Sinopsis K- Drama : Train Episode 8 part 2


Original Network : OCN
“Drama ini fiksi. Nama, tempat, organisasi, insiden, entitas, dan pekerjaan tidak terkait kehidupan nyata”


Seo Kyung datang ke "Panti Jompo Hwajin".



Saat Jae Chul bangun dan melihat Do Won A berada disampingnya, dia langsung mengalihkan pandangan nya. Dan dengan sedih, Do Won A menangis sambil memegang tangan Jae Chul dengan erat.


Seo Kyung memperhatikan itu dari luar kamar.


Do Won A menanyai, kenapa Jae Chul tidak jujur kepadanya, pada saat Jae Chul datang. Dan masih tanpa mau memandang Do Won A, Jae Chul menjawab bahwa dia sudah cukup banyak menyulitkan Do Won A. Lalu dia telah mendengar dari Mi Sook, dan dia merasa menyesal, karena dia mungkin tidak akan bisa hidup untuk melihat namanya di bersihkan di pengadilan. Namun setidak nya, Do Won A bisa hidup dengan bebas, dan itu yang paling penting  bagi nya.



“Tetaplah semangat dan percaya diri. Ayah ingin kamu hidup seperti itu,” kata Jae Chul sambil tersenyum lebar dan menatap Do Won A.


Seo Kyung masuk ke dalam kamar. Dengan sopan, dia menyapa Jae Chul. Dan melihat kedatangannya, Do Won A merasa terkejut serta canggung.

“Aku Han Seo Kyung, anak buah putra Anda,” kata Seo Kyung, memperkenalkan dirinya. “Korban yang dibunuh 12 tahun lalu adalah ayahku,” katanya dengan jujur dan gugup. Lalu dia berlutut di hadapan Jae Chul. “Maafkan aku. Aku ingin Anda mati menderita. Aku menjalani seluruh hidupku dengan mengharapkan itu. Tapi aku baru mengetahui bahwa Anda juga korban. Maafkan aku,” katanya, mengakui kesalahan nya dengan sangat menyesal.

Jae Chul tersenyum lembut, dia sama sekali tidak ada menyalahkan siapapun. Malahan di sisa terakhir hidup nya, dia merasa menyesal, karena sewaktu kecil dia tidak ada menggendong Do Won. Dia tidak ada memasak untuk Do Won. Dan sekarang dia ingin sekali melakukan itu untuk Do Won. Oleh sebab itu, Jae Chul meminta Seo Kyung untuk meninggalkan kebencian dan dendam yang ada. Mendengar itu, Seo Kyung mengerti dan meminta maaf sekali lagi.

Do Won A mengucapkan terima kasih, karena Seo Kyung telah datang, kepadahal ini bukanlah hal yang mudah. Dan Seo Kyung menanyai, apa maksud permintaan maaf Do Won A kemarin.


“Aku hanya berpikir jika ada yang mendampingimu saat usiamu 17 tahun, mungkin kamu tidak akan kesepian,” jawab Do Won A dengan bersungguh- sungguh. “Aku bertemu seseorang dan berhasil tidak tersesat,” katanya sambil mengingat tentang Seo Kyung dari Dunia A.

“Siapa itu?” tanya Seo Kyung, ingin tahu.


“Orang yang kuceritakan kepadamu waktu itu. Dia adikku, keluargaku, dan orang yang kucintai. Tapi sekarang aku takut. Aku tahu betapa sakitnya kehilangan seorang ayah.”
“Kamu bicara seolah-olah pernah mengalaminya,” komentar Seo Kyung.

“Itu sebabnya aku ingin menangkapnya sebelum ayahku meninggal.”

Do Won A kemudian memberitahu Seo Kyung bahwa dugaan mereka sepertinya benar. Sung Wook memiliki kaki tangan. Dan kaki tangan itulah yang telah membunuh Ayah Seo Kyung. Dia mengetahui ini, karena pada saat kejadian 12 tahun lalu, ada seseorang yang melihat si kaki tangan di dalam mobil yang Sung Wook kendarain. Namun dia tidak bisa memberitahu siapa saksi itu.

“Mari kita selidiki orang yang dikenal Lee Sung Wook. Dimulai dengan teman-teman sekelasnya,” ajak Do Won A. Dan Seo Kyung mengiyakan.

Do Won A dan Seo Kyung menemui mantan teman- teman Sung Wook dan bertanya- tanya, apakah mereka masih mengenal Sung Wook. Mereka bertanya sambil menunjukkan foto Sung Wook dulu. Dan banyak orang yang tidak mengenal Sung Wook. Lalu setelah bertanya kepada sekian banyak orang, akhirnya ada seseorang yang masih mengingat tentang Sung Wook.

