Sinopsis K-Drama : Do You Like Brahms? Episode 15

 

Sinopsis K-Drama : Do You Like Brahms? Episode 15

Images by : SBS


Prof. Lee dan Prof. Song datang ke aula untuk melihat Jung Kyung mengajar di kelas Master. Song Ah juga datang ke sana untuk menggantikan posisi Hae Na. Ini adalah proses untuk melihat bagaimana Jung Kyung mengajari para murid di kelas Master. Dia belum menjadi Profesor (dosen) tapi masih kandidat.


Jung Kyung melakukan tugasnya dengan baik dan fokus.

--



Joon Young berada di Ruang Latihan universitas Seoryeong. Dia mempelajari not musiknya, tapi tampaknya  dia tidak terlalu fokus.

--


MC membacakan nama murid selanjutnya yang maju untuk di ajari adalah mahasiswa tahun keempat, Kim Hae Na. Prof. Lee langsung mengangkat tangan dan memberitahu kalau Hae Na ada masalah, jadi dia menggantinya dengan mahasiswa lain, Song Ah. Huft! Menyebalkan! Dia bukannya memperkenalkan Song Ah dengan baik, tapi malah secara asal. Saat Song Ah menoleh padanya, dia malah langsung sibuk dengan ponselnya.


Tentu saja, suasana terasa canggung antara Song Ah dan Jung Kyung. Untungnya, Jung Kyung menunjukkan sikap profesionalitasnya. Dia mendengarkan permainan Song Ah dengan seksama dan memberikan arahan dengan jujur dan baik. Dia juga tidak segan memuji permainan Song Ah yang baik.


“Kamu bermain dengan sangat baik. Suaranya jernih dan tepat. Kamu berlatih dengan sangat keras. Namun, alunan musikmu terdengar ragu. Suasana lagu bagaikan dunia mimpi, seakan kita berjalan dalam mimpi, tapi si pemain violin tidak bisa menyatu dengan musiknya. Itu musikmu, bukan musik orang lain. Musiknya tidak menuntunmu, tapi justru kamu yang menuntun musiknya. Kamu harus memainkan tiap not dengan keyakinan. Mau dicoba lagi dari awal?” jelas Jung Kyung mengenai permainan musik Song Ah.

“Ya.”

--



Joon Young masih berada di ruang latihan. Sesekali dia melihat jam tangannya. Sepertinya, dia menunggu hingga Song Ah selesai latihan.

--


Jung Kyung masih mengajari dan menunjukkan bagian mana yang salah dari permainan Song Ah. Sayangnya, MC menginterupsi karna waktu latihan sudah selesai dan bahkan sudah melewati batas.


Walau waktu sudah habis, Jung Kyung dengan baiknya memberikan not musik yang sudah di coret-coretnya mengenai tempo dan cara memainkan yang tepat. Sebagai seorang pengajar, Jung Kyung sangat baik. Song Ah juga sadar hal itu dan mengucapkan rasa terimakasinya.


“Keyakinan. Dari mana asalnya itu?” tanya Song Ah.


“Itu pertanyaan yang sulit. Aku memang sudah memberitahumu cara memainkannya, tapi aku sendiri tidak yakin bagaimana caranya. Jika kamu menemukan jawabannya, bisakah kamu membaginya denganku?” jawab Jung Kyung.

“Ya. Dengan senang hati.”

--



Ternyata dugaanku benar. Joon Young menunggu hingga kelas Song Ah selesai. Song Ah saja sampai terkejut saat melihat Joon Young ada di depan aula. Joon Young membuka topik pembicaraan dengan menanyakan apakah pembelajaran Song Ah berjalan lancar? Song Ah menjawab kalau dia belajar banyak.


“Aku menunggumu. Bagiku itu juga penting. Semua ucapanmu, dan semua yang kamu lakukan. Aku tidak akan membuatmu menunggu terlalu lama. Jadi, maukah kamu menunggu sebentar lagi?” tanya Joon Young. Raut wajahnya menunjukkan keseriusannya.


“Ya. Aku akan menunggu,” jawab Song Ah, tersenyum.

Setidaknya, kini Song Ah tahu bahwa penantiannya bukanlah hal sia-sia.


