Sinopsis K-Drama : Do You Like Brahms? Episode 02


Sinopsis K-Drama : Do You Like Brahms? Episode 02
Images by : SBS

Hari H Intern,
Hari ini adalah hari pertama Song Ah bekerja magang di Yayasan Budaya Kyunghoo. Dia akan bekerja di sana selama 2 bulan dan kebetulan sekali dia satu tempat magang dengan Hae Na. Song Ah menundukkan kepala kepada para senior dan siap untuk memperkenalkan diri, tapi sebelum dia menyebutkan namanya, Hae Na sudah terlebih dahulu memperkenalkan diri dengan ceria.


Ketika giliran Song Ah yang memperkenalkan diri, salah satu senior malah mengira dia meminta maaf (Chae Song Ah imnida hampir terdengar seperti Joesonghabnida yang artinya ‘maaf’.) Dengan canggung, Song Ah meluruskan kalau namanya adalah Chae-Song-Ah. Senior yang salah paham tadi, tertawa canggung dan meminta maaf karna sudah salah dengar. Sementara Hae Na, tertawa kecil menertertawakan nama Song Ah.
Karna para pemagang sudah memperkenalkan diri, kini giliran para senior. Senior yang tadi salah paham mengenai nama Song Ah, adalah Park Seong Jae yang bertanggung jawab atas komunikasi luar negeri. Senior wanita yang lagi hamil besar bernama Im Yoo Jin yang bertugas merencanakan Aula Seni Kyunghoo. Senior terakhir, wanita yang masih muda, bernama Jung Da Woon dari bagian Humas dan Pemasaran.
Setelah semuanya memperkenalkan diri, Young In yang adalah Kepala Departemen mulai membagi kerjaan. Dia meminta Yoo Jin untuk mengajari Song Ah, sementara Da Woon yang akan bertugas mengajari Hae Na.


Young In juga mengajak Song Ah dan Hae Na berkeliling gedung Yayasan Budaya Kyunghoo dan menjelaskan fungsim masing-masing ruangan yang ada. Di salah satu sudut dinding gedung, ada sebuah plakat yang tertempel di dinding dengan tulisan : “Mengenang Jung Kyung Seon. Putri Kesayangan, Istri, Ibu dan Pianis – Jung Kyung Seon (1964-2006).”




Dan dimulailah rutinitas Song Ah. Di pagi sampai sore, dia akan bekerja di Yayasan Budaya Kyunghoo. Di malam hari, dia akan berlatih violin. Di perjalanan pulang dan pergi kantor, dia akan menonton video permainan violin.
--
Suatu hari, Song Ah mengintip ke ruang geladibersih. Young In memergokinya dan bertanya dengan ramah, sedang apa? Dia juga memberitahu kalau ruangan itu biasanya kosong dan hanya di pakai ketika ada pertunjukkan.
“Nona Cha. Omong-omong... Apakah tidak apa-apa jika aku menggunakan ruangan ini saat istirahat makan siang?” tanya Song Ah, takut-takut.
“Ruang geladi bersih? Kenapa?”
“Begini... Aku ingin berlatih violin. Aku tidak punya cukup waktu untuk berlatih di rumah belakangan. Aku ingin tahu apa aku bisa menggunakan tempat ini sebentar saja saat tidak ada orang di sini.”

“Yoo Jin bertanggung jawab atas jadwal ruang geladi bersih. Jadi, kamu bisa minta izin kepadanya,” ujarnya, yang artinya dia memberikan izin.
“Baik, terima kasih,” ujar Song Ah, senang.
“Tapi jangan lupa makan siang. Jika kamu tidak makan dan tidak bertenaga untuk bekerja, aku tidak akan membiarkannya.”
“Tentu. Terima kasih, Nona Cha.”
--
Esok harinya,
Song Ah sudah bicara dengan Yoo Jin dan meminta izin menggunakan ruang geladi bersih selama jam makan siang, dan Yoo Jin mengizinkan. Dia bahkan dengan ramah menyuruhnya untuk tidak lupa makan siang.

Dan begitu jam makan siang, Song Ah segera pergi ke ruang geladi bersih sambil membawa violin-nya. Begitu pintu terbuka, terdengarlah suara alunan piano. Joon Young ada di dalam dan sedang memainkan musik : Träumerei.
Alunan musik piano begitu memukau Song Ah hingga dia berdiri mematung di depan pintu. Kesadarannya baru pulih ketika ponselnya bergetar dengan keras. Suara getaran ponselnya itu juga yang membuat Joon Young jadi tahu kalau ada Song Ah di sana. Song Ah dengan canggung meminta maaf dan pamit pergi. Joon Young juga canggung.