“Itu dia. Ya, aku ingat dia. Dia sangat pendiam dan pemalu. Dia selalu dikucilkan,” kata si Teman. “Anak-anak menyebut orang seperti itu "kumparan",” jelas nya.


“Itu terlalu berbeda dari Lee Sung Wook yang kuingat,” gumam Seo Kyung, heran.

Seo Kyung pertama kali bertemu dengan Sung Wook, pada saat Sung Wook berumur 20 tahun. Itu saat Ayahnya menikah lagi. Sampai Ayahnya meninggal, Sung Wook tinggal bersama keluarga Ayahnya.


“Kamu ingat hal lain tentangnya?” tanya Do Won A kepada si Teman.

“Kurasa itu saat kami kelas tiga SMA,” jawab si Teman, ingat.


Flash back. Tahun 2005.

Pada saat dalam perjalanan pulang dari sekolah. Si Teman melihat Sung Wook sedang dibully. Lalu seseorang yang tidak sengaja lewat membantu Sung Wook.


Orang itu membantu Sung Wook, karena salah satu pembully tidak sengaja menyenggolnya. Dan karena hal sepele itu, dia memukul si pembully secara brutal. Membuat setiap orang yang melihat tindakan merasa ngeri. Dan orang itu memakai kalung milik si kaki tangan.

Flash back end


“Kamu ingat seragam sekolah yang mana?” tanya Seo Kyung.
“Tidak juga. Itu bukan sekolah di daerah kami,” jawab Si Teman.
“Kamu ingat hal lain tentang Lee Sung Wook?” tanya Do Won A.

“Itu sudah lama sekali,” jawab Si Teman.

Malam hari. Jae Chul tertidur sangat nyenyak.


Do Won B datang menemui Jung Min. Dia memeriksa foto tempat kejadian dimana Sung Wook melompat. Dan disalah astu foto, ada terdapat sebuah kalung.

“Ini milik Lee Sung Wook?” tanya Do Won B.



Flash back
Do Won B kemudian mengingat penjelasan dari Jung Min di Dunia A. Sepekan setelah tabrak lari Jae Chul, yaitu Ayah Do Won A, Sung Wook mabuk dan menabrak tiang listrik. Dan di foto tempat kejadian, ada seseorang yang duduk di sebelah Sung Wook.
“Siapa pria di sampingnya?” tanya Do Won B.
“Sepertinya teman Lee Sung Wook. Aku tidak tahu di mana dia sekarang,” jawab Jung Min dari Dunia A.

Flash back end

“Ini milik pembunuh sebenarnya,” kata Do Won B dengan yakin. “Di mana ini sekarang?”

“Orang-orang dari posmu mengambilnya. Timmu pasti memilikinya sekarang,” jawab Jung Min. Kemudian Do Won B pun langsung bergegas pergi.

Ketika Do Won B telah pergi, Jung Min bergumam heran. Karena Do Won B masih memiliki bekas luka, kepadahal setahunya Do Won B tidak memiliki nya lagi. Mungkin yang dimaksud nya adalah Do Won A.

Do Won A dan Seo Kyung kembali ke Panti Jompo. Do Won A menyimpulkan bahwa Sung Wook pasti melihat si Pelaku sebenarnya sebagai panutan, karena itulah mereka bersama- sama. Jadi masuk akal kalau Sung Wook mulai berubah sejak saat itu. Tapi sayang nya, hanya informasi itu saja yang mereka bisa simpulkan dan dapatkan sekarang.

“Saksi yang kamu sebutkan dari 12 tahun lalu. Apa itu ayahmu?” tanya Seo Kyung. “Aku sudah memikirkannya. Ayahmu kehilangan kesadaran di rumahku. Apa itu kebetulan? Bagaimana jika ada petunjuk ingatan ayahmu yang hilang?”

“Dia tidak punya ingatan saat itu,” jawab Do Won A dengan yakin.



Seo Kyung menyarankan Do Won A untuk melakukan hipnotis kepada Jae Chul, untuk mengembalikan ingatan Jse Chul. Itu mungkin tidak bisa di anggap sebagai bukti, tapi mereka akan mendapatkan sesuatu. Dan mendengar saran itu, Do Won A pun diam serta berpikir.

Lalu disaat itu, Jae Chul lewat.


Didalam kamar. Jae Chul menanyakan, apakah Sung Wook bukan pelaku yang sebenarnya. Dan Do Won A mengiyakan, tapi dia pasti akan menangkap komplotan Sung Wook, yaitu pelaku yang sebenarnya.

“Ayah ingin mencoba saran wanita itu. Ayah ingin ingatan ayah kembali,” kata Jae Chul. Dan Do Won A menolak, sebab kondisi Jae Chul sedang tidak baik. “Ayah ingin tahu apa yang terjadi. Hanya dengan begitu, ayah akan tenang,” jelas nya.