Episode 08

Con fermezza : Dengan jelas dan pasti


Seung Jae mengundurkan diri dari Yayasan Kyunghoo. Young In tidak menahan pengunduran dirinya karna Seung Jae sudah bersikeras. Walau begitu, dia mengucapkan terimakasih atas pengabdian Seung Jae selama 5 tahun ini. Dan apa rencana Seung Jae setelah berhenti?


“Kurasa aku akan membuka kantor agensi Park Joon Young di Korea,” jawab Seung Jae. “Perbincangan dengan Chris berjalan lancar dan positif. Kamu yang pertama akan kukabari saat semuanya sudah dikonfirmasi,” lanjutnya. (Cih!!! Pengkhianat!

Jawaban Seung Jae sangat mengejutkan Young In. Rautnya menunjukkan emosi yang berusaha di tahannya. Dia tidak menyangka kalau Seung Jae adalah dalang yang membuat Chris ingin mencabut hak pengelolaan Joon Young di Korea dari Yayasan Kyunghoo.


“Orang yang mengeluh kepada Chris soal konser gelar wicara Joon Young di SMP Seni Hankook. Apa itu kamu?”


“Yayasan Budaya Kyunghoo ragu untuk memodali Park Joon Young yang amat berbakat. Maksudku kamu turut bertanggung jawab atas gagalnya karier Park Joon Young.”

(Menjengkelkan!! Padahal, dia yang sudah seenaknya memaksa Joon Young mengikuti konser itu walaupun Young In menentang. Dan ketika konser gelar wicara tidak berjalan sesuai kemauannya, dia malah menikam dari belakang!)


Da Woon yang memperhatikan dari luar ruangan jadi takut juga. Saking takutnya, dia menelpon Yoo Jin untuk mematikan Yoo Jin akan kembali masuk bekerja bulan depan setelah cuti hamilnya selesai kan?

--



Prof. Song mengajak Jung Kyung makan malam bersama. Sambil makan, Prof. Song menggosipi prof. Lee yang menurutnya tidak bernyali.

“Gadis yang memainkan sonata oleh Franck. Kenapa Soo Kyung (Prof. Lee) mengajak gadis seperti itu untuk kelasmu?” ujarnya, mengejek Prof. Lee dan juga mengejek Song Ah. “Astaga. Lihat wajahmu. Kamu sudah khawatir? Tenang saja. Begitu kamu bergabung, tidak akan ada murid seperti itu. Universitas Seoryeong bukan tempat untuk sebarang orang.”

“Aku juga belajar banyak hari ini.”

“Astaga. Kamu akan menjadi profesor yang hebat.”

--



Song Ah belajar dengan sangat tekun. Dia mempelajari ulang hal yang di ajarkan Jung Kyung tadi. Jung Kyung mengajarinya dengan sangat serius, dan itu berbanding terbalik dengan prof. Lee. Setiap kali dia menunjukkan permainannya, Prof. Lee tidak memberikan saran apapun dan tidak mendengarkan dengan cermat, hanya menyuruhnya untuk bermain dari awal lagi.

--


Joon Young masih lanjut latihan dan kali ini di ruang geladi bersih Yayasan Kyunghoo. Latihannya ternganggu karna dia mendapat telepon dari Chris. Kabar yang di berikan adalah kabar buruk, mengenai Chris yang tidak mau lagi bekerja sama dengan Yayasan Kyunghoo. Lebih buruknya lagi, Chris sudah menunjuk Simon (Seung Jae) dari Kyunghoo untuk menjadi kepala cabang di Korea.


Joon Young menyuarakan ketidak setujuannya. Tapi, percuma karna Chris tidak mau mendengarkan. Karna itu, Joon Young mengakhiri telepon dan berkata akan membahasnya lagi nanti. Itu karna Young In juga datang ke ruangannya.


Young In membicarakan mengenai pemutusan hubungan kerja sama itu. Joon Young juga bingung karna semuanya begitu mendadak. Dia hanya bisa bilang akan mencoba bicara dengan Chris lagi.

--


Esok hari,

Joon Young menemui Prof. Yoo untuk latihan. Yang tidak di duga, Prof. Yoo ternyata mengundang seorang tamu wartawan. Tamu itu adalah Nona Lee dari “Monthly Piano”. Dan di mulailah wawancara mendadak.


Nn. Lee menanyakan saran apa yang di berikan Prof. Yoo yang paling berkontribusi dalam menjadikan Joon Young menjadi master kompetisi? Prof. Yoo udah mengharapkan Joon Young akan memujinya. Tidak di sangka, Joon Young hanya bilang kalau Prof. Yoo yang paling tahu esensi dari kompetisi.