Begitu Song Ah pergi, dia baru teringat kalau Song Ah adalah pemain yang waktu itu di bentak tn. Ahn dan orang yang berhujan-hujanan sambil membawa violin.
Yang menelpon Song Ah adalah Yoo Jin. Dia meminta maaf karna lupa memberitahu. Tadi, Park Joon Young bertanya padanya apakah bisa memakai ruangan itu, dan dia lupa kalau Song Ah mau memakainya. Dia benar-benar minta maaf.
“Tidak apa-apa,” ujar Song Ah.
Di dalam ruangan geladi bersih, Joon Young memulai lagi latihannya. Tapi, entah kenapa, dia tidak bisa merasakan feel-nya sehingga mengakhiri sesi latihan.
--

Malam hari,
Di adakan pesta penyambutan karyawan baru di sebuah resto bbq. Yang memilih restoran itu adalah Hae Na. Dan restoran yang di pilihnya adalah restoran dengan duduk lesehan. Song Ah yang memakai dress, tentu merasa tidak nyaman karna sibuk memperhatikan cara duduknya. Dia hanya bisa duduk dengan posisi berlutut dan sibuk menarik gaun dress-nya menutupi kakinya. Hae Na sadar akan hal itu, tapi seolah tidak peduli karna dia memakai celana.
Di tengah makan malam, Da Woon mengomentari Song Ah yang pasti sering berlatih violin hingga ada bekas luka di lehernya.
“Itu terjadi pada orang yang kulitnya tidak cocok dengan violin. Meskipun berlatih 10 jam, leherku tetap bersih,” ujar Hae Na tiba-tiba, seolah tidak mau kalah dari Song Ah (menjengkelkan!)
“Begitu rupanya. Hae Na, kurasa kamu dilahirkan untuk memainkan violin,” komentar Da Woon.
“Ya,” balas Hae Na, riang.

Young In kemudian mengalihkan topik dengan menanyakan mengenai Joon Young yang belum datang juga. Dia tadi menyuruh Joon Young untuk datang kemari, tapi mungkin Joon Young lupa karna sibuk berlatih. Dia juga tidak bisa menghubungi Joon Young karna Joon Young belum mendapatkan ponsel di Korea.
“Song Ah, maaf, bisakah kamu menjemput Joon Young?” tanya Young In.

Dan dengan senang hati, Song Ah menerima perintah itu. Dia berjalan keluar dengan mehanan rasa sakit di kakinya. Begitu udah di luar gedung, dia baru bisa berdiri tegak sambil memukuli kakinya yang kesemutan. Baru juga mau pergi kembali ke gedung Yayasan, Joon Young malah sudah tiba di depan resto.
Keduanya saling menyapa dengan canggung. Song Ah memperkenalkan namanya dan juga kalau dia adalah pegawai magang. Dia juga memberitahu kalau di minta menjemput Joon Young, tapi ternyata Joon Young sudah datang.
“Ya. Maaf karna terlambat,” ujar Joon Young.
Song Ah mengajaknya masuk. Dan Joon Young menyadari Song Ah yang kesulitan berjalan. Song Ah berkata kalau dia baik-baik saja dan hanya kesemutan. Dan dengan baik, Joon Young menawarkan agar mereka berdiri sebentar di sini sebelum masuk ke dalam.
Song Ah awalnya segan dan menolak, tapi kemudian menerima tawaran itu karna kakinya beneran kesemutan.
“Kalau begitu, bisa beri aku 30 detik saja?” ujarnya, malu.

Joon Young tertawa kecil dan mengiyakan. Agar suasana tidak begitu senyap, Song Ah membahas mengenai Joon Young yang katanya belum ada ponsel makanya dia di minta menjemput tadi. Joon Young membenarkan dan memberitahu kalau dia baru mendapat ponsel. Karna itu, dia minta nomor Song Ah.
“Apa? Nomorku?”
“Ya, Nona Im memberitahuku tadi aku harus meneleponmu lebih dahulu jika mau pakai ruang geladi bersih.”
Dengan senang hati, Song Ah memberikan nomornya. Dia juga mengeja namanya “Chae” bukan “Choi”.
“Ya, aku tahu. Chae Song Ah,” ujar Joon Young.

Suasana jadi canggung lagi. Dan Song Ah mengalihkan dengan berkata kalau sudah 30 detik, jadi mari masuk.