Do Won B datang ke ruangan timnya, dan bertanya, dimana barang- barang Sung Wook. Dan Joon Young pun menjawab, barang- barang itu dia simpan di dalam gudang bukti. Mengetahui itu, Do Won B segera ingin pergi ke gudang bukti. Tapi ketika Detektif Woo menanyai tentang kondisi Ayahnya, diapun berhenti dan mendengus geli.
“Kenapa kamu bertanya? Kamu biasa menjelek-jelekkan dia, menyebutnya pembunuh. Kamu merasa tidak enak sekarang?” tanya Do Won B. Lalu dia pun pergi. 

“Astaga, bedebah gila itu. Kukira dia terlalu pendiam untuk sementara waktu. Mengkhawatirkannya hanya membuang waktuku,” keluh Joon Young, kesal.


Do Won A menelpon Seo Kyung dan memberitahu bahwa Ayahnya bersedia untuk melakukan hipnotis. Mengetahui itu, Seo Kyung mersa senang.


Setelah selesai bertelponan dengan Do Won A, Seo Kyung melihat Do Won B. Dan dia merasa sangat heran. Jadi diapun segera mengikuti Do Won B. 

Do Won B masuk ke dalam gudang bukti dan mencari- cari barang milik Sung Wook. Lalu akhirnya, diapun menemukan apa yang dicari nya.

Seo Kyung kehilangan jejak Do Won B. Lalu pada saat dia terus berjalan, dia melihat pintu gudang bukti terbuka. Jadi diapun masuk ke dalam sana.


Do Won B memeriksa kalung Pelaku. Ternyata liontin pada kalung tersebut bisa dibuka, dan di dalam liontin itu terdapat sebuah pil kecil.


“Pak Seo?” panggil Seo Kyung. “Kukira kamu di panti jompo,” katanya dengan heran.

Do Won B diam dan memperhatikan Seo Kyung. Lalu saat melihat nama Seo Kyung di tanda pengenal, dia langsung mengerti. “Ternyata kamu. Alasan bedebah itu tidak akan meninggalkan dunia ini.”

“Apa?”


“Menarik sekali,” komentar Do Won B sambil tertawa. “Di dunia ini, kamu dan aku tidak akan bertemu. Bedebah itu mengubah banyak hal,” katanya. Lalu diapun pergi.

Seo Kyung kembali ke ruangan tim. Dan saat dia kembali, dia mendengar Joon Young sedang membicarakan tentang Do Won yang bersikap aneh, seolah Do Won adalah orang yang berbeda.

“Ayahnya dipenjara 10 tahun atas kejahatan yang tidak dia lakukan. Setelah membersihkan namanya, dia mungkin akan segera meninggal. Mari kita beri dia kelonggaran untuk beberapa saat,” kata Detektif Woo, menebak perasaan Do Won.

Seo Kyung diam mendengarkan mereka berdua. Lalu dia menghubungi Dokter Seok Min Jun untuk meminta bantuan nya.

“Tentu saja. Aku bisa membantu. Lagi pula, itu tidak sulit. Itu juga darimu,” jawab Dokter Seok, mengiyakan permintaan dari Seo Kyung.


Ketika telah selesai bertelpoan, Dokter Seok meminum tehnya. Namun ketika dia mengangkat gelas tehnya, tangan nya agak bergetar. Sehingga dia harus memegang itu menggunakan dua tangan.

Jae Chul berjalan di dalam sebuah ruangan gelap yang penuh dengan jam dinding. Lalu dia menemukan sebuah pintu dan masuk ke dalam sana.



Do Won B datang mengunjungi Jae Chul di penjara. “Jujurlah padaku. Ayah sungguh tidak ingat?” tanyanya. Dan ketika Jae Chul hanya diam saja, Do Won B merasa kecewa. “Katakan saja Ayah membunuhnya Katakan bahwa aku putra seorang pembunuh. Katakan bahwa aku harus menerimanya dan menjalani hidupku. Aku terus berpikir bahwa mungkin ada satu dari sejuta kemungkinan bukan Ayah. Kenapa Ayah membuatku gila?” protes nya, emosi. “Ayah membuatku gila!” teriaknya.


Jae Chul tidak tahan mengingat ingatan tersebut. Jadi dia menutup kembali pintu yang di buka nya. Lalu dia membuka pintu lain.

Jae Chul tidak ingat bahwa dirinya telah membunuh. Sehingga dia merasa ragu kepada dirinya sendiri. Dan dia pun bertanya kepada Mi Sook, apa yang harus di lakukannya, jika memang benar dia telah membunuh. Dan bagaimana dengan Putranya, Do Won.