Nn. Lee memuji Prof. Yoo, tapi di saat yang sama juga membahas Prof. Yoo adalah satu-satunya profesor di universitas Seoryeong yang bukan alumni Seoryeong. Prof. Yoo tertawa sebagai bentuk formalitas dan sok bijak dengan berkata kalau musik tidak menyatakan siapa profesor dan darimana pemusik itu lulus. Nn. Lee langsung membalas kalau itu di nyatakan dalam profil pemusik.


Nn. Lee sangat pandai bicara, bersilat lidah dan mengajukan pertanyaan tanpa terkesan seperti melakukan wawancara. Dia bahkan menanyakan rumor mengenai hubungan Joon Young dan Prof. Yoo yang menjadi jauh sejak Kompetisi Chopin. Kenyataannya memang begitu, tapi Prof. Yoo tidak mau mengakui dan malah beralasan kalau orang-orang hanya merasa iri pada Joon Young. 


“Industri musik adalah kelompok pencemburu. Mereka bicara dengan santai tentang bagaimana kamu menemukan Joon Young. Mereka bilang kamu beruntung,” ujar Nn. Lee.

“Astaga. Kalau begitu, kita sudahi saja?” ujar Prof. Yoo, secara halus mengusir.

“Begitukah? Lihat pukul berapa ini. Kalau begitu, aku akan mengajukan satu pertanyaan terakhir. Kompetisi Tchaikovsky diadakan beberapa bulan lagi. Menurutmu siapa yang akan menang? Seung Ji Min memenangi Kompetisi Chopin. Mayoritas mahasiswa jurusan piano yang dianggap piawai sedang bersiap untuk Kompetisi Tchaikovsky tahun depan. Belum ada orang Korea yang memenangi kompetisi itu. Gelar pertama selalu penting. Jadi, menurut Park Joon Young, siapa yang akan menang?” tanya Nn. Lee.


Joon Young diam sesaat sebelum menjawab, “Orang yang mendapatkan nilai rata-rata tertinggi?” (ini hal yang Prof. Yoo ajarkan padanya).


Nn. Lee tertawa mendengar jawaban tersebut. Dia kemudian pamit pergi dan berterimakasih atas waktu yang sudah mereka berikan.


Setelah Nn. Lee pergi, Prof. Yoo memuji Joon Young yang lihai dalam menjawab pertanyaan. Tapi, kenapa dia tidak memberitahu Nn. Lee bahwa akan mengikuti Kompetisi Tchaikovsky?  Apa dia takut melangkah jauh?

Joon Young hanya diam, tidak menjawab. Dan Prof. Yoo juga mengajukan pertanyaan itu bukan untuk mendapatkan jawaban dari Joon Young.

--


Pertemuan dengan Prof. Yoo sudah selesai. Saat mau pergi mencari Song Ah, dia menemukan Song Ah yang sedang berdiri di depan mading dan melihat dengan serius. Dan saat dia menyapa, Song Ah bergedik terkejut. Dia ingin tahu apa yang Song Ah lihat, tapi Song Ah menutupinya dengan tubuhnya dan berkata kalau itu hanya pengumuman jadwal kuliah.

Song Ah kemudian mengalihkan topik dengan membahas raut wajah Joon Young yang tampak lelah. Joon Young berbohong kalau dia baik-baik saja. Song Ah kemudian mengajak Joon Young untuk makan siang bersama. Sayangnya, Joon Young tidak bisa karna ada urusan yang harus di urusnya.

“Kamu hendak menemui seseorang?”

“Hanya… seorang kenalanku,” jawab Joon Young.

Song Ah ingin tahu siapa orang yang di temui Joon Young, tapi karna Joon Young hanya menjawab begitu, dia pun tidak bisa berujar banyak. Dia kemudian pamit pergi duluan.


Setelah Song Ah pergi, Joon Young melihat apa yang tertempel di mading. Yang di lihat Song Ah tadi adalah pengumuman urutan duduk Orchestra. Dan nama Song Ah berada di paling bawah.

--


Orang yang di temui Joon Young adalah Seung Jae.

“Jadi, kantor pusat akan mendirikan cabang Korea agar bisa mengelola kariermu dengan lebih fokus dan efisien. Jadi, kamu harus bekerja sama denganku untuk sesuatu,” ujar Seung Jae, mulai sok mau memerintah.


