Sinopsis K-Drama : Do You Like Brahms? Episode 11
Images by : SBS
Sedang
terjadi masalah di kantor Young In. Itu karna salah satu juri (Profesor Jung
yang mengajar Cello) untuk Audisi Seniman Kyunghoo Young tidak bisa datang
karna ada urusan mendadak. Padahal audisi akan segera di mulai, tapi Prof. Jung
malah baru mengabari. Baru juga membicarakan masalah prof. Jung, mereka malah
sudah mendapat info lain kalau prof. Lee Bo Ram yang mengajar violin juga tidak
bisa datang.
Young
In sudah sangat marah dan ingin langsung menelpon kedua profesor tersebut.
Sebelum dia sempat menelpon, Seung Jae si sumber segala informasi
menghentikannya. Itu karna Seung Jae mendapat kabar kalau Prof. Jung dan Prof.
Lee yang sama-sama mengajar di Universitas Woojin, berselingkuh!
--
Prof.
Lee Soo Kyung sedang dalam perjalanan pulang. Eh, mumpung lagi rajin, dia
membereskan dashboard mobilnya. Pas dia melihat undangan resital yang di
hadirinya tempo hari, dia jadi teringat dengan pembicaraannya dengan Young In
waktu itu dan juga pembicaraannya dengan Prof. Song. Waktu itu, Prof. Song
menyuruhnya untuk mencoba membuat koneksi jika tidak punya. Dan Young In saat
itu, begitu memuji Song Ah.
Entah
apa yang Prof. Lee pikirkan dan rencanakan karna dia tiba-tiba menemui Song Ah
dan menyarankannya untuk mengambil kuliah S2 pascasarjana di universitasnya. Dia
juga berbohong kalau sudah mengamati Song Ah selama 4 tahun ini dan merasa
kalau Song Ah cerdas dan cepat tanggap, hanya saja terlambat belajar violin.
Tawaran
Prof. Lee tentu saja menarik bagi Song Ah, hanya saja dia merasa ragu. Itu
karna dia selama ini memperhatikan Prof. Lee yang memberikan saran kepada murid
lain untuk masuk ke universitas mana dan di negara mana, serta merekomendasikan
mereka untuk belajar dengan profesor mana. Tapi, Prof. Lee tidak pernah
mengatakan apapun padanya.
“Astaga.
Dan itu membuatmu kecewa?” tanggapi Prof. Lee. “Ayolah. Aku tidak secara
sengaja merekomendasikan kepada siapa pun. Karena aku ingin kamu tetap dekat
dan mengajarimu sendiri. Di sekolah pascasarjana, ayo belajar bersama dan bersenang
selama dua tahun lagi.”
“Baiklah,”
jawab Song Ah, senang.
Episode 06
Raffrenando : Mengendalikan
Kecepatan
Audisi
Seniman Kyunghoo Young di mulai. Sebelum para kontestan masuk untuk menunjukkan
kemampuan mereka, Young In memberitahu para juri kalau penilaian yang di
berikan kepada para peserta dilakukan dengan persentas. Kemudian, mereka akan
mengambil nilai rata-rata, bukan skor tertinggi dan terendah. Para peserta akan
di bagi menjadi empat kelompok. Setiap ada pergantian grup, mereka akan
istirahat selama 20 menit.
Dan
para juri yang hadir di antaranya adalah Jung Kyung dan Hyun Ho. Tentu saja,
keduanya terkejut saat melihat satu sama lain. Walau begitu, mereka tetap
bekerja sebagai juri dengan profesional.
--
Joon
Young sedang menghabiskan waktu dengan menikmati pemandangan hanok istana.
Tapi, moodnya menjadi rusak ketika
mendapat telepon dari Ibunya. Dia tampak sudah lelah dan memutuskan untuk
mematikan ponselnya (mungkin, karna setiap kali ibunya menelpon, selalu terkait
masalah uang untuk menyelesaikan masalah yang di buat ayahnya).
--
Acara
sudah selesai. Semua juri sudah pulang kecuali Jung Kyung dan Hyun Ho. Jung
Kyung tanpa basa-basi, langsung menanyakan kenapa Hyun Ho masih memakai cincin
itu? Hubungan mereka sudah berakhir, jadi kenapa masih di pakai?