Saat sesi makan, para senior menanyakan mengenai kuliah musik. Apa semua orang di departemen musik lulus dalam 4 tahun? Hae Na membenarkan, hampir semuanya. Dan ada juga yang melanjutkan studi keluar negeri. Setelah itu, Hae Na mulai menanyai Joon Young, apa iya akan melanjutkan semester kedua? Joon Young hanya menjawab : ‘mungkin.’


Agar tidak ada yang bingung, Young In menjelaskan kalau Joon Young melakukan banyak pertunjukkan di luar negeri sejak Kompetisi Chopin, jadi Joon Young tidak bisa menyelesaikan semester terakhirnya. Ah, dan juga, Joon Young dengan Song Ah sebaya.
“Kalian berdua sebaya. Song Ah lulus dengan gelar bisnis dari Seoryeong dan bergabung dengan departemen musik lagi,” beritahu Young In, pada Joon Young.
“Aku juniormu dari SMP dan SMA! Bolehkah aku memanggilmu oppa?” ujar Hae Na, memotong ucapan Young In.
“Ya, silakan.”
“Baiklah, oppa,” ujar Hae Na, riang. (Tapi, seperti menggoda).
“Kalau begitu, Joon Young dan Song Ah sebaya. Jadi, kalian bisa berteman. Kalian bisa bicara dengan santai,” ujar Im Yoo Jin, kembali mengalihkan topik ke Song Ah dan Joon Young.


Song Ah menolak dengan canggung. Dia berdalih kalau dia butuh waktu lama berteman dan juga Joon Young adalah superstar.
--

Begitu pulang, Song Ah langsug berlatih violin. Permainannya terhenti karna merasa ada yang aneh dengan suara violinnya. Dan dia tidak tahu apa masalahnya.
Dan secara kebetulan, Yoon Dong Yun menelpon (dia memanggilnya Yoon-sajang atau bisa di artikan CEO Yoon). Dong Yun memberitahu kalau dia mendapat peringkat kedua. Song Ah langsung mengucapkan selamat. Dong Yun kemudian menanyakan apa yang sedang Song Ah lakukan? Song Ah memberitahu kalau dia sedang berlatih tapi ada yang aneh dengan violinnya dan dia tidak tahu apa masalahnya.
“Bisakah kamu melihatnya saat berada di Korea?” tanya Song Ah.
“Air Italy dari Roma, mendarat di Incheon pukul 17.30 besok.”
“Apa?”
“Aku akan memperbaiki violinmu. Temui aku di bandara.”
“Bandara?”
“Upacara penghargaan sudah dimulai. Aku harus pergi. Sampai jumpa besok,” ujar Dong Yun dan mengakhiri telepon.


Begitu telepon selesai, Song Ah tersenyum bahagia. Dia membuka akun medson Dong Yun dan melihat statusnya : di Italia untuk berbisnis. Dia juga melihat foto profil Dong Yun, foto dia memegang sebuah biola yang baru di buat.
--


Joon Young menerima email dari sahabatnya, Han Hyun Ho yang isinya dia akan pulang besok ke Korea dan tiba jam 17.30 di Incheon. Joon Young tampak senang membaca isi pesan tersebut.
--


Song Ah mencari berita mengenai Dong Yun. Dan ada sebuah artikel yang berisi foto Dong Yun menerima penghargaan. Artikel itu di tulis dalam bahasa Italia, jadi Song Ah menerjemahkannya ke bahasa Korea. Di salah satu baris tertulis hasil wawancara Dong Yun : “Impianku adalah menjadi pembuat violin terbaik di dunia.” Kompetisi yang di ikuti Dong Yun adalah Kompetisi untuk mengenang pembuat violin Antonio Stradivari….”
Membaca kata ‘impian’, entah kenapa membuat Song Ah jadi merasa sedih. Dan itu membuatnya menjadi teringat permainan piano Joon Young tadi. Dia mencari di google : Park Joon Young Träumerei.
Yang keluar adalah berbagai video konser Joon Young di luar negerti, tapi tidak ada video untuk musik Träumerei.
--



 Joon Young melihat video video kenangannya. Ada juga video kenangan dimana Lee Jung Kyung dan Han Hyung Ho memberikan semangat padanya. Dan yang menjadi fokus Joon Young adalah wajah Jung Kyung.