“Bekerja sama untuk apa?”

“Lee Jung Kyung dan Han Hyun Ho. Hentikan trio pianomu dengan mereka berdua sekarang. Bermain saja dengan mereka sebagai hobi. Tidak ada yang bisa kamu dapatkan dari tim itu.”

“Kenapa begitu?”



“Sejujurnya, mereka tidak setara denganmu.”

“Kamu membuatku tidak nyaman,” balas Joon Young, kesal.

“Benarkah? Tapi kamu tahu itu benar. Benar, bukan? Mereka bukan hanya tidak setara denganmu, tapi Han Hyun Ho juga tidak cukup baik untuk Lee Jung Kyung.”

“Tolong jaga bicaramu.”


“Maksudku begini, Pak Park, jika kamu ingin membentuk musik kamar, bermainlah dengan orang-orang yang setara denganmu. Aku akan mencari orang-orang itu untukmu. Kamu benar-benar harus mengatur kariermu sebelum mencapai titik terendah. Bukankah begitu?” balas Seung Jae, sengit. Dia bahkan tidak menunjukkan rasa segannya lagi.

--


di Ruang Latihan, Universitas Seoryeong,

Song Ah sedang berlatih dengan pengiring piano rekomendasi Prof. Lee waktu itu. Sayangnya, latihan itu tidak berjalan lancar. Sang pengiring bahkan memarahi Song Ah karna  permainan alunan violinnya tidak harmonis dengan piano. Dia juga menyebut kalau Song Ah mengecewakan padahal mahasiswi Seoryeong.

--




Hyun Ho dan Jung Kyung tanpa sengaja berjumpa ketika menuju suatu tempat yang sama, ke toko untuk membeli partitur lagu. Karna masih merasa bersalah, Jung Kyung tampak seperti ingin menghindari Hyun Ho. Hyun Ho sadar hal itu dan menyuruh Jung Kyung untuk tidak usah menghindar dan masuk bersama saja.


Di dalam, Jung Kyung berkeliling mencari partitur Violin Concerto oleh Bolcom, tapi tidak menemukannya. Dia akhirnya meminta tolong petugas untuk membantu mencarikan. Hyun Ho sudah selesai duluan berbelanja dan pergi duluan setelah membayar barangnya.


Jung Kyung terus menatapnya. Rasa bersalah itu kembali muncul. Dia teringat pertanyaan Hyun Ho, mengenai alasannya meminta putus padahal dia sudah berusaha selama ini untuk Jung Kyung.




Flashback

Jung Kyung meraih peringkat kedua dalam sebuah kompetisi, dan itu membuatnya sangat down. Selama ini, dia selalu peringkat pertama, tapi kini, perlahan, dia mulai merasa tertinggal. Dan di saat seperti itu, Hyun Ho ada di sisinya, menemani dan itu menjadi penghiburan tersendiri baginya.


Hyun Ho selalu ada untuk membuatnya tertawa.



Ketika dia sakit, Hyun Ho menjagainya sepanjang malam dan juga membuatkan bubur untuknya.

End


Bukan hanya Jung Kyung yang masih memikirkan pertengkaran waktu itu, tapi juga Hyun Ho. Dia memikirkan ucapan Jung Kyung yang bilang kalau dia merasa ragu dan meminta Hyun Ho untuk menyakinkannya, tapi Hyun Ho tidak melakukan apapun untuknya.




Flashback

Jung Kyung tidak percaya diri dengan dirinya sendiri. Dia ingin Hyun Ho untuk membuatnya bangkit, tapi dia tidak melakukan apapun. Hyun Ho malah mengira alasan Jung Kyung merasa demikian karna mereka berpisah terlalu lama (hubungan LDR).

End


Dan kini, hubungan keduanya telah resmi berakhir.

--



Ah, sekarang aku mulai mengerti alasan Prof. Lee membawa Song Ah ke sisinya. Dia menjadikan Song Ah sebagai asisten untuk mengurus pendirian Chamber yang di dirikannya untuk menyaingi Prof. Song (Ini dugaanku saja). Buktinya, sekarang ini, Song Ah sedang merekap nama-nama siswa yang sudah membayar untuk pendaftaran Chamber Prof. Lee. Song Ah juga membuat laporan “Anggaran untuk Penampilan Pembukaan Musik Kamar  Soo.”