Hyun
Ho tidak mau menjawab. Jung Kyung juga tidak menunggu jawabannya dan mau pergi.
Tapi, Hyun Ho menarik tangannya dan meminta waktunya bicara.
--
Karna
acara audisi sudah selesai, Song Ah mendapat sedikit waktu senggang. Dan
sedikit waktu yang di milikinya itu, di gunakannya untuk mengirim pesan pada
Joon Young : Joon Young, sesuatu yang
sangat hebat terjadi hari ini.
--
Jung
Kyung tidak mau bicara dengan Hyun Ho. Dia bahkan bersikap sangat dingin
menyuruh Hyun Ho untuk pergi duluan.
“Young
In eonni memanggil kita berdua karena
tidak tahu kita sudah putus. Jadi, aku mau memberitahunya sekarang. Itu akan
membuatmu merasa sangat tidak nyaman. Kamu sebaiknya pergi sekarang,” ujar Jung
Kyung.
Pas
di saat itu juga, Young In datang. Dia mengucapkan rasa terimakasihnya karna
mereka sudah mau datang menjadi juri walaupun dia memintanya dadakan (untuk
menggantikan prof. Jung dan prof. Lee). Dan sebagai rasa terimakasih, dia
meminta Jung Kyung dengan Hyun Ho untuk tidak pulang dulu, karna dia akan
mengajak makan malam.
Keduanya
hanya diam, tidak merespon. Young In mengira mereka ada janji kencan.
“Kami
sudah putus,” beritahu Jung Kyung.
Tepat
di saat Song Ah masuk lewat pintu belakang untuk merapikan barang. Dia
mendengar ucapan Jung Kyung tersebut. Young In sangat terkejut dan bingung
dengan situasi ini. Belum lepas dari rasa terkejutnya, Jung Kyung sudah lanjut
memberitahu agar Young In merevisi ikhtisar acara untuk pesta hari jadi yayasan
karna mereka tidak bisa lagi melakukan trio piano.
“Baiklah.
Aku mengerti,” ujar Young In, sedikit canggung karna berita tidak terduga
tersebut.
“Han
Hyun Ho. Apa kamu benar-benar berniat menikahiku? Apa yang membuatmu begitu
percaya diri? Kamu punya apa? Kini aku muak denganmu,” ujar Jung Kyung, begitu
kejam pada Hyun Ho.
Young
In menatapnya dengan tatapan seolah tidak menduga bahwa Jung Kyung bisa bicara
sejahat itu. Song Ah juga terkejut.
--
Hyun
Ho tetap berada di tempat tadi bahkan sampai malam dan lampu aula sudah di
matikan.
--
Jung
Kyung tampaknya merasa bersalah, tapi dia berusaha untuk tidak peduli. Ketika
sedang menyeka bow violin ke rosin (hars), dia tanpa sengaja
menjatuhkan rosin-nya ke lantai. Rosin itu pun pecah.
Flashback
Dulu, Hyun Ho lah yang membantu Jung Kyung
memperbaiki rosin nya jika pecah. Dan hubungan
merkea pun sangat dekat.
End
Dan
kini, semuanya berubah. Jung Kyung menangis mengingat kenangan tersebut (kenapa
putus, jika masih mencintai Hyun Ho? Kenapa tiba-tiba berpaling pada Joon
Young?)
--
Saat
malam, Joon Young baru menyalakan ponselnya. Dan begitu menyalakan ponsel, dia
langsung membaca pesan dari Song Ah. Pesan sederhana itu sudah membuatnya
bahagia. Dia bahkan langsung mau menelpon Song Ah. Tapi, belum menekan tombol ‘call’, telepon dari Ibunya sudah masuk
lebih dulu.
Dan
Joon Young akhirnya mengangkat telepon tersebut. Ibu menanyakan mengenai yang
di bicarakannya tempo hari. Tapi, belum dia bertanya, Joon Young sudah
memberitahu kalau dia sedang berusaha. Ibu juga tampaknya tidak nyaman terus
meminta tolong pada Joon Young, tapi dia tidak punya pilihan lain. Ibu juga
bukannya mau mendesak Joon Young untuk segera mendapatkan uang, tapi dia tidak
punya pilihan lain juga.
