu yang paling penting
bagi nya.
“Tetaplah
semangat dan percaya diri. Ayah ingin kamu hidup seperti itu,” kata Jae Chul
sambil tersenyum lebar dan menatap Do Won A.
Seo
Kyung masuk ke dalam kamar. Dengan sopan, dia menyapa Jae Chul. Dan melihat
kedatangannya, Do Won A merasa terkejut serta canggung.
“Aku
Han Seo Kyung, anak buah putra Anda,” kata Seo Kyung, memperkenalkan dirinya.
“Korban yang dibunuh 12 tahun lalu adalah ayahku,” katanya dengan jujur dan
gugup. Lalu dia berlutut di hadapan Jae Chul. “Maafkan aku. Aku ingin Anda mati
menderita. Aku menjalani seluruh hidupku dengan mengharapkan itu. Tapi aku baru
mengetahui bahwa Anda juga korban. Maafkan aku,” katanya, mengakui kesalahan nya
dengan sangat menyesal.
Jae
Chul tersenyum lembut, dia sama sekali tidak ada menyalahkan siapapun. Malahan
di sisa terakhir hidup nya, dia merasa menyesal, karena sewaktu kecil dia tidak
ada menggendong Do Won. Dia tidak ada memasak untuk Do Won. Dan sekarang dia
ingin sekali melakukan itu untuk Do Won. Oleh sebab itu, Jae Chul meminta Seo
Kyung untuk meninggalkan kebencian dan dendam yang ada. Mendengar itu, Seo
Kyung mengerti dan meminta maaf sekali lagi.
Do
Won A mengucapkan terima kasih, karena Seo Kyung telah datang, kepadahal ini bukanlah
hal yang mudah. Dan Seo Kyung menanyai, apa maksud permintaan maaf Do Won A
kemarin.
“Aku
hanya berpikir jika ada yang mendampingimu saat usiamu 17 tahun, mungkin kamu
tidak akan kesepian,” jawab Do Won A dengan bersungguh- sungguh. “Aku bertemu seseorang
dan berhasil tidak tersesat,” katanya sambil mengingat tentang Seo Kyung dari
Dunia A.
“Siapa
itu?” tanya Seo Kyung, ingin tahu.
“Orang
yang kuceritakan kepadamu waktu itu. Dia adikku, keluargaku, dan orang yang
kucintai. Tapi sekarang aku takut. Aku tahu betapa sakitnya kehilangan seorang
ayah.”
“Kamu
bicara seolah-olah pernah mengalaminya,” komentar Seo Kyung.
“Itu
sebabnya aku ingin menangkapnya sebelum ayahku meninggal.”
Do
Won A kemudian memberitahu Seo Kyung bahwa dugaan mereka sepertinya benar. Sung
Wook memiliki kaki tangan. Dan kaki tangan itulah yang telah membunuh Ayah Seo
Kyung. Dia mengetahui ini, karena pada saat kejadian 12 tahun lalu, ada
seseorang yang melihat si kaki tangan di dalam mobil yang Sung Wook kendarain.
Namun dia tidak bisa memberitahu siapa saksi itu.
“Mari
kita selidiki orang yang dikenal Lee Sung Wook. Dimulai dengan teman-teman
sekelasnya,” ajak Do Won A. Dan Seo Kyung mengiyakan.
Do
Won A dan Seo Kyung menemui mantan teman- teman Sung Wook dan bertanya- tanya,
apakah mereka masih mengenal Sung Wook. Mereka bertanya sambil menunjukkan foto
Sung Wook dulu. Dan banyak orang yang tidak mengenal Sung Wook. Lalu setelah
bertanya kepada sekian banyak orang, akhirnya ada seseorang yang masih
mengingat tentang Sung Wook.
“Itu
dia. Ya, aku ingat dia. Dia sangat pendiam dan pemalu. Dia selalu dikucilkan,”
kata si Teman. “Anak-anak menyebut orang seperti itu "kumparan",”
jelas nya.
“Itu
terlalu berbeda dari Lee Sung Wook yang kuingat,” gumam Seo Kyung, heran.
Seo
Kyung pertama kali bertemu dengan Sung Wook, pada saat Sung Wook berumur 20
tahun. Itu saat Ayahnya menikah lagi. Sampai Ayahnya meninggal, Sung Wook
tinggal bersama keluarga Ayahnya.
“Kamu
ingat hal lain tentangnya?” tanya Do Won A kepada si Teman.
“Kurasa
itu saat kami kelas tiga SMA,” jawab si Teman, ingat.
Flash
back. Tahun 2005.