Saat dia sedang asyik bekerja, Min Seong mengajaknya bertemu.

--


Min Seong memberitahu Song Ah kalau dia mendapat kabar Dong Yun membatalkan kencan butanya. Min Seong menanyakan pendapat Song Ah, apa menurut Song Ah, alasan Dong Yun membatalkan adalah karna dirinya (Min Seong)? Apa karna dia mencemaskannya?


Song Ah terdiam. Dia teringat kemarin malam, Dong Yun menghubunginya dan mengajaknya bertemu karena ada sesuatu yang ingin di katakannya langsung.


Daripada pusing memikirkan Dong Yun, Min Seong mengalihkan topik dengan menanyakan perkembangan hubungan Song Ah dan Joon Young.

“Entahlah. Aku juga sibuk belakangan ini. Aku harus berlatih dengan pengiring baru untuk ujian masuk.”

“Seorang pengiring?”


“Ya. Profesorku memperkenalkannya padaku.”

“Kenapa kamu tidak meminta Park Joon Young bermain untukmu?” goda Min Seong. “Pikirkanlah. Untuk apa kamu butuh pianis baru jika sedang mendekatinya?”

“Apa? Tidak mungkin. Itu agak... Tidak mungkin.”


“Agak apa?”

“Itu agak seperti... Level kami terlalu jauh. Dia tidak pantas mengiringi orang sepertiku. Dan saat ini dia rehat panjang.”


“Chae Song Ah. Jika dia tertarik padamu, akankah dia peduli soal level atau rehat? Jika gadis yang disukainya meminta bantuannya, dia bahkan mau memainkan "Twinkle Twinkle Little Star". Bukan hanya bermain piano. Andai menjadi dia, aku juga akan menari,” pendapat Min Seong.


Pendapat Min Seong, jadi sedikit mempengaruhi Joon Young.

--


Joon Young latihan di ruangan Prof. Yoo. Permainannya kali ini tidak sesuai kemauan Prof. Yoo. Dan tiba-tiba saja Prof. Yoo memberi peringatan pada Joon Young untuk jangan pernah berpikir memainkan piano (menjadi pengiring) untuk gadis yang dia pacari atau orang lain.


“Jangan pernah berpikir untuk bermain piano untuk gadis yang kamu pacari atau orang lain. Mengiringi murid culun hanya akan membuatmu culun.”


“Aku tidak keberatan,” balas Joon Young.


“Kamu mungkin tidak keberatan, tapi dia pasti segan. Meski dia berusaha sebaik mungkin, orang akan bilang itu semua berkat kamu. Apa? Kamu tidak memikirkan itu? Astaga. Kamu harus mempertimbangkan kelas dan level saat membantu orang. Kamu akan langsung membuat masalah,” ujarnya, mengejek.

Ucapannya itu jadi membuat Joon Young kepikiran.

--


Dan akhirnya, ketika dua pendapat saling bertentangan itu bertemu, hanya menimbulkan kesalahpahaman. Song Ah mendengarkan ucapan Min Seong, karna itu ketika makan siang bersama Joon Young, dia mencoba memberi kode mengenai keinginannya agar Joon Young menjadi pengiringnya.


Nah, masalahnya, Joon Young juga memikirkan ucapan Prof. Lee, jadi alih-alih menawarkan diri menjadi pengiring, Joon Young hanya memberikan semangat. Dia sadar mengenai kode Song Ah, tapi dia takut kalau menjadi pengiring Song Ah, usaha dan kerja keras Song Ah akan tertutup karna ketenarannya.


Song Ah tidak tahu apa yang Joon Young pikirkan, dan mau tidak mau, dia jelas merasa kecewa. Keduanya, menyembunyikan apa yang mereka pikirkan dan membuat keduanya menjadi terus dan terus salah paham.

--


Saat akan berpisah, Joon Young mengajak Song Ah untuk makan siang bersama besok. Berbeda dari biasanya, Song Ah berkata bahwa dia tidak tahu jadwalnya besok, jadi dia tidak bisa berjanji.

Hm, mungkinkah Song Ah menghindari Joon Young karna rasa kecewanya tersebut?


Bukannya menjadi semakin dekat, keduanya malah semakin menajuh. 

 

D O    Y O U    L I K E    B R A H M S ?

Post a Comment

Previous Post Next Post