“Sampai
kapan Ibu akan melakukan ini? Ibu bilang Ayah berhenti bertingkah. Sebelum Ibu
mengambil pinjaman, beri tahu orang-orang putra Ibu bukan pianis yang sukses.
Dia tidak punya uang. 20.000.000 won bukan jumlah kecil,” ujarnya, menahan
kesal.
Saking
kesalnya, Joon Young mematikan telepon. Ibu juga tidak bisa marah karna dia
bisa mengerti alasan kekesalan Joon Young.
Baru
sedetik mematikan telepon, Joon Young sudah menelponnya kembali : “Aku akan
mengirimkan semua yang kumiliki. Tidak seberapa,” ujar Joon Young.
“Baiklah.
Terima kasih.”
“Hanya
ini yang kumiliki. Cari sisanya di tempat lain,” tegasnya dan langsung mengakhiri
panggilan.
Ibu
tampak sangat bersalah karna terus menyusahkan Joon Young.
Sesuai
janji, Joon Young segera mengirimkan uang. Tapi, saat dia memeriksa saldo di
rekeningnya, saldonya bertambah 20jt won menjadi 23.852.984 won. Ny. Na
mengirimkanya uang 20juta won.
--
Jung
Kyung menemui Dong Yun untuk membeli rosin
baru. Saat di sana, dia melihat foto Song Ah memegang violin bersama Dong
Yun dan Min Seong. Foto itu membuatnya teringat saat melihat Song Ah dan Joon
Young di hari ulang tahunnya.
“Apa
Song Ah sering datang ke sini?” tanya Jung Kyung.
“Song
Ah? Terkadang. Kenapa?”
“Tidak
apa-apa. Kalian berdua tampak akrab.”
“Seberapa
dekat kalian?” tanya Jung Kyung lagi.
“Pertanyaan
macam apa itu? Kami cukup dekat. Aku sudah lama mengenalnya. Seperti kamu dan
Joon Young.”
Dong
Yun kemudian mengalihkan topik dengan membahas Hyun Ho. Dia masih belum tahu
kalau Jung Kyung dan Hyun Ho putus.
“Jung
Kyung. Mengenai Hyun Ho. Jangan terlalu meremehkannya. Dia manis, tapi tidak
naif. Aku memberimu dua (rosin) .
Satu untuk Hyun Ho. Datanglah bersama lain kali.”
“Kami
sudah putus,” beritahu Jung Kyung, dengan wajah dingin.
--
Joon
Young tidak nyaman menerima uang Ny. Na sehingga dia pun mengiriminya pesan.
Dan Ny. Na langsung menelpon, menanyakan apakah ada masalah?
“Aku
menelepon karena kurasa ada kesalahan. Anda mengirimiku uang kemarin, dan aku
baru menyadarinya hari ini. Kurasa Anda membuat kesalahan,” ujar Joon Young.
“Ini
untuk iringan musik. Kamu bermain di rumahku waktu itu,” ujar Ny. Na. “Aku direktur
yayasan ini, dan kamu seorang musikus. Aku baru saja mengirimkan penghasilanmu.
Begitulah cara kita menghindari kesalahpahaman yang tidak perlu.”
“Tidak,
aku tidak bisa menerima uang ini.”
“Kenapa?
Apa itu tidak cukup?”
“Tidak,
bukan begitu. Aku bermain hari itu secara sukarela. Tolong jangan lakukan ini.
Aku akan mengembalikannya,” mohon Joon Young.
“Joon
Young. Kamu tidak mengerti saat aku bilang seharusnya tidak ada kesalahpahaman?
Aku tidak mau berutang,” tegasnya. “Nanti kita bicara lagi,” lanjutnya dan
langsung mematikan telepon.
Joon
Young benar-benar merasa terbebani dengan uang itu. Dan hal itu membuatnya
melupakan niat awalnya, menelpon Song Ah.
--
Saking
tidak enaknya menerima uang Ny. Na, dia langsung pergi ke rumah Ny. Na untuk
bicara. Kedatangannya di sambut ramah oleh Ny. Na. Tanpa basa basi, Joon Young
mengembalikan uang Ny. Na dengan selembar cek. Dia benar-benar tidak mau
menerimanya.