Jae Chul memejamkan matanya dengan erat mengingat ingatan pahit tersebut. Melihat keadaan itu, Dokter Seok menanyai, apakah mereka harus berhenti, jika memang ini terlalu berat. Dan Jae Chul menggelengkan kepala nya.

“Kalau begitu, ayo kembali ke hari itu. 8 April 2008,” kata Dokter Seok, menyarankan.


Flash back
Jae Chul datang ke rumah Ayah Seo Kyung untuk mengambil ponselnya yang ketinggalan. Saat itu, pagar rumah Seo Kyung tidak terkunci, jadi dia bisa langsung masuk begitu saja. Dan dia datang dalam kondisi agak mabuk.
Ketika Jae Chul masuk ke dalam rumah. Dari belakang, seseorang datang memukul kepalanya. Sehingga diapun tidak sadarkan diri.

Flash back end

Jae Chul tersadar dari hinoptis nya. Dia menceritakan bahwa seseorang masuk dan memukul kepalanya dari belakang. Tapi dia tidak ada melihat dengan jelas siapa itu.
“Haruskah kita coba lagi?” tanya Dokter Seok.

“Tidak, kita sudahi saja,” jawab Do Won A, sebab dia khawatir kepada kondisi Jae Chul.


“Saat aku sadar, tidak ada orang di sana. Aku melihat orang mati dan menyentuhnya. Ada botol resep di sana,” kata Jae Chul, mengingat sesuatu.


Tepat disaat Jae Chul mulai mengingat, Dokter Seok membuka tirai jendela. Dan mengganggu ingatan Jae Chul sedikit.



Do Won A dan Seo Kyung membahas kejadian itu bersama. Seo Kyung menjelaskan bahwa pada hari kejadian, dia tidak ada menemukan botol resep sama sekali. Dan Do Won A menebak, mungkin saja Pelaku ada kembali ke TKP untuk mengambil botol resep itu. Mungkin saja obat di dalam botol resep itu bisa mengungkap identitas si Pelaku dengan mudah.


Do Won B memeriksakan pil obat yang ditemukannya di dalam liontin. Ternyata setelah bertanya kepada Dokter ahli, itu adalah obat tetrabenazine. Biasanya obat ini diresepkan untuk pasien dengan  penyakit Huntington, yang merupakan penyakit genetik langka. Orang yang menderita penyakit ini biasanya secara perlahan akan kehilangan kemampuan untuk mengendalikan otot mereka yang mengarah ke disfungsi motorik. Mereka akan mengalami delusi, demensia, dan kehilangan ingatan. Lalu mati.

“Jika itu penyakit langka, ada berapa pasien?” tanya Do Won B. “Kamu punya teman di asosiasi medis, bukan? Berikan aku daftar semua pasien. Aku tidak punya waktu,” pintanya.


Jae Chul bercerita kepada Dokter Seok bahwa apa yang terjadi padanya, mungkin saja adalah takdir. Dia telah menyesali pilihannya selama puluhan kali sehari, saat dia berada di penjara, tapi lalu dia mulai menerima nya setelah beberapa tahun kemudian. Itulah caranya bisa bernafas.


“Aku meminta Seo Kyung membawakan ini,” kata Dokter Seok. Dia memberikan kotak perhiasan yang sekaligus adalah kotak musik juga kepada Jae Chul. “Seo Kyung bilang kepadaku bahwa kotak musik ini diputar di ruang tamu malam itu. Kurasa itu juga diputar saat Anda tidak sadarkan diri. Anda sungguh tidak ingat?” tanyanya.

Melihat kotak tersebut, Jae Chul teringat wajah Pelaku. Dan wajah Pelaku yang di ingat nya tampak mirip dengan wajah Dokter Seok.


“Yang kuingat hanya ucapanku tadi,” jawab Jae Chul.

“Kurasa itu sudah lama terjadi,” kata Dokter Seok, lega.




Ketika Dokter Seok berbalik untuk pergi. Jae Chul segera ingin memanggil bantuan. Tapi tanpa sengaja, kotak yang di pegang nya terjatuh sehingga membuat Dokter Seok tidak jadi pergi. Melihat itu, Jae Chul merasa sangat terkejut.

Seo Kyung mendapatkan telpon dari rumah sakit bahwa Lee Sung Wook sudah sadar. Jadi diapun ingin pergi ke sana.



Ketika Do Won A dan Seo Kyung masuk ke dalam ruangan. Jae Chul dalam keadaan tertidur. Dokter Seok menjelaskan bahwa dia barusan memberikan obat pereda nyeri pada Jae Chul, jadi kemungkinan Jae Chul akan tertidur untuk sesaat.
Mendengar itu, Do Won A dan Seo Kyung mempercayainya.

Post a Comment

Previous Post Next Post