 Flashback
Joon Young bertemu dengan Jung Kyung yang datang ke konsernya. Dia memanggilnya dan Jung Kyung berbalik. Wajahnya tampak sendu dengan mata berkaca-kaca. Dan tiba-tiba saja, dia mencium bibir Joon Young.
End
Joon Young tampaknya tidak ingin memikirkannya karna dia segera menyimpan ponsel berisi video itu kembali ke dalam kopernya dan memasukknya ke dalam lemari.
--


Esok hari,
Song Ah begitu bersemangat menjemput Dong Yun di bandara. Dia membawa violinnya juga. Begitu tiba di bandara, dia pergi ke toilet untuk memperbaiki lipstick-nya. Rasa semangatnya mendadak hilang saat mendapat telepon masuk dari Min Seong. Dia takut dan tidak tahu menjawab apa, jadi memutuskan untuk mengabaikannya. Itu karna dia teringat dengan ucapan Min Seong saat mabuk, kalau dia merindukan Dong Yun dan Dong Yun tidak menelponnya sejak ke Italia.

 Ingatan itu, membuat Song Ah memutuskan menghapus lipsticknya.
--

Pertemuan takdir antara Song Ah dan Joon Young. Mereka kembali bertemu karna menunggu di terminal kedatangan yang sama. Keduanya sama-sama canggung.

“Kamu menunggu seseorang?” tanya Joon Young, memulai pembicaraan.
“Ya. Seorang teman. Seorang teman. Teman pria. Hanya teman pria,” jelas Song Ah, berulang kali, agar Joon Young tidak salah paham. “Dia membuat dan memperbaiki alat musik. Kubilang violinku terdengar aneh, dan dia bilang akan memeriksanya.”
“Begitu rupanya.”
“Kamu datang untuk menjemput seseorang?” tanya Song Ah, balik.
“Ya, temanku.”
Pembicaraan terhenti dan suasana kembali senyap.

Karna orang yang di tunggu masih belum tiba juga, Joon Young mengajak Song Ah bicara dengan menanyakan ujian apa yang Song Ah ikuti untuk masuk Yayasan Budaya Kyunghoo? Song Ah memberitahu kalau mereka di minta membuat proposal untuk penampilan musik kamar. Dan dia membuat program dan kampanye humas dan pemasaran.

Joon Young memujinya keren. Song Ah tersenyum canggung menerima pujian itu dan berkata kalau siapa saja bisa membuatnya. Joon Young kembali bertanya, komposisi apa yang Song Ah masukkan di dalam programnya?
“Itu tidak terlalu mengesankan,” ujar Song Ah.
“Kamu tidak bisa memberitahuku?”
“Brahms, Schumann, dan Clara,” beritahu Song Ah, setelah diam sesaat.
 “Apakah temanya "cinta yang tidak dapat diraih"?”
 “Bukan. Temanya "persahabatan antara tiga orang". Kamu menyukai Brahms?” tanya Song Ah.

Kenapa aku menanyakan itu kepadanya? Pada saat itu, dia menjawabku.

 “Tidak. Aku tidak menyukai Brahms,” jawab Joon Young.

Pembicaraan mereka berakhir karna Dong Yun tiba dan memanggil nama Song Ah sambil melambai. Song Ah balas melambai padanya.


Tidak hanya Dong Yun yang tiba, tapi juga Hyung Ho. Tapi, dia tidak datang sendiri melainkan bersama Jung Kyung. Dia merangkul Jung Kyung dan menatap Joon Young dengan senyuman ramah.



Orang yang dicintai Brahms seumur hidupnya adalah Clara, istri Schumann, yang merupakan musisi senior sekaligus teman dekatnya. Clara juga seorang musisi dan sering memainkan musik Brahms, tapi suaminya, Schumann, selalu berada di sisinya. Dengan begitu, Brahms menghabiskan seluruh hidupnya sendirian di sisi Clara.
Dong Yun tersenyum begitu hangat pada Song Ah. Dan saat itu, Song Ah melihat tatapan mata Joon Young yang berdiri di sampingnya, mengarah pada Jung Kyung. tapi, dia masih belum sadar arti tatapan tersebut.
Aku baru tahu bahwa dia tidak memainkan lagu-lagu Brahms.

D O    Y O U    L I K E    B R A H M S ?

---
Episode 01 dan 02, entah kenapa terasa hangat. Drama melo yang khas. Mengenai cinta segitiga dan pencarian impian. Masih belum tahu mau di bawa kemana cerita ini dan bagaimana konfliknya. Tapi, yang bisa di lihat dari episode ini adalah : Joon Young menyukai Jung Kyung, tapi Jung Kyung pacaran dengan Hyung Ho. Song Ah tampaknya menyukai Dong Yun, tapi Min Seong pernah pacaran dengan Dong Yun dan masih punya perasaan padanya.

Post a Comment

Previous Post Next Post