“Kamu
bahkan tidak berani mengambil 20.000 dolar? Dari semua musikus di luar sana,
menurutmu berapa banyak yang bisa bicara berdua denganku? Kamu sudah berada di
sisiku selama lebih dari 15 tahun. Apa yang kamu dapatkan dariku? Sejak kamu
mengecewakanku saat tidak bisa menangani piano itu (piano milik mendiang Jung
Kyung Seon), aku berhenti mengharapkanmu. Tapi aku tidak menyangka kamu belum
berubah. Kamu boleh pergi sekarang,” ujar Ny. Na, serius dan dengan nada
kecewa.
“Piano
itu... Tuts di piano itu terasa berat tiap kali aku memainkannya. Karena piano
itu, aku tidak pernah mengikuti hatiku. Apa pun yang aku kuinginkan atau
kusukai, aku terus menahannya. Apa itu sangat sulit bagi Anda untuk mengerti?”
ujar Joon Young, meluapkan perasaannya yang sebenarnya.
“Joon
Young, karena itulah kamu mengecewakanku,” balas Ny. Na.
Entah
karna stress setelah tahu perasaan Joon Young sebenarnya, atau karna usia, Ny.
Na tiba-tiba merasa sakit kepala dan jatuh pingsan. Joon Young jelas panik.
--
Song
Ah memeriksa pesannya ke Joon Young. Sudah di baca tapi belum di balas. Song Ah
memutuskan menelpon Joon Young, tapi tidak di angkat.
Baru
juga jalan beberapa langkah, dia malah berpas-pasan dengan Jung Kyung. Dengan
ramah, Song Ah menyapa, tapi di balas dengan ketus. Song Ah mau lanjut jalan
pulang, tapi Jung Kyung malah membahas kalau dia dan Joon Young sudah mengenal
selama 15 tahun.
“Ya,
aku tahu,” tanggapi Song Ah.
“Jangan
menghalangi kami,” peringatinya.
Song
Ah tampak sangat terkejut dengan peringatan tidak terduga tersebut. Apalagi, di
saat itu pula Jung Kyung menerima telepon dari Joon Young dan langsung pergi
dengan panik.
--
Ny.
Na di bawa ke rumah sakit. Joon Young menunggu di depan ruang operasi dan
begitu Jung Kyung tiba, dia memberitahukan keadaan Ny. Na. Karna Jung Kyung
menangis, Joon Young menyuruhnya untuk tidak khawatir karna dokter bilang Ny.
Na akan baik-baik saja.
Jung
Kyung sangat shock. Tapi, dia
memanfaatkan keadaan itu untuk meminta Joon Young menemaninya, dengan alasan
kalau dia merasa takut.
--
Masalahnya,
Song Ah tidak tahu apa yang terjadi pada Joon Young sehingga dia merasa tidak
tenang. Joon Young tidak membalas pesannya atau mengabari apapun. Dia ingin
bertanya apa ada sesuatu yang terjadi, tapi dia tidak berani. Akhirnya, dia
menghabiskan malam tanpa bisa tidur nyenyak.
--
Esok
hari,
Joon
Young masih di rumah sakit dan tanpa sengaja, dia malah melihat ibunya yang mau
keluar dari gedung rumah sakit.
--
Song
Ah terus menerus memeriksa ponselnya, tapi tetap saja tidak ada pesan apapun
dari Joon Young.
--
Joon
Young menanyakan alasan ibu datang ke rumah sakit. Dan itu karna Ibu sakit.
Awalnya, ibu berbohong mengenai kesehatannya, tapi karna Joon Young tidak bisa
di tipu, Ibu akhirnya jujur. Dokter bilang kalau ada masalah dengan pembuluh
darah di kepalanya, jadi dia harus di operasi. Biaya operasinya sekitar 20.000.000
won.
Saat
tahu biaya operasinya, Joon Young tersadar. Ibunya meminjam uang darinya bukan
untuk menyelesaikan masalah ayah tapi untuk operasi. Dia tentu merasa kecewa
pada dirinya sendiri karna sudah bicara begitu jahat kemarin. Di lain sisi, dia
merasa marah karna Ibunya tidak jujur padanya.
Ibu
malah keceplosan memberitahu kalau Ny. Na masih terus mengirimi uang pada ayah.
Saat tahu hal itu, Joon Young merasa marah.