Pada saat dalam perjalanan pulang dari
sekolah. Si Teman melihat Sung Wook sedang dibully. Lalu seseorang yang tidak
sengaja lewat membantu Sung Wook.
Orang itu membantu Sung Wook, karena salah
satu pembully tidak sengaja menyenggolnya. Dan karena hal sepele itu, dia
memukul si pembully secara brutal. Membuat setiap orang yang melihat tindakan
merasa ngeri. Dan orang itu memakai kalung milik si kaki tangan.
Flash
back end
“Kamu
ingat seragam sekolah yang mana?” tanya Seo Kyung.
“Tidak
juga. Itu bukan sekolah di daerah kami,” jawab Si Teman.
“Kamu
ingat hal lain tentang Lee Sung Wook?” tanya Do Won A.
“Itu
sudah lama sekali,” jawab Si Teman.
Malam
hari. Jae Chul tertidur sangat nyenyak.
Do
Won B datang menemui Jung Min. Dia memeriksa foto tempat kejadian dimana Sung
Wook melompat. Dan disalah astu foto, ada terdapat sebuah kalung.
“Ini
milik Lee Sung Wook?” tanya Do Won B.
Flash
back
Do Won B kemudian mengingat penjelasan dari
Jung Min di Dunia A. Sepekan setelah tabrak lari Jae Chul, yaitu Ayah Do Won A,
Sung Wook mabuk dan menabrak tiang listrik. Dan di foto tempat kejadian, ada
seseorang yang duduk di sebelah Sung Wook.
“Siapa pria di sampingnya?” tanya Do Won B.
“Sepertinya teman Lee Sung Wook. Aku tidak
tahu di mana dia sekarang,” jawab Jung Min dari Dunia A.
Flash
back end
“Ini
milik pembunuh sebenarnya,” kata Do Won B dengan yakin. “Di mana ini sekarang?”
“Orang-orang
dari posmu mengambilnya. Timmu pasti memilikinya sekarang,” jawab Jung Min.
Kemudian Do Won B pun langsung bergegas pergi.
Ketika
Do Won B telah pergi, Jung Min bergumam heran. Karena Do Won B masih memiliki
bekas luka, kepadahal setahunya Do Won B tidak memiliki nya lagi. Mungkin yang
dimaksud nya adalah Do Won A.
Do
Won A dan Seo Kyung kembali ke Panti Jompo. Do Won A menyimpulkan bahwa Sung
Wook pasti melihat si Pelaku sebenarnya sebagai panutan, karena itulah mereka
bersama- sama. Jadi masuk akal kalau Sung Wook mulai berubah sejak saat itu.
Tapi sayang nya, hanya informasi itu saja yang mereka bisa simpulkan dan
dapatkan sekarang.
“Saksi
yang kamu sebutkan dari 12 tahun lalu. Apa itu ayahmu?” tanya Seo Kyung. “Aku
sudah memikirkannya. Ayahmu kehilangan kesadaran di rumahku. Apa itu kebetulan?
Bagaimana jika ada petunjuk ingatan ayahmu yang hilang?”
“Dia
tidak punya ingatan saat itu,” jawab Do Won A dengan yakin.
Seo
Kyung menyarankan Do Won A untuk melakukan hipnotis kepada Jae Chul, untuk
mengembalikan ingatan Jse Chul. Itu mungkin tidak bisa di anggap sebagai bukti,
tapi mereka akan mendapatkan sesuatu. Dan mendengar saran itu, Do Won A pun
diam serta berpikir.
Lalu
disaat itu, Jae Chul lewat.
Didalam
kamar. Jae Chul menanyakan, apakah Sung Wook bukan pelaku yang sebenarnya. Dan
Do Won A mengiyakan, tapi dia pasti akan menangkap komplotan Sung Wook, yaitu
pelaku yang sebenarnya.
“Ayah
ingin mencoba saran wanita itu. Ayah ingin ingatan ayah kembali,” kata Jae
Chul. Dan Do Won A menolak, sebab kondisi Jae Chul sedang tidak baik. “Ayah
ingin tahu apa yang terjadi. Hanya dengan begitu, ayah akan tenang,” jelas nya.
Do
Won B datang ke ruangan timnya, dan bertanya, dimana barang- barang Sung Wook.
Dan Joon Young pun menjawab, barang- barang itu dia simpan di dalam gudang
bukti. Mengetahui itu, Do Won B segera ingin pergi ke gudang bukti. Tapi ketika
Detektif Woo menanyai tentang kondisi Ayahnya, diapun berhenti dan mendengus
geli.