--
Jung
Kyung masih menjaga Ny. Na yang masih belum sadar. Ayahnya akhirnya tiba dan
menanyakan kedaan Ny. Na.
--
Joon
Young berteriak marah karna Ibunya masih menerima uang bantuan dari Ny. Na. Ibu
membela diri kalau dia tidak mau menerima uang itu, tapi Jung Kyung terus
bersikeras ingin membantu. Jadi, dia bisa apa? Jung Kyung tahu keadaan keluarga
Joon Young dan inbgin membantu.
“Jung
Kyung tahu soal ini?” tanya Joon Young,memastikan.
“Tentu
saja. Ibu mendatangimu karena merasa bersalah kali ini.”
“Ibu.
Seberapa parah Ibu harus membuatku merasa tidak enak kepada Jung Kyung? Ibu
tahu apa yang kupikirkan tiap kali melihat dia?” tanyanya, penuh kemarahan dan
rasa malu.
Dan
sedari tadi, semua ucapannya sudah di dengar oleh Jung Kyung yang turun untuk
memberikan waktu bagi ayahnya dengan Ny. Na.
Sadar
kalau Jung Kyung ada di sana, Joon Young memilih pergi.
--
Teman-teman
Min Seong, Dong Yun dan Song Ah mengajak kumpul di Intermission (nama café Dong
Yun). Min Seong tahu kalau Dong Yun merasa tidak enak ikut berkumpul karna
masalah mereka, jadi dia mengirim pesan pada Dong Yun kalau dia akan mengikuti
perkataan Dong Yun waktu itu, dia akan berpura-pura tidak pernah menyatakan
perasaannya. Jadi, Dong Yun tidak perlu merasa sungkan dan bergabung saja
dengan mereka.
Dong
Yun akhirnya mau datang ke perkumupulan itu. Baru juga tiba, Eun Ji malah sudah
menanyakan apakah Dong Yun mau dia kenalkan dengan seorang wanita? Pas udah
nanya, Eun Ji baru merasa tidak enak karena teringat kalau Min Seong adalah
mantan pacar Dong Yun. Min Seong dengan berusaha tetap ceria, menyuruhnya untuk
tidak perlu khawatir dan malah ikut menyemangati Eun Ji untuk menjodohkan Dong
Yun.
--
Song
Ah baru saja pulang dan ternyata Joon Young sudah menunggunya di depan kantor.
Mereka pun memtuskan jalan-jalan sebentar di dekat istana. Joon Young meminta
maaf karna kemarin tidak membalas pesan Song Ah karena ada urusuan mendadak.
“Apa
itu tentang Jung Kyung?” tanya Song Ah. “Aku bersamanya kemarin malam. Saat
kamu meneleponnya.”
Joon
Young hanya diam .
“Kamu
tidak ingin tahu kabar baik dariku?” alihkan Song Ah.
“Benar.
Kamu bilang hal hebat terjadi. Apa yang terjadi?”
“Aku
memutuskan untuk mengambil S2 di Universitas Seoryeong.”
“Benarkah?
Kamu pasti akan bisa,” tanggapi Joon Young dengan ekspresi datar.
“Terima
kasih,” balas Song Ah.
Dan
tiba-tiba, Song Ah menghentikan langkahnya. Dia berbalik menatap Joon Young dan
bicara dengan sangat serius, “Kamu bilang kita harus berteman. Maaf karena aku berubah
pikiran saat kubilang kamu bisa menelepon saat kesulitan. Kurasa aku tidak mau menjadi
teman seperti itu untukmu. Kamu bilang ingin menemuiku saat keadaan sedang
sulit. Jadi, kamu ingin menemuiku. Tapi kamu tidak mau memberitahuku apa yang
terjadi atau apa yang mengganggumu. Apa itu? Persahabatan semacam itu? Aku
tidak mau,” ungkap Song Ah.
Alih-alih
mengatakan masalahnya, Joon Young malah mengatakan, “Maafkan aku.”
Bukan
itu yang ingin kudengar.
"Ini terjadi
padaku hari ini."
"Jadi, aku
bahagia."
"Aku kesal. Ini
sulit."
"Aku ingin
menangis."
Aku
ingin menjadi teman yang bisa dijadikan teman bercerita.
D O Y O U
L I K E B R A H M S ?