“Kenapa
kamu bertanya? Kamu biasa
menjelek-jelekkan dia, menyebutnya pembunuh. Kamu merasa tidak enak sekarang?”
tanya Do Won B. Lalu dia pun pergi.
“Astaga,
bedebah gila itu. Kukira dia terlalu pendiam untuk sementara waktu.
Mengkhawatirkannya hanya membuang waktuku,” keluh Joon Young, kesal.
Do
Won A menelpon Seo Kyung dan memberitahu bahwa Ayahnya bersedia untuk melakukan
hipnotis. Mengetahui itu, Seo Kyung mersa senang.
Setelah
selesai bertelponan dengan Do Won A, Seo Kyung melihat Do Won B. Dan dia merasa
sangat heran. Jadi diapun segera mengikuti Do Won B.
Do
Won B masuk ke dalam gudang bukti dan mencari- cari barang milik Sung Wook.
Lalu akhirnya, diapun menemukan apa yang dicari nya.
Seo
Kyung kehilangan jejak Do Won B. Lalu pada saat dia terus berjalan, dia melihat
pintu gudang bukti terbuka. Jadi diapun masuk ke dalam sana.
Do
Won B memeriksa kalung Pelaku. Ternyata liontin pada kalung tersebut bisa dibuka,
dan di dalam liontin itu terdapat sebuah pil kecil.
“Pak
Seo?” panggil Seo Kyung. “Kukira kamu di panti jompo,” katanya dengan heran.
Do
Won B diam dan memperhatikan Seo Kyung. Lalu saat melihat nama Seo Kyung di
tanda pengenal, dia langsung mengerti. “Ternyata kamu. Alasan bedebah itu tidak
akan meninggalkan dunia ini.”
“Apa?”
“Menarik
sekali,” komentar Do Won B sambil tertawa. “Di dunia ini, kamu dan aku tidak
akan bertemu. Bedebah itu mengubah banyak hal,” katanya. Lalu diapun pergi.
Seo
Kyung kembali ke ruangan tim. Dan saat dia kembali, dia mendengar Joon Young
sedang membicarakan tentang Do Won yang bersikap aneh, seolah Do Won adalah
orang yang berbeda.
“Ayahnya
dipenjara 10 tahun atas kejahatan yang tidak dia lakukan. Setelah membersihkan
namanya, dia mungkin akan segera meninggal. Mari kita beri dia kelonggaran
untuk beberapa saat,” kata Detektif Woo, menebak perasaan Do Won.
Seo
Kyung diam mendengarkan mereka berdua. Lalu dia menghubungi Dokter Seok Min Jun
untuk meminta bantuan nya.
“Tentu
saja. Aku bisa membantu. Lagi pula, itu tidak sulit. Itu juga darimu,” jawab
Dokter Seok, mengiyakan permintaan dari Seo Kyung.
Ketika
telah selesai bertelpoan, Dokter Seok meminum tehnya. Namun ketika dia
mengangkat gelas tehnya, tangan nya agak bergetar. Sehingga dia harus memegang
itu menggunakan dua tangan.
Jae
Chul berjalan di dalam sebuah ruangan gelap yang penuh dengan jam dinding. Lalu
dia menemukan sebuah pintu dan masuk ke dalam sana.
Do Won B datang mengunjungi Jae Chul di
penjara. “Jujurlah padaku. Ayah sungguh tidak ingat?” tanyanya. Dan ketika Jae
Chul hanya diam saja, Do Won B merasa kecewa. “Katakan saja Ayah membunuhnya
Katakan bahwa aku putra seorang pembunuh. Katakan bahwa aku harus menerimanya
dan menjalani hidupku. Aku terus berpikir bahwa mungkin ada satu dari sejuta
kemungkinan bukan Ayah. Kenapa Ayah membuatku gila?” protes nya, emosi. “Ayah
membuatku gila!” teriaknya.
Jae
Chul tidak tahan mengingat ingatan tersebut. Jadi dia menutup kembali pintu
yang di buka nya. Lalu dia membuka pintu lain.
Jae Chul tidak ingat bahwa dirinya telah
membunuh. Sehingga dia merasa ragu kepada dirinya sendiri. Dan dia pun bertanya
kepada Mi Sook, apa yang harus di lakukannya, jika memang benar dia telah
membunuh. Dan bagaimana dengan Putranya, Do Won.
Jae
Chul memejamkan matanya dengan erat mengingat ingatan pahit tersebut. Melihat
keadaan itu, Dokter Seok menanyai, apakah mereka harus berhenti, jika memang
ini terlalu berat. Dan Jae Chul menggelengkan kepala nya.
“Kalau
begitu, ayo kembali ke hari itu. 8 April 2008,” kata Dokter Seok, menyarankan.
Flash
back
Jae Chul datang ke rumah Ayah Seo Kyung untuk
mengambil ponselnya yang ketinggalan. Saat itu, pagar rumah Seo Kyung tidak
terkunci, jadi dia bisa langsung masuk begitu saja. Dan dia datang dalam kondisi
agak mabuk.
Ketika Jae Chul masuk ke dalam rumah. Dari
belakang, seseorang datang memukul kepalanya. Sehingga diapun tidak sadarkan
diri.
Flash
back end
Jae
Chul tersadar dari hinoptis nya. Dia menceritakan bahwa seseorang masuk dan
memukul kepalanya dari belakang. Tapi dia tidak ada melihat dengan jelas siapa
itu.
“Haruskah
kita coba lagi?” tanya Dokter Seok.
“Tidak,
kita sudahi saja,” jawab Do Won A, sebab dia khawatir kepada kondisi Jae Chul.
“Saat
aku sadar, tidak ada orang di sana. Aku melihat orang mati dan menyentuhnya.
Ada botol resep di sana,” kata Jae Chul, mengingat sesuatu.
Tepat
disaat Jae Chul mulai mengingat, Dokter Seok membuka tirai jendela. Dan
mengganggu ingatan Jae Chul sedikit.
Do
Won A dan Seo Kyung membahas kejadian itu bersama. Seo Kyung menjelaskan bahwa
pada hari kejadian, dia tidak ada menemukan botol resep sama sekali. Dan Do Won
A menebak, mungkin saja Pelaku ada kembali ke TKP untuk mengambil botol resep
itu. Mungkin saja obat di dalam botol resep itu bisa mengungkap identitas si
Pelaku dengan mudah.
Do
Won B memeriksakan pil obat yang ditemukannya di dalam liontin. Ternyata
setelah bertanya kepada Dokter ahli, itu adalah obat tetrabenazine. Biasanya
obat ini diresepkan untuk pasien dengan
penyakit Huntington, yang merupakan penyakit genetik langka. Orang yang
menderita penyakit ini biasanya secara perlahan akan kehilangan kemampuan untuk
mengendalikan otot mereka yang mengarah ke disfungsi motorik. Mereka akan
mengalami delusi, demensia, dan kehilangan ingatan. Lalu mati.
“Jika
itu penyakit langka, ada berapa pasien?” tanya Do Won B. “Kamu punya teman di
asosiasi medis, bukan? Berikan aku daftar semua pasien. Aku tidak punya waktu,”
pintanya.
Jae
Chul bercerita kepada Dokter Seok bahwa apa yang terjadi padanya, mungkin saja
adalah takdir. Dia telah menyesali pilihannya selama puluhan kali sehari, saat
dia berada di penjara, tapi lalu dia mulai menerima nya setelah beberapa tahun
kemudian. Itulah caranya bisa bernafas.
“Aku
meminta Seo Kyung membawakan ini,” kata Dokter Seok. Dia memberikan kotak
perhiasan yang sekaligus adalah kotak musik juga kepada Jae Chul. “Seo Kyung
bilang kepadaku bahwa kotak musik ini diputar di ruang tamu malam itu. Kurasa
itu juga diputar saat Anda tidak sadarkan diri. Anda sungguh tidak ingat?”
tanyanya.
Melihat
kotak tersebut, Jae Chul teringat wajah Pelaku. Dan wajah Pelaku yang di ingat
nya tampak mirip dengan wajah Dokter Seok.
“Yang
kuingat hanya ucapanku tadi,” jawab Jae Chul.
“Kurasa
itu sudah lama terjadi,” kata Dokter Seok, lega.
Ketika
Dokter Seok berbalik untuk pergi. Jae Chul segera ingin memanggil bantuan. Tapi
tanpa sengaja, kotak yang di pegang nya terjatuh sehingga membuat Dokter Seok
tidak jadi pergi. Melihat itu, Jae Chul merasa sangat terkejut.
Seo
Kyung mendapatkan telpon dari rumah sakit bahwa Lee Sung Wook sudah sadar. Jadi
diapun ingin pergi ke sana.
Ketika
Do Won A dan Seo Kyung masuk ke dalam ruangan. Jae Chul dalam keadaan tertidur.
Dokter Seok menjelaskan bahwa dia barusan memberikan obat pereda nyeri pada Jae
Chul, jadi kemungkinan Jae Chul akan tertidur untuk sesaat.
Mendengar
itu, Do Won A dan Seo Kyung mempercayainya.
Tags